Awal mengenal Althara

7 tahun sebelum nya.

Hari ini adalah awal aku masuk sekolah SMA 5 di Bandung. Sekolah ini bisa di sebut sekolah ternama dan terbesar di Bandung. Dan alasan aku bisa masuk sekolah ini bukanlah karena aku seorang pelajar yang pintar, tetapi karena paman ku adalah kepala sekolah disini,sudah pasti Papah ku akan meminta aku masuk sekolah ternama itu dengan mudah. Namun bagiku, bersekolah dimana saja akan terasa sama, pelajaran akan sama, ujian pun akan sama dan lulus pun akan sama. Yang membedakan adalah fasilitas sekolah dan gedung sekolah yang terasa begitu mewah disini,tapi itu bukan menjadi alasan ku untuk senang bersekolah disini.

Dan disinilah awal kisah cintaku dimulai.

Hari ini adalah hari pertama ku belajar di sekolah,setelah melewati masa-masa MOS yang menyebalkan dan membosankan, akhirnya para murid baru bisa mulai belajar dan sah menjadi anak SMA di Sekolah ini. Tetapi hari pertama ku belajar, merupakan hari tersial bagiku, karena bisa bisanya aku terlambat masuk sekolah dan tersesat di sekolah ku sendiri di hari pertama sekolah.

Aku tercatat masuk di kelas sepuluh unggulan. Kelas itu tentu berbada dengan kelas lain nya yang seangkatan dengan ku. Kelas itu merupakan kelas terbaik, karena hanya orang orang pintar yang hanya bisa masuk ke kelas itu. Dan sebenarnya otak ku tidak bisa di bilang pintar untuk bisa masuk ke dalam kelas unggulan itu, kembali lagi karena faktor paman ku. Dia yang meminta aku untuk bisa masuk ke kelas unggulan ini, karena kelas itu memiliki sistem belajar yang sedikit berbeda. Di kelas unggulan ada TV pelajaran yang begitu besar, dan hebat nya lagi akan selalu ada pelajaran tambahan yang pasti akan banyak menyita waktu bersantai ku, haahh sialnya aku.

Aku terus berlari mencari kelas ku yang di tunjukan di lantai 3 di samping perpustakaan. Suasana sekolah sudah mulai sepi di setiap lorong nya. Tidak terlihat lagi siswa-siswi yang berlalu lalang disana, sementara aku masih terus berlari mencari kelasku berada.

Buugggg…

Tiba-tiba aku terjatuh menabrak seseorang di hadapan ku yang baru saja keluar dari sebuah ruangan. Aku terduduk meringis kesakitan karena merasa telah menabrak dinding yang begitu kokoh.

“Awww… bisa liat-liat ga sih kalo jalan” omelku dengan kesal sambil berdiri.

Dia seorang Siswa laki-laki yang lumayan tampan menurutku. Bahkan lebih dari lumayan,tapi aku malas mengakuinya.

“Lo yang nabrak lo yang marah marah” jawab nya dengan begitu sinis.

Aku yakin itu adalah kakak kelas ku, terlihat dari tanda di lengan seragam sebelah kiri nya.

Dia menatap ku dengan kesal dan melangkahkan kaki nya untuk pergi lagi dengan sangat dingin.

“Tunggu,,” dia berbalik dan menatap ku dengan ketus.

“Kelas sepuluh unggulan dimana?” Tanyaku.

“Belakang lo” jutek nya.

Aku melihat kebelakang ku, dan benar saja kelas ku ada tepat di samping perpustakan tempat dimana dia baru saja keluar. Lalu dia kembali pergi meninggalkan ku tanpa sempat aku mengucapkan terimakasih. Aku berdecak kesal melihat nya karena melihat sikap nya yang begitu menyebalkan berlagak sok menjadi kakak kelas yang galak.

Aku menghampiri pintu kelas ku,menarik nafas terlebih dahulu dan mengetuk pintu dengan pelan.

“Permisi” ucapku dengan hati-hati sambil membukakan pintu.

“Masuk” ucap seorang guru yang sudah berdiri di depan semua murid-murid yang duduk dengan rapih, dengan kacamata besarnya dan rambut nya yang di gulung rapih guru terlihat tidak begitu galak dia menatap ku dengan ketus.

