...Brakkk...
Membuat semua orang yang ada di kantin terkejut kecuali Al, Chandra, Kevin, dan Rizky. Semua siswa/siswi melihat kearah meja yang ditempati oleh Al.
"Woi lo ngapain duduk sama cowok kita" ucap Sifa cewek yang diincar oleh Al.
"Iya jauh-jauh lo" ucap Salma teman Sifa.
"Jangan gatel deh" ucap Rere teman Sifa.
"Pergi lo dari sini" ucap Nisa teman Sifa.
"Siapa yang lo bilang cowok lo" tanya Rosa kepada Sifa dkk.
"Ya Rizky dkk lah" ucap Rere.
"Emang iya, kalian pacarnya mereka" ucap Naila kepada Rizky dkk.
"Ihhh ogah banget gue pacaran sama mereka" ucap Fatur jijik.
"Iya lebih baik jomblo seumur hidup" ucap Putra menyambung perkataan Fatur.
"Pffff mereka aja gak ngaku kalau lo pacarnya" ucap Risa menahan tawanya.
"Ihh kok kamu gitu sih sayang" ucap Nisa manja sambil merangkul lengan Fatur.
"Masa kamu gak mau sama aku sih sayang" ucap Rere merangkul lengan Putra.
"Sayang belain aku dong" ucap Salma kepada Dion manja.
"Sayang lihat tu mereka, usir mereka dari sini dong sayang" ucap Sifa manja sambil memeluk Rizky.
"Lepas!" ucap Rizky tegas sambil mencoba melepas pelukannya Sifa dan akhirnya berhasil.
"Lepasin tangan lo dari tangan gue" ucap Dion sambil menghempaskan tangan Salma dengan kasar.
"Ya emang gue gak mau sama lo" ucap Putra sambil melepaskan rangkulannya Rere.
"Sayang nenek moyang lo" ucap Fatur mendorong Nisa menjauh dari dirinya.
"Kasian gak dianggap" ucap Naila dkk dan membuat semua orang yang ada dikantin tertawa kecuali Al, Chandra, dan Kevin mereka masih santai dan sibuk didunia masing-masing seperti tidak terjadi apa-apa.
"Ini semua gara-gara lo cewek murahan, pasti lo udah goda Rizky dkk kan" ucap Sifa sambil menunjuk Al, yang ditunjuk hanya diam saja dan tetap fokus memainkan hpnya bersama Chandra dan Kevin.
"Lo ngapain diem aja takut ya lo" ucap Salma.
"Kalian apa-apaan sih pake nyalahin Al, sebelum ada Al juga kita emang gak suka sama kalian ya" ucap Fatur.
"Jangan nuduh orang sembarangan, ngaca dulu diri lo udah bener apa nggak" ucap Putra.
"Kalian mending pergi deh" ucap Dion kepada Sifa dkk.
"Kok abang ngusir kita sih, seharusnya abang belain adek abang" ucap Sifa kepada Dion
"Mending lo pergi dari sini!" ucap Rizky tegas dan dingin kepada Sifa dkk.
"Ini pasti gara-gara lo abang sama cowok gue sampai ngusir gue dari sini" ucap Sifa kepada Al.
"Eh lo ngapain nyalahin Al, orang dari tadi dia diem aja tuh" ucap Naila geram karena telah menuduh Al.
"Dia diem pasti takut tuh sama si Sifa" ucap Rere.
"Dia bisu makanya diem aja" ucap Sifa sinis.
"Paling juga masuk kesekolah ini karena beasiswa" ucap Salma.
"Yaiyalah mana mungkin orang miskin kaya dia bisa masuk ke sekolah elit kaya gini" ucap Sifa sambil tersenyum meremehkan.
"Al yang kaya ke 1 didunia lo bilang miskin lah terus lo apa bego, sampah masyarakat kali ya" ucap Kevin dalam hati.
"Lo bilang apa miskin, kita lihat nanti siapa yang sebenarnya miskin" ucap Chandra dalam hati.
"Miskin ya ok kita liat aja nanti" ucap Al dalam hati sambil tersenyum smrik yang tidak dilihat siapa pun.
"Eh kalau gak tau apa-apa mending diem deh" ucap Naila geram.
"Kenapa atau mungkin dia minta duit ke om-om supaya bisa masuk kesekolah ini" ucap Sifa tersenyum meremehkan sambil menatap Al yang sedang fokus bermain hp.
"Jaga mulut lo ya" ucap Rosa sambil menunjuk Sifa.
"Kalau ngomong jangan asal deh" ucap Dion sudah geram dengan kelakuan adik tirinya itu.
"Kalau misal bener gimana, atau jangan-jangan nyokapnya juga begitu makanya anaknya begitu" ucap Sifa yang membuat Al geram.
"Lo tau apa soal Al hah" ucap Kevin tegas yang sedari tadi diam dia benar-benar geram dengan perkataan apa yang dikatakan Sifa itu.
"Tanya aja sama orangnya, benerkan apa kata gue" tanya Sifa kepada Al, tapi Al tidak merespon perkataannya jangankan menjawab melihatnya saja tidak.
"Woi kalau ditanya jawab" ucap Salma tapi tetap saja Al tetap diam dia tidak merespon sedikit pun.
"Woi lo bisu ya" tanya Nisa geram karena sedari tadi diam saja.
"Woi jawab!" ucap Rere geram.
...Plak...
Sebuah tamparan tepat mendarat dipipi mulus Al yang bagi Al tidak ada rasanya, siapa yang menampar Al? siapa lagi kalau bukan Sifa. Membuat semua orang yang ada dimeja tersebut berdiri kecuali Al.
"Woi lo berani banget ya nampar Al" ucap Chandra tegas, mata yang menatap tajam Sifa yang membuat semua orang yang ada disana takut. Dia tidak bisa terima jika sepupu kesayangannya terluka sedikit pun.
"Jangan pernah lo coba-coba sakitin Al" ucap Kevin dengan penuh penekanan.
"Alah orang miskin aja belagu lo" ucap Sifa santai sambil tersenyum meremehkan.
"Lo tau apa tentang kita bertiga hah!? dengerin ya mau kita miskin atau kaya jika lo berani nyakitin Al gue gak akan tinggal diam!!!" ucap Chandra tegas tak lupa dengan wajah dingin dan datarnya.
"Walaupun hanya seujung kuku dan sehelai rambut gue gak akan biarin hidup lo tenang!" ucap Kevin marah. Yang membuat Sifa dkk takut tapi tidak dengan Sifa.
"Lo berdua gak kenal ya sama gue, ok kenalin gue Sifa Putri Argawijaya orang kaya ke 3 didunia" ucap Sifa sombong dan tersenyum sinis.
"Gue gak peduli, mau lo anak orang kaya ke 3 didunia, anak presiden, princess kerajaan gue gak peduli kalau udah nyakitin Al siapapun orangnya gue akan hadapin!!!" ucap Chandra tegas menatap tajam Sifa. Membuat semua siswa/siswi disana diam.
"Alah j***ng kayak dia dibela, dibayar pakai apa sih lo berdua pasti dengan tubuhnya kan" ucap Sifa yang tanpa sadar membangunkan singa yang sedang tidur.
"Jaga mulut lo ya!!!" ucap Chandra dan Kevin bersamaan.
"Jangan asal ngomong lo" ucap Rizky yang sudah geram mendengar perkataan Sifa.
"Sifa lebih baik lo pergi dari sini!" ucap Dion tegas.
"J***ng teriak j***ng" ucap Naila dkk, Putra dan Fatur bersamaan.
"Kenapa kalian yang marah, liat orang yang dikatain begitu aja santai" ucap Nisa.
"Yaiyalah santai orang memang bener dia itu j***ng" ucap Salma sinis.
