I Was Caught In My Trap

I Was Caught In My Trap

my sister

Terdengar suara pintu diketuk dari luar dan suara cempreng yang memekakan gendang telinga yang berteriak di pagi buta, padahal udara lagi dingin-dinginnya cocok untuk tidur memeluk guling, boneka kelinci dan merapatkan selimut motif kelinci kesayanganku.

"Mera... Mera…" terdengar teriakan dari depan pintu kamar, waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi.

"Huu ammm…"

"Akh… menyebalkan, kakak berisik amat, masih pagi Aku masih ngantuk," timpal Amera yang dengan indahnya merapikan selimut kesayangan yang kini sudah kembali menutupi hampir setengah badannya.

"Dasar malas," gerutu Shena masih di depan kamar Amera. Awas kamu ya nanti kakak guyur air seember kalau belum bangun juga, ancam Shena geram terhadap sifat  putri kecil kesayangan ayahnya itu.

"Katanya mau bantu kakak untuk menjalankan bisnis ayah, tapi nyata nya jam segini masih tidur,"gerutu Shena mengeluarkan jurus andalannya. 

Mera langsung melompat dari tempat tidur setelah mendengar bisnis ayahnya disinggung. Semangat mudanya kembali berkobar ia berlari menuju meja makan dan menunjukkan senyuman termanis nya di pagi itu.

 "Siap komandan, Amera Syesha Atmaja   siap menjalankan perintah,"ucap Amera sambil cengengesan menggoda sang kakak. Tingkah Amera memang tergolong usil dan selalu ceria lain halnya dengan Shena yang selalu serius dan tak mau dibantah.

"Cepat mandi dan bersiap lah kita harus cepat ke kantor ,"ucap Shena ketus dan menyibukkan dirinya dengan memakai dress hijau tosca selutut dengan jas berwarna putih yang dengan cantik membalut tubuh nya yang tinggi dan berkulit putih, rambutnya yang hitam lurus menjadi gaya andalan nya.

"Wah..wah kakak rapi dan cantik sekali hari ini, Jangan-jangan kakak mau menggoda paman Dirga yea... ha… ha… ha ,"celoteh Amera dan ditanggapi dengan lemparan sendal butut ke arah kepalanya.

"Ihhh sakit… "teriak Amera kesakitan.

"Makanya jaga bicaramu bikin jengkel kakak saja." Ucap Shena marah dan sengit.

"Piss…" dengan menunjukan kedua jarinya ke arah sang kakak, Amera langsung ngeloyor pergi bersiap ke kamarnya.

"Ok… mata kuliah hari ini adalah manajemen bisnis, untung bapak ganteng yang mengajar kalau bukan pastinya bakal malas aku menyambut sinar matahari pagi. Ditambah lagi harus ke kantor ayah dulu untuk menyaksikan pergantian direktur perusahaan yang sekarang digantikan oleh paman Dirga, 

"Pria itu memang memuakkan," Aku dan kak Shena tidak suka padanya kalau bukan karena penyakit ayah yang sering kali kumat pasti ayah tidak akan digantikan oleh manusia licik seperti dia. Sedangkan kak Shena dianggap belum mumpuni untuk memegang peranan penting dalam perusahaan.

"Kak males lah ke kantor Ayah," ucapku saat menghampiri kak Shena. Pikiranku mulai tak tenang aku begitu malas bertemu dengan tampang-tampang penjilat dan palsu seperti mereka semua sungguh membosankan bagiku.

"Kenapa Mera? "tanya kak Shena menunjukkan wajah sedihnya ia begitu rapuh dan sendiri saat dikantor semua pendukung ayah kini malah berganti mendukung paman Dirga. Aku semakin tak tega melihatnya, aku yakin pasti paman Dirga terus menerus menekan kakak saat di kantor.

"Please…! Kali ini saja bantu kakak, beri dukungan mu waktu di kantor nanti." Bujuk kak Shena masih menunjukkan keseriusan dan kesedihannya. Shena tak mau datang sendirian ia membutuhkan dukungan orang terdekat nya untuk menumbuhkan rasa percaya diri nya.

"Ok…"

Akhirnya aku mengalah juga, ku temani langkah kak Shena menuju lobby utama perusahaan ayah ,sedangkan ayah kali ini menjalankan perawatan ke luar negeri. Didepan ruang direksi sudah berdiri paman Dirga yang dengan bangga nya menyalami tamu kolega bisnis Ayah.

"Aku semakin muak melihat nya,"ucap kak Shena lirih kepadaku. Tingkahnya sungguh menjijikkan.

Awas nanti kakak  cinta loh kalau terlalu benci padanya" ledek Amera menggoda sang kakak.

"Kamu tega ya mendoakan kakakmu dengan pria sombong itu.

" Oh… Mera, tujuh turunan pun aku tak sudi bersanding dengannya.

