100 Kali Sehari

Tris menatap suaminya yang saat ini tengah makan malam berdua dengannya. Dia tidak menyangka pria gagah itu mengalami disfungsi ereksi.

"Kalau begini caranya aku tidak akan pernah mati!" ucap Tris dalam hatinya.

Sementara Tobias merasa tidak enak hati dengan Tris karena tidak bisa memenuhi tugasnya sebagai suami.

"Kau tidak ingin bercerai denganku?" tanya Tobias kemudian.

Tris terkekeh mendengarnya. "Kita akan bercerai setelah aku mendapatkan keinginanku!"

"Aku tidak akan menyerah, kita akan mencari dokter terbaik untuk mengobatimu!" tambah Tris.

Tobias hanya bisa menghela nafasnya panjang karena dia tahu dokter tidak bisa menyembuhkannya tapi dia harus menyembuhkan psikisnya.

"Setelah ini aku akan pergi! Tapi aku janji akan cepat kembali," pamitnya.

Setelah menyelesaikan makan malamnya, Tobias pergi keluar untuk menemui manager sekaligus temannya, Ken. Dengan menggunakan mobil mewah Tris, dia melajukan mobil itu ke apartemen Ken yang berada di pusat kota California.

Saat sampai Tobias segera masuk karena sudah tahu password apartemen tersebut.

"Oh! Shitt!" umpatnya saat melihat Ken tengah bercumbu mesra dengan kekasih bayarannya.

Ken yang melihat Tobias datang langsung menghentikan aksinya dan segera mengusir wanita bayaran tersebut.

"Ck, kau selalu mengganggu kesenanganku," gerutu Ken.

Tobias tak menanggapi, dia berjalan menuju kulkas Ken dan mengambil bir kaleng disana.

"Urus semua hutangku dan ambil alih rumah daddy Jacob," titahnya sembari mendudukkan dirinya ke sofa.

Ken mengerutkan keningnya.

"Kau sudah punya uang?" tanyanya heran.

Tobias tak menjawab tapi melemparkan black card ke arah Ken.

"Jangan tindas aku lagi! Aku ingin seluruh dunia takhluk padaku!"

Yang mana membuat mata Ken membulat dan meraih kartu itu.

"Dapat darimana kau? kenapa bisa kaya mendadak begini!"

"Bukan urusanmu!" ketus Tobias.

Ken tampak berpikir karena dia juga tahu kondisi yang dialami Tobias, rasanya tidak mungkin Tobias menjadi simpanan wanita kaya bukan.

Masih tenggelam dalam pikirannya tiba-tiba Tobias berkata lagi.

"Aku sudah menikah!"

"What the hell.. " teriak Ken tak percaya.

Tobias mendelik ke arah Ken dengan tersenyum miring.

"Kenapa?"

Ken lalu ikut duduk di samping Tobias dan menepuk-nepuk pipinya.

"Punyamu sudah bisa berdiri?"

Tobias menggelengkan kepalanya.

"Lalu? bagaimana bisa--?"

"Wanita binal itu tergila-gila padaku."

Karena sudah berjanji dengan Tris untuk keluar sebentar saja Tobias segera pamit pulang. Di dalam perjalanan dia memikirkan bagaimana caranya agar bisa memberi Tris kepuasan. Walau bagaimanapun dia tidak ingin mendapatkan segalanya dengan cuma-cuma walau tampaknya Tris tidak keberatan dia memakai semua hartanya.

Sesampai di mansion Tris, dia segera naik lift untuk menuju kamarnya dengan Tris.

Dan, Lagi-lagi Tobias harus memijit pelipisnya melihat kelakuan istri binalnya.

Bayangkan saja saat ini Tris berbaring tanpa sehelai benang pun dan mengikuti gaya Rose di film Titanic.

Saat melihat Tobias sudah masuk senyuman Tris mengembang.

"Bagaimana suamiku, sudah berdiri belum?" tanyanya.

"Bukan begitu cara kerjanya," sahut Tobias frustasi.

"Terus bagaimana? Aku sudah se-seksi ini, masih kurang?"

Tobias hanya menggelengkan kepalanya yang mana membuat Tris mengubah posisinya jadi duduk dan sambil memikirkan sesuatu.

"Oke, kalau begitu. Aku punya peraturan baru sekarang!"

"Apa itu?"

Tris tersenyum penuh arti," Setiap hari kau harus menciumku 100 kali sehari."

Yang mana membuat Tobias menghela nafas panjang.