"Ajaran nyokapnya palingan juga nyokapnya sama kayak dia j***ng" ucap Sifa meremehkan. "benerkan apa yang dibilang gue" lanjut Sifa yang membuat kesabaran Al habis.
"bangunin singa ni orang" ucap Kevin dalam hati sambil tersenyum smrik.
"ni orang kayaknya belum liat singa ngamuk" ucap Chandra dalam hati.
...Byurrr...
Sifa menumpahkan air yang ada dimeja tepat dikepala Al karena dia geram perkataannya selalu tidak dijawab olehnya, yang membuat semua orang terkejut apalagi dari tadi Al tidak merespon perkataan Sifa dkk yang mereka sangka kalau Al itu takut dengan Sifa dkk.
"Udah" ucap Al yang langsung berdiri dengan menatap Sifa dingin, datar, dan menatap seperti elang yang sedang mencari mangsa. Membuat semua orang merinding termasuk Sifa dkk tetapi Sifa memberanikan dirinya untuk melawan Al.
"Ehh u udah" ucap Sifa gugup karena ditatap Al seperti itu.
"Berarti sekarang giliran gue" ucap Al tersenyum smrik sambil berjalan mendekati Sifa dkk.
"Ma ma mau apa lo" ucap Sifa ketakutan, Sifa dkk berjalan mundur menjauh dari Al.
"Mau main-main sama kalian" ucap Al dingin
sambil terus berjalan mendekati Sifa dkk yg menjauh darinya karena takut dannn... Duk "ups mentok" ucap Al sambil tersenyum smrik melihat mereka yang ketakutan. Mereka hanya diam saja karena punggung mereka sudah mengenai tembok.
Al menarik kerah baju Sifa kasar dannn
Plak satu tamparan mendarat dipipi mulus Sifa membuat Sifa jatuh dan ujung bibirnya mengeluarkan darah segar.
"Itu karena lo udah mengganggu ketenangan gue" ucap Al lalu menarik Sifa untuk berdiri kembali.
Plak
"Itu karena lo udah bilang gue cewek murahan" ucap Al kembali
Plak
"Itu karena lo udah bilang kalau gue ngegoda Rizky dkk" ucap Al
Plak
"Itu karena lo udah bilang kalau gue minta duit ke om-om" ucap Al
Plak
"Itu karena lo udah berani membahas nyokap gue"
Plak
"Itu karena lo udah bilang gue dengan nyokap gue j***ng"
Plak
"Itu karena lo udah nampar gue tanpa permisi"
Plak
"Itu karena lo udah bikin kesabaran gue habis"
Byur
"Itu karena lo udah numpahin air ke gue" ucap Al kepada Sifa dan langsung mengalihkan pandangannya ke teman-teman Sifa yang gemetar ketakutan melihat Al yang sedang mendekati mereka.
Plak plak dua tamparan yang mendarat dipipi mulusnya Salma dan membuat ujung bibirnya sobek.
Plak plak dua tamparan yang mendarat dipipi mulus Rere dan membuat dia terjatuh.
Plak plak dua tamparan yang mendarat dipipi mulus Nisa dan membuat ujung bibirnya mengeluarkan darah.
"Nah itu karena kalian udah mengganggu ketenangan gue" ucap Al dingin.
"Berani-beraninya ya lo nampar kita" ucap Sifa yang lemas karena ditampar Al. "kita bakal bilang ini ke ortu kita" lanjutnya. Teman-temannya tidak bersuara karena mereka tidak mau ditampar lagi oleh Al.
"Bilang aja gue gak takut" ucap Al santai sambil mengambil kursi untuk dia duduki.
"Ok gue akan telpon mereka supaya datang kesekolah" ucap Sifa sambil mengambil hpnya dan mencoba menghubungi ortunya dan teman-temannya.
"waduh gila tu cewek berani banget sama Sifa dkk, kalau dikeluarin gimana baru aja masuk"
"hebat banget dia nampar Sifa dkk"
"aduh neng keren banget sih abang yang ganteng ini jadi makin suka"
"idih najis banget, ganteng dari mananya coba"
"sirik aja lo"
Begitulah ocehan bara siswa/siswi yang melihat kejadian itu.
