BAB 8 TOLOOONG

Kain putih penutup itu sekarang sudah sampai di leher jenazah sopir angkot itu. Wajah pucatnya sangat terlihat jelas dari posisiku berdiri. Darah mengering terlihat menyebar di dahi, telinga, dan di bagian rambutnya. Aku yang melihatnya langsung syok seketika. Bagaimana tidak? Sampai saat ini aku belum menemukan sebab pasti mengapa brankar itu bisa bergerak maju dan mundur dengan sendirinya. Logikaku mengatakan bahwa ini adalah bagian dari pekerjaan makhlus halus penghuni kamar mayat ini. Setelah berhasil menjebakku masuk ke ruangan ini dengan menyamar menjadi bapak petugas, kali ini sepertinya makhluk halus itu akan menerorku lagi dengan menggunakan jenazah sopir angkot ini.

Dan jujur saja, hal itu akan terasa lebih seram dari godaan yang tadi. Aku jadi ingat dengan pengalamanku waktu masih SD kelas 6. Bapak mengajakku menonton pasar malam di lapangan yang bersebelahan dengan desaku. Saat itu aku memaksa bapak untuk memasuki wahana rumah hantu. Bapak awalnya menolak tegas permintaanku, tapi aku memaksa karena penasaran dengan apa sebenarnya yang ada di dalam wahana rumah hantu tersebut. Akhirnya, bapak pun luluh dengan anak laki-laki satu-satunya.

Kami pun masuk ke dalam wahana rumah hantu itu. Aku di depan dan bapakku berada tepat di belakangku. Waktu itu tema rumah hantunya adalah hantu rumah sakit. Di dalam rumah hantu itu didesain seolah-olah pengunjung sedang berada di sebuah rumah sakit. Ruangan yang dimasuki pertama kali didominasi warna putih. Ada dua ranjang di dalam ruangan itu.

Di atas ranjang itu terbaring dua sosok jenazah. Saat kami berdua berjalan, tiba-tiba kedua jenazah itu terbangun dari tidurnya. Yang satu masih lengkap dengan kostum pocongnya, sedangkan yang satunya menggunakan kostum kuntilanak. Suara tawa kuntilanak terdengar memekakkan telinga. Saat itu aku menoleh ke arah dua hantu itu. Ternyata itu hanya boneka yang sengaja dibuat oleh pengelola rumah hantu tersebut. Aku dapat melihat bagian belakang pocong dan kuntilanak tersebut seperti ada pegas otomastisnya.

Kami berdua pun melangkah meninggalkan ruangan tersebut. Akhirnya kami pun sampai di ruangan selanjutnya yang terpisah dengan jembatan buatan dengan ruangan tersebut. Entah bagaimana konsepnya kok bisa ada jembatan aneh di dalan rumah sakit. Saat kami berdua melewati jembatan tersebut, tiba-tiba ada benda bergelantungan seliweran di depan kami. Ternyata itu adalah boneka pocong-pocongan yang sengaja dibuat oleh pengelola rumah hantu untuk mengagetkan pengunjung. Jujur, saat itu aku dan bapak sempat terkejut. Bukan karena bentuk pocongnya yang mirip dengan pocong beneran, melainkan karena kemunculannya yang sangat tiba-tiba, muncul dari kegelapan dan hampir saja kami tabrak. Kalau bentuk pocongnya, menurutku sih keliatan kalau pocong bohongan. Tidak ada yang istimewa dan berkesan selama memasuki wahana rumah hantu di pasar malam tersebut. Tapi ada satu hal aneh yang menurutku agak janggal. Sewaktu aku dan bapak selesai menyeberangi jembatan, aku sempat melirik ke pojok ruangan. Ada seorang wanita cantik berpakaian kebaya berdiri di pojok ruangan di dekat pintu keluar.

Aneh juga, di dalam wahana rumah hantu, kok bisa ada perempuan menggunakan kebaya? Yang bikin tambah aneh lagi, saat kami pulang dari pasar malam tersebut, aku melihat perempuan berkebaya itu muncul lagi di pinggir jalan di dekat jembatan yang menghubungkan antara desaku dengan desa tempat diadakannya hiburan pasar malam tersebut. Apa yang sedang dilakukan perempuan cantik tersebut di jembatan itu malam-malam? Apakah rumahnya berada di dekat situ? Hal itu masih menjadi misteri yang belum bisa aku pecahkan sampai sekarang.

Kain yang menutupi jenazah sopir angkot itu sudah jatuh sepenuhnya ke lantai. Menyisakan sekujur tubuh sopir angkot yang terbujur kaku. Kondisi jenazah sopir angkot tersebut masih sama dengan pagi tadi. Hanya, darah yang keluar dari tubuhnya sudah mengering. Waktu terasa begitu lama untuk bergulir. Aku ingin segera kedua temanku bersama petugas penjaga kamar mayat yang asli segera masuk ke ruangan ini. Namun, mereka bertiga tak juga muncul di sini. Sedangkan dadaku sudah kembang kempis menahan rasa takut.

BLEP!

Tiba-Tiba lampu di ruangan ini padam. Aku menghela napas di dalam kegelapan. Aku yakin padamnya lampu ini adalah ulah penghuni ruangan ini. Mataku melirik ke kiri dan ke kanan di dalam kegelapan. Aku tidak menemukan apa-apa. Semuanya terlihat gelap di ruangan ini. Tidak ada sinar matahari yang dapat masuk ke ruangan ini. Sebelum lampu di ruangan itu padam, secara sepintas aku seperti melihat jenazah sopir angkot itu bangkit dan duduk layaknya orang hidup. Tapi aku tidak yakin dengan hal itu karena waktunya terlalu cepat. Bisa jadi itu hanya akibat ketakutanku saja. Pada tarikan napas yang kedua, syukurlah lampu di ruangan itu sudah menyala kembali. Aku terkejut karena di atas brankar yang semula ada jenazah sopir angkot, ternyata saat ini brankar itu sudah kosong. Aku bingung dan takut.

"Kemana perginya jenazah sopir angkot itu? Jangan-Jangan tadi barusan itu aku tidak sedang salah lihat? Ya Tuhan!!" Pekikku di dalam hati sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling untuk mencari keberadaan jenazah tersebut. Dan aku semakin terkejut tatkala kakiku seperti menyentuh sesuatu. Aku pun menoleh ke bawah. Pandanganku kali ini tertuju pada kakiku.

"Astagfirulllah!!" Aku melonjak kaget karena jenazah sopir angkot yang tadi berada di atas brankar, sekarang sedang terbujur kaku tepat di depanku. Sontak saja aku panik dan menggedor-gedor pintu dengan kencang karena saking paniknya. Sialnya, kedua temanku belum juga datang dan masuk ke ruangan ini. Menyadari hal itu, aku pun semakin panik. Aku melompat ke samping karena tidak nyaman sekali berdiri di samping mayat sopir angkot itu. Kali ini aku berada di sudut ruangan tersebut. Meskipun lampu di ruangan ini sudah kembali menyala, tapi di sudut ruangan ini terlihat gelap karena bagian sinar lampu yang menuju sudut ruangan ini terhalang oleh kap lampu yang agak miring.

Aku tinggalkan mayat sopir angkot itu di lantai di dekat pintu. Aku masih berharap mayat itu tidak bangun dan berjalan ke arahku. Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling untuk memeriksa kejanggalan yang lain. Baru saja selesai memeriksa keseluruhan ruangan ini dengan mataku, aku dibuat terkejut karena aku seperti melihat seseorang sedang berdiri memunggungiku tepat di sebelahku. Aku menoleh untuk memastikan penglihatanku. Dan kali ini aku tidak salah lihat lagi, sosok yang berdiri memunggungiku membalikkan badannya untuk menghadapku. Aku benar-benar kaget dan tidak mempercayai apa yang kulihat.

"T**idaaaak ... tidak mungkin!!!" pekikku dengan gemetar.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Susi Hidayati Yukky

