Jebakan

“Lepaskan, lepaskan aku, Satria!”

“Kenapa aku harus melepaskan mu?”

“Tadi kamu kan sudah berjanji, akan membiarkan aku pergi.” sahut Nurbaya.

“Oh.” Satria tersenyum, menatap Nurbaya lekat. Entah apa isi kepala remaja nakal itu sekarang.

“Sayangku, itu kan tadi!” Membelai lembut wajah Nurbaya, membuat Nurbaya merinding.

“Tadi, saat aku memberikan kunci padamu, saat aku keluar dan memberikan kamu waktu. Tapi, kamu memilih untuk tidak pergi, yang artinya...” Mengangkat dagu Nurbaya ke atas sampai mendongak, melihat manik matanya.

“Artinya, malam ini kau milikku Sayang.”

Deg!!!

Bola mata Nurbaya membulat.

Cup! Satria mengecup lembut bibir Nurbaya, dan membelai wajahnya.

“Apa kau sudah siap, Sayang?”

“Siap pala mu, Bocah!!!” Nurbaya memukul kepala Satria. Lalu, mendorong dengan sekuat hati tubuh Satria. Kemudian cepat pindah dan berdiri menjauh dari ranjang.

“Dasar istri durhaka! Dimana-mana tidak ada istri memukul kepala suami!” protes Satria mengelus kepalanya.

“Siapa suruh, kau menikah denganku?” sahut Nurbaya berkacak pinggang.

“Ini semua gara-gara kau menodai ku!” jawab Satria tak mau kalah.

“Eh? Kapan aku menodai mu bocah? Lagian, waktu itu aku gak sengaja menciummu, waktu itu pun kau menyetujuinya, dan selanjutnya itu kau yang memulai terlebih dahulu!”

“Tapi, kau meraba tubuhku.” Berjalan mendekat ke arah Nurbaya yang sudah mulai marah, karena terpancing.

“Heiiii!!!” Berteriak. “Kau juga merabaku, dan kau menikmatinya!!”

“Iya, aku menikmatinya Sayang.” Memeluk Nurbaya.

“Lepaskan!” Pekik Nurbaya.

“Kau harus bertanggungjawab, kau membuat aku kecanduan, kau harus memuaskan rasa candu ku.” ucap Satria berbisik di telinga Nurbaya.

Tukh!!! Nurbaya menginjak kaki Satria dengan kakinya.

Satria bergeming. Lalu, tersenyum menatap Nurbaya yang terbengong. “Sayang, pijakanmu itu hanya terasa seperti gelitikan. Itu tak mempan.” ucapnya terkekeh.

“Satria, lepaskan aku. Apa sih mau mu?”

“Eheheheh... Sayang, sudah aku katakan padamu kan, kalau aku ingin kau memuaskan rasa candu ku.” Menatap bola mata Nurbaya.

“Kau pasti mengerti apa maksud ku kan? Tak mungkin wanita dewasa seperti mu tidak paham.” Membelai lembut wajah Nurbaya dan mengecup pipi Nurbaya.

“Aku ingin kau menunaikan kewajiban mu pada suamimu ini.”

Deg!!!

Panas, wajah Nurbaya terasa sangat panas. Mendengar permintaan itu saja, otaknya sudah travelling, apalagi akan memulainya. Bagaimana caranya? Apa yang harus dia lakukan?

Nurbaya adalah wanita polos dalam segi asmara, namun usil dan bandel dalam beberapa hal. Ia pertama kali berpacaran saat kuliah dan itu mantan satu-satunya.

Dia di selingkuhi dan di putuskan karena alasan, Nurbaya tidak menyenangkan, tidak asyik, kuno, dan intinya pria itu marah dan mengatakan kalau Nurbaya adalah wanita tidak normal dan memiliki kelainan sex.

Tak berapa lama, pria itu menikah dengan kekasih barunya. Sepasang suami istri itu mempermalukan Nurbaya beberapa kali, karena itulah ia memohon pada Satria yang sangat tampan untuk menemani nya pergi ke pesta pernikahan sang mantan, agar tak dikatakan oleh banyak orang gagal move on.

Namun, gara-gara hal itu, Ia harus terikat dan bahkan menikah dengan Satria. Entah bagaimana Ia bisa masuk dalam jebakan Satria, yang jelas-jelas dari awal dia yang memanfaatkan untuk ajak pamer tampang saja.

