“Apa maksudmu, Li Jia?”
Li Jia pun sontak menurunkan tubuhnya dan duduk di atas rerumputan taman tersebut.
“Sejak dulu, aku selalu ingin mencoba bertarung dengan kakak. Melihat sebagaimana kemampuanku berkembang dan berlatih di sisi kakak. Tetapi, aku tidak seperti Yaoyao ataupun kakak yang memiliki bakat hebat. Jadi aku selalu tertinggal dalam berkultivasi”
Li Chen saat itu terkejut mendengar ucapannya. Dia kembali melintas ke dalam memori lama ketika dia masih memiliki kemampuan untuk berkultivasi.
Benar kata Li Jia, bahwa Li Chen dan Yaoyao adalah seorang anak dari keluarga Li yang mengandung bakat. Li Chen pada umur 13 tahun, pertama kali mengukur tingkat kultivasinya mencapai petarung junior bintang tiga, sedangkan Yaoyao mendapatkan bintang dua.
Berbeda dengan mereka, Li Jia mendapatkan tingkat normal. Dia hidup sebagai satu-satunya anak yang tidak memiliki bakat hebat dari lahir. Hanya kegigihannya yang ingin terus berlatih dan mengidolakan Li Chen lah yang membuatnya melangkah maju terus-menerus.
Li Chen yang berdiri pun ikut menurunkan tubuhnya dan duduk di samping Li Jia di tengah taman itu.
Di sisi lain, Li Jia kembali melanjutkan ucapannya.
“Aku mencoba berkultivasi untuk menjadi lebih kuat agar bisa berlatih dengan kakak. Namun hal itu tidak pernah tercapai. Dan kini, kakak sudah kembali. Dengan kekuatan yang sama, kakak membuat semua orang terkejut, termasuk diriku”
“Aku harus selalu bekerja dua kali lebih keras agar bisa menyusul kalian berdua. Tetapi, tiba-tib saja hari itu datang. Hari dimana kakak kehilangan kemampuan berkultivasi. Entah kenapa, dalam hatiku, aku merasa lega. Kakak yang kuat dahulu telah menjadi seseorang yang lemah untuk di lindungi”
“Aku ini menyedihkan bukan? Senang terhadap nasib kakaknya sendiri yang sedang kesulitan. Berpura-pura menjadi kuat selagi kakak lemah, agar bisa terlihat hebat di mata orang lain….”
Melihat langsung ke dalam mata adiknya, Li Chen dapat merasakan perasaan Li Jia yang menahan tangis selagi mengatakan hal itu.
Namun, ada satu hal yang ingin di luruskan oleh Li Chen.
“Ternyata itu beban yang ada di dalam dirimu….”
Dia mengangkat tangannya dan mengusap air mata yang mengalir di pipi adiknya.
“Li Jia. Di saat kakak kehilangan kemampuan, aku pikir itu adalah akhir hidup kakak. Tidak memiliki kemampuan untuk berkultivasi di dalam dunia yang kejam, itu sama saja seperti hidup yang hampa”
“Tetapi, kakak masih punya kalian. Ibu, Ayah, Yaoyao, seluruh pelayan di rumah dan juga dirimu. Tanpa kalian yang berusaha melindungiku, mempertahankan nama baikku, aku tidak akan memiliki tekad sebesar ini”
Kedua mata Li Chen menatap dengan lembut dan seksama ke dalam mata Li Jia. Dia mengatakan dengan sungguh-sungguh, seolah setiap inci dari kata dan perasannya itu mengalir masuk ke dalam diri Li Jia.
“Jangan menyalahkan dirimu karena berperan untuk melindungi aku. Entah kau senang terhadap diriku yang lemah ataupun tidak. Apapun yang kau lakukan, kau akan selalu menjadi adikku. Dan perasaan kakak tidak akan berubah dalam menyayangimu”
Usapan lembut di kepala dari sang kakak membuat pelatuk terakhir dari Li Jia terlepaskan. Perasaan yang dia tahan selama bertahun-tahun dalam melihat kehidupan sengsara kakaknya pun terkuak dan membuatnya datang melompat memeluknya.
Tangisan itu berlinang tak henti di dalam dekapan Li Chen. Dia hanya terdiam dan memeluk adiknya sembari menunggunya selesai melepaskan seluruh perasaannya itu.
* * *
Hari pun telah berlalu dan bulan telah bertukar tempat dengan matahari. Pagi yang cerah menyinari tirai kamar Li Chen dengan lembut. Dirinya yang sudah bangun itu sudah di basahi oleh keringat dari misi hariannya.
“96… 97… 98… 99… 100!”
Sit up yang telah dia lakukan pun mencapai titik terakhir dan misi hariannya telah di selesaikan.
[ Pelatihan meredian dan kultivasi selama 60 menit - selesai ]
[ Pelatihan gerakan mendasar dari ilmu bela diri jarak dekat - selesai ]
[ Pelatihan massa otot tubuh : Push up, sit up, squats masing-masing 100x - selesai ]
Li Chen yang bangkit berdiri pun melihat tubuhnya basah kuyup oleh keringat. Dia segera membersihkannya dan mencari pakaian ganti.