"nah sukurin lo singa jadi ngamukkan" ucap Kevin dalam hati sambil tersenyum smrik.
"sepupu gue itu, sukurin lo udah liatkan sekarang singa ngamuk gimana" ucap Chandra dalam hati sambil tersenyum smrik.
"gila itu beneran si Al, keren banget" batin Fatur.
"rasain lo ditampar berkali-kali sama Al" batin Putra bangga melihat Al
"kalau dia dikeluarin dari sekolah gimana" batin Rizky khawatir
"aduh bisa dikeluarin Al dari dari sekolah, pasti si Sifa bakal ngadu sama daddy" batin Dion
"keren banget si Al" batin Naila
"bisa-bisa Al dikeluarin dari sekolah" batin Rosa
"pasti Al bakal dikeluarin dari sekolah" batin Risa
Beberapa menit kemudian, datang ortu Sifa dkk dan kepala sekolah yang tak lain adalah abang angkatnya Al yaitu Satria kekantin sekolah AIHS.
Seluruh siswa/siswi yang ada disana menjadi diam tidak ada yang berani berbicara karena melihat ortu Sifa dkk dan juga kepala sekolah.
"Daddy, mommy" ucap Sifa dkk bersamaan memanggil ortu mereka dengan nada yang dibuat sesedih mungkin.
"Kamu kenapa sayang" ucap mommy Sifa yang bernama Ana menghampiri Sifa dan teman-temannya.
"Siapa yang berani ngelakuin ini kekalian" ucap daddy Sifa lebih tepatnya daddy tirinya yang bernama Doni Argawijaya dengan nada marah.
"Iya siapa yang berani melakukan ini" ucap daddy Salma.
"Bilang sama kita siapa orangnya" ucap daddy Nisa.
"Biar kita kasih pelajaran ke dia" ucap daddy Rere
"Dia dad" ucap Sifa dkk bersamaan sambil menunjuk Al yang sedang duduk santai yang disebelahnya ada Chandra dan Kevin, seperti tidak ada yang terjadi sama sekali.
"Ohhh jadi kamu yang ngelukai anak saya" ucap tuan. Argawijaya marah sambil menatap Al sinis.
"Kalau iya kenapa" ucap Al santai dengan wajah datar dan dingin sambil menatap mereka semua bergantian.
"Berani-beraninya kau melukai anak kami" ucap daddy Salma mengepalkan tangannya.
"Al ada masalah apa kamu sampai melukai mereka" ucap kepala sekolah yang tak lain adalah Satria abang angkatnya Al sambil menunjuk Sifa dkk.
"ni orang ngapain nanya ke gue coba, pasti gue gak akan ngerespon dia. Dan lagian dia juga pasti udah tau kali apa masalahnya" batin Al sambil menatap Satria malas.
"Tanya aja sama mereka, dan pastinya juga anda sudah taukan apa masalahnya" ucap Al sambil menatap Satria malas.
"haduhhh ni anak kagak bisa basa basi dikit napa" batin Satria sambil menatap Al
"Coba jelaskan kenapa dia melakukan itu semua kepada kalian? saya mau kalian jawab jujur!" ucap Satria kepada Sifa dkk.
"Emmm itu anu kita tadi gak sengaja numpahin minuman ke baju dia makanya dia marah sama kita padahal kita udah minta maaf sama dia" ucap Sifa gugup sambil menundukan kepalanya.
"Hanya hal sepele kau melakukan itu kepada anak saya!?" ucap tuan Argawijaya. "Pak saya mau anak itu dikeluarkan dari sekolah ini dan tidak bisa masuk ke sekolah manapun!" lanjutnya tegas.
"sukurin lo Al" batin Sifa tersenyum meremehkan.
"Maaf saya tidak bisa melakukan itu" ucap Satria.
