BUNGA MATAHARIKU
...🌻Selamat Membaca🌻...
Bandara Soekarno-Hatta
Di depan pintu masuk sebuah bandara tersibuk di Jakarta, tampak dua orang perempuan berdiri saling berhadapan. Mereka berdua baru saja tiba dari negara yang jauh dari Indonesia.
"Kau sudah mengurus semuanya kan, Carly?" tanya seorang gadis bersurai chocolate brown pada seorang wanita bule bernama Carly. Dua perempuan itu terlihat sama-sama cantik. Satu berwajah Asia dan yang satunya lagi memiliki wajah khas eropa dengan rambut pirang, kulit putih cenderung pucat dan lensa mata berwarna biru.
"Sudah nona, kedatangan anda kemari tidak akan diketahui oleh siapa pun. Semua jejak sudah saya lenyapkan," jelas wanita bule itu.
"Bagus, mulai sekarang kita berpisah di sini. Kau jangan kembali dulu ke sana, bersembunyilah!"
"Baik nona." Carly mengangguk patuh pada sang majikan.
"Baiklah, aku akan mulai kehidupan baruku di sini. Saat kondisinya sudah terkendali, aku akan menghubungimu. Kita akan kembali ke sana."
"Baik nona, dan ya... ini semua berkas yang anda butuhkan." Carly menyerahkan satu amplop cukup besar pada sang majikan.
"Terimakasih, kalau begitu sekarang kau boleh pergi!"
"Baik nona, jaga diri anda baik-baik. Jika terjadi sesuatu, segera hubungi saya. Saya tetap berada di negara yang sama dengan anda." Carly membungkuk hormat.
"Ya, aku mengerti."
Wanita bule yang merupakan tangan kanan gadis itu pun pergi, meninggalkan si nona sendiri masih di depan bandara yang sama.
Gadis itu membuka amplop yang tadi diberikan sang asisten, mengelurkan sebuah kartu identitas dari dalamnya. Ia tersenyum melihat ID cardnya selama di Indonesia. "Stela Putri Atmajaya," gumamnya lalu tersenyum. Ya, itu adalah nama yang akan ia gunakan selama kabur ke negara ini.
Setelah menyimpan amplop berharga itu ke dalam tas selempang yang digunakannya, si gadis menyeret koper besarnya ke jalanan. Ia akan menyetop taksi untuk membawanya pergi menjelajahi kota yang baru pertama kali ia kunjungi.
...🌺🌺🌺...
Setelah menghabiskan waktu selama 70 menit, kini gadis bernama Stela itu sudah sampai di pusat kota Jakarta. Ia sedikit takjub melihat negeri tempat kelahiran sang ibu, ia pikir negeri itu hanyalah negeri kecil yang peradabannya belum maju, tapi ternyata anggapannya salah. Negara ini sudah berkembang, walaupun memang tidak semaju negara-negara di Eropa.
Hari sudah sore, Stela masih berjalan menyusuri kota, kini ia mencari tempat yang akan digunakannya untuk bermalam. Khusus hari ini, ia akan menginap dulu di hotel, besok baru akan mencari apartemen untuk tempatnya tinggal selama di Indonesia, tepatnya di Jakarta ini.
"Hai cantik.." Saat melewati jalanan yang cukup sepi, Stela dikejutkan dengan kemunculan dua orang pria berandalan yang menggodanya. Ia mencoba mengabaikan, namun bukannya berhenti, berandalan itu semakin gencar mengganggunya. Bahkan kini mereka sudah berani menyentuh tubuhnya.
"Disgusting!" pekik Stela tak terima.
"Apa kau bilang, cantik?" salah satu di antara mereka dengan lancang mencolek dagu Stela.
"Let me go!"
Stela segera berlari kencang sambil menyeret kopernya. Sungguh ia ketakutan, ia tidak ingin berandalan itu berbuat macam-macam padanya.
Sampai pada sebuah jalan buntu, Stela kalut. Ia memutar otak dan berpikir, syukurlah saat itu ada seorang pria yang masuk ke dalam mobilnya, tanpa pikir panjang lagi, Stela segera masuk ke dalam mobil pria itu. Bukan di kursi penumpang, melainkan di bagasi yang kebetulan tidak tertutup rapat. Ia takut jika nanti pemilik mobil itu tidak mau menolongnya sementara Stela harus menyelamatkan diri secepatnya.
