Setelah selesai berlatih kultivasi, Li Chen telah meningkatkan kemampuannya menjadi seorang petarung junior bintang tiga. Namun, hanya dengan menaikkan tingkat kultivasinya saja tidak cukup.
Dia masih memiliki dua misi harian yang harus di tuntaskan. Oleh karena itu, dia pergi ke halaman belakang kediaman keluarga Li untuk berlatih seorang diri.
Hampir dua jam lebih bagi Li Chen untuk berfokus melatih gerakan ilmu bela dirinya, sekaligus dengan pelatihan otot tubuhnya dalam melakukan push up, sit up dan squats sebanyak 100x per gerakan.
Keringat yang bercucuran dari tubuhnya itu benar-benar banyak dan bahkan membuat pakaian yang dia kenakan menjadi basah kuyup. Namun, Li Chen yang sedang melakukan sit up pun tidak berhenti hanya karena keringat dan lelah.
“96… 97… 98… 99… 100!”
Ketika hitungan mencapai seratus, sistem kembali muncul dan memberikan notifikasi baru kepada Li Chen.
[ Pelatihan massa otot tubuh - Selesai ]
[ Misi harian telah di tuntaskan ]
[ Anda mendapatkan hadiah berupa : EXP + Pil penyembuh HP + MP ]
[ Hadiah berupa pil atau benda apapun akan di transfer ke dalam tas sistem khusus bagi pemain ]
[ Level up ]
[ Nama : Li Chen ]
[ Level : 7 ]
[ HP : 2400/2400 ]
[ MP : 240/240 ]
[ Tingkat kultivasi : Petarung Junior bintang tiga ]
[ Kelas : Petarung ]
[ Kekuatan : 15 ]
[ Daya Tahan : 12 ]
[ Kelincahan : 14 ]
[ Kecepatan : 14 ]
[ Skill : - ]
Melihat deretan notifikasi yang begitu banyak itu membuat Li Chen sedikit terkejut. Namun, dia yang terfokus terhadap peningkatan status tubuhnya itu melihat adanya perkembangan per poin di tiap kekuatan dan lain-lain.
“Kemampuan fisikku terus meningkat setiap kali naik level. Kalau begitu….”
LI Chen mengepal erat kedua tangannya dan di posisikan di antara kedua pinggulnya untuk mengambil kuda-kuda. Dirinya menarik nafasnya dalam-dalam dan di hembuskan pelan seolah berusaha menenangkan diri sembari memejamkan matannya.
Dan ketika Li Chen membuka matanya kuat-kuat, sebuah hentakan berupa kuatnya hembusan angin muncul di sekitarnya hingga membuat rumput di taman bergoyang kuat dan pepohonan di sana hampir terhempas tumbang.
WUUSH!
Satu kakinya yang di gesek mundur ke belakang dan satu tangan di kepal erat ke belakang. Energi Ki yang di alirkan ke dalam lengannya itu benar-benar terasa kuat dan bahkan menimbulkan aura hijau yang berkobar di sekitarnya.
Li Chen yang telah memusatkan energi Ki ke dalam lengannya pun di ayunkan seolah ingin meninju ke udara sekuat-kuatnya.
Namun, sebelum dirinya mengayunkan pukulan itu sepenuhnya, tiba-tiba saja terdengar suara seorang perempuan yang begitu familiar memanggil namanya.
“Li Chen!”
Ayunan tinju yang di balut dengan energi Ki pun langsung menghilang beserta konsentrasinya. Li Chen sontak bersikap tegap layaknya sedang upacara agar tidak terlihat seperti sedang mencoba untuk latihan.
“Y-ya!” sahutnya dengan canggung
Li Chen menoleh ke arah sumber suara itu berasal. Dan di sana, dia melihat sosok wanita dewasa yang begitu cantik dan anggun dengan rambutnya yang berwarna coklat terurai indah. Menggunakan gaun biru model tradisional yang di berpadu cocok dengan kulitnya yang seputih susu.
Wanita itu adalah Ling Yao, ibunda dari Li Chen. Ling Yao terlihat gelisah sembari menoleh ke kiri dan ke kanan berteriak memanggil nama putranya seolah sedang mencarinya.
“Li Chen! Putraku, di mana kau?!”
Li Chen yang ingin mencoba kekuatannya yang baru dia tingkatkan pun harus di tunda untuk sesaat karena sang ibu terlihat gelisah mencarinya.
“Ibu!”
Panggil Li Chen hingga membuat Ling Yao tersadar dan berjalan cepat menghampirinya dengan wajah yang penuh kekhawatiran.
“Putraku, kenapa kau tiba-tiba ada di sini? Kenapa kau tidak istirahat di dalam kamarmu?!”
