Hari-hari berlalu, Noah sedang disibukkan dengan tambahan belajar menjelang ujian kelulusan. Eve terkadang menemani Noah menunggu di depan kelas nya. Semenjak kehadiran Eve, Noah yang seringkali membuat masalah menjadi lebih penurut. Pada dasarnya Noah anak yang sangat cerdas, karena kecerdasannya tidak jarang ia memprotes guru saat menyampaikan materi hingga berujung hukuman untuk anak itu.
"Sayang, hari ini bimbelnya sampai sore. Aku antar kamu pulang dulu nanti aku balik lagi ke sekolah"
Noah datang ke kelas Eve saat bel pulang telah berbunyi.
"Kamu nanti capek, aku pulang sendiri aja ya yang?"
Ucap Evelyn lembut.
"Nggak boleh, nanti kalau ada apa-apa di jalan aku pasti nggak bisa maafin diri aku sendiri karena lalai jagain pacar aku"
Ucap Noah tegas.
"Aku bukan anak TK lagi yang, aku nggak mau kamu kecapean akhirnya sakit. Aku jadi pacar yang egois kan jadinya?"
Noah terkekeh, meski sedikit kesal namun selalu tak sampai hati untuk marah pada kekasihnya itu
"Keras kepala banget, selalu ngebantah. Pokoknya aku anterin kamu"
Noah meraih tangan Eve dan menelusupkan jemarinya ke jari-jari gadis itu.
Sepasang kekasih itu berjalan beriringan menuju parkiran. Seperti biasa dengan telaten Noah memasangkan helm di kepala Eve.
Noah memacu motor sportnya dengan kecepatan sedang, hingga 20 menit berlalu Noah menghentikan motornya di depan rumah Eve.
"Hati-hati ya yang, semangat ya belajarnya"
Ucap Eve dengan senyum manisnya.
"Iya sayang"
Noah membalas senyuman Evelyn dan mengambil helm yang di ulurkan oleh Eve kepadanya.
"Besok pagi seperti biasa aku jemput ya. Bye sayang, aku cinta kamu"
Bisik Noah dengan tatapan penuh cinta.
"Aku juga cinta kamu yang"
Balas Evelyn dengan mengulum senyum disertai rona merah di wajahnya. Membuat Noah begitu gemas pada pacarnya tersebut.
*****
Jam istirahat seperti puluhan hari yang telah mereka lewati Noah selalu menyambangi Eve di kelasnya, menjemput pujaan hati untuk makan berdua di kantin sekolah.
Mata Noah menatap nanar melihat pemandangan di depannya yang membuat darahnya mendidih.
Eve sedang tertawa bersama Darrel. Memang Evelyn telah berteman dengan laki-laki itu, tapi Noah selalu memperingati Eve untuk tidak terlalu dekat. Ia tidak suka ada laki-laki lain yang dekat dengan Evelyn selain dirinya.
Noah tidak mau ada orang lain yang menarik perhatian Evelyn. katakanlah ia egois, tapi rasa sayang yang begitu besar untuk Evelyn membuat Noah ingin menjadi satu-satunya laki-laki di hidup Eve
Evelyn terdiam saat menyadari keberadaan Noah yang telah menatapnya dengan tatapan penuh kekecewaan. Gadis itu merasa bersalah sekaligus takut, bukan sekali dua kali Noah menyatakan ketidak sukaan nya pada Darrel, Noah terlalu kuat mengikatnya meski sebenarnya Evelyn juga tak keberatan dengan sikap posesif Noah. Hanya saja Evelyn juga butuh berteman.
"Sayang, Ayo ke kantin"
Ucap Noah dingin sambil mengulurkan tangannya.
Evelyn dengan cepat menerima uluran tangan Noah, Ia memaksakan senyumnya dengan tubuh bergetar takut.
"Aku ke kantin dulu Darrel"
Ucap Eve sebelum melangkahkan kakinya.
"Masih laper? Nimbrung makan bekal aku belum cukup bikin kamu kenyang rupanya"
Balas Darrel santai. Ia tidak menyadari ucapannya menyayat kan luka di hati Noah.
Noah melengos, melihat ke sisi lain. Tak ingin kekasihnya semakin takut dengan kemarahan di matanya.
Sementara Evelyn semakin salah tingkah, Ia tau Noah sedang dipuncak kemarahan saat ini, Ia memutuskan untuk diam saja.
"Ayo yang"
Ajak Evelyn
"Kalo kamu emang uda kenyang nggak apa-apa yang. Aku sendiri aja"
Noah melepaskan tautan tangannya dengan Evelyn. Ia melangkah dengan cepat.