Susi Hidayati Yukky

ko ga baca doa

2023-02-20

3

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

klu aku mh udah pingsan kli thor..
hebat tuh s imron

2022-12-27

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓼𝓮𝓻𝓮𝓶𝓶𝓶𝓶𝓶

2022-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 BAB 1 TEMAN PERTAMA
3 BAB 2 GADIS TOMBOY
4 BAB 3 SIAPA DIA
5 BAB 4 LORONG RUMAH SAKIT
6 BAB 5 KAMAR MAYAT
7 BAB 6 SEBUAH PESAN
8 BAB 7 TERJEBAK
9 BAB 8 TOLOOONG
10 BAB 9 TERNYATA
11 BAB 10 SEBUAH MISTERI
12 BAB 11 SEBUAH FAKTA
13 BAB 12 RUANGAN KECIL
14 BAB 13 ADA SESUATU
15 BAB 14 SATPAM
16 BAB 15 SEBUAH RASA
17 BAB 16 SEBUAH PETUNJUK
18 BAB 17 DAERAH TERLARANG
19 BAB 18 PARTNER BARU
20 BAB 19 PETUGAS PERPUSTAKAAN
21 BAB 20 INFORMASI BERHARGA
22 BAB 21 TANDA DARI ALAM GHAIB
23 BAB 22 TERNYATA
24 BAB 23 DIGANGGU
25 BAB 24 MENCARI PETUNJUK
26 BAB 25 KEJUTAN
27 BAB 26 : MIE AYAM
28 BAB 27 : TAK SENGAJA
29 BAB 28 JALAN MAWAR
30 BAB 29 GAGAL?
31 BAB 30 TAKUT
32 BAB 31 DITEROR
33 BAB 32 PEREMPUAN MISTERIUS
34 Bab 33 Perempuan Berpayung
35 BAB 34 KISAH MBAH NUR
36 BAB 35 TAK DIANGGAP
37 BAB 36 KENANGAN MASA KECIL
38 BAB 37 PENAMPAKAN
39 BAB 38 PERBEDAAN PENDAPAT
40 BAB 39 DOKUMEN LAMA
41 BAB 40 KEPALA SEKOLAH
42 BAB 41 LANTAI KEDUA
43 BAB 42 RUANG RAHASIA
44 BAB 43 TAK DISANGKA
45 BAB 44 TERDESAK
46 BAB 45 TAKUT
47 BAB 46 ALIBI
48 BAB 47 BUKU PEGAWAI
49 BAB 48 TETANGGA
50 BAB 49 ANAK PUNGUT
51 BAB 50 SIRNA
52 BAB 51 GUBUK
53 BAB 52 PERSAHABATAN?
54 BAB 53 THE GENGS
55 BAB 54 WAWANCARA
56 BAB 55 DISKUSI
57 BAB 56 KAKAK BERADIK
58 BAB 57 PENCARIAN
59 BAB 58 : BAU BUSUK
60 BAB 59 : BERBEDA
61 BAB 60 : TAK DISANGKA
62 BAB 61 MENYAMPAIKAN INFO
63 BAB 62 BERHATI-HATI
64 BAB 63 TANGKAP
65 BAB 64 : RENCANA
66 BAB 65 EMOSI
67 BAB 66 : MENJAGA LILIN
68 BAB 67 : LUPA
69 BAB 68 : KEMENANGAN
70 BAB 69 : PENJELAJAHAN
71 BAB 70 : RASA TAKUT YANG BERBEDA
72 BAB 71 : POS KEDUA
73 BAB 72 : KAKEK MISTERIUS
74 BAB 73 : LABIRIN
75 BAB 74 : TEMPAT ASING
76 BAB 75 NYI HANUM
77 BAB 76 : RUMAH NYI SUKMA
78 BAB 77 : JATMIKO
79 BAB 78 : PERMAINAN PERTAMA
80 BAB 79 DIKEJAR WAKTU
81 BAB 80 PANIK
82 BAB 81 : JATUH
83 BAB 82 : PERJUANGAN
84 BAB 83 TERLALU SAYANG
85 BAB 82 : TANTANGAN KEDUA
86 BAB 83 : BUKAN KOLAM BIASA
87 BAB 84 : DINDA DAN RONI
88 BAB 85 : DINDA OH DINDA
89 BAB 86 : MUNCUL
90 BAB 87: JUNGKAT-JUNGKIT
91 BAB 88 : PUTARAN MAUT
92 BAB 89 : TERPEROSOK
93 BAB 90 : TERAKHIR