Aku masuk dengan perlahan dan menutup pintu nya kembali.

“Kenapa kamu terlambat?”

“Maaf bu, tadi saya kena macet, Papa saya gatau jalan alternatif kesini” alasan yang begitu klasik, namun memang seperti itulah kenyataan nya.

“Baik. Karena hari ini adalah hari pertama belajar saya maafkan, namun untuk kedepan nya tolong kamu bisa antisipasi kemacetan ya”

Aku mengangguk dengan malu.

“Silahkan duduk di tempat yang kosong”

“Terimakasih bu”

Semua mata masih saja menatap ku ketika ku berjalan melewatinya yang sedang mencari tempat duduk yang kosong , kursi itu berada di belakang sana.

Aku duduk dengan manis dan segera mengeluarkan buku kosong dan alat tulisku. Seorang perempuan di samping ku tersenyum dengan manis,aku membalas nya dengan senyuman terbaik ku lalu dia kembali mencatat di buku nya.

Bel istirahat pertama berbunyi.

“Hay, gue Venna” tiba-tiba seseorang menghampiriku dan menyodorkan tangan nya untuk berkenalan.

“Alhena” jawab ku menyambut salaman tangan nya.

“Gue Tata” ucap orang lain yang berambut panjang dengan jepitan bunga di rambutnya.

“Gue Ghea” yang ini berambut pendek dan memiliki lesung pipi.

“Hay gue Alhena” lalu mereka pun menarik bangku di sekitar ku untuk duduk menghadap ku.

Mereka bertiga sepertinya sudah saling kenal dan saling akrab.

“Kok gue ga pernah ngeliat lo sih waktu MOS” tanya Ghea.

“Iya, kayak nya lo bukan kelompok bougenville ya waktu itu” sambung Tata.

Ya memang ketika MOS di mulai, ada pembagian kelompok, dan pembagian itu dilihat dari nilai akhir rapot kelulusan SMP,dan nilai tertinggi akan masuk ke kelompok bougenville dan sudah pasti akan di tempatkan di kelas ini tanpa masuk lagi seleksi. Dan nilai terendah akan di tempatkan di kelas sepuluh akhir. Terdengar begitu rasis dan sadis memang sekolah ini bagiku,karena terlalu membeda bedakan kecerdasan otak. Dan harusnya aku ada di peringkat akhir sekolah ini.

“Iya gue di kelompok mawar waktu itu”

“Kok bisa masuk kelas unggulan?” Tanya Venna.

Aku hanya tersenyum tak menjawab nya, aku malas menjelaskan nya. Biarkanlah mereka tahu seiring berjalan nya waktu.

“Ya udah kita ke kantin yuk” ajak Ghea yang sudah mulai kelaparan.

“Yok al ikut ke kantin” ajak Venna.

“bentar gue masukin dulu buku-buku gue dulu”

Lalu tiba-tiba aku mendengar suara rusuh di dalam kelas ku.

“Itu kak Altahraa dan kawan kawan!” Seru siswi lain di kelasku sambil berlari ke ambang pintu.

“Hah kak Althara ?!” Seru Venna sambil ikut berlari menuju pintu di ikuti Ghea adan Tata membuatku kebingungan.

Ada siapa sebenarnya? Apa ada artis di sekolah ini ? Apa ada artis yang bernama Althara ? Namanya begitu indah ,Althara,nama itu bermakna bintang sama seperti ku.

Lalu orang yang tengah di pertontonkan itu melewati jendelaku, dan barulah terlihat laki-laki tampan itu berjalan dengan sekelompok teman nya yang mengekor di belakang nya. Aku begitu terkejut melihat dia

‘Makhluk itu’

Ya dia adalah siswa yang tadi pagi menabrak ku, atau malah aku yang menabrak nya di depan perpustakaan.

Dia melewat kelasku dengan begitu gagah, dan begitu tampan, oh sial aku benci mengakui nya. Lalu dia menengok ke dalam kelas ku dan memergoki ku sedang menatap nya, aku langsung memutarkan bola mataku dan memalingkan wajah ku menunjukan betapa tidak pedulinya aku melihat dia.

