Di tempat bimbel ternama di kota kembang itu Mita masih berdiri di depan bangunan cukup megah itu, dia juga belum masuk kelas.
"Banngkke emang si Mandra, katanya setengah jam nyampe, ini udah telat 15 menit belum nyampe juga, kemana dia," gerutu Mita mengoceh sendiri.
Dia ngomel ngomel sendiri, karena sahabatnya Andra belum datang juga padahal kelas udah dimulai sejak 15 menit yang lalu. di chat cuma centang satu, beberapa kali ditelpon juga tak aktif .
setengah jam berlalu, Andra yang di tunggunya belum juga datang.
"Sue emang si mandra, telat setengah jam ini, mau masuk sendiri ya malu gue, mana gak bawa kendaraan lagi..bolos aja lah nge mall," Gerutu Mita dalam batinnya.
Saat sedang ngotak ngatik ponselnya mau pesen ojol, tiba tiba sebuah mobil sport mewah warna putih berhenti tepat di depannya, Mita pura pura tak melihatnya, padahal dia mengintip dari sudut matanya, seorang laki laki tinggi, putih, ganteng dengan bentuk badan atletis bikin bulu kuduk Mita merinding disko, turun dari mobil itu.
"Ya Alloh Gustiiii...ini cowok sempurna banget, ngiler gue liatnya, gak kuaat..." Jerit Mita dalam hati, meski masih dalam mode pura pura cuek dan berusaha sekuat tenaga untuk tak menoleh ke arah mahluk ganteng itu.
"Dek.. Maaf mau tanya, kelas seruni 3 udah bubar?" Tanya cowok ganteng berparas oriental itu pada Mita.
"Eh..iya..seruni 3 baru masuk 30 menit yang lalu, bubarnya satu setengah jam lagi" Jawab Mita terbata bata.
"Ooh gituu ya, saya salah jadwal berarti ..Makasih dek.." Ucap cowok itu sambil berlalu meninggalkan Mita yang masih terbengong bengong dengan debaran jantung yang lebih cepat dari biasanya.
Baru pernah Mita merasakan perasaan aneh dalam hatinya seperti banyak bunga bermekaran, panas dingin, aneh pokoknya, seperti baru pernah liat cowok ganteng gitu, ah, memalukan sekali memang.
"Mba Mita...!" Teriakan abang ojol yang sejak tadi manggil manggil membuyarkan lamunan Mita.
"I-iya saya Bang, yuk,! maaf tadi saya ngelamun " Jawab Mita sambil nyengir kuda.
Mita bersama bang ojol melesat ke mall XXX.Gara gara nunggu Andra tak dateng bimbel, jadinya dia ikutan bolos. Nge mall tanpa di rencana.
'Ah,, gampang ntar main ke tokonya Bang Roni kalo bosen atau bingung jalan sendiri,' begitu pikir Mita saat itu.
Tiba di mall, Mita lontang lantung tak tentu arah seperti anak hilang, mau ke tokonya Bang Roni... tapi perutnya lapar,
ah iya, tadi pulang sekolah dia tak sempat makan dulu, dia langsung berangkat bimbel hanya minum segelas susu di kulkas.
Mita mampir ke restoran ayam cepat saji, duduk di pojok sendirian sambil makan kentang goreng, tangan satunya sibuk memainkan ponselnya, mencoba menelpon Andra yang belum bisa di hubunginya juga.
"Boleh, saya duduk disini ?" Sapa seorang pria yang tiba tiba saja muncul di hadapannya.
Mita mengangkat kepalanya menoleh ke sumber suara. Wajah Mita langsung pucat, lututnya lemas seketika, bibirnya pun tiba tiba tak bisa di gerakan, hanya kepalanya saja yang masih bisa mengangguk.
"Makasih,, tapi kamu kenapa dek, kok kayanya lagi sakit? Jangan takut, saya yang tadi di tempat bimbel. Masih inget kan? kamu sendirian kan ? gak lagi nunggu orang kan?" tanya pria ganteng itu bertubi tubi.
Mita pun hanya menjawab dengan menggelengkan dan menganggukan kepala nya saja.
