Menikah

“Baiklah Sayang. Malam ini sudah cukup dulu, istirahatlah. Besok masih ada waktu yang panjang.” ucapnya masih terkekeh.

Lalu Satria berdiri dan memakai bajunya.

“Kenapa masih berbaring? Bukankah kau ingin pergi?” tanya Satria yang telah selesai memakai bajunya.

Nurbaya terperanjat duduk dari tidurnya. “I-iya, ini mau keluar.” jawabnya gelagapan. Ia tadi masih mengumpulkan nyawa yang sempat melayang ke surga, tapi terhenti di tengah jalan.

Satria menyunggingkan senyuman nakalnya, kemudian keluar dengan bersiul-siul. Nurbaya menatap punggung kekar yang berjalan keluar itu.

“Haaaaaaah!!!” Nurbaya menghembuskan nafas panjang. Lalu menjatuhkan tubuhnya kembali di atas ranjang. Ia menatap langit-langit kamar, lalu melamun.

**

Tiga hari yang lalu, Ia dan Satria menikah. Aneh, sangat aneh. Satria yang baru satu bulan yang lalu berumur 17 tahun, menikah dengan dirinya yang sudah berumur 29 tahun.

Pria remaja itu masih kelas 2 SMA di SMA ELV SCHOOL yang dimiliki oleh Kakeknya Arnel Harviz Damrah berkeluarga.

Satria Develv Damrah adalah cucu satu-satunya dari keluarga kandung Damrah, dan juga cucu satu-satunya dari keluarga Hardwork Group. Ia sudah dilimpahi harta warisan sejak kecil. Orang tuanya meninggal dunia karena kecelakaan semenjak ia berumur 5 tahun.

Ia memilih tinggal bersama Kakek dan Neneknya, Aira dan Arnel. Walaupun ia tidak bekerja dan hanya menghabiskan uang, hartanya tidak akan pernah habis, namun pemuda remaja itu lebih memilih belajar bisnis semenjak kecil dan memulai bisnisnya.

Semenjak orang tuanya kecelakaan, Ia memilih untuk belajar dan membaca buku tentang bisnis kedua keluarganya. Jadi, saat Ia kelas 3 SMP sudah mulai mengendalikan anak cabang perusahaan Damrah Groub.

Setelah ia berhasil, kemudian mulai mengendalikan beberapa anak perusahaan dari Damrah Groub dan Hardwork Group.

Sedangkan Nurbaya adalah anak dari Pelayan Ayah dan Bibi dari Satria yang telah lama mengabdi di rumah Arnel Harviz Damrah.

Selama ini, Nurbaya menganggap Satria bocah kecil yang sangat menggemaskan, imut dan menyenangkan. Namun, sejak kejadian 2 minggu yang lalu, pria remaja yang dianggap bocah itu menunjukkan sifat aslinya.

Dan di akhir kejadian, Ia harus menikahi satria.

“Kakek, Aku ingin Kak Nurbaya bertanggungjawab padaku, Kek.” ucap Satria merengek kala itu.

“Kak Nurbaya menciumi dan melihat tubuh telanjangku, dia telah menodai ku, aku ingin Kakak Nurbaya bertanggungjawab!” pinta Satria dengan wajah mengiba pada kakeknya.

Nurbaya benar-benar syok sekaligus takut. Apakah nanti Ibu dan Ayah nya akan di pecat? Sedangkan Ibu nya sudah lama bekerja di keluarga Damrah. Bahkan semenjak beliau gadis.

“Apakah itu benar, Nurbaya?” tanya Arnel.

“Maaf, Tuan Besar. Saya sungguh tidak sengaja, saya khilaf. Saya hanya mencium saja, belum menodai Tuan Muda.” sahut Nurbaya menunduk karena sangat malu dan takut.

Bagaimana tidak malu, semua orang sedang berkumpul disini, termasuk ayah dan ibunya. Satria benar-benar melakukan ancamannya. Dengan tak punya malu menjelaskan secara detail bagaimana mereka berciuman.

“Belum? Tapi, bisa saja nanti akan terjadi. Lalu, apakah kau akan bertanggungjawab pada cucu saya?”