Nurbaya tidak pernah berpelukan apalagi berciuman dengan mantan pacarnya, bahkan pegangan tangan saja tak pernah. Naik motor saja, Ia berpegangan ke belakang. Ia kategori perempuan fanatik dalam segi bersentuhan dengan pria.

Ia terlalu percaya akan nasehat orang tua yang mengatakan jangan berpacaran, jangan sampai disentuh nanti kamu hamil. Padahal, jelas-jelas dalam pelajaran pembuahan terjadi harus ada proses tertentu.

Saking takutnya, mantan pacarnya merasa risih dan mengatakan kalau Nurbaya kelainan, pria itu memilih berselingkuh dan memutus Nurbaya sepihak. Saat itu, Nurbaya menangis dan menolak agar tidak putus. Ia berjanji akan belajar menjadi pacar yang baik dan akan berusaha melakukan ciuman seperti yang di inginkan pacar nya.

Ia pun mulai membuka hatinya, mencoba berpegangan tangan, berpelukan, namun...

Setiap akan memulai berciuman, pikiran Nurbaya selalu terbang, membayangkan hal-hal aneh dan mengerikan, sehingga Ia mendorong wajah dan tubuh mantan pacarnya. Pria itu merasa terhina akan perbuatan Nurbaya yang seperti itu.

Dulu, sebelum mereka berpacaran, Nurbaya bersedia berjalan berpegangan tangan dengannya, tetapi setelah mereka jadian, sifat Nurbaya berubah.

Tapi, ada rasa yang aneh saat Satria melakukan padanya. Jantungnya berdebar dan tubuhnya tidak bisa menolak, walau terkadang ia ingin mendorong tubuh remaja itu, tapi ia menikmati ciuman itu.

Ciuman pertama yang mengesankan bagi Nurbaya, saat ia menangis lalu di hibur Satria. Padahal itu bukanlah ciuman pertama mereka, Satria pernah melakukannya berkali-kali sebelumnya, namun Nurbaya tak menganggapnya berarti.

Di pesta pernikahan mantan pacar Nurbaya, mereka juga melakukannya dengan sangat panas, lalu ciuman selanjutnya, lagi dan lagi. Hingga hampir tiap hari mereka berciuman, sampai fase dimana Satria mengancam Nurbaya.

“Aku ingin Kakak menjadi pacarku.” ucap Satria dengan tersenyum.

“Kau gila bocah! Aku tak sudi menjadi pacarmu.”

“Kenapa Kak?” tanya Satria.

“Karena kau bocah, pipis saja belum lurus.” ejek Nurbaya.

“Maksud Kakak, Aku kurang jantan?” Satria menyunggingkan senyumnya.

“Nah, itu kamu tau. Kamu itu masih bocah, aku sudah besar, kamu cari pacar yang seusia denganmu saja sana.” Nurbaya menepuk pundak Satria.

“Tapi aku mau Kakak yang menjadi pacarku, kita sudah berciuman beberapa kali.”

“Anggap aja kenangan. Gampang kan? Setidaknya, itu bisa jadi pengalaman untuk kau praktekan dengan pacarmu.”

“Aku mau Kakak jadi pacarku, titik!”

“Hei bocah, Anu mu emang sudah besar, Hah? Bisa-bisanya kau meminta aku menjadi pacarmu? Dasar!” emosi Nurbaya meledak juga, ia tak mengontrol lagi ucapannya.

Tiba-tiba Satria membuka baju dan celananya, bahkan celana d*lamnya.

“Heiiii!!!! Gila, bocah gila, apa yang kau lakukan?!!! teriak Nurbaya menutup wajahnya.

Nurbaya sangat terkejut melihat jamur yang dulu kecil sering Ia pegang untuk menjahili Satria waktu kecil, kini telah menjadi jamur sehat.

“Bukankah Kakak menanyakan ini sudah besar atau belum? Jadi, aku hanya ingin memperlihatkannya kepada Kakak.” jawab Satria datar tanpa dosa.

“Bocah gila!!! Pakai baju dan celana mu sekarang!!” teriak Nurbaya.

“Kau tidak malu apa? Membuka baju mu seperti itu?”

“Tidak.” jawab Satria sambil memakai pakaiannya kembali.

“Apa kau akan sebodoh itu jika perempuan meminta kamu tunjukan itu mu?”

“Tergantung perempuan nya.”

