...—Verena—...
Xavier mendaratkan kakinya tepat di depan Markas Utama Divisi 11 Imperial Army. Meskipun hari sudah lewat dari tengah malam, puluhan prajurit yang bertugas malam aktif berjaga dan patroli. Beberapa dari mereka langsung menghampiri Xavier, mewanti-wanti kalau dirinya penyusup. Namun, kewaspadaan itu langsung sirna saat mereka mendekat.
“Apa Commander Nizivia berada di sini?” tanya Xavier tanpa basa-basi.
“Tidak, Commander. Commander Nizivia belum kembali. Menurut yang kami dengar dari rekan-rekan yang mendengarnya langsung dar Vice-Commander Edelweiss, Commander Nizivia baru akan kembali lusa saat senja.”
“Oh, baiklah, terima kasih atas informasinya.” Xavier langsung melesat ke udara tanpa menanti respons para prajurit. Ia melesat ke utara. Jika di Verena tak ada, kemungkinan besar Nizivia ke desanya.
Hanya dalam tiga menit, Xavier sudah berada di tempat destinasi. Ia melayang tepat di tengah-tengah langit-langit desa, mata merahnya memicing memandang detail setiap sudut desa. Xavier tidak tahu harus menemukan Nizivia di mana jika di desa ini tidak ada. Karenanya, penglihatannya tak boleh luput dari keberadaan gadis itu. Xavier bahkan menggunakan [Reverse Law] untuk membuat pandangannya menembus perisai tak kasatmata—jika ada.
Namun, Xavier tak menemukan keberadaan Nizivia sama sekali. Ia bahkan sampai turun dan mendatangi rumah sang gadis, tetapi jawaban pamannya negatif. Xavier turut memeriksa rumah tersebut, tetapi nyatanya sang paman tak berdusta. Nizivia benar-benar tidak ada di rumahnya.
Xavier melangkah pergi dengan kening mengernyit. Jika Nizivia tidak mau menemuinya, gadis itu bisa menjauh saat dia merasakan kehadiran Xavier. Tidak ada yang bisa melindungi diri dari deteksi [Complete Sensory]. Bahkan jika Xavier membuat tubuhnya tak bisa dirasakan, hal itu tak berpengaruh pada [Complete Sensory]. Itu menjadi salah satu dari sepuluh Supreme Magic bukan tanpa alasan yang jelas.
“Jadi, itu maumu….” Xavier bergumam kesal. “Kalau begitu apa boleh buat,” katanya seraya mengudara. “Akan kugunakan caraku sendiri.” Dan Xavier pun melesat pergi dalam kecepatan tinggi.
Tidak ada tujuan yang jelas dalam benaknya. Namun, yang pasti, ia tahu kalau ia harus siap-siap memilih satu di antara dua hal yang penting baginya. Perasaan di dalam dirinya bukanlah asumsi gila, itu murni insting Xavier. Hal yang selalu ia khawatirkan, bukan tak mungkin itu akan terjadi.
...—Pagi | Royal Palace, Evrillia, Elf Kingdom—...
Total rune peledak yang ditemukan hingga hari ini adalah 287 buah, tersebar rata di luar dan di dalam kota. Sebanyak 118 sudah berhasil diatasi, sisanya akan segera ditangani. Begitu Camelia melaporkan. Evillia percaya sepenuhnya pada wanita itu; ia tidak perlu mendengar laporan dari yang lainnya untuk memverifiksinya. Namun, ada hal yang tak biasa pagi ini. Menez belum menunjukkan diri sama sekali.
“Kecuali Alstroemeria, kalian bisa pergi,” kata Evillia pada kesembilan Kapten Black Shadow yang berlutut belasan langkah dari singgasana, kemudian menoleh pada Camelia. “Aku sudah menyiapkan beberapa dokumen di mejaku, serahkan itu pada Gefory Lharkantz.”
Camelia mengangguk. Bersamaan dengan perginya kedelapan Kapten Black Shadow, Camelia melebur menjadi bayangan dan meresap ke dalam lantai. Kepergian mereka membuat hanya Alstroemeria dan Evillia saja di ruang singgasana Elf Kingdom.
“Yang Mulia?” Alstromeria memanggil penuh tanya ‒ dia masih dalam keadaan berlutut di lantai.
Evillia tidak merespons; ia hanya memandang datar elf tercantik—tentu saja bukan menurutnya—di seantero Elf Kingdom itu.
Jika harus memilih satu orang dari semua warganya sebagai pengkhianat, sudah jelas Evillia akan memilih wanita itu. Memang, dia tidak mencurigakan sama sekali. Pun tidak ada dari aksinya yang patut dipertanyakan. Sebagaimana elf lainnya, Alstroemeria selalu menunjukkan kalau dia melakukan semuanya demi kerajaan, demi bangsa.
Namun, dibandingkan apa pun, Evillia lebih percaya insting. Terlebih lagi, Alstroemeria direkrut sendiri oleh Evana—bukan raja sebelumnya. Satu fakta itu saja sudah cukup untuk mempertanyakan keloyalitasan Alstroemeria. Memang, fakta kalau dirinya yang membunuh Evana tidaklah bocor ke publik, tetapi bisa jadi Alstroemeria sudah tahu terlebih dahulu.