“Ibu, ayolah. Aku ini sudah 20 tahun, untuk apa aku terus-terusan di dalam kamar seperti itu”
“Bu-bukan begitu… Ibu hanya takut terjadi apa-apa padamu”
Li Chen yang melihat raut wajah ibunya berubah sedih, membuatnya mengingat beragam hal yang di alami oleh pemilik tubuhnya. Setelah mengalami pembekuan meridian, Li Chen dahulu sering di tindas setiap kali pergi ke kota.
Entah dari berbagai kalangan, dia selalu di panggil sebagai tuan muda lemah dan tak berguna. Hinaan verbal dan fisik pun di lempar ke arahnya semua, namun Li Chen sendiri tidak pernah membalas. Karena dia tahu bahwa dia tidak memiliki kekuatan apapun.
Hal ini membuat ibunya sendiri sangatlah khawatir dan menjadi terlalu memanjakannya.
Namun, semua itu telah berubah. Li Chen yang sekarang bukanlah Li Chen yang lemah mereka akan kenal lagi. Oleh karena itu, Li Chen tersenyum di depan ibunya dan berkata,
“Maaf bu. Lain kali aku akan bilang jika ingin pergi ke suatu tempat agar tidak mengkhawatirkan ibu lagi”
Melihat putranya mengerti perasaan khawatirnya, membuat Ling Yao tersenyum bahagia.
Alih-alih dari hal itu, Ling Yao yang baru sadar menemui Li Chen di taman pun bertanya kepadanya.
“Li Chen, ngomong-ngomong kenapa kau berada di taman?”
Li Chen sontak terkejut dan bahkan hampir tersedak air ludahnya sendiri. Dia belum ingin memberitahukan kepada ibunya bahwa dia sedang berkultivasi. Maka dari itu, dia mencari alasan lain kepada ibunya.
“A-ahh itu! Aku hanya sedang mencari udara segar! Ibu tahu kan, kalau ke kota akan sedikit berbahaya bagiku. Makanya aku hanya berjalan-jalan di sekitar taman saja. Hahahaha!” Ucap Li Chen dengan canggung sembari menggaruk-garuk kepalanya
“Begitu ya. Benar juga, Li Chen. Ibu hampir lupa”
“A-ada apa bu?”
“Besok akan ada acara pameran kekuatan di kota. Ibu dan ayah akan menemi Yaoyao dan Li Jia untuk pergi ke sana”
Selain Yaoyao, Li Chen masih memiliki satu adik perempuan yang berumur 17 tahun. Gadis yang tidak kalah berbakat dari Yaoyao dan juga dirinya di masa lampau.
Dari ucapan itu pun Li Chen sudah tahu kalimat selanjutnya. Ibunya akan menyuruh Li Chen untuk tetap di rumah agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan kepadanya, seperti di hina atau di tindas oleh para penduduk kota.
Tanpa berbanyak basi, Li Chen pun tersenyum dan menjawab,
“Baiklah. Aku akan di rumah menunggu kalian”
Ling Yao yang melihat senyuman dan jawaban dari Li Chen pun merasa di antara lega dan sedih. Namun, tidak ada yang bisa dia lakukan dan hanya mencoba agar putranya terjauh dari hal berbahaya.
“Putraku memang yang terbaik” ucap Ling Yao sembari mengelus lembut kepala Li Chen.
Tangan yang begitu lembut mengelus kepalanya terasa hangat dan nyaman. Perasaan yang di namakan kasih sayang seorang ibu itu mengalir di dalam dirinya secara utuh. Hal yang tidak bisa di dapatkan oleh Li Chen ketika berada di dunia sebelumnya yang masih sebatang kara, kini dia dapatkan dalam kesempatan kedua hidupnya.
“Hari sudah mulai larut, jangan berlama-lama di luar” ucap Ling Yao sembari berjalan kembali ke dalam lebih dahulu
Setelah di tinggal oleh ibunya, Li Chen menunduk diam seorang diri di taman tersebut. Tangannya mulai terangkat secara perlahan dan memegang kepala yang di usap lembut oleh ibunya.
“Hangat sekali….”
“Sudah berapa lama… aku tidak merasakan hal ini….”
Direktur perusahaan yang mendedikasikan dirinya untuk menaiki puncak kehidupan, telah di tinggal oleh keluarganya karena sebuah kecelakan tragis.
Kini, dia di berikan kesempatan untuk mempunyai sebuah keluarga. Ambisi Li Chen pun tidak terhenti hanya untuk menjadi lebih kuat, tetapi untuk melindungi orang-orang yang dia sayangi.
“Di kehidupan kali ini, tidak akan ada satu hal pun ku biarkan menyakiti keluargaku!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Sang M
ayo cepat kuat dan bantaii para kecoa pengganggu. tunjukkan kekuatanmu...
2024-02-07
0
No Name
Eleuh kirain saha!😒😒🤭🤭
2021-09-26
0
art
lanjutkan
2021-06-16
0