“Maksud mu?”

“Ya, makasud ku, jika perempuan itu adalah Kakak. Jika perempuan lain, tentu saja tidak. Aku sangat mahal untuk dilihat. Bahkan hanya untuk melihat senyumku hanya milik Kakak seorang.”

“Dasar bocah gila!” Nurbaya berteriak sambil berlari setelah mendengar jawaban dari Satria.

Ada perasaan aneh saat Ia mendengar kata-kata itu. Terdengar sangat manis dan membahagiakan hati.

Satria mengejar dan menangkap Nurbaya. “Kakak harus menjadi pacarku!” Menatap lekat Nurbaya.

“Kalau aku tidak mau bagaimana?”

“Kalau Kakak tidak mau, aku akan menceritakan pada Kakek, kalau kakak menciumiku dan menelanjangiku.”

“Hei, kapan aku menelanjangi mu?”

“Tadi.”

“Tadi kapan?”

“Barusan.”

“???!!!” Nurbaya membulatkan matanya.

“Iya, tadi saat saya membuka baju. Bukankah Kakak yang meminta menunjukkan kepada Kakak? Dan Kakak sudah melihat semua tubuh saya, yang artinya Kakak setuju. Jika Kakak tidak setuju, saya akan mengatakan pada Kakek.”

“Dasar bocah gila!! Coba saja kalau berani!” sahut Nurbaya, lalu meninggalkan Satria.

Dan akhirnya, remaja nakal itu mengatakan pada Kakeknya, bahkan menceritakan dengan berlebihan.

...***...

Hai Satria Lovers, yang penasaran dengan keluarga Satria dan Nurbaya. Boleh baca cerita novel pertama saya, yang judulnya KENANGAN, novel itu sudah tamat.