“Apa ini ada hubungannya dengan Menez, Yang Mulia?”
“Ya,” respons Evillia datar. “Tadi malam dia pergi menemuimu. Harusnya kau tahu keberadaan Menez sekarang.”
“Menez katanya pergi untuk mencari tahu lebih dalam tentang Land of Dream,” jelas Alstroemeria dengan matanya yang terpejam. “Dia tidak memberitahu lebih dulu karena dia pikir dia akan segera kembali sebelum matahari terbit. Namun, jika dia tak kembali sebelum itu, artinya saat ini Menez berada di Land of Dream. Menez mengatakan dia mungkin tidak akan kembali selama beberapa hari jika sampai terjebak di sana.”
Ucapannya mulus. Ekspresinya tidak mencurigakan sama sekali. Tidak ada yang bisa dipermasalahkan. Terlebih lagi, Menez kuat. Alstroemeria tidak akan bisa mengalahkannya. Namun, Menez cukup dekat dengan Alstroemeria. Jika Evillia berada di posisi sang elf dan ingin melemahkan Elf Kingdom, sudah pasti langkah pertama yang harus ia lakukan adalah mengatasi Menez. Jika Evillia berada di posisi Alstroemeria, ia tidak perlu melakukan usaha ekstra untuk mengatasi Menez.
“Begitu, ya….”
Namun begitu, meskipun ia mencurigai wanita di hadapannya itu, Evillia tidak punya bukti. Tentu saja ia bisa secara sepihak mengatasinya, tetapi Alstroemeria adalah seseorang yang terpandang di kalangan para elf. Tanpa bukti yang jelas, para pendukung Alstroemeria tentu takkan diam saja. Boleh jadi mereka melakukan hal gila seperti membelot padanya. Mereka saat ini sedang diambang invasi musuh, tidak sehat jika sampai ada masalah internal seperti itu.
“Kapten Alstroemeria,” ucap Evillia tiba-tiba dengan volume yang keras dan intonasi yang tegas. “Aku punya tugas penting untukmu.”
Kedua alis sang kapten spontan saling bertaut. “Tugas apa itu, Yang Mulia?” tanyanya was-was.
“Aku ingin kau menjadi penjaga gerbang masuk Hutan Besar Amarest selama seminggu. Kau boleh membawa maksimal lima orang bawahanmu ‒ sisa bawahanmu diperlukan untuk membantu yang lainnya menemukan semua rune peledak.”
Kening Alstroemeria mengernyit, tetapi dia tak berkomentar. Kepalanya mengangguk. “Kalau begitu hamba permisi, Yang Mulia.”
Kala tubuh Alstromeria melangkah pergi, mata Evillia memicing memandang intens punggungnya. Meskipun masih belum ada bukti, Evillia bertekad untuk sepenuhnya menyingkirkan Alstroemeria. Jika melakukannya secara sepihak menimbulkan risiko, solusinya jelas membuat bukti itu sendiri. Jika tak bisa bukti asli, bukti palsu pun jadi.
Evillia sama sekali bukan seseorang yang enggan mengotorkan tangannya ‒ ia sudah membuktikan hal itu lagi dan lagi.
...* * *...
Nizivia membuka kedua matanya dengan enggan. Ia berada di ruang bawah tanah di bekas rumahnya yang dulu—tak jauh dari rumah tempat pamannya tinggal sekarang. Karena itu, bukanlah sinar mentari yang membuat mata Nizivia terbuka paksa, melainkan bola cahaya yang ada di tangan Lumeira.
“Kita harus pergi detik ini juga, Nizivia, Edelweiss dan wakilku tetap akan memimpin pasukan seperti yang direncanakan. Hanya saja, Monica akan meninggalkan Elf Kingdom dalam beberapa jam. Jika kita tunda, kita akan kehilangan kesempatan untuk menculiknya. Jika Monica sampai pergi ke Kepuluan Haikal, itu akan menjadi lebih dari sekadar sulit. Terlebih lagi, Evillia sepertinya ingin menyingkirkan mata-mataku. Bisa jadi ini intel terakhir yang kita punya.”
Spontan Nizivia mendudukkan dirinya. “Ni-Nizivia akan bersiap-siap.”
“Baiklah, aku akan menunggumu di luar.”
...—End of Chapter 1—...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Tommy Oktavia
menarik....
2022-06-08
1
John Singgih
next untuk rencana selanjutnya
2021-06-24
1
Lavendra
teori iseng gua kalau misal nya nizivia mati sama vermyna air etheral nya apakah diminta sama nueva,kan kalau mengambil supreme magic untuk digabungkan sama diri vermyna harus pakai air etheral,beda dengan Xavier yang bisa gabungin supreme magic tanpa harus pakai air etheral karena dia anomali.dan novel against the world initiation pada chapter entah berapa la pokoknya masi ingat kalok nueva nyimpan air etheral untuk ngasi katana Hernandez sama kanna,dan pada chapter entah berapa,kalau nueva dan vermyna itu kerjasama,yah pada akhir nya nueva menghianati vermyna.karna mereka kerja sama air etheral nya yah mungkin dikasi aja tanpa basa-basi(mungkin}.yah itu teori iseng.gua ngomong-ngomong thor gua nyimak novel lu bukan asal baca
2021-04-05
6