Jam sembilan pagi kepala pelayan mengetuk pintu kamar Michelle membuat pemilik kamar terbangun dari tidurnya.
Michelle bangun dan membuka setengah pintu kamarnya.
“Selamat pagi Nona muda.. Nyonya Besar meminta saya membangunkan Nona muda untuk sarapan” ucap Arya, kepala pelayan di rumah keluarga Melviano dengan sopan dengan menundukkan kepalanya
“Oke.. makasih ya Pak, sebentar lagi aku turun” jawab Michelle ramah lalu menutup pintu kamarnya
Michelle mandi, menyiapkan tas dan barang-barangnya lalu turun untuk sarapan.
..
Di meja makan, Leonore sudah duduk menunggu Michelle sedari tadi walaupun Leonore sudah sarapan tapi dia mau menemani putrinya itu buat sarapan.
“Morning Mommy” salam Michelle mencium pipi Leonore lalu duduk
“Morning darling.. kok tumben baru bangun ?” tanya Leonore lembut
“Aku bantuin Kak Nicho ngerjain kerjanya semalem” jawab Michelle sambil mengolesi selai ke roti tawarnya
“Nicho tadi nggak ngomong” ucap Leonore mengernyitkan dahinya
“Mungkin Kakak masih ngantuk kali Mom, apa lupa, apa fokus ke presentasi meetingnya” jelas Michelle menenangkan pikiran Leonore
“Ya udah, nanti kuliah sampai jam berapa ?” tanya Leonore
“Eum.. jam empat sore Mom.. tergantung rektornya aja” jawab Michelle seadanya
“Mom.. sabtu nanti aku mau ketemu kolega ya, biasa.. mural” ucap Michelle setelah menelan roti tawar di mulutnya
“Ya udah, yang penting jaga diri kamu baik-baik ya” ucap Leonore sedikit tegas
“Pasti Mommy.. “ jawab Michelle tersenyum manis
..
Setelah sarapan, Michelle mengendarai mobilnya ke kampus.
Ezra, Saddam, dan Daffin sudah menunggunya di halaman parkir kampus.
Ya, mereka satu kampus dengan jurusan yang berbeda-beda.
Awalnya, Michelle mengenal Ezra secara tidak sengaja di taman kampus saat Michelle lagi asik membuat sketsa di Ipad nya. Mereka berdua mulai berteman lalu Ezra mengenalkan Daffin yang penyuka mural juga, mereka membuat kelompok dan mulai membuat mural bersama.
Saat Michelle dan Daffin berjalan bersama di lorong kampus, mereka tidak sengaja melihat Saddam lagi asik menggambar graffiti di atas kertas, mereka mengajak Saddam bergabung dan akhirnya sampai sekarang mereka berteman baik.
..
Sore hari setelah kuliah, Michelle mampir ke toko furniture.
Michelle membeli rak serbaguna untuk menata kaleng-kaleng pilox di ruangan pribadinya dan mencari meja gambar yang masih belum ketemu juga.
“Aduh..” tanpa sengaja Michelle menabrak bahu seorang laki-laki tampan, tinggi, gagah, putih bersih, dan dingin.
Tapi bagi Michelle, Nicholas dan Xavier adalah sosok laki-laki paling sempurna dalam hidupnya.
“Matanya dimana ?” tanya seorang laki-laki yang tertabrak Michelle dengan ketusnya
“Disini” jawab Michelle datar sambil menunjuk kedua bola matanya
Sialan nih cewek.. kalau cewek lain udah pasti langsung minta maaf -batin laki-laki itu
“Bapak kalau jalan lihat-lihat, matanya kemana ?” tanya Michelle tajam
What ? bapak ? gue masih umur 25 tahun gini dibilang bapak ? -batin laki-laki itu lagi
“Cih.. gagu..” gumam Michelle lalu melengos pergi
Laki-laki itu berbalik melihat punggung Michelle yang masih dengan santainya melihat-lihat furniture disana. Wajah laki-laki itu tampak kesal, malu, dan merasa penasaran dengan Michelle.
..