“Phew… latihan setiap hari seperti ini sangatlah melelahkan. Tetapi, manfaat untuk fisikku sangatlah hebat”
Ketika dia sedang mencari pakaian ganti, sistem muncul di hadapannya dengan memberikan laporan status tubuhnya.
[ Level up ]
[ Nama : Li Chen ]
[ Level : 14 ]
[ HP : 4800/4800 ]
[ MP : 480/480 ]
[ Tingkat kultivasi : Petarung elite bintang dua ]
[ Kelas : Petarung ]
[ Kekuatan : 21 ]
[ Daya Tahan : 16 ]
[ Kelincahan : 18 ]
[ Kecepatan : 18 ]
[ Skill :
- Penghakiman telapak bumi : MP - 100
Deksripsi : Pengumpulan energi Ki yang di pusatkan ke dalam telapak tangan. Di keluarkan menjadi serangan mematikan yang dapat menghancurkan tubuh lawannya ]
Saat Li Chen membaca dia mendapatkan sebuah skill, rasa penasaran mulai melonjak dan pikirannya berimajinasi tentang gerakan skill tersebut.
“Penghakiman telapak bumi… dari MP ku sekarang, berarti aku hanya bisa menggunakannya sebanyak empat kali ya….”
Di kala dia sedang bergumam, tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu dari balik pintu kamarnya.
Li Chen yang masih telanjang dada pun mencari pakaiannya sembari menjawabnya.
“Masuk”
Kreak
Perlahan pintu mulai terbuka, dan di baliknya terdapat Xiao Nian yang merupakan pelayan dari kediaman Li. Dia membungkuk hormat kepada Li Chen sembari ingin memberikan pesan.
“Selamat pagi, tuan muda. Xiao Nian membawa pesan….”
Ketika Xiao Nian mengangkat kepala dan membuka matanya, dia melihat Li Chen yang masih bertelanjang dada. Tubuh bagian atasnya yang terbentuk lekukan otot yang kuat dan gagah membuat insting wanitanya menjadi keluar. Matanya melebar dan mulutnya terbuka seperti meneteskan air liur karena tertegun melihat ketampanannya.
Sedangkan Li Chen yang segera memakai pakaiannya pun menoleh ke arah Xiao Nian. Dia melihatnya yang terdiam dan menatap kosong ke arahnya seperti batu.
“Hm? Xiao Nian?”
Dari panggilan tersebut pun Xiao Nian yang masih terpana, langsung kembali sadar dan membungkuk kepada Li Chen lagi.
“Eh-! Ah, maafkan Xiao Nian tuan muda. Xiao Nian melihat ada sedikit masalah di depan kediaman keluarga Li, dan kelihatannya nona muda Li Jia sedang bertengkar dengan seseorang”
Li Chen yang mendengar pesan tersebut sontak membuka lebar kedua matanya. Perhatiannya menjadi terfokus terhadap Xiao Nian dan meminta penjelasan lebih detil.
“Li Jia katamu?! Dengan siapa?!”
“Xiao Nian percaya bahwa dia adalah tuan muda dari keluarga Lian, Lian Ping”
Saat mendengar nama tersebut, ingatan Li Chen mulai menjelajah terhadap kejadian lampau dari pemilik tubuhnya itu.
Lian Ping. Tuan muda dari keluarga Lian yang selalu saja mengejar-ngejar Li Jia. Dahulu, dia bertindak sebagai teman baik dari Li Chen dan di anggap seperti saudaranya sendiri.
Namun, ketika kekuatan Li Chen menghilang, dia menjauh dan tidak lagi peduli terhadapnya. Bahkan dia ikut menindas dan pura-pura tak mengenalnya. Dengan tak adanya Li Chen yang memiliki kemampuan, dia bisa mengejar Li Jia tanpa kesulitan, bahkan jika harus menggunakan kekuatannya.
"Lian Ping ya... ternyata saudara palsuku itu berani memunculkan wajahnya lagi di hadapan keluarga Li. Tidak, bahkan di depan mata Li Jia!"
Setelah memahami niat busuk orang itu dari jelajahan ingatannya, amarah dari Li Chen mulai memuncak hingga menimbulkan aura kuat di sekitar kamarnya. Bahkan Xiao Nian sendiri sontak menunduk dan gemetar ketakutan terhadap aura yang sanggup mengguncang satu kamar itu.
DUMM!!
“(Tu-tuan muda… marah!)”
“Antarkan aku ke sana, Xiao Nian. Akan ku berikan pelajaran terhadap orang busuk yang ingin mengambil adikku!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
KHIN suka halu
uhuk...🌝🌝😳😳
2021-09-27
0
KHIN suka halu
uhuk🌝🌝
2021-09-27
0
art
bantai
2021-06-16
0