Evelyn tak tinggal diam, Ia mengejar Noah berusaha meraih tubuh kekasihnya. Namun Noah semakin mempercepat langkahnya, bukan menuju kantin melainkan menuju rooftop sekolah tempat ia sering kali menyendiri sebelum hadirnya Evelyn.
Noah berdiri menatap ke arah lapangan basket di mana beberapa siswa sedang melakukan olahraga tersebut. Tidak lama kemudian Evelyn tiba dengan nafas ngos-ngosan.
"Sa-sayang, kenapa?"
Tanya Evelyn di sela helaan nafas beratnya.
Noah menatap iba Evelyn yang sudah bercucuran keringat, Ia meraih tubuh gadis itu menuntun Evelyn untuk duduk di sampingnya.
Noah meraih saputangan di sakunya dan mulai mengelap keringat di wajah Eve.
"Kenapa nyusul, capek banget kan?"
Ucap Noah dingin.
"Aku tau kamu marah yang, aku minta maaf"
Ucap Evelyn lirih.
"Kenapa minta maaf kalo ngerasa nggak salah?"
Tanya Noah dingin
"Aku ngerasa salah kok yang, Aku tau kamu nggak suka aku dekat-dekat Darrel tapi aku masih aja ngelakuin"
"Yang, aku tau mungkin aku uda mengikat kamu terlalu kuat, tapi aku ngelakuin itu karena aku sayang kamu banget, aku tu cinta banget sama kamu. Nggak mau kehilangan kamu. Kamu gadis pertama yang berhasil menggetarkan hati aku, gadis pertama yang bisa menumbuhkan perasaan cinta di hati aku. Jadi aku nggak mau kehilangan kamu yang"
Ucap Noah dengan penuh ketulusan, Eve merasa sangat beruntung Noah bisa mencintainya sebesar ini.
Mungkin lebih baik mengubur impiannya memiliki teman, Melihat kekecewaan Noah membuat hati Eve merasa sakit.
"Iya maafin aku yang, aku akan jauhin Darrel. Aku juga sayang banget sama kamu, cinta kamu juga"
Evelyn mendekat dan memeluk erat tubuh Noah. Hati Noah menghangat, gadis ini benar-benar telah menguasai keseluruhan isi hatinya.
"Maafin aku juga kalau aku egois ya sayang? kamu nggak perlu jauhin Darrel, cukup pastiin aja kalau hati kamu cuma buat aku. Aku juga akan belajar untuk menahan kecemburuan aku. Kamu mau janji jaga hati cuma buat aku?"
Noah menatap wajah Evelyn. Berusaha membuktikan kesungguhan ucapannya. Evelyn mengangguk
"Iya yang, Aku janji cuma ada kamu di hati aku. Cuma Noah, nggak ada yang lain. Sebisa mungkin aku juga akan jaga jarak dari Darrel, aku nggak mau pacar aku tersiksa. Aku nggak mau hati kamu yang tertulis nama aku tergores"
Ucap Evelyn, matanya juga tak lepas menatap Noah. Ia tak mau kekasihnya meragukan dirinya.
Noah terbawa suasana, ia mendekatkan wajahnya ke wajah Evelyn, menyadari itu Eve perlahan memejamkan matanya, membiarkan Noah mendaratkan bibirnya. Sejenak mereka hanyut dalam kelembutan cinta yang tertuang dalam sentuhan tubuh mereka.
Noah terus menyesap bagian yang telah menjadi candu baginya. Evelyn berusaha mengimbangi, berusaha meneriakkan betapa ia pun sangat mencintai pria ini lewat lenguhan lembut nafasnya.
Noah melepaskan tautan bibirnya, Ia menempelkan keningnya pada kening Evelyn. Menatap dengan senyuman wajah Evelyn yang meninggalkan rona kemerahan, entah karena gairah atau karena rasa malu yang masih seringkali menghinggapi gadis itu untuk setiap perlakuan dan ucapan manis Noah. Noah menatap bibir Eve yang sedikit membengkak akibat sesapannya.
"Sayang aku mencintai kamu"
Bisik Noah, entah sudah berapa ribu kali ia menyatakan betapa ia mencintai, menyayangi bahkan begitu memuja Evelyn Zoya.
"Aku juga cinta kamu"
Balas Eve lirih, Noah kembali mendekap Eve dengan erat. Kemudian mengajak gadis itu turun menuju kelas saat suara samar bel menyapa telinganya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Olan
hai thor😊aku mampir kekaryamu. salam dari Hate but Love. mari saling dukung ya😊
2021-09-23
0
Nur Kholifah
noah sangat posesif.
terlalu erat menggenggam
2021-09-10
0
Miss haluu🌹
Noah, kmu so sweet...😍😍
Jadi pengen ikut dicium...🤪
2021-03-30
2