Vermyna membiarkan bibirnya tersenyum menyeringai. Bukan, ia bukannya yakin serangannya akan berhasil. Sebaliknya, ia percaya Nizivia akan dapat mengatasinya. Vermyna tidak cukup ceroboh untuk membiarkan tubuh Nizivia terbuang percuma. Ia tidak hanya akan menelan darah dan jiwa gadis itu, tubuhnya juga akan turut ia telan. Vermyna akan menelan gadis itu hidup-hidup dan menguasai semua kemampuannya. Dengan begitu, kekuatannya akan bertambah drastis.
Ingin membuktikan kalau kepercayaannya tak salah tempat, Vermyna mengangkat tangan kanannya hingga sejajar dagu dengan jari-jari yang perlahan menekuk. Hal itu lantas diikuti oleh mengerutnya bola dimensi super masif yang melayang puluhan meter di atasnya. Di dalam bola dimensi itu terdapat dimensi lain yang sifatnya mengembang. Jika bola dimensi luar mengerut, tentu dimensi itu akan berhenti mengembang dan turut mengerut. Dan bila Vermyna menghancurkannya….
“Rasakan,” gumam Vermyna seraya mengepal tangan kanannya kuat-kuat, “Dimensions Blast!”
Ledakan yang dihasilkan begitu besar hingga apabila di letakkan di Islan, kawah yang dalamnya setinggi gunung akan terbentuk. Namun, karena Vermyna telah memasukkannya ke dalam gelembung dimensi lain yang transparan, ledakan itu hanya terlihat selayaknya bunga api raksasa yang memenuhi udara. Bahkan, suara dentumannya pun tak terdengar sama sekali. Itu seolah hanya atraksi sihir yang ditujukan untuk menghibur.
Kepercayaan Vermyna akan kemampuan Nizivia terbukti tak salah tempat saat gadis itu melesat keluar dari dalam dimensi, membuat dimensi transparan itu hancur dan sirna bersama dengan ledakan di dalamnya. Gelombang kejutan menggelegar memenuhi udara, membuat air yang memberi gaya dorong ke atas yang begitu besar itu menggelombang membentuk ombak. Pulau yang mengapung belasan kilometer dari mereka pun seketika terdorong laksana kapal layar di laut.
“Into Oblivion.”
Vermyna seketika musnah, bahkan setetes darah tak tersisa darinya. Setidaknya, itu adalah apa yang mata Nizivia lihat. Kenyataannya, itu hanya Vermyna sedetik yang lalu. Vermyna yang sekarang sudah tak ada lagi di sana.
Itu mustahil bagi yang lain bisa melakukan apa yang Vermyna lakukan. Vermyna bisa melakukannya karena ia menguasai ruang dan waktu. Sebagaimana penglihatan yang bergantung pada cahaya, tak sulit bagi Vermyna menaruh masa lalu di masa depan—tentu saja dengan limit tertentu.
“Time-Space Magic: Infinity World!”
...—...
Nizivia hampir mengumpat penuh kesal. [Complete Sensory] tidak bisa mengatakan yang mana Vermyna asli dan mana yang palsu. Dari jutaan Vermyna, semuanya memancarkan mana dan hawa keberadaan yang sama, dan mereka semua berada dalam dimensi transparan yang berbeda. Nizivia bahkan tidak bisa mengatakan jika ia masih berada dalam dimensi yang sama dengan di mana bulan berada. Pun tak menutup kemungkinan kalau ia sudah berada dalam dimensi yang berada di dalam dimensi yang berada di dalam dimensi yang berada di dalam dimensi….
Memang, lingkungan di mana ia berada masih sama. Di bawahnya air yang takkan membuatnya tenggelam, di atasnya adalah bagian dalam bulan yang seperti kubah. Namun, bagi Vermyna yang tak tertandingi dalam ruang dan waktu, bukan tak mungkin apa yang ia lihat adalah lingkungan di masa lalu. Atau, dimensi di mana ia berada bersifat transparan.
Nizivia tahu, satu-satunya cara untuk mengatasi semuanya tanpa berusaha keras adalah dengan menguasai [Complete Sensory] sepenuhnya. Namun, itu adalah sesuatu yang tak bisa Nizivia lakukan. Tidak peduli sekeras apa ia berusaha, selalu ada pembatas yang tak bisa ia lewati. Seolah, [Complete Sensory] sendiri menolak untuk ia kuasai. Itu menjengkelkan, tetapi tidak ada yang bisa ia lakukan.
“Perfect Clone,” lirih Nizivia, abai akan rentetan laser energi ungu gelap yang ditembakkan jutaan Vermyna.