"Kenapa gak bisa" ucap daddy Nisa marah.
"Karena yang anak anda katakan tidak benar" bukan Satria yang mengucapkan itu melainkan Al.
"Mana mungkin anak saya berbohong!" ucap tuan Argawijaya marah.
"Terserah anda saja" ucap Al datar, "Pak Satria bukankah kau berada di kantor sejak tadi?" tanya Al kepada Satria.
"Iya saya sedari tadi berada dikantor, emang kenapa?" ucap Satria kepada Al.
"Kau pasti sudah melihat semuanya bukan, jadi tunjukkan apa yang sebenarnya terjadi!" ucap Al tegas kepada Satria dan langsung dijawab anggukan oleh Satria.
Satria mengambil ponselnya dan memutar video CCTV kantin, supaya mereka tau apa yang sebenarnya terjadi. Sifa dkk tidak tau bahwa dikantin ada CCTV mereka hanya menunduk karena takut dan malu. Orang tua Sifa dkk menahan malu karena kelakuan anak-anaknya itu.
"Tapi tetap saja dia telah melukai anak saya" ucap tuan Argawijaya tegas.
"Butuh berapa 1 juta, 10 juta, gue kasih 50 juta buat pengobatan anak kalian itu" ucap Al sambil mengeluarkan 4 lembar cek yang masing-masing berjumlah 50 juta dan langsung dia kasih tepat ditelapak tangan tuan Argawijaya. Membuat seluruh siswa/siswi disana melongo.
"Siapa kau sebenarnya, kenapa kau memberi uang 200 juta seperti uang receh saja?" tanya tuan Argawijaya heran.
"Anda tidak perlu tau siapa saya, yang jelas saya tau siapa anda. Jika waktunya tiba anda juga akan tau siapa saya sebenarnya" ucap Al sambil menatap tuan Argawijaya.
"Yang terpenting disini tolong ajarkan anak anda itu sopan santun kepada orang lain tuan Argawijaya" ucap Chandra tegas menyambung percakapan mereka berdua sambil menekan kata Tuan Argawijaya.
"Lebih baik kita pergi saja dari sini udah selesai jugakan" ucap Kevin sambil menatap tajam Sifa dkk dan orang tuanya secara bergantian. Dan langsung dijawab deheman oleh mereka berdua sambil berjalan keluar dari area kantin.
Siswa/siswi disana masih terdiam kaku tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat itu. Sama halnya dengan Rizky dkk dan Naila dkk mereka tidak percaya bahwa Al dkk berani dengan tuan Argawijaya.
"Gila tuh anak baru santai banget ngehadapin bokap lo Yon" ucap Fatur kagum.
"Iya kayak gak terjadi apa-apa padahal ini gila parah sih, coba kalau gue mungkin udah pingsan" ucap Dion masih tak percaya dengan Al.
"Sejak awal masuk kelas kita aja gue udah ngerasain kalau mereka berdua bukan orang biasa" ucap Rizky.
"Iya dari tatapan mereka aja keliatan beda banget" ucap Rosa.
"Iya apalagi pas ditanya nama marganya, ihh merinding gue liat mata mereka berdua" ucap Naila.
"Eh iya si Kevin itu kelas berapa kok gak pernah liat" ucap Risa.
"Kayaknya sih anak baru sama kaya Al dengan Chandra" ucap Fatur.
"Yaudah nanti aja deh kita tanya dia kelas berapa, sekarang kita kejar dulu mereka" ucap Rosa.
"Yaudah ayo" ucap mereka dan langsung pergi dari area kantin yang ramai karena mereka sibuk membicarakan tentang Al dkk.
***BERSAMBUNG***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Yoni Hartati
pake cek? bkn black card ya😁😁
2022-01-09
0
uups
mirip cerita sebelah... tapi ini lebih menarik.... semangat terus Thor...💪💪💪💪
2021-07-23
2
Yoni Hartati
bunuh aja kali
lanjut semangat
2021-05-07
7