Terpopuler

Comments

shee_

shee_

astagaaaa

2022-12-13

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MAMPUS LOO NUR. TRJEBAK CINTA BRONDONG TENGIL KYK SATRIA....😂😂😂😂😂😂😂

2022-11-02

0

Uci Uci

Uci Uci

author somplak🤣🤣🤣
adakah kata" yg lbh lucu dr ini🤭🤭

2022-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Di Kamar Hotel
2 Cium Aku!
3 Menikah
4 Jebakan
5 Asmara Pagi
6 Mandiri
7 Digigit
8 Juara
9 Gemuk
10 Menangis
11 Bolos
12 Meledek
13 Keinginan Satria
14 Cemburu
15 Makan Malam
16 Sayang
17 Siapa?
18 Putus
19 Kau Milikku
20 Kau Milikku
21 Demam
22 Menangis
23 Sebatas Adik
24 Apa Kurangnya Aku?
25 Jangan Bersedih
26 Ahli
27 Pesan Mesum
28 Gara-gara Obat
29 Lemah!
30 Teledor
31 Bukalah Hatimu Untukku
32 Rasa yang Tertinggal
33 Apa Kau Mencintai Dia?
34 Melani
35 Ke Villa
36 Aku, Satria Develv Damrah
37 Pelit
38 CCTV
39 Sempurna
40 Seulas Senyuman
41 Brownies
42 Sombong
43 Nanti Malam
44 Menyosor
45 Maaf
46 Mengabaikan
47 Ulangtahun Satria
48 Dasar, Pendusta
49 Syarat
50 Undangan Pernikahan
51 Mantan Kekasih
52 Di Pantai
53 Jadilah Kekasihku
54 Ide
55 Rencana Pernikahan
56 Sosok dirimu
57 Calon Istriku
58 Menarik Dimata Pria Lain
59 Tiket Bulan madu
60 Jangan Melamun
61 Kode
62 Makan
63 Kau Halal Untukku
64 Melina
65 Waktu tak bisa di putar kembali
66 Naas
67 Seperti tadi?
68 Telunjuk Nakal
69 Asmara pagi yang gagal
70 Kencan
71 Satya
72 Pulang
73 Noda
74 Lipstik
75 Cemburu
76 Mohon Maaf Lahir dan Batin
77 Loyo
78 Malam Pertama
79 Berpikir positif
80 Tata Krama
81 Pergi
82 Khawatir
83 Ini Nyata
84 Bidadari Cantik
85 Alergi
86 Manja
87 5
88 Mengikuti Melani
89 Jijik
90 Apakah ada dedek bayi?
91 Pengumuman
92 Foto
93 Ujian
94 Sumatra
95 Kacau
96 Toilet Sepi
97 Kondisi Satria
98 Peringatan Terakhir
99 Berenang Pertama
100 Taman Bunga
101 Lautan Cinta
102 Testpect
103 Party
104 Program Hamil
105 Melani Hamil
106 Surat
107 Norwich
108 Mengikuti Nurbaya
109 Dia Sedang Hamil Anakku
110 Bersyukur
111 Telepon dari Nurbaya
112 Pikiran Buruk
113 Ruth Jhon
114 Tertembak
115 Dia dan Anakmu Selamat
116 Aku Ingin Pulang
117 Ethan
118 Menikahlah Denganku
119 Melindungi Bukan Harus Menikahi
120 Setelah Tiada, Baru Terasa
121 Kanai-kanai
122 Membakar Kanai-kanai
123 Nafas terakhir
124 Kabar baik dan buruk
125 Belum Selesai
126 Pergi ke Rusia
127 Selamat
128 Bayi Laki-laki (Tamat)
129 Pengumuman
130 Pengumuman
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Di Kamar Hotel
2
Cium Aku!
3
Menikah
4
Jebakan
5
Asmara Pagi
6
Mandiri
7
Digigit
8
Juara
9
Gemuk
10
Menangis
11
Bolos
12
Meledek
13
Keinginan Satria
14
Cemburu
15
Makan Malam
16
Sayang
17
Siapa?
18
Putus
19
Kau Milikku
20
Kau Milikku
21
Demam
22
Menangis
23
Sebatas Adik
24
Apa Kurangnya Aku?
25
Jangan Bersedih
26
Ahli
27
Pesan Mesum
28
Gara-gara Obat
29
Lemah!
30
Teledor
31
Bukalah Hatimu Untukku
32
Rasa yang Tertinggal
33
Apa Kau Mencintai Dia?
34
Melani
35
Ke Villa
36
Aku, Satria Develv Damrah
37
Pelit
38
CCTV
39
Sempurna
40
Seulas Senyuman
41
Brownies
42
Sombong
43
Nanti Malam
44
Menyosor
45
Maaf
46
Mengabaikan
47
Ulangtahun Satria
48
Dasar, Pendusta
49
Syarat
50
Undangan Pernikahan
51
Mantan Kekasih
52
Di Pantai
53
Jadilah Kekasihku
54
Ide
55
Rencana Pernikahan
56
Sosok dirimu
57
Calon Istriku
58
Menarik Dimata Pria Lain
59
Tiket Bulan madu
60
Jangan Melamun
61
Kode
62
Makan
63
Kau Halal Untukku
64
Melina
65
Waktu tak bisa di putar kembali
66
Naas
67
Seperti tadi?
68
Telunjuk Nakal
69
Asmara pagi yang gagal
70
Kencan
71
Satya
72
Pulang
73
Noda
74
Lipstik
75
Cemburu
76
Mohon Maaf Lahir dan Batin
77
Loyo
78
Malam Pertama
79
Berpikir positif
80
Tata Krama
81
Pergi
82
Khawatir
83
Ini Nyata
84
Bidadari Cantik
85
Alergi
86
Manja
87
5
88
Mengikuti Melani
89
Jijik
90
Apakah ada dedek bayi?
91
Pengumuman
92
Foto
93
Ujian
94
Sumatra
95
Kacau
96
Toilet Sepi
97
Kondisi Satria
98
Peringatan Terakhir
99
Berenang Pertama
100
Taman Bunga
101
Lautan Cinta
102
Testpect
103
Party
104
Program Hamil
105
Melani Hamil
106
Surat
107
Norwich
108
Mengikuti Nurbaya
109
Dia Sedang Hamil Anakku
110
Bersyukur
111
Telepon dari Nurbaya
112
Pikiran Buruk
113
Ruth Jhon
114
Tertembak
115
Dia dan Anakmu Selamat
116
Aku Ingin Pulang
117
Ethan
118
Menikahlah Denganku
119
Melindungi Bukan Harus Menikahi
120
Setelah Tiada, Baru Terasa
121
Kanai-kanai
122
Membakar Kanai-kanai
123
Nafas terakhir
124
Kabar baik dan buruk
125
Belum Selesai
126
Pergi ke Rusia
127
Selamat
128
Bayi Laki-laki (Tamat)
129
Pengumuman
130
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!