Menjauh

Pagi itu di sekolah bel tanda masuk berbunyi,Mita terkejut saat akan duduk di kursinya,terlihat sebuah tas yang dia kenal tergeletak tepat di kursi sebelahnya dia duduk.

' Ini kan tas si Mandra, tapi mana orangnya.?' Kepala Mita celingak celinguk mencari keberadaan sahabatnya.

Tak lama orang yang di cari muncul dan tanpa dosa langsung duduk di bangku sebelah Mita tanpa sepatah kata pun keluar dari bibirnya.

Mita hanya memutar bola mata melihat tingkah sahabatnya yang seolah mengacuhkannya itu.

Lama mereka membisu tak saling sapa sedikitpun. ( ceritanya lagi bete bete an).

" Masih idup lu Ndra,,bilangnya ijin cuma 3 hari kok jadi 4 hari, ga sekalian setaun !" Omel Mita setengah berbisik karena takut ketahuan bu Lilis, guru matematika yang galaknya minta ampun.

" Itu, hp lu masih waras? Gak kebanting atau kecemplung kolam gitu? Di telpon kok susahnya setengah mati !" Gerutu Andra sambi menunjuk hp Mita yang di simpan di bawah laci mejanya.

" Emang lu nelpon gue Ndra,,?" Tanya Mita cengengesan pura pura ga tau, padahal dia sengaja mengabaikan panggilan Andra  dari kemaren, karena dia juga kesel, kemaren harusnya Andra udah masuk karena ijinnya cuma 3 hari tapi sudah hari ke empat masih gak masuk.

" Bodoo amaat Mitong...! Sejuta kali gue nelponin lu dari kemaren kaga lu angkat,semalem gue ke rumah lu, kata ibu, lu pergi sama oppa oppa ganteng, siapa ?" Andra kesal.

Bletak,,,,

Sebuah bolpoin meluncur dari tangan bu Lilis dan mendarat tepat di meja Mita dan Andra.

" Mita..Andra..kalau masih mau ngobrol silahkan keluar !" Bentak bu Lilis marah.

" Emang boleh ya bu? yuk Tong, cepetan masih banyak yang mau gue omongin ke elu." Ajak Andra tanpa dosa sambil menarik tangan Mita seraya mengajaknya keluar.

" KALIAN BERDUA KELUAAAR !" Teriak bu Lilis yang berhasil membuat Mita dan Andra ngibrit ketakutan keluar kelas, sedangkan teman temannya yang lain memasang muka konyol menahan tawa melihat kelakuan dua teman mereka.

Diluar kelas,

" Bu Lilis lagi dapet kali ya, gitu aja marah, sensian banget" ujar Andra menahan tawa mengingat kejadian konyol tadi di kelas.

"Tiap hari juga bu Lilis mah kaya gitu,, lu sih Mandra, ngomongnya gak bisa pelan...Alamat istirahat ntar di ruang BK nih, gak bisa jajan.Wassalam mana tadi sarapan cuma dikit." ratap Mita.

" Tenang, ntar pulang sekolah gue traktir bakso Apeng,,apa kupat tahu pak Haji juga boleh." Bujuk Andra dengan senyuman mautnya.

" Ga perlu,, ga butuh,, gue masih marah sama lu !" Mita melengos meninggalkan Andra yang melongo melihat tingkah sahabatnya yang pergi berlalu gitu aja ninggalin dia.

Pulang sekolah,

Depan gerbang sekolah mobil Andra udah ngejugrug nunggu Mita seperti biasa,

" Mitong hayu cepetan gue laper banget ! " Teriak Andra yang udah nunggu Mita di dalam mobil.

Mita buang muka lalu berjalan melewati mobil Andra lurus, gak jauh dari sana lalu masuk ke dalam mobil sport mewah yang terparkir disana.Ya,, David menjemputnya siang itu.

" Kok cantiknya aku manyun sih,,kenapa ?" Tanya David yang menyadari Mita agak bete mukanya.

" Ga papa kak, lagi sebel sama si Mandra, gara gara dia tadi istirahat di panggil ke ruang BP, mana pagi sarapan cuma dikit, laper banget jadinya sekarang." lapor Mita dengan kesal dan bibir mengerucut.

" Mandra?" David bingung, tak paham apa yang diaksud Mita.

" Si Andra, adiknya Bang Roni," Mita menjelaskan

" Oh,,, sepupumu,, sekelas kah ?" Tanya David datar

Mita mengangguk,

" Dari SMP !" Jawabnya singkat

..........

Andra,

'Eh si ban*ke,,, gue di cuekin, tapi siapa yang jemput si Mitong itu? Pake mobil seprot pula, apa si mitong punya pacar ya? Cuma empat hari ditinggal, gue udah ketinggalan banyak berita tentang dia, gue ikutin baru nyaho lu Mitong,,,!' Andra ngomel ngomel sendiri dalam mobilnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***