Kekasih?

...🌻Selamat Membaca🌻...

Wajah-wajah penuh kebahagiaan itu membuat Stela tak berhenti tersenyum dikala memandangnya. Rafa termasuk salah satunya, pria itu terlihat bahagia sekali saat lengan berototnya memangku bayi mungil nan merah, keponakannya yang baru saja lahir pagi tadi.

"Kembalikan bayiku, kau sudah mengendongnya terlalu lama!" protes Risa, wanita yang baru saja berganti gelar menjadi seorang ibu. Ia begitu cemburu pada Rafa, adik iparnya itu sudah menggendong putranya terlalu lama bahkan dirinya saja hanya kedapatan menggendong sebentar dan itu pun di saat menyusui pula.

"Ck, pelit sekali!" Dengan berat hati Rafa menyerahkan si bayi laki-laki yang diberi nama Savero itu kepada Ibunya.

"Kalau mau yang lucu seperti ini, cepat sana cari istri!" ejek Risa sambil menimang-nimang anak pertamanya dengan sayang.

"Jika mencari istri semudah membalikkan telapak tangan, mungkin aku sudah memiliki banyak anak sekarang ini," sengit Rafa.

"Ah kau ini, wanita yang mau denganmu itu banyak, cuma kau saja yang pemilih," balas Risa.

"Tentu saja, memilih pasangan itu harus selektif. Aku hanya ingin menikah sekali seumur hidup, jadi aku harus benar-benar mencari wanita yang terbaik untuk bisa menemaniku menghabiskan sisa umur ini," jelas Rafa.

"Gayamu!" Risa terkikik mendengar penjelasan Rafa, begitu pun dengan Arya dan Stela yang memerhatikan perdebatan mereka berdua.

"Untung saja kau dan mas Arya bukan kembar identik, kalau iya, mungkin Vero akan sulit membedakan yang mana ayahnya, hahaha ...," celetuk Risa.

"Itu adalah hal yang mudah, bilang saja ayahnya yang lebih tampan, pasti Vero akan segera tahu," jawab Arya percaya diri.

"Berarti aku dong ayahnya? Kan, aku lebih tampan dari padamu, Mas. Hahaha...," Rafa tertawa setelah berhasil membalikkan perkataan kakak beda menitnya itu.

"Baiklah, kau memang tampan, tapi sayangmya belum laku," ledek Arya.

Rafa terdiam, untuk yang satu itu, ia tidak ingin berdebat karena kenyataannya memang seperti itulah adanya.

Semua yang ada di sana tertawa melihat Rafa yang tak lagi berkutik.

"Kak Risa, Mas Rafa!" panggil Stela.

"Ya?" Dua orang yang dipanggil langsung menoleh ke arah depan, di mana Stela berdiri.

Jeprett

Stela berhasil mengambil foto dua orang yang sedang melongo ke arahnya itu. Seketika tawanya lepas melihat hasil bidikannya, begitu juga dengan Arya yang ikut melihatnya.

"Wajah kalian terlihat sangat bodoh," ledek Arya dibarengi tawa isengnya.

"Mas Arya!" rajuk Risa.

"Ela?" Rafa menatap Stela tajam, pura-pura marah.

"Maaf, kali ini aku akan mengambilnya dengan benar. Hehe ..." Stela kembali membidik kamera ponselnya.

"One ... two ... three."

Jeprett

"Sempurna!" pekik Stela.

Arya ikut mengangguk membenarkan ucapan Stela.

"Sekarang gantian, aku kan ayahnya kenapa jadi kau yang berfoto bersama istri dan anakku!" Arya datang menghampiri brankar sang istri dan memprotes perangai sang adik yang sudah seenaknya mengambil posisinya.

"Ck, merepotkan."

Rafa berdiri dari kursi yang ia duduki dan berjalan menghampiri Stela.

"Stela, sekarang kau bisa ambil foto kami," pinta Arya tak mau ketinggalan.

"H ahaha, baiklah."

.......

"Siapa Stel?" Pertanyaan itu Tristan dengar lagi dari orang yang sama. Orang yang datang bertamu ke apartemennya, dan kini mereka tengah duduk bersama di ruang tamu.

"Dia ... temanku." Setelah kebungkaman yang cukup lama, akhirnya Tristan memberanikan diri menjawab pertanyaan itu.

"Oh, teman. Jadi kau sedang menunggu kedatangannya?"

"Ya," angguk Tristan.

"Perempuan atau laki-laki?"

"Perempuan."

"Kekasihmu?"

"Apa?" Tristan menatap tajam ke arah pria di depannya. "Mau dia kekasihku atau bukan, apa urusannya dengan Kakak dan lagian kenapa Kakak kemari, hm?" protes Tristan.

"Heii! Apa salahnya aku mengunjungi adikku sendiri, tidak ada larangannya, bukan?"

"Tidak biasanya kau mengunjungiku, apa pria tua itu yang menyuruhmu?" sarkas Tristan.