Michelle pulang dan menyuruh dua orang pelayan laki-lakinya untuk membawa rak serbagunanya yang baru dibelinya itu ke ruangan pribadinya.
Michelle mandi lalu melihat layar ponselnya.
“Miicchheellleeee” panggil seseorang mengirim pesan ke Michelle
“Hemm” jawab Michelle malas
“Gila ya ! gue udah chat, telefonin berkali-kali baru dibales dan jawabannya begitu doang !!” balas perempuan itu kesal
“Apa Kyra cantik ?” tanya Michelle masih malas
“Nah, gitu dong.. besok gue pulang, jemput ya” ucap perempuan bernama Kyra itu
“Males, pulang sendiri sana.. tahu jalan pulang kan ?” jawab Michelle ketus
“Masa bodo, besok gue tungguin di bandara.. gue sampai jam dua siang” ucap Kyra memaksa
“Gila ya ! kenapa maksa ? gue juga sibuk tauk.. lagian kenapa nggak naik jet pribadi aja ?” gerutu Michelle kesal
“Sibuk ngapain ? nggak mungkin pacaran kan lo ?” tanya Kyra curiga
“Nggak.. besok gue ada jadwal kuliah” jawab Michelle datar
“Jam berapa ?” tanya Kyra
“Jam dua siang” jawab Michelle bohong
“Oke kasih tahu jadwal lo besok biar gue ganti jadwal pulang gue.. gue nggak mau naik jet pribadi pokoknya biar lo jemput gue di bandara” balas Kyra cepat
“Haahhh.. ya udah besok gue jemput tapi beliin jam tangan sama coklat Swiss, kalau nggak sesuai sama yang gue mau, lo pulang sendiri” ancam Michelle
“Iya iya.. tenang aja, oleh-oleh buat lo itu udah gue siapin” ucap Kyra dengan tenangnya
“Ya udah jangan ganggu gue, disini udah malem, gue mau tidur” balas Michelle bohong lagi
“Hahahaha.. lo pikir gue nggak tahu apa.. di Indonesia itu masih jam tujuh malem, dan jam tidur lo itu bukan jam tujuh” jelas Kyra
“Bodo amat, gue nggak mau bales lagi.. kalau lo bawel lo pulang sendiri sana” ancam Michelle lagi
“Iya iya gue ngalah” balas Kyra mengalah
Kyra Oliver, teman pertama Michelle selama sekolah saat menengah ke atas. Tipe perempuan yang pintar, feminin, loyal, ramah, bawel, dan ngeselin. Ya, itu pilihan yang tepat dari pikiran Michelle sendiri.
Sejak lulus sekolah, Kyra kuliah di luar negeri, tepatnya di Swiss. Setelah kuliahnya selesai, dia masih betah di Swiss, tanpa pekerjaan dan puas berlibur sendirian.
Michelle dan Kyra memang sering berdebat tapi bukan perkelahian yang serius. Hubungan mereka bisa dikatakan sangat dekat, mereka kenal karakter satu sama lain walaupun sering beda pendapat.
Kyra lahir dari keluarga Oliver yang kekayaannya bisa dikatakan sama dengan keluarga Melviano. Dia anak kedua dari dua bersaudara, Kakak laki-lakinya sudah dididik dari kecil untuk belajar tentang bisnis perusahaan Oliver Corp. Hampir sama dengan Nicholas, bedanya Nicholas tidak sedingin sikap Kakaknya Kyra.
Michelle sering main ke rumah Kyra, sudah kenal sama kedua orang tua Kyra juga, begitupun Kyra sebaliknya. Tapi sayang, Michelle sama sekali belum pernah lihat Kakak laki-lakinya Kyra karena Kakak laki-lakinya tidak suka diganggu.
Terlebih tidak ada satupun foto keluarga lengkap dengan Kakaknya itu karena Kakaknya melarang orang yang tidak dia kenal melihat fotonya.
Begitu juga dengan Michelle yang memang sengaja dirahasiakan sebagai bagian dari keluarga Melviano.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Baca Buku
lumayan
2022-11-15
1