Di dalam ruangan Dekan Werlyn. Pria berumur tiga puluh enam tahun itu memberikan surat peringatan padaku. Ia melempar kertas itu diatas mejanya tepat dihadapan ku.
"Kamu mau bayar sekarang atau saya akan memanggil orang tuamu kemari? Beby, kamu tidak pernah seperti ini sebelumnya. Tapi kenapa sekarang kamu selalu mencari alasan untuk menunggak pembayaran ini." ucap Dekan Werlyn padaku.
Aku bisa melihat jika sekarang ini dia menatapku dengan perasaan heran. Sangat jelas tergambar diwajahnya. Karena sebelumnya aku tidak pernah sekalipun menunggak pembayaran. Tentu saja dia merasa ada yang aneh.
"Apakah ayahmu sedang ada masalah di perusahaan nya?" tanya Dekan Werlyn lagi. Membuatku tersentak dan bingung mau jawab apa.
Aku tidak mau jika orang-orang tahu keluarga ku dalam masa sulit. Apalagi ayahku yang sekarang sudah bangkrut dan bercerai dengan bunda. Akhh! Aku ingin sekali berteriak sekencangnya. Melepaskan segala beban pikiran ini.
"Tidak pak, ayah saya tidak dalam masalah apapun. Saya akan membayarnya sekarang, tulis saja totalnya dan saya akan mentransfernya ke rekening bapak."
"Baiklah, ini dia rinciannya. Saya tunggu hingga sore, kamu boleh keluar."
"Baik pak, terima kasih."
Dekan Werlyn mempersilahkan aku untuk keluar. Saat berada diluar ruangan Dekan Werlyn, aku tak sengaja berpapasan dengan Daniel.
"Hei Beby," sapa nya padaku sambil tersenyum.
"Hai," sahutku membalas senyuman Daniel.
Dia begitu ramah padaku. Aku selalu merasa Daniel memiliki perasaan padaku. Bukannya aku sedang kepedean. Tapi memang aku merasakannya dari tatapan Daniel padaku. Dia selalu menatapmu dengan kehangatan. Jujur saja aku merasa bangga diri karena bisa menarik seluruh perhatian semua orang. Termasuk Daniel.
"Makan siang yuk, gw traktir. Loe mau makan apa?" ucap Daniel. Ia menawariku untuk makan siang bersama.
Lama aku berdiam diri, menimbang-nimbang ajakan dari Daniel. Aku memang merasa sangat lapar, perutku keroncongan sejak pagi. Karena tidak sempat sarapan apapun.
"Baiklah, traktir gw makan burger." ucapku.
"Ok, kita langsung pergi aja." sahut Daniel seraya menarik tanganku.
Aku menerima ajakan Daniel bukan hanya karena aku lapar. Sehingga aku mau diajak oleh seseorang untuk makan gratis. Aku bukanlah tipe cewek yang gampangan. Tidak sembarangan orang yang akan aku terima ajakan makan siang atau pun makan malamnya. Mengingat Daniel juga merupakan dari keluarga kalangan atas, aku pun tidak harus malu jika diajak makan olehnya.
Daniel pun membawaku makan siang di sebuah restauran yang menyediakan makanan junk food. Seperti pizza, burger, taco, steak, dan lain-lain.
Aku memesan makanan yang aku mau makan, begitu pun dengan Daniel. Setelah menunggu beberapa menit pelayan kembali datang membawa makanan yang kami pesan. Tentu saja aku dan Daniel langsung menyantapnya.
Namun ditengah-tengah kami sedang asik makan sambil mengobrol. Dewa datang dan menghambur makanan yang ada diatas meja. Lalu dia memukul wajah Daniel. Hingga ia terjungkal dan jatuh kelantai dari kursinya.
"Dewa, kamu apa-apaan sih."
Aku berteriak dan langsung membantu Daniel berdiri. Aku benar-benar terkejut dengan kedatangan Dewa yang seperti itu.
"Beby, bagaimana bisa kamu selingkuh dari aku. Terutama bersama dengan cowok brengsek ini." ucap Dewa berteriak memaki ku.
"Daniel, loe gak apa-apa kan?"
Aku tidak menghiraukan Dewa yang berteriak marah-marah seperti orang yang kehilangan kendali. Aku membantu Daniel untuk kembali duduk dikursinya.
Malu sekali rasanya. Bagaimana tidak jika semua pengunjung di restauran itu menatap kearah kami bertiga. Terutama padaku, entah apa yang sedang mereka pikirkan tentangku. Saat Dewa memakiku dan menuduhku sedang berselingkuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
yanti_ardiansyah
buang jauh2 ke laut cwo kaya gtu mah baby ngpain msih dipertahankan
2021-11-29
0
yanti_ardiansyah
buang jauh2 ke laut cwo kaya gtu mah baby ngpain msih dipertahankan
2021-11-29
0
Sri Faujia
g usah kau openi lagi si dewa tu mata duitan bagus sm daniel
2021-11-23
0