"Tristan!" Pria yang ternyata kakak dari Tristan itu membentak sang adik yang menurutnya sudah berkata keterlaluan, karena pria tua yang dimaksud itu adalah ayah mereka sendiri.

"Papa ..." Sebuah suara mungil menyadarkan kakak Tristan yang bernama Taufan itu, ia segera menoleh ke samping di mana putri kecilnya tengah menatapnya takut-takut di dalam pangkuan sang ibu.

"Ya Tuhan, maafkan papa, Ara ." Taufan mengambil alih sang anak dari pelukan ibunya, ia salah karena sudah berbicara keras di dekat sang putri.

"Papa ..." Arabella— balita tiga setengah tahun itu langsung menyembunyikan wajahnya di dada sang ayah.

"Makanya kalau mau marah-marah itu lihat situasi dulu," ejek Tristan.

"Tristan, kau!"

"Mas, tenanglah! Nanti Ara ketakutan lagi melihat papanya mara-marah," peringat Intan- istri Taufan.

"Benar itu kata Kakak ipar," sahut Tristan dengan senyuman miringnya.

"Sialan kau!" ucap Taufan pelan nyaris tak bersuara, namun Tristan dapat mengerti maksudnya.

"Sialan, apa papa?" Ara mengangkat wajahnya dan mendongak menatap sang ayah.

"Ya Tuhan, pendengaranmu tajam sekali, Nak." Taufan mendesah pasrah, sementara Intan dan Tristan tersenyum gemas.

"Ara, sama uncle, yuk!" ajak Tristan. Sudah lama sekali rasanya ia tak bertemu keponakan manisnya ini.

"Uncle ..." Ara langsung merentangkan tangannya minta digendong.

"Malam ini aku sekeluarga akan menginap di sini," ucap Taufan tiba-tiba.

APA?

Tristan yang tengah asyik bermain dengan Ara langsung menatap shock sang kakak. Yang benar saja, tidak ada lagi kamar kosong di apartemennya, mau tidur di mana Taufan dan keluarganya, di ruang tamu?

"Di sini ada kamar kosongkan? Aku akan tidur di sana," tambah Itachi.

Tristan menelan ludah susah payah. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Mengusir sang kakak? tentu saja tidak mungkin, tapi kalau ia memberitahu bahwa dia tinggal seatap dengan seorang gadis, bagaimana reaksi Taufan nanti. "Ya Tuhan ..." Tristan menghembuskan napas gusar.

"Kenapa? Kau keberatan aku menginap di sini?" tanya Taufan menyelidik. Dilihat dari raut wajahnya, sang adik tampak tidak senang dengan kehadirannya.

"Bukan begitu, Kak, tapi-"

Cklekk

"Ya ampun!" Tristan langsung menunduk pasrah, jika tadi ia sangat mengharapkan kepulangan Stela, kini ia malah berharap gadis itu tidak datang. Tapi apa mau dikata, suara pintu yang dibuka baru saja menggema di dalam apartemennya.

"Siapa itu?" Taufan langsung menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk begitu mendengar suara seseorang yang datang.

Stela yang baru sampai di ruang tamu, dikagetkan dengan kehadiran orang-orang yang tak dikenalnya. "Se—selamat malam," sapanya canggung.

"Oh ... selamat malam." Taufan bangkit dari duduknya, menghampiri Stela dan mengulurkan sebelah tangannya untuk berjabat. "Aku Taufan, kakaknya Tristan. Apa kau Stela, kekasihnya Tristan?" tanya Taufan.

"Oh shit!" Tak sengaja Tristan mengumpat pelan dan itu persis di samping Ara.

"Shit, Uncle," ucap Ara polos.

Tristan memejamkan matanya lelah, ia lalu menggendong Ara dan menyerahkan bocah manis itu pada sang ibu. "Ara sama mama dulu ya," ucap Tristan. Ia kemudian berjalan menghampiri Taufan dan Stela.

"Kakak, dia benar Stela, tapi dia bukan kekasihku," jelas Tristan.

"Lalu dia siapa? Temanmu? Tapi tadi dia masuk begitu saja ke dalam apartemenmu, dia pasti tahu sandinya, bukan?" selidik Taufan.

Stela hanya diam, ia menyerahkan semua jawabannya pada si pemilik apartemen.

"Iya ..." Tristan mengangguk. Sepertinya ia harus menjelaskan semuanya agar tidak terjadi salah paham. "Bisa kita duduk dulu Kak, aku akan menjelaskan semuanya. Kau juga duduk Stela!" pinta Tristan.

Kini mereka semua sudah duduk, Tristan dan Stela duduk berdampingan, di depan mereka ada Taufan dan keluarganya.

"Jadi?" tanya Taufan memulai.

Tristan menghembuskan napas sejenak. "Kami tinggal bersama."

APA?

"Jadi benar kalian sepasang kekasih?"

...Bersambung...

...Jangan lupa Vote & Comment ya, Readers......

...😊🙏🏻...

Terpopuler

Comments

brooklyn fachrudin

brooklyn fachrudin

awkward..

2021-05-23

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 76 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!