Replika Nizivia segera bermanifestasi di samping sang commander. Nizivia menyuplai klon dengan sejumlah energi kehidupan, membuat klon tersebut berada dalam status pengaktifan Concentrated Engulfing Silence.
Mengangguk pada satu sama lain, Nizivia dan klonnya seketika menyerang. Tidak peduli mau ada sejuta atau semiliar Vermyna palsu, ia akan menghancurkan semuanya hingga menemukan yang asli.
...—...
Vermyna telah kehilangan lebih dari lima per enam kapasitas mana-nya ‒ Infinity World adalah spell yang paling menguras mana. Itu adalah kartu as-nya untuk melawan musuh sekaliber Raja Spirit Sakhra. Vermyna tidak bisa menggunakan spell itu secara beruntun. Infinity World menguras empat per lima total mana-nya. Artinya, ia harus menunggu sampai mana-nya terkumpul kembali untuk menggunakan spell itu.
Sekarang ia berada di pusat dari sekian banyak dimensi yang sudah ia ciptakan dalam hidup panjangnya.
Pusat dimensi ini adalah tempat yang paling aman bagi Vermyna untuk bermeditasi, mempercepat produksi mana-nya. Vermyna tidak suka bertarung dalam kondisi minim mana. Ia memang tak jauh dari perilaku narsistik, tetapi ia tahu saat di mana harus bersiap diri.
Vermyna duduk dalam posisi lotus, melayang dalam warna-warni isi dimensi yang silih berganti warna.
Infinity World-nya akan bertahan paling tidak sampai sepuluh menit; dalam waktu sepuluh menit itu ia paling tidak harus mengembalikan mana-nya hingga sencapai setengah dari kapasitas total. Karenanya, Vermyna menghiraukan segala yang ada di luar pusat dimensi dan fokus. Saking fokusnya Vermyna, ia tak akan tersentak jika tiba-tiba ada ledakan besar di depannya.
...—...
Tak ada habisnya.
Itu adalah kesimpulan dari apa yang Nizivia dan klonnya usahakan. Vermyna demi Vermyna mereka hancurkan sembari menghiraukan rentetan serangan para Vermyna. Namun, mereka tiada habisnya. Bahkan Nizivia tidak merasa jumlah mereka berkurang. Menghitungnya dengan mengandalkan [Complete Sensory] mulai membuatnya pusing sendiri ‒ jumlah mereka rasanya telah bertambah dari sebelumnya.
Tiba-tiba Nizivia tersentak.
Bagaimana jika Vermyna yang benar-benar Vermyna tidak ada di sini? Bagaimana jika Vermyna sejati berada di luar dimensi ini—mengasumsikan jika dirinya sudah berada dalam dimensi lain?
Niziva spontan berganti strategi. Ia membiarkan klonnya menghabisi para Vermyna, sedang dirinya memaksimalkan [Complete Sensory] mencari batas dimensi. 1142 kilometer dari posisinya berada. Nizivia langsung melepaskan kecepatan penuhnya dan melesat ke sana.
100 kilometer Nizivia tempuh dalam satu detik, membuatnya sampai di tepi dimensi dalam 11,42 detik. Dan tanpa banyak pikir Nizivia langsung menghantamkan tubuhnya ke tepi dimensi, membuat batas dimensi tersebut hancur—yang lantas memuntahkannya keluar. Dimensi yang ia keluar darinya meluruh dan musnah. Para Vermyna turut lenyap, hanya menyisakan klon Nizivia saja.
Nizivia dan klon sempurnanya menemukan diri mereka berada dalam ruang ungu gelap yang dipenuhi energi merah gelap bercampur ungu yang berembus laksana angin.
Gelembung-gelembung dimensi bertebaran di sejauh mata memandang. Nizivia tidak bisa menjangkau seisi dimensi, menunjukkan kalau dimensi ini jauh lebih besar dari yang sebelumnya.
“Ve-Vermyna pengecut!” geram Nizivia.
Ia tidak mungkin akan mengecek setiap gelembung dimensi. Pun ia tak mungkin menghancurkannya satu per satu. Perluasan dari Concentrated Engulfing Silence hanya bisa menghancurkan beberapa sekaligus. Yang mana pun, Nizivia akan mengorbankan banyak waktu dan energi.
“Kau perlu bantuan?”
Mata Nizivia mengerjap cepat. Suara itu…suara itu baru saja berbisik ke dalam kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
John Singgih
terdesak dan ada tawaran bantuan
2021-09-08
1
KhaLisa_BM
apakah nizivia ngk bisa lolos dari vermina?
2021-05-03
1
-
aku bacanya deg deg an dari awal mulai pertarungannya. sampe ini makin deg deg annn
2021-04-26
1