"Aku Pun begitu kak," jawab Mera singkat aku cuma takut  kakak akan kerepotan menghadapi tingkah keras kepala nya. Paman begitu bahagia melihat penderitaan ayah dan juga kita sepertinya memang sudah direncanakan dengan matang oleh paman Dirga.

Beberapa kata sambutan dan ucapan selamat diberikan kepada paman Dirga, semua mata tertuju kepadanya, terlihat senyuman kemenangan tersungging di sudut bibirnya.

"Kenyataan seperti ini tidak pernah kami bayangkan, kesehatan ayah semakin memburuk setelah meninggalnya mama, ayah begitu rapuh dan kesepian sedangkan kak Shena sudah cukup mati matian mengurusi perusahaan, tapi harus menerima kekalahan karena kelicikan yang paman Dirga lakukan.

 Kini dikantor kak Shena menjabat sebagai wakil direktur perusahaan, tentu dia berada dibawah paman Dirga dan tekanannya.

"Nona Shena setelah meeting selesai masuklah ke ruanganku," perintah dari Dirga

"Baik paman,"jawab Shena singkat dan kembali mengacuhkan kehadirannya. Berpura-pura sibuk melayani para kolega dan tamu yang lain.

"Cepat keruangan ku,"ucap Dirga menekankan setiap perkataan dan menunjukkan wajah datarnya ke Shena.

"Baik paman," jawab Shena dan pergi dengan meninggalkan tatapan aneh dari para rekan kerja yang lain.

"Kasian Nona Shena," kata salah satu karyawan menunjukkan rasa simpatinya.

"Sssttt… diam kamu, kita tidak perlu membicarakan tentang mereka ,daripada kena masalah di kantor ini. Pada akhirnya semua kembali diam dan melaksanakan tugas masing-masing.

"Mera tidak bisa terlalu lama di sini kak, aku berangkat ke kampus dulu,"pamitku kepada kak shena, sedangkan paman Dirga hanya melirik sekilas dan berjalan menuju ruangan kerjanya.

"Hati-hati dijalan adikku sayang!, tenanglah biar kakakmu aku yang jaga disini,"ucap paman Dirga sebelum kembali menutup pintu ruangan kerjanya.

"Cech…"ucap Amera tak tahan dengan sikap Dirga yang pura-pura peduli pada kakaknya, dan langsung pergi ngeloyor begitu saja meninggalkan sang kakak yang berjalan menuju ruang Dirga.

"Shena berada di satu ruangan bersama Dirga, Dirga dengan senyum kemenangan nya berjalan mendekati Shena dan mencoba memeluknya.

Shena mencoba menepis tangan Dirga dan melangkah mundur jauh mencoba menghindari pamannya.

"Paman, jaga sikap paman,"ucap Shena penuh dengan penekanan dengan masih menyimpan rasa takutnya hal diluar apa yang ia pikirkan tentang sosok Dirga selama ini.

"Kenapa, kamu tidak menyukainya?"tanya Dirga dengan tangannya meraih wajah, dagu Shena dan menatap kedua bola matanya dengan tajam. Shena nampak kaget dan gugup dengan serangan yang tiba-tiba ia dapatkan, hingga Shena mencoba melangkah mundur namun naas terhalang dinding di belakangnya. Dirga semakin erat menekan tubuh Shena ke dinding ruangan direktur yang juga merupakan tempat ayahnya bekerja.

"Cukup paman, lepaskan aku…!" berontak Shena dan berusaha keras untuk lepas dari cengkeraman tangan Dirga, yang semakin keras sehingga meninggalkan bekas yang memerah di pergelangan tangan yang putih milik Shena.

"Tidak akan pernah ku lepaskan, Dirga semakin memuncak kekesalannya hingga ia menumpahkan segalanya kepada Shena yang kini meringis kesakitan, akibat dari ulahnya.

"Jangan panggil aku paman!, aku bukan pamanmu! Hah..," jawab Dirga dengan semakin memperkuat cengkraman nya.

"Lepaskan aku…!air mata Shena mulai menetes, rasa sesak dan sakit di tangannya, membuat nya tak mampu mengontrol emosi lagi.

Terpopuler

Comments

Li Permana

Li Permana

Semangat terus

aku mampir!