“Maksudnya bagaimana, Tuan?”

“Kamu masih bertanya? Jadi, kamu tidak mau bertanggungjawab pada cucu saya? Setelah kamu menodainya?”

Hah?!!!!

“Sejak kapan kalau perempuan menodai laki-laki? Dan sejak kapan perempuan dimintai tanggung jawab? Apakah zaman berubah?” Nurbaya bermonolog dengan hati dan pikirannya.

“Apakah kamu tidak mau bertanggungjawab kepada cucu saya?”

“Aya, kenapa kamu diam saja?!” Mona, Ibu Nurbaya berbisik sambil memelintir pinggang putrinya.

“Adduuhh, sakit Bu.” ringis Nurbaya pelan.

“Iya, saya bersedia Tuan. Bagaimana cara saya bertanggungjawab atas cucu Tuan?” tanya Nurbaya.

“Tentu saja dengan menikahinya.”

What???!!!

“Me..menikah? Maksudnya, saya harus menikah dengan Tuan Muda Satria, Tuan?”

Arnel menjawabnya dengan mengangguk.

“Tapi... Tuan Muda masih sekolah Tuan.”

“Apa salahnya? Dia sudah berumur 17 tahun. Sudah memiliki KTP, sudah bisa membuat surat nikah, dan dia juga punya cukup uang untuk menikah.”

Deg!!!

“Gila!!! Sumpah, ini gila? Apa saya sedang berhalusinasi? Atau saya sedang gila? Bagaimana mungkin, Tuan Besar dengan entengnya menyuruh saya menikah dengan cucu semata wayangnya?” Nurbaya berkata dalam hati sembari memijat pelipisnya.

“Kakak, apakah Kakak tidak mau bertanggungjawab padaku? Apakah aku sangat jelek? Apakah aku bukan tipe pria idaman Kakak?” Satria berkata dengan memelas.

“Aya!” Ayah Nurbaya menepuk pundak Nurbaya.

“Tuan Muda, jangan bersedih. Itu tidak benar. Tuan Muda sangatlah tampan, bagaimana mungkin bukan tipe putri saya yang jelek ini. Aya pasti akan bertanggungjawab.” ucap Ayah Nurbaya.

“Benarkah, Ayah?” tanya Satria dengan mata berbinar.

“Ya ampun... Tuan Muda, Anda memanggil saya dengan Ayah?!” Ayah Nurbaya langsung terharu.

Belum saja menikah, Satria dengan gampangnya memanggil Ibu dan Ayah Nurbaya dengan panggilan Ibu dan Ayah.

Dan akhirnya, mereka pun ke esokan harinya menikah. Dengan penghulu, saksi nikah dan keluarga dekat datang ke rumah.

Setelah menikah, Arnel dan Aira telah membelikan tiket bulan madu. Pakaian mereka sudah disiapkan pelayan, hingga tadi pagi mereka tinggal berangkat.

Dan malam ini, seharusnya malam pertama mereka.

Nurbaya dengan semua keterpaksaan untuk menikahi pria remaja ini, tentu saja tidak ingin melakukannya. Ia membuat seribu macam alasan semenjak tadi sore, hingga harus dikurung di dalam kamar hotel yang di jaga oleh pengawal.

Ya, kemanapun Satria pergi. Selalu ada beberapa pengawal untuknya. Arnel benar-benar mementingkan keselamatan cucu satu-satunya.

Semenjak sore, bibir Nurbaya sudah terasa tebal karena selalu di cium oleh Satria. Pria remaja itu terlihat sangat rakus. Bahkan pemuda itu masih saja menciumnya hingga malam, bahkan ciuman itu semakin menjadi nakal dan kemana-mana.

Hingga Ia berpikir untuk pasrah menyerahkan dirinya pada remaja yang menjadi suaminya. Namun, Nurbaya masih tidak percaya dengan pernikahan aneh ini.

“Uffftt!!” Nurbaya menghembuskan nafas kasar. “Jika aku pikir-pikir, ini benar-benar aneh!”

