Sinar pucat dewi malam masih sibuk menerangi sudut-sudut remang jalan saat Kanna dan Nizivia berjalan beriringan menyusuri jalan menjauhi penginapan tempat Xavier bermalam.
Adalah sebuah keterkejutan bagi Kanna tertangkap basah Nizivia saat sedang berdiri di depan kamar calon suaminya.
Namun daripada itu, lebih mengejutkan lagi mendengar Nizivia memintanya untuk berjalan malam di luar. Gadis di sampingnya ini sama sekali tidak mempertanyakan mengapa Kanna berada di sana pada tengah malam seperti ini. Memang, Kanna tidak melupakan kalau sudah sering ia diberitahu kalau Nizivia tidak masalah jika Kanna…er…mendekati Xavier. Namun, Kanna belum sekali pun mendengar hal itu dari mulut Nizivia sendiri.
Kanna sedikit melirik ke kirinya, melihat Nizivia yang wajahnya terlihat lebih datar dari biasanya. Ingin ia melempar tanya, mencari tahu apa yang ingin Nizivia bicarakan dengannya. Namun, Kanna merasa itu bukan langkah yang tepat. Apa pun yang ingin Nizivia bicarakan, lebih baik menunggu sang gadis memulai.
Alis Kanna spontan bertaut saat Nizivia berbelok ke arah jalan pintas menuju pemakaman. Ia mengikutinya tanpa suara. Terlintas tanya di benaknya kalau Nizivia ingin berbicara di depan makam Clara. Namun, tanya itu seketika gugur saat Nizivia mendudukkan diri di bangku pertama yang mereka temui di tepi jalan. Dan tanpa kata Kanna duduk di kanan Nizivia.
“Kanna…Ni-Nizivia ingin mengatakan ka-kalau rencana Ni-Nizivia dibatalkan,” kata Nizivia tiba-tiba sambil memandang Kanna dengan senyum tanpa dosa di bibir. “Ni-Nizivia merasa,” lanjutnya sebelum Kanna—yang memandangnya tak percaya—sempat membuka mulut, “tidak a..ada yang lebih cocok bersama Xa-Xavier selain Kanna.”
“Tunggu dulu, Nizivia!” seru Kanna yang sudah menggenggam kedua tangan Nizivia dengan kuat. “Apa maksudmu dengan itu?”
“Se-Seperti yang Nizivia katakan.”
Kanna mengernyit. “Aku tahu itu,” katanya sedikit mendesis, “tapi, apa maksudmu dengan kata-kata itu? Bukankah kau sendiri yang menuntut Xavier tadi siang? Mengapa tiba-tiba berubah piki—oh, apa ini ada hubungannya dengan perintah yang ayahku berikan pada Commander Lumeira?”
Meskipun Lumeira tidak mengatakan perintah apa itu, tetapi Kanna tentu tidak diam saja. Memang, akhir-akhir ini fokusnya diarahkan ke belahan atas kekaisaran, terlebih setelah mendengar laporan yang Cleria dan Reinhart berikan. Namun, Kanna sangat tahu kalau Lumeira sedang mempersiapkan penyerangan ke Elf Kingdom. New World Order adalah alasan utamanya, tetapi Achilles berasumsi kalau ada maksud tersembunyi—sesuatu yang berhubungan dengan agenda ayahnya.
Jika itu memiliki hubungan dengan tujuan ayahnya, Kanna tahu itu bukan sesuatu yang bisa ia pandang sebelah mata. Achilles tidak tahu apa tujuan ayahnya, tetapi Kanna tahu—terima kasih untuk Retsu. Namun, jika ia bertindak gegabah, besar kemungkinan ayahnya akan curiga padanya. Kanna tidak ingin sampai mengantagonisi ayahnya lebih awal. Ia hanya akan menghentikan pria itu di saat di mana pria itu tidak mengekspektasikannya. Di saat dia selangkah lagi mencapai tujuannya.
Lebih dari itu, New World Order memang harus diatasi. Bukan sekali mereka mengacaukan usaha kekaisaran. Hal yang paling membekas di pikiran Kanna adalah insiden di wilayah Desert Kingdom dulu. New World Order harus dihambat sebelum mereka benar-benar mendominasi Islan. Karenanya, meskipun secara personal Kanna tidak menyukainya, ia tidak akan mengusahakan pencegahan terhadap apa yang akan Lumeira lakukan.
“Bukan.” Nizivia menggeleng, menarik kedua tangannya dari tangan Kanna. “I…Ini masalah personal,” katanya sembari menengadah, memandang pucatnya bulan yang rasanya seperti sedang memandang balik dirinya. “Ni-Nizivia hanya memanfaatkan re-rencana Lumeira untuk tu-tujuan personal Nizivia.”
“…Tujuan personal apa yang membuatmu mengubah pikiran?” Kanna tak menanti respons Nizivia. “Jika alasanmu lelaki lain, terus terang saja aku akan sangat kecewa padamu, Nizivia.”
Nizivia sedikit mendelik pada Kanna, tetapi dengan cepat ia kembalikan pandangannya ke depan.
“Ada kemungkinan ka-kalau Nizivia tidak a-akan kembali lagi,” kata Nizivia serius. “Te…Tentu saja Nizivia a-akan mengusahakan untuk kembali, ta…tapi…Nizivia tahu kemungkinan Ni-Nizivia takkan kembali itu ti-tinggi.”