"Saya David, nama kamu siapa?" Ujar pria yang memperkenalkan dirinya bernama David itu mengulurkan tangan.
"E-eh aku Mita, maaf tangannya kotor, " Jawab Mita seraya menujukkan kedua tangannya yang sekarang belepotan minyak dan saus dari ayam goreng yang dia uwel uwel tanpa sadar sambil menatap ciptaan Tuhan yang sempurna di hadapannya itu.
'Hilang deh, kesempatan megang tangan cowok ganteng,' Batin Mita lesu.
Sedangkan David hanya tersenyum melihat tingkah Mita sambil menarik kembali tangannya yang tadi di ulurkan ke hadapan Mita.
"Tadi mau jemput adik aku, namanya Andin, kelas seruni 3, aku pikir udah pulang ternyata baru masuk, aku yang salah denger kayaknya tadi, aku pikir pulang jam 4 ternyata masuknya yang jam 4," David mulai obrolan dengan bahasa yang sudah tak kaku seperti sebelumnya.
"Oh,,Andin... Dia sekelas sama aku di seruni 3 kak, " Celoteh Mita.
"O ya? Kalo sekelas, ko kamu udah pulang?" Tanya David lagi.
"Hehe.. Aku bolos kak.. Soalnya tadi janjian sama temen, ditunggu tapi gak dateng dateng. Udah telat setengah jam, malu mau masuk kelas, aku kan gak akrab sama yang lain, cuma akrab sama temen ku yang ini. Jadi, males bengong sendirian di kelas" Papar Mita.
"Katanya tadi kenal Andin,." Sela David.
"Kenal kan gak mesti akrab, lagian Andin sama aku beda sekolahan," Jawaban Mita bikin David manggut manggut tanda dia mengerti.
Selesai makan mereka jalan jalan di mall itu sebentar.
Mita pamit mau ke tempat Bang Roni karena dia mulai bingung mau jalan kemana lagi.
"Ya udah, aku anter aja sampe tokonya ya, takutnya kamu nyasar, kasian sendirian," Goda David, Mita hanya mengangguk.
"Bang ...! Si Mandra disini ga...?" teriak Mita dari pintu masuk toko, mengagetkan para pengunjung yang ada di dalam toko itu,
Hampir semuanya yang berada di sana menoleh ke arah Mita.
Para pegawai toko yang sudah hapal banget dengan kelakuan Mita yang manja setengah mati sama Bang Roni cuma bisa geleng geleng kepala.
Sementara Bang Roni yang sedang berada di ruangannya langsung keluar menemui Mita.
"Ssttttt... berisik Mitoong,!" Bang Roni menempelkan jari telunjuk di bibirnya, sambil membelalakan mata ke arah Mita.
Tapi Mita tak memperdulikannya,
tiba tiba dia teringat sosok David yang tadi bersamanya dan hampir saja dia lupakan,
Mita lupa belum sempat berpamitan pada David, Mita berbalik badan menoleh ke arah David yang masih setia berdiri tepat di belakangnya.
"Kak makasih ya, udah nganterin," Sementara yang di ajak bicara malah menghampiri Bang Roni.
"Roni...! Udah sukses lu sekarang, udah jadi pengusaha lu, hebat !" Sapa David sambil meninju lengan Bang Roni, saat melihat Bang Roni yang berdiri di sebelah Mita.
"Eh..calon dokter, lama gak ketemu, jarang pulang lu, betah ya di ibukota." Ledek Bang Roni.
"Tunggu..tunggu...ko bisa bareng sama si Mitong? Kalian kenal dimana?" selidik Bang Roni.
Mita hanya bengong melihat keakraban mereka,
'Ahh,,, apakah ini yang dinamakan jodoh,,,ya Tuhaaan..' Pekik Mita dalam hati.
"Pacar lu, Ron?" Tanya David kaget.
"Husss..! Adek gue itu " Jawab Roni sambil mengelus kepala Mita.
"Ade lu kan satu Ron, seinget gue adik lu cowok," David mengernyitkan dahinya berkerut mencoba mengingat ngingat.
"Dua,,, adek gue dua, si ipin dan si upin.. Noh satunya si upin di dalem !" Telunjuk Bang Roni mengarah ke ruangannya.
"Mandraaa.....! Setaaan....!" Sontak saja Mita langsung lari ke ruangan Bang Roni sambil berteriak meninggalkan dua teman SMA yang sedang bernostalgia.
Ya, David dan Roni, mereka teman memang SMA dulu, setelah lulus, David melanjutkan kuliah kedokteran di Jakarta, sementara Roni memilih kuliah di Bandung, sambil membuka usaha yang sekarang di jalaninya.
Orang tua David tinggal di Bandung, mereka pemilik restoran chinese food terkenal dan hotel berbintang di Bandung. Jadi kalau libur kuliah David kadang menyempatkan pulang, sekedar melepas kangen sama orang tua dan adik semata wayangnya, Andin .
Didalam ruangan, Andra sedang di ceramahin habis habisan oleh Mita.
"Bisa bisanya lu Mandra, hp gak aktif, gue ngejanteng di gerbang bimbel sampe kaki pegel lu gak nongol nongol, lu mah kebiasaan ya gitu, nyebelin banget !" Mita berapi api, di tambah jambakan maut tak ketinggalan Mita layangkan di kepala Andra yang kini terlihat pasrah.
Sementara yang di omelin tumbenan diem diem bae tanpa perlawanan, Andra hanya tertunduk lesu.
"Ndra... Mandra... Lu kenapa? Kesambet lu?" tanya Mita lagi yang malah merasa heran karena tak ada perlawanan dari sahabat gila nya itu.
"Biarin...! Biar kapok tuh si Mandra, mainan cewek, terus. Tadi mau di kawinin sama si Ayu tuh, di rumahnya, mana bapaknya si Ayu udah nyewa 10 orang preman tadi, buat jagain si Mandra biar gak kabur dan mau di kawinin, untung gue dateng tepat pada waktunya" Sungut Bang Roni yang baru aja masuk, nyusul Mita ke ruangannya.
"Huahahhaha.... Mampus lu Mandra, kuwalat sama gue lu...! Aturan biarin aja bang, ga usah di tolongin biar di kawinin sekalian !" Mita tertawa puas sampai memegangi perutnya karena sakit.
"Lagian bisa bisanya lu mau di kawinin, lu di gerebeg lagi berbuat mesum ya, Mandra...?" Mita masih terbahak tak bisa berhenti menertawakan nasib sial sahabatnya itu.
"Mitooong,,,! Sembarangan lu ya kalo ngomong, gak ada respek respeknya lu sama gue, simpati dikit napa, gue menjadi korban fitnah dan ter aniyaya tau," Andra membela dirinya dan memasang muka mode memelas.
"Uluh uluh... Tutututu.... Tayaaang, coba cerita gimana kejadiannya.!" Mita dengan nada meledek memeluk dan mengelus kepala Andra yang masih terdiam sambil cemberut.
"Abis nganterin lu pulang, gue kan langsung ke kafe Om Tian, mau nganterin si Ayu pulang niatnya, nyampe sana si Ayu udah lagi sama bapaknya plus 10 preman sangar sangar, trus gue di paksa ikut ke rumahnya si Ayu, trus gue di mintain tanggung jawab, katanya si Ayu hamil 2 bulan. Gila aja, gue pacaran sama dia aja baru seminggu, belum gue apa apain pula, tapi ortunya ga percaya, gue telpon Bang Roni minta tolong, trus hp gue di sita sama mereka. Terus ponsel gue matiin dulu, dari pada ntar ada yang nelpon trus di jawab mereka yang nggak nggak.!" Andra menceritakan kronologi kejadian apes yang baru saja dia alaminya.
"Mampooos lu playboy curut, kena batunya lu kan, emang enak..!" teriak Mita puasss.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Roikhatul Janah Nurma
suka sm ceritanya ringan mnghibur sekli
2022-05-06
3
Umuh uluh Mandra kacian
2022-04-21
2
AlongPee
hahaha, jahara banget sih otor masa iya si Andra harus tanggung jawab pacaran baru seminggu juga 😂😂
2022-04-02
5