“Aku menikah dengan pria berumur 17 tahun dan itu majikan Ibu dan Ayah ku. Apakah Tuan besar tidak menyayangkan menikahkan cucu semata wayangnya dengan anak pembantu?” Nurbaya bergumam.

“Memangnya kenapa dengan pembantu? Pembantu juga manusia, memiliki hati, dan sama di mata Tuhan.” sahut Satria. Entah sejak kapan pemuda itu masuk kembali ke dalam kamar.

Nurbaya terkejut saat Satria menanggapi gumamannya.

“Tu...Tuan Mu...”

“Kenapa masih belum pergi?” tanya Satria memotong perkataan Nurbaya.

“Apa kau sudah tak tahan, Sayang?” ucap Satria dan langsung melompat ke arah Nurbaya.

Satria langsung memeluk Nurbaya dan menciumi pipi Nurbaya.

“Apa yang kau lakukan, lepaskan?!” Nurbaya memberontak.

“Bukankah kau menginginkan nya, Sayangku?”

“Siapa yang menginginkannya, lepaskan!”

“Tentu saja Kakak ku, Istriku, Sayangku ini.” sahutnya dengan terkekeh. Masih menciumi wajah Nurbaya bertubi-tubi.

Terpopuler

Comments

my name

my name

woow 17 vs 29 tp justru yg 29 malh keliatan polosnya 😁

2023-02-23

0

Julio Stevaning

Julio Stevaning

hah 17 tahun 🤭

2022-02-01

1

IG : pena.dyoka

IG : pena.dyoka

tetep harus sidang ijin nikah, miniml umur bikah 19 kakak

2022-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Di Kamar Hotel
2 Cium Aku!
3 Menikah
4 Jebakan
5 Asmara Pagi
6 Mandiri
7 Digigit
8 Juara
9 Gemuk
10 Menangis
11 Bolos
12 Meledek
13 Keinginan Satria
14 Cemburu
15 Makan Malam
16 Sayang
17 Siapa?
18 Putus
19 Kau Milikku
20 Kau Milikku
21 Demam
22 Menangis
23 Sebatas Adik
24 Apa Kurangnya Aku?
25 Jangan Bersedih
26 Ahli
27 Pesan Mesum
28 Gara-gara Obat
29 Lemah!
30 Teledor
31 Bukalah Hatimu Untukku
32 Rasa yang Tertinggal
33 Apa Kau Mencintai Dia?
34 Melani
35 Ke Villa
36 Aku, Satria Develv Damrah
37 Pelit
38 CCTV
39 Sempurna
40 Seulas Senyuman
41 Brownies
42 Sombong
43 Nanti Malam
44 Menyosor
45 Maaf
46 Mengabaikan
47 Ulangtahun Satria
48 Dasar, Pendusta
49 Syarat
50 Undangan Pernikahan
51 Mantan Kekasih
52 Di Pantai
53 Jadilah Kekasihku
54 Ide
55 Rencana Pernikahan
56 Sosok dirimu
57 Calon Istriku
58 Menarik Dimata Pria Lain
59 Tiket Bulan madu
60 Jangan Melamun
61 Kode
62 Makan
63 Kau Halal Untukku
64 Melina
65 Waktu tak bisa di putar kembali
66 Naas
67 Seperti tadi?
68 Telunjuk Nakal
69 Asmara pagi yang gagal
70 Kencan
71 Satya
72 Pulang
73 Noda
74 Lipstik
75 Cemburu
76 Mohon Maaf Lahir dan Batin
77 Loyo
78 Malam Pertama
79 Berpikir positif
80 Tata Krama
81 Pergi
82 Khawatir
83 Ini Nyata
84 Bidadari Cantik
85 Alergi
86 Manja
87 5
88 Mengikuti Melani
89 Jijik
90 Apakah ada dedek bayi?
91 Pengumuman
92 Foto
93 Ujian
94 Sumatra
95 Kacau
96 Toilet Sepi
97 Kondisi Satria
98 Peringatan Terakhir
99 Berenang Pertama
100 Taman Bunga