Setelah mereka berlalu, teman-teman baruku kembali menghampiriku.

“Oh my god Kak Althara sama Kak Edo ganteng banget sih sumpah” ucap Ghea yang mulai terlihat sebagai hyperbolis.

“Siapa sih mereka ?” Tanyaku yang membuat semua terkejut dan menatapku dengan kebingungan,dan malah membuatku kembali bingung dengan tatapan mereka.

“Serius lo ga tau mereka siapa?” Tanya Ghea, aku menggelengkan kepalaku dengan heran.

“Oh iya lo kan beda kelompok waktu MOS sama kita” ujar Tata menyadari sesuatu.

“Jadi, mereka itu adalah mentor di kelompok kita waktu MOS, dan mereka itu termasuk OSIS yang terbilang keren tau al,kelas mereka di kelas dua belas unggulan itu di sebelah kelas sebelas di samping kita,dan selama MOS padahal mereka tuh jadi pusat perhatian terus buat mahasiswa baru kali al, masa lo ga pernah liat. Dan Kak Althara itu juga kan ketua Osis lo pasti pernah denger itu kan?” Ujar Tata menjalaskan.

Namun aku masih saja tidak mengenali salah satu pun dari mereka. Aku menggelengkan kepala ku dengan tersenyum kikuk.

“Ya udah lah,sekarang kan lo tahu, jadi lo juga bisa ngagumin mereka ya, tapi jangan sama Edo soalnya Edo milik gue” ucap Ghea dengan berangan angan entah apa yang di bayangkan nya.

“Wuu pede banget sih lo, lo tuh ga pantes sama Edo, lo tuh pantes nya sama tuh si Roni” ledek Tata.

“Roni ? Siapa ?” Tanya ku lagi,merasa aku ini benar-benar tidak mengenal siapapun di sekolah ini.

“Tuh sang ketua kelas” tunjuk Tata dengan dagu nya ke pojok depan kelas. Laki-laki itu duduk di depan meja guru dengan sebuah buku besar di meja nya dan dengan penampilan nya yang begitu rapih.

Tiba-tiba Roni memutar kepalanya nya mungkin dia mendengar percakapan kita,membuat kita semua terperangah kikuk.

“Eh Ron, ada salam nih dari Ghea” jail Tata kebingungan.

Ghea langsung membulatkan mata nya dan mengibaskan tangan nya tanda penolakan.

“Enak aja boong Ron, sebenernya dia yang naksir sama lo katanya dari waktu MOS” tangkis Ghea.

“Bener?” Tanya Roni terlihat senang dan tersipu malu.

Tata memeloti Ghea.

“Iya bener” seru Ghea begitu meyakinkan membuat kita semua tertawa.

“Apaan sih lo, ngga Ron boong boong, lo apaansih” kesel Tata sambil menutup mulut Ghea.

Roni terlihat begitu tersipu malu sambil melihat Tata.

Membuat kami terbahak bahak bersama.

Dan inilah teman baruku, teman yang sudah terasa akan menjadi teman setiaku selama aku bersekolah.

Episodes
1 Prolog
2 Kehidupan baru
3 Haruskah aku melupakan nya ?
4 Awal mengenal Althara
5 Hujan
6 Terlalu menyebalkan
7 Mimpi buruk
8 Hari pertama
9 Hari kedua
10 Hari ke tiga
11 Hari ke empat
12 Hari ke lima
13 Hari ke enam
14 Hari ke tujuh
15 Hatiku hancur seketika
16 Menghindarinya
17 Tahu yang sebenarnya
18 Menjalin cinta dengan Althara
19 Sayang
20 Milky way
21 Jangan tinggalkan aku apapun yang terjadi
22 Stella meus
23 Selalu ada di sekitar ku
24 Menghilang
25 Rey
26 Dia kembali
27 Mencoba menerima Rey
28 Pameran Lukisan
29 Althara kembali
30 Flashback
31 City Of stars
32 Masalah besar
33 Ada yang salah dalam diriku
34 Permintaan atau perintah
35 Dufan bersama Althara
36 Happy birthday Althara
37 Sketsa wajah ku
38 Popcorn Caramel
39 Aku minta maaf Rey
40 Club malam
41 Terkuak
42 Kembali dan tidak akan pernah pergi lagi
43 Mengenal Laluna
44 Rey !!
45 Bandung
46 Menemui Mama dan Papa
47 My Bestie
48 Mengembalikan kebahagiaan yang sempat hilang
49 Pilihan berat
50 Tania
51 I Love You Althara
52 Hanya aku wanita istimewa Althara
53 Kebusukan Daniel
54 Hanya Althara yang bisa
55 Semua ini karena 7 hari bersama Althara
56 Menjadi romantis
57 Ajakan kerja sama dari Daniel
58 Perubahan rencana?
59 Pertemuan Keluarga
60 Keputusan menggelar pernikahan
61 Roni si cupu berubah menjadi si tampan
62 Dia sudah mengganggu fikiran ku
63 Membuat Roni mengerti
64 Hari bahagia ku
65 Pengirim pesan misterius di pernikahan ku
66 Dia ada dimana-mana
67 Maldives
68 Menikmati pantai yang indah
69 Pengirim bunga lili misterius
70 Mengusik fikiran ku
71 Secret admirer
72 Mati lampu dan dia disini
73 Terkahir kali
74 Jangan ada lagi kebohongan.
75 Grand Opening Cafe dan tentang pengirim bunga Lili
76 Memaafkan Roni
77 Menghubungi lagi Tania
78 Semua ulah Tania!
79 Ending bahagia
80 My Bestie
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Kehidupan baru
3
Haruskah aku melupakan nya ?
4
Awal mengenal Althara
5
Hujan
6
Terlalu menyebalkan
7
Mimpi buruk
8
Hari pertama
9
Hari kedua
10
Hari ke tiga
11
Hari ke empat
12
Hari ke lima
13
Hari ke enam
14
Hari ke tujuh
15
Hatiku hancur seketika
16
Menghindarinya
17
Tahu yang sebenarnya
18
Menjalin cinta dengan Althara
19
Sayang
20
Milky way
21
Jangan tinggalkan aku apapun yang terjadi
22
Stella meus
23
Selalu ada di sekitar ku
24
Menghilang
25
Rey
26
Dia kembali
27
Mencoba menerima Rey
28
Pameran Lukisan
29
Althara kembali
30
Flashback
31
City Of stars
32
Masalah besar
33
Ada yang salah dalam diriku
34
Permintaan atau perintah
35
Dufan bersama Althara
36
Happy birthday Althara
37
Sketsa wajah ku
38
Popcorn Caramel
39
Aku minta maaf Rey
40
Club malam
41
Terkuak
42
Kembali dan tidak akan pernah pergi lagi
43
Mengenal Laluna
44
Rey !!
45
Bandung
46
Menemui Mama dan Papa
47
My Bestie
48
Mengembalikan kebahagiaan yang sempat hilang
49
Pilihan berat
50
Tania
51
I Love You Althara
52
Hanya aku wanita istimewa Althara
53
Kebusukan Daniel
54
Hanya Althara yang bisa
55
Semua ini karena 7 hari bersama Althara
56
Menjadi romantis
57
Ajakan kerja sama dari Daniel
58
Perubahan rencana?
59
Pertemuan Keluarga
60
Keputusan menggelar pernikahan
61
Roni si cupu berubah menjadi si tampan
62
Dia sudah mengganggu fikiran ku
63
Membuat Roni mengerti
64
Hari bahagia ku
65
Pengirim pesan misterius di pernikahan ku
66
Dia ada dimana-mana
67
Maldives
68
Menikmati pantai yang indah
69
Pengirim bunga lili misterius
70
Mengusik fikiran ku
71
Secret admirer
72
Mati lampu dan dia disini
73
Terkahir kali
74
Jangan ada lagi kebohongan.
75
Grand Opening Cafe dan tentang pengirim bunga Lili
76
Memaafkan Roni
77
Menghubungi lagi Tania
78
Semua ulah Tania!
79
Ending bahagia
80
My Bestie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!