"Kemana gadis itu pergi?" dari dalam bagasi Stela masih bisa mendengar suara dua pria yang tadi mengejarnya.
"Syukurlah aku selamat.." ucapnya lega.
Tak bisa Stela bayangkan jika tadi dirinya berhasil tertangkap dan menjadi santapan lezat dua berandalan itu. Ternyata, keamanan di negara ini masih belum sebagus di negaranya. Ia sedikit kecewa.
Beberapa saat kemudian, mobil pun berjalan. Stela hanya bisa pasrah berada dalam bagasi kecil dan pengap. Apalagi koper besarnya mengambil ruang yang cukup besar, membuat tubuhnya terjepit.
.
Kurang lebih selama seperempat jam Stela sudah berada di dalam bagasi mobil entah milik siapa. Wajahnya menjadi merah dengan peluh yang membanjiri dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pakaiannya menjadi lembab dan hal itu membuatnya risih.
"Aku sudah tidak tahan lagi!" gumamnya.
Dua menit berlalu terasa seperti dua jam untuk Stela. Kondisinya saat ini bisa dikatakan buruk, napas stela merasa sangat sesak. Dadanya kembang kempis tidak beraturan. Itu semua disebabkan oleh bagasi mobil yang sempit serta tidak adanya ventilasi udara yang bisa menyuplai udara baru untuk ia hirup. Untung saja tidak berapa lama kemudian, mobil yang ditumpanginya berhenti dan Stela akhirnya akan bisa keluar.
"What?" Gadis itu terkejut saat ia coba membuka pintu bagasi tapi tidak berhasil. "Ini pasti terkunci," jeritnya.
DUKK.... DUKKK.... DUKKKK....
"Buka bagasinya!" Stela berteriak dari dalam, berharap si pemilik mobil mendengar dan membukakan pintu bagasi untuknya.
"Buka!" Belum ada yang membukakan pintu bagasi untuknya jadi Stela kembali berteriak dengan sisa tenaga yang ada.
DUKKK ....DUKK ....DUKK....
"Bagaimana ini? Apa si pemilik mobil tidak mendengar teriakanku?" pikirnya kacau.
Stela semakin keras memukul pintu bagasi agar seseorang di luar sana segera menolongnya. Sungguh, ia sudah kehabisan napas berada di dalam tempat kecil, sumpek dan panas seperti ini. Stela tak pernah membayangkan jika dia akan mati muda dan dengan cara yang konyol pula.
"Mommy... Daddy!" lirihnya. Sedikit terbesit rasa menyesal dalam hati Stela, kenapa ia kabur dan meninggalkan kehidupan nyamannya di Inggris sana.
"Ya Tuhan... apakah aku akan mati di sini?" napasnya sudah sendat. Dengan lemah Stela masih mencoba memukul pintu bagasi. "Help me!"
"Help me, please! I don't wanna die here!"
Stela hampir saja memejamkan mata karena sudah tak sanggup lagi bertahan, namun seketika udara segar langsung memasuki rongga pernapasannya. Ia membuka mata perlahan dan menatap langit malam yang penuh bintang.
"Apa aku selamat? Atau sekarang aku sudah berada di surga?" Stela memperhatikan sekitarnya. Ternyata ia masih ada di dalam mobil dan pintu bagasinya sudah terbuka.
"Syukurlah, aku selamat." Akhirnya Stela tersadar dari pikiran anehnya dan dengan susah payah ia mencoba untuk keluar.
Hal pertama yang ia lihat saat menapaki tanah adalah, seorang pemuda yang menatapnya heran. Gadis yang hidupnya baru saja terselamatkan itu berjalan menghampiri si pemuda dengan tubuh sempoyongan, "Who... are you?"
BRUKKK
Setelah mengatakan itu, tubuh Stela ambruk dan jatuh ke tanah. Ia tak sadarkan diri karena terlalu lelah.
"Hey!"
Sayup-sayup Stela masih bisa mendengar suara berat yang memanggilnya.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Mittha Thell
menarik 😊
i like 🥀😊
2021-05-25
0
maria sutriyana
awal cerita yang menarik
2021-05-02
0
Nadia Fitri
hhh
2021-04-23
1