2021-10-23

0

Little Peony

Little Peony

Halooo Thor salam kenal dari Crushed by CEO dan Shadow ✨

2021-07-23

0

re

re

Mulai ceritanya

2021-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 my sister
2 pemegang perusahaan ku.
3 3. Menolak dijodohkan
4 Lisa cinta pertama Kenandra
5 Keputusan ayah
6 flash back lima tahun lalu
7 Pembalasan
8 ide konyol
9 Drama Shena
10 Senjata makan tuan
11 Frustasi
12 sahabat yang selalu ada.
13 pengorbanan
14 tidak sesuai prediksi
15 pertemuan lagi
16 membuat perjanjian
17 isi perjanjian
18 Hampir ketahuan
19 fiting gaun pengantin
20 gaun pengantin pilihan Kenandra
21 undangan yang membawa petaka
22 Ancaman Dirga
23 pengobatan ayah dihentikan
24 pembatalan pernikahan
25 Pernikahan amera
26 Malam pertama
27 Remote AC
28 Istri Yang Malang
29 Gagal Kabur
30 makan bersama
31 Central Group vs Pewaris
32 Rumah ayah
33 Menikmati
34 Cinta untuk Istriku (Danu Atmaja)
35 Ayah Tak Memihak Kepada ku
36 Rumah Penjara
37 pelakor jilid 1
38 Penghianatan
39 Kembali Ke Kampus.
40 Teori Cinta
41 Cemburu
42 Pindah ke Apartemen
43 Kamu Milikku
44 Buktikan
45 Penyesalan
46 Dimana Kakakku?
47 Pelakor Jilid 2
48 Kecelakaan Shena
49 Sadar Dari Koma
50 Rombongan Pendaki
51 Desa Terpencil
52 Hamil
53 Akhirnya Ku Temukan
54 Ranjang Yang Bergoyang.
55 Aku Mencintaimu
56 Manis bibirmu
57 Gejolak Emosi
58 Kesalahan
59 Manja
60 Konspirasi
61 Pengen Diperhatikan
62 Air Mata
63 Hadiah
64 Harum Tubuhmu
65 Kenyataan Yang Pahit
66 Keluarga Besar
67 Ketiga Pria Tampan
68 Masa Lalu Yansen
69 Penjelasan
70 Aku Menginginkan nya
71 Berkunjung ke rumah Amera
72 Hampir Jatuh
73 Egois
74 Prahara Perusahaan
75 Mendadak Bulan Madu
76 Mencurigakan
77 Pertanda
78 Tertangkap (Warning Terdapat Adegan Kekerasan Mohon Bijak dalam membaca)
79 Kasih Sayang Mertua
80 Surprise
81 Rahasia
82 Pengasingan
83 Dilema
84 Hilangnya Shena
85 Hilang Shena 2
86 Berfantasi
87 Kebohongan
88 Salah Paham
89 Keputusan
Episodes

Updated 89 Episodes

1
my sister
2
pemegang perusahaan ku.
3
3. Menolak dijodohkan
4
Lisa cinta pertama Kenandra
5
Keputusan ayah
6
flash back lima tahun lalu
7
Pembalasan
8
ide konyol
9
Drama Shena
10
Senjata makan tuan
11
Frustasi
12
sahabat yang selalu ada.
13
pengorbanan
14
tidak sesuai prediksi
15
pertemuan lagi
16
membuat perjanjian
17
isi perjanjian
18
Hampir ketahuan
19
fiting gaun pengantin
20
gaun pengantin pilihan Kenandra
21
undangan yang membawa petaka
22
Ancaman Dirga
23
pengobatan ayah dihentikan
24
pembatalan pernikahan
25
Pernikahan amera
26
Malam pertama
27
Remote AC
28
Istri Yang Malang
29
Gagal Kabur
30
makan bersama
31
Central Group vs Pewaris
32
Rumah ayah
33
Menikmati
34
Cinta untuk Istriku (Danu Atmaja)
35
Ayah Tak Memihak Kepada ku
36
Rumah Penjara
37
pelakor jilid 1
38
Penghianatan
39
Kembali Ke Kampus.
40
Teori Cinta
41
Cemburu
42
Pindah ke Apartemen
43
Kamu Milikku
44
Buktikan
45
Penyesalan
46
Dimana Kakakku?
47
Pelakor Jilid 2
48
Kecelakaan Shena
49
Sadar Dari Koma
50
Rombongan Pendaki
51
Desa Terpencil
52
Hamil
53
Akhirnya Ku Temukan
54
Ranjang Yang Bergoyang.
55
Aku Mencintaimu
56
Manis bibirmu
57
Gejolak Emosi
58
Kesalahan
59
Manja
60
Konspirasi
61
Pengen Diperhatikan
62
Air Mata
63
Hadiah
64
Harum Tubuhmu
65
Kenyataan Yang Pahit
66
Keluarga Besar
67
Ketiga Pria Tampan
68
Masa Lalu Yansen
69
Penjelasan
70
Aku Menginginkan nya
71
Berkunjung ke rumah Amera
72
Hampir Jatuh
73
Egois
74
Prahara Perusahaan
75
Mendadak Bulan Madu
76
Mencurigakan
77
Pertanda
78
Tertangkap (Warning Terdapat Adegan Kekerasan Mohon Bijak dalam membaca)
79
Kasih Sayang Mertua
80
Surprise
81
Rahasia
82
Pengasingan
83
Dilema
84
Hilangnya Shena
85
Hilang Shena 2
86
Berfantasi
87
Kebohongan
88
Salah Paham
89
Keputusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!