“Nizivia…apa sebenarnya yang mau kau lakukan?” Kanna memandang intens Nizivia. Ekspresinya sedikit melembut, tetapi ketegasan dan kekhawatiran masih jelas di sana. “Apa kau akan berurusan dengan El? Dia memang sangat kuat. Tapi, Lumeira tidak mungkin akan menyerang jika El di sana. Paling tidak, dia akan mengajak serta Paman Edward atau bahkan ayahku sendiri. Apa sebaiknya aku i—”
“Masalah personal.” Nizivia melempar senyum tanpa dosa, sebelum kemudian berdiri dari posisi duduknya. “Ni…Nizivia akan berusaha u-untuk kembali. Tapi, jika Ni…Nizivia tak pernah kembali, Nizivia mau Ka-Kanna menggantikan Nizivia di sisi Xa-Xavier.”
“Nizivi—!” Suara Kanna tertahan, Nizivia sudah melesat pergi. Kanna tidak bisa lagi merasakan keberadaan sang Commander. Bukan, Nizivia bukan baru saja berteleportasi. Itu kecepatan murni. Dia lebih cepat dari saat Kanna menggunakan kekuatan tiga seraphim. Paling tidak, saat ini Nizivia sudah berada belasan kilometer di luar Nevada.
Kanna bisa saja mengejar gadis itu. Namun, selain Nizivia lebih cepat, gadis itu punya sihir sensorik yang tanpa tanding. Usahanya akan percuma. Jika Nizivia tak ingin lagi berbicara dengannya, tidak ada yang bisa ia lakukan untuk itu. Berteleportasi pun percuma. Sensor Nizivia akan terlebih dahulu merasakan kehadirannya.
Kanna hanya bisa menggemeretakkan gigi dan mengepal tangan, sebelum kemudian dia bergegas ke penginapan.
Jika Nizivia tidak mau terbuka padanya, solusinya ia harus mengatakan hal itu pada Xavier. Kanna tidak tahu hal personal apa yang mau Nizivia lakukan. Tapi, yang pasti, ia tidak ingin kehilangan temannya yang lain lagi. Clara sudah tidur selamanya. Alice sudah pergi tak kembali. Ia harus memastikan Nizivia tidak melakukan hal-hal bodoh.
...* * *...
41 detik setelah meninggalkan Nevada, Nizivia menemukan dirinya berada tepat di depan gerbang desa kelahirannya. Jujur saja ia mulai merasa ragu untuk menghadapi Vermyna; Nizivia tidak ingin mati. Ia tidak ingin meninggalkan Xavier. Nizivia sudah membayangkan kehidupan seperti apa yang akan ia dan Xavier miliki. Gambaran-gambaran imajiner itu… Nizivia tidak ingin melepasnya.
Karena itulah Nizivia kembali ke sini…ke tempat di mana Vermyna Hermythys membunuh ayah-ibunya tepat di depan matanya. Nizivia akan menyelami kembali mimpi buruknya itu. Ia akan memenuhi kepalanya dengan gambar-gambar yang sering membuatnya tersentak dari tidur itu. Nizivia akan memenuhi dirinya dengan benci, dendam dan amarah. Dengan begitu, rasa ragu di hatinya akan hilang.
…Sebelum Xavier tiba di hidupnya, ia hidup hanya dengan satu tujuan. Ia akan membuat Vermyna mengemis ampun, kemudian membunuhnya tanpa peduli. Nizivia akan memperlakukan vampire itu sebagaimana vampire itu memperlakukan kedua orangtuanya. Nizivia tidak akan mengampuninya.
Namun, kehadiran Xavier di hidupnya membuat pandangan Nizivia terhadap tujuannya menjadi samar. Xavier adalah distraksi yang menghalangi Nizivia dari tujuannya. Semakin ia memikirkan masa depannya dengan Xavier, semakin mengabur pula gambar-gambar imajiner itu. Jika ia sampai membiarkan dirinya terlena… mungkin saat itu Nizivia akan berubah pikiran.
Karenanya, ia tidak akan menemui Xavier lagi. Bukan saja itu akan memperkuat tekadnya, itu juga akan memberinya tekad untuk berusaha kembali hidup-hidup. Ia memiliki tujuan lain yang siap menyambutnya. Karenanya…Nizivia akan kembali hidup-hidup. Untuk itu, ia harus memenuhi dirinya dengan kebencian. Semua kebencian dan amarah yang sudah ia pendam, Nizivia akan melepasnya.
Menarik napas dalam-dalam, Nizivia melangkah melewati gerbang. Destinasinya jelas: tempat di mana kedua orangtuanya mati ia pergi.
...—Nevada—...
“…Kanna, apa yang kau lakukan dengan menyelinap ke kamar ini malam-malam? Jika kau mau mera—” Ekspresi Xavier seketika serius. “Apa yang terjadi, Kanna?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
John Singgih
niat nizivia yang terhalang xavier
2021-04-27
1
Warna-Warni Debu Bintang
Masih ta pantau
2021-04-01
1
Refielpansah Papanya Aurora
lanjut
2021-04-01
1