101 Lautan Cinta
102 Testpect
103 Party
104 Program Hamil
105 Melani Hamil
106 Surat
107 Norwich
108 Mengikuti Nurbaya
109 Dia Sedang Hamil Anakku
110 Bersyukur
111 Telepon dari Nurbaya
112 Pikiran Buruk
113 Ruth Jhon
114 Tertembak
115 Dia dan Anakmu Selamat
116 Aku Ingin Pulang
117 Ethan
118 Menikahlah Denganku
119 Melindungi Bukan Harus Menikahi
120 Setelah Tiada, Baru Terasa
121 Kanai-kanai
122 Membakar Kanai-kanai
123 Nafas terakhir
124 Kabar baik dan buruk
125 Belum Selesai
126 Pergi ke Rusia
127 Selamat
128 Bayi Laki-laki (Tamat)
129 Pengumuman
130 Pengumuman
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Di Kamar Hotel
2
Cium Aku!
3
Menikah
4
Jebakan
5
Asmara Pagi
6
Mandiri
7
Digigit
8
Juara
9
Gemuk
10
Menangis
11
Bolos
12
Meledek
13
Keinginan Satria
14
Cemburu
15
Makan Malam
16
Sayang
17
Siapa?
18
Putus
19
Kau Milikku
20
Kau Milikku
21
Demam
22
Menangis
23
Sebatas Adik
24
Apa Kurangnya Aku?
25
Jangan Bersedih
26
Ahli
27
Pesan Mesum
28
Gara-gara Obat
29
Lemah!
30
Teledor
31
Bukalah Hatimu Untukku
32
Rasa yang Tertinggal
33
Apa Kau Mencintai Dia?
34
Melani
35
Ke Villa
36
Aku, Satria Develv Damrah
37
Pelit
38
CCTV
39
Sempurna
40
Seulas Senyuman
41
Brownies
42
Sombong
43
Nanti Malam
44
Menyosor
45
Maaf
46
Mengabaikan
47
Ulangtahun Satria
48
Dasar, Pendusta
49
Syarat
50
Undangan Pernikahan
51
Mantan Kekasih
52
Di Pantai
53
Jadilah Kekasihku
54
Ide
55
Rencana Pernikahan
56
Sosok dirimu
57
Calon Istriku
58
Menarik Dimata Pria Lain
59
Tiket Bulan madu
60
Jangan Melamun
61
Kode
62
Makan
63
Kau Halal Untukku
64
Melina
65
Waktu tak bisa di putar kembali
66
Naas
67
Seperti tadi?
68
Telunjuk Nakal
69
Asmara pagi yang gagal
70
Kencan
71
Satya
72
Pulang
73
Noda
74
Lipstik
75
Cemburu
76
Mohon Maaf Lahir dan Batin
77
Loyo
78
Malam Pertama
79
Berpikir positif
80
Tata Krama
81
Pergi
82
Khawatir
83
Ini Nyata
84
Bidadari Cantik
85
Alergi
86
Manja
87
5
88
Mengikuti Melani
89
Jijik
90
Apakah ada dedek bayi?
91
Pengumuman
92
Foto
93
Ujian
94
Sumatra
95
Kacau
96
Toilet Sepi
97
Kondisi Satria
98
Peringatan Terakhir
99
Berenang Pertama
100
Taman Bunga
101
Lautan Cinta
102
Testpect
103
Party
104
Program Hamil
105
Melani Hamil
106
Surat
107
Norwich
108
Mengikuti Nurbaya
109
Dia Sedang Hamil Anakku
110
Bersyukur
111
Telepon dari Nurbaya
112
Pikiran Buruk
113
Ruth Jhon
114
Tertembak
115
Dia dan Anakmu Selamat
116
Aku Ingin Pulang
117
Ethan
118
Menikahlah Denganku
119
Melindungi Bukan Harus Menikahi
120
Setelah Tiada, Baru Terasa
121
Kanai-kanai
122
Membakar Kanai-kanai
123
Nafas terakhir
124
Kabar baik dan buruk
125
Belum Selesai
126
Pergi ke Rusia
127
Selamat
128
Bayi Laki-laki (Tamat)
129
Pengumuman
130
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!