94 BAB 91 : GODAAN
95 BAB 92 : PERJUANGAN
96 BAB 93 : TERLALU SAYANG
97 PENUTUP SEASON PERTAMA
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Prolog
2
BAB 1 TEMAN PERTAMA
3
BAB 2 GADIS TOMBOY
4
BAB 3 SIAPA DIA
5
BAB 4 LORONG RUMAH SAKIT
6
BAB 5 KAMAR MAYAT
7
BAB 6 SEBUAH PESAN
8
BAB 7 TERJEBAK
9
BAB 8 TOLOOONG
10
BAB 9 TERNYATA
11
BAB 10 SEBUAH MISTERI
12
BAB 11 SEBUAH FAKTA
13
BAB 12 RUANGAN KECIL
14
BAB 13 ADA SESUATU
15
BAB 14 SATPAM
16
BAB 15 SEBUAH RASA
17
BAB 16 SEBUAH PETUNJUK
18
BAB 17 DAERAH TERLARANG
19
BAB 18 PARTNER BARU
20
BAB 19 PETUGAS PERPUSTAKAAN
21
BAB 20 INFORMASI BERHARGA
22
BAB 21 TANDA DARI ALAM GHAIB
23
BAB 22 TERNYATA
24
BAB 23 DIGANGGU
25
BAB 24 MENCARI PETUNJUK
26
BAB 25 KEJUTAN
27
BAB 26 : MIE AYAM
28
BAB 27 : TAK SENGAJA
29
BAB 28 JALAN MAWAR
30
BAB 29 GAGAL?
31
BAB 30 TAKUT
32
BAB 31 DITEROR
33
BAB 32 PEREMPUAN MISTERIUS
34
Bab 33 Perempuan Berpayung
35
BAB 34 KISAH MBAH NUR
36
BAB 35 TAK DIANGGAP
37
BAB 36 KENANGAN MASA KECIL
38
BAB 37 PENAMPAKAN
39
BAB 38 PERBEDAAN PENDAPAT
40
BAB 39 DOKUMEN LAMA
41
BAB 40 KEPALA SEKOLAH
42
BAB 41 LANTAI KEDUA
43
BAB 42 RUANG RAHASIA
44
BAB 43 TAK DISANGKA
45
BAB 44 TERDESAK
46
BAB 45 TAKUT
47
BAB 46 ALIBI
48
BAB 47 BUKU PEGAWAI
49
BAB 48 TETANGGA
50
BAB 49 ANAK PUNGUT
51
BAB 50 SIRNA
52
BAB 51 GUBUK
53
BAB 52 PERSAHABATAN?
54
BAB 53 THE GENGS
55
BAB 54 WAWANCARA
56
BAB 55 DISKUSI
57
BAB 56 KAKAK BERADIK
58
BAB 57 PENCARIAN
59
BAB 58 : BAU BUSUK
60
BAB 59 : BERBEDA
61
BAB 60 : TAK DISANGKA
62
BAB 61 MENYAMPAIKAN INFO
63
BAB 62 BERHATI-HATI
64
BAB 63 TANGKAP
65
BAB 64 : RENCANA
66
BAB 65 EMOSI
67
BAB 66 : MENJAGA LILIN
68
BAB 67 : LUPA
69
BAB 68 : KEMENANGAN
70
BAB 69 : PENJELAJAHAN
71
BAB 70 : RASA TAKUT YANG BERBEDA
72
BAB 71 : POS KEDUA
73
BAB 72 : KAKEK MISTERIUS
74
BAB 73 : LABIRIN
75
BAB 74 : TEMPAT ASING
76
BAB 75 NYI HANUM
77
BAB 76 : RUMAH NYI SUKMA
78
BAB 77 : JATMIKO
79
BAB 78 : PERMAINAN PERTAMA
80
BAB 79 DIKEJAR WAKTU
81
BAB 80 PANIK
82
BAB 81 : JATUH
83
BAB 82 : PERJUANGAN
84
BAB 83 TERLALU SAYANG
85
BAB 82 : TANTANGAN KEDUA
86
BAB 83 : BUKAN KOLAM BIASA
87
BAB 84 : DINDA DAN RONI
88
BAB 85 : DINDA OH DINDA
89
BAB 86 : MUNCUL
90
BAB 87: JUNGKAT-JUNGKIT
91
BAB 88 : PUTARAN MAUT
92
BAB 89 : TERPEROSOK
93
BAB 90 : TERAKHIR
94
BAB 91 : GODAAN
95
BAB 92 : PERJUANGAN
96
BAB 93 : TERLALU SAYANG
97
PENUTUP SEASON PERTAMA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!