Scene 2

Aku yang sudah terbangun karena sinar matahari dan alarm Handphone yang di setel pukul 07.00am. Aku melihat tanganku ada di genggamannya. Ayako tidak melepaskan geggamannya meskipun ia sedang tertidur.

Hangat dan nyaman, itulah yang kurasakan saat bersamanya. Ayako tetap menghadapkan wajahnya ke arahku. Wajah yang dihiasi dengan rambut hitam yang acak-acakan dengan mata yang sedikit sipit membuatnya sangat indah pagi ini.

Aku terlalu bodoh dan cengeng untuk seorang lelaki yang sudah berumur 24 tahun, tapi dia terlalu sempurna untuk bersanding denganku. Dulu aku sempat berfikir bahwa ia adalah sebuah bentuk nyata dari apa yang tak dapat ku jangkau, tapi akhirnya dia ada di hadapanku. Entah apa aku sedang beruntung saja atau justru kami ditakdirkan bersama. Aku berterima kasih pada hidup ini karena sudah dipertemukan dengan Ayako.

Ayako berusaha membuka matanya. Sinar matahari mulai mengenai wajahnya yang menandakan ia harus bangun dan melihat orang tolol di hadapannya walaupun masih pagi.

“Selamat pagi darling”* sapanya yang diiringi senyum manis khas dirinya.

“Selamat pagi darling”* balasku.

“Mari makan, perutku sudah meronta-ronta”* ajak Ayako.

“Okay let’s go”

Ayako pergi ke kamar mandi untuk membasuh mukanya lalu memasakan sarapan dan bekal untuk kami bawa menuju tempat di mana kami akan sibuk seharian.

Aku penasaran dengan apa yang dimasaknya.

“What is that?”

“Nasi goreng”

“Are you sure wanna cook tradisional food from Indonesia?”

“I’m pretty sure”

“I’m not sure”

“Trust me darling”

“Ogheyyy…”

Percaya, begitulah seharusnya ketika sang koki memasak artinya ia adalah dewanya. Aku sebagai hamba di sini harus memakan masakan dewa itu jika tidak memakan masakan dewa aku akan terkena murkanya lalu di masukan ke neraka.

Setelah Ayako selesai memasak ia menyerahkan piring berisi Nasi Goreng khas Indonesia yang lengkap dengan bawang merah, dan telor dadar kesukaanku.

Alamak! Terkejutnya diriku ini ternyata masakannya enak sekali walaupun masakan ini lintas budaya. Saking enaknya aku hanya mengangguk-angguk sambil terus makan.

Aku ingin bertanya kepadanya di mana ia belajar membuat masakan ini namun aku tak ingin melewatkan kenikmatan masakan ini sedetik pun. Barulah setelah selesai makan aku bertanya padanya .

“Where did you know this recipe?”

“Your mother” Jawab Ayako polos sambil terus memakan masakannya yang belum habis.

Tampak sekilas ia pun seperti tidak percaya dengan rasa makanan yang telah dibuatnya ini.

“What did you mean?”

“I ask your mother to tell me how to make Nasi Goreng”

“My mother can’t speak English or Japanese”

Ayako berhenti makan masakannya dan berkata “Hah? Ah sudahlah lanjutkan makanmu ayo cepat nanti terlambat. Lihat! makananmu sudah mulai dingin”*

“kenapa reaksimu begitu?”*

“Darling…”

“Yes I’m your darling?”

“Apakah kegiatan kita ini sedang makan atau membicarakan ibumu yang tidak bisa bahasa inggris?”* Mukannya berubah seperti psikopat hanya karena ibuku tak bisa bahasa Inggris.

“M-makan darling, maaf kan aku darling”*

“That’s my boyfriend”

*Menakutkan**

Setelah selesai makan aku dan Ayako meninggalkan apartemenku untuk menyambut hari yang penuh dengan kesibukan ini. Di tengah perjalanan kami menuju persimpangan yang akan memisahkan kami aku bermaksud iseng padanya.

“Darling, I wanna tell you that my mother can’t speak english and you know that since we start this relationship don’t you?”

“Ahhh… that question again, please stop” Ayako mengeluh. kedua tangannya ia letakan di wajahnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

“Why?”

“I was just making up stories”

“Hah? Apa maksudmu dengan kau hanya mengarang cerita?”*

“Maksudku aku hanya ingin terlihat dekat dengan ibumu, tapi kau mengacaukannya”*

Gawat gadis ini kecewa dan pastinya merasa malu. Aku harus mengatakan sesuatu

“Darling, There are a thousand ways I can leave you but I don’t. Do you know why?”

“Why?”

“Cause there are a billion times you made me fall in love in you again and again without any regret”

Setelah itu mukanya memerah yang menandakan perkataanku berhasil menancap di hatinya.

Tak terasa kami telah tiba di persimpangan yang dimaksudkan. Waktunya berpisah untuk sekian waktu ke depan. Jalanan Tokyo yang ramai akan menahan air mata yang keluar. Cocok sekali.

“Angkasa”

“ya”*

“Aishiteru yo”

Hari ini aku mendapatkan dua ucapan itu, Ahhh… bahagianya

“aku juga”*

“Baiklah sampai bertemu di minggu depan, jangan lupa untuk saling mengabari. Jika kau butuh sesuatu beritahu aku. Aku harus ada disisimu saat kau kesulitan. Kau juga harus ada di sisiku saat aku kesulitan. Ingatlah janji itu”* kata Ayako berusaha mengingatkan.

“Aku selalu mengingatnya, terima kasih telah mengingatkanku kembali”*

Di persimpangan ini banyak orang berlalu lalang, di depan orang-orang itu ia mencium bibirku. Mukanya memerah kemudian ia tersenyum sambil berkata.

“Pergilah, Sampai jumpa di hari sabtu”*

“Terima kasih sudah mencintaiku, sampai jumpa hari sabtu Ayako... My darling”*

Aku berjalan meninggalkannya sambil sesekali melihatnya. Ayako, aku mencintai senyumanmu, perlakuanmu padaku, dan dirimu secara keseluruhan.

... *...

Setelah tangisanku yang menggema ke seluruh ruangan dini hari tadi, Ayako memeluk dan berusaha untuk menenangkanku. Aku terus merengek di pelukannya merasa sangat bersalah sekali. Perut yang tidak sakit dan tidak salah apa-apa kujadikan alasan demi menutupi air mata yang keluar karena kenangan masa lalu yang kembali muncul.

Saat aku sudah tenang dan tidak merengek lagi Ayako membawaku ke ranjang lalu memakaikan baju tidur. Setelah aku dipakaikan baju tidur, aku hanya duduk diam melihatnya memakai baju tidur. Jujur saja pada saat itu aku merasa bersalah sekali padanya.

Ayako membaringkanku kemudian ia berbaring di sisiku dan menggenggam tanganku.

“Aishiteru yo, Angkasa”

Itulah kalimat yang keluar dari mulutnya, kalimat itu membuat mataku kembali berkaca-kaca. Bukan karena Gemintang, kali ini karena Ayako. Air mata yang berusaha ku tahan tapi tak dapat kutahan ini adalah air mata kebahagiaan.

Jika diluar sana tuhan itu ada, aku ingin berterima kasih padanya karena telah mempertemukan kami.

Terpopuler

Comments

Emma The@

Emma The@

Kak diterjemahin juga ke indo ya.Ga semua paham 🤭

2021-05-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!