Setelah banyaknya pertimbangan. Tidak salahnya jika kami saling mengenal, lagi pula setelah ini aku tidak berniat untuk menemuinya lagi. Aku pun meraih tangannya yang terulur dan berkata, "Namaku Beby."
"Beby? Bukan kah nama seperti itu membuatmu bangga." Dia tersenyum yang membuatku mengerinyit tidak mengerti.
"Bangga apa maksudmu?" tanya ku.
"Karena semua orang memanggilmu dengan sebutan kasih sayang. Beby oh Beby? Sama seperti mereka sedang memanggil kekasihnya masing-masing."
"Cih, aku tidak pernah berpikiran seperti itu."
Pipiku terasa panas kembali, aku pun memalingkan wajahku kearah jendela. Aku tidak mau dia melihat rona merah di wajahku. Dari mana dia tahu jika aku berbangga hati bisa memiliki nama itu.
Tentu saja aku berbohong. Memangnya aku akan jujur dan mengakui pikiran bodoh itu. Itu sangat tidak mungkin. Dia pasti akan menertawakan ku.
"Ini pakailah, kau bisa kedinginan."
Aku menoleh kearahnya ketika dia menyodorkan jaket yang ia pakai padaku. Aku pun mengambilnya dan menempelkannya untuk menutupi tubuhku yang kedinginan. Aku menggigil hingga tubuhku bergetar.
"Aku akan menyalakan penghangat nya," ucapnya sembari menekan salah satu tombol pada mobilnya. Seketika udara didalam mobil itu menjadi hangat, dan semakin lama semakin hangat.
"Makasih," ucapku masih dengan rasa canggung.
Ia tak menjawab dan hanya tersenyum simpul. Terkadang aku berpikir mengapa dia selalu tersenyum padaku. Apakah itu adalah senjatanya untuk membuat semua perempuan terpikat padanya. Dari awal aku sudah menilai dia sebagai laki-laki bejat. Karena apa, karena dia saja bisa membeli keperawanan seorang wanita. Itu artinya dia sudah sering melakukan hal itu pada setiap wanita yang dia bayar. Aku benar-benar tidak menyukai laki-laki bad seperti itu.
Ia mulai menancap gas dan melajukan mobil menyapu jalanan yang basah diguyur hujan. Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Aku menoleh menatap dirinya yang sedang berbicara pada seseorang di panggilannya.
Rahangnya begitu sempurna dan hidungnya sangat mancung. Apalagi gingsul dan lesung pipinya yang terbentuk ketika dia sedang berbicara. Membuat sinar terang diwajahnya menyilaukan mataku.
Seketika aku tersadar dari lamunan aneh itu. "Beby, apa-apaan kau ini? Berhentilah menatap pria itu, dan jangan tertipu dengan ketampanannya." Aku bergumam pelan sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Hmm, aku akan membawa menginap di mansion ku yang tidak jauh dari sini," ucapnya padaku.
"Apa?" Seketika aku menoleh karena terkejut.
"Untuk apa? Aku tidak mau, antar saja aku ke kampus atau turunkan aku disini." Aku menolaknya mentah-mentah. Untuk apa coba dia membawaku ke mansion nya.
"Lihatlah, ini bukan lagi hujan biasa. Tapi ini badai, hampir setiap jalanan menuju kampus mu terendam banjir." Dia menunjuk keluar jendela.
Aku ikut menatap keluar jendela. Memang benar jika sekarang adalah badai, dan tidak menutup kemungkinan. Seluruh jalanan menuju kampus dan kost ku pasti terendam banjir.
"Dan satu lagi, apakah aku terlihat seperti lelaki brengsek yang akan tega meninggalkan seorang perempuan dipinggir jalan. Dalam keadaan hujan dan sendirian seperti ini," timpalnya lagi. Namun kini nada bicaranya sedikit tinggi dan penuh tekanan.
Deg!
Entah kenapa sontak aku langsung teringat akan sosok Dewa. Dia adalah pacar sekaligus orang yang sangat aku cintai. Tapi kenapa dia tega meninggalkan aku sendiri tadi, padahal dia sudah tahu hujan akan segera turun.
Tidak seperti lelaki yang sekarang ada di hadapanku. Dia bersikeras tidak ingin membiarkanku berada ditengah hujan apalagi dalam keadaan sendirian. Kenapa orang asing terasa lebih hangat dan perhatian, dibandingkan orang terdekat.
Dadaku kembali sesak, nafasku juga memberat. Kelopak mataku tidak bisa menahan air mata yang meluncur membasahi pipiku. Namun dengan cepat aku mengusapnya.
"Kenapa kamu menangis?" tanya nya dengan alis yang mengkerut.
Aku tahu dia pasti bingung dan merasa aneh, bertanya-tanya dalam hati. Mengapa tiba-tiba saja aku malah meneteskan air mata.
***
Bonus.
🌺Beby🌺
🌺Agil🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
💗💗oppa Sehun 💗💗💗
visualnya cucok benerr😍😍
2022-10-26
0
Silvy Cahyani
baru baca,, cobaklo latar tmpat nya di ln biar lebih bebas ngehalu nya😜😜🤣🤣
2022-01-12
0
Lilis Rikawati
setuju visial nya bikin kleper"
2021-12-21
0