"Ini dia mbak, totalnya empat puluh lima juta rupiah!" Ucap seorang teller bank tersebut sembari memberikan amplop coklat padaku. Yang berisikan lipatan uang lembaran seratus ribu rupiah.
Aku pun menyambutnya dan mengucapkan terima kasih. Uang itu lalu aku masukkan kedalam tas jinjing yang aku bawa. Helaan nafas lega keluar dari mulutku. Meskipun aku bisa membayar uang kuliah dan hutangku di kafe tempat aku dan Dewa tadi makan. Tetap saja uang yang sekarang ada padaku ini. Tidak akan cukup untuk ku mencukupi kebutuhan hidupku.
"Sialan kau Gerry!" Umpat ku menendang sebuah kaleng minuman yang aku lewati di jalanan. Aku sangat membenci Gerry. Dia benar-benar sudah membuatku seperti orang bodoh.
Aku menjual keperawanan ku, atas tawaran dari Gerry. Aku dibayar dengan sangat fantastis, tapi Gerry tega membawa lari uang itu. Lelah, saat ini aku begitu lelah menghadapi hari-hari berikutnya. Aku bingung bagaimana cara aku melewatinya. Uang simpanan ku hari demi hari mengikis.
Huft!
Aku menghela nafas berat. Mataku terpejam begitu susah untuk tidur nyenyak. Sudah sebulan setelah kejadian waktu itu. Kejadian dikamar hotel tersebut.
Kini aku tidak lagi tinggal di apartemen Melanie. Karena aku merasa sangat tidak enak, jika terus menerus menumpang hidup dengannya. Karena itu aku memilih untuk menyewa kamar kos yang dekat dengan kampus. Agar tidak memakan banyak biaya untuk transportasi.
Drrt drrt drrt!
Ponselku bergetar. Aku bergerak malas meraihnya dibawah bantal. Mataku terbuka satu mengintip nama seseorang yang menelpon ku.
"Bunda?"
Lagi-lagi aku menghela kan nafas. Seperti biasa bunda menelpon ku. Menanyakan kabar dan hal-hal lain. Mau bagaimana lagi, tentu saja aku harus berbohong dan terus berbohong. Jika kehidupanku baik-baik saja.
Andai saja bunda tahu jika aku seperti ini. Pasti dia akan sangat kecewa dan pastinya menyalahkan dirinya sendiri. Akibat kehancuran anak gadis tertuanya, yaitu aku. Karena itu aku lebih memilih berbohong demi kebaikan.
***
Keesokan harinya.
Aku berjalan menyusuri koridor kampus. Suara langkah kakiku yang anggun memakai sebuah sepatu hak tinggi. Terdengar sangat merdu, semua pandangan para lelaki tertuju padaku. Itu bukanlah hal baru, karena aku sudah terbiasa menjadi pusat perhatian.
"Hai, Beby."
"Hai, cantik."
"Udah sarapan belom? Yuk kantin."
"Gue belanjain mau, yok."
"Cantik mau kemana?"
Dan masih banyak lagi kata-kata manis yang keluar dari mulut para lelaki hidung belang dan mata keranjang itu. Membuat telingaku terasa jengah mendengarnya.
"Shit!" Umpat ku pelan sambil mengepalkan tangan. Aku pun segera masuk kedalam kelas, sebelum dosen yang mengajar datang.
Aku memilih kursi paling atas dan memilih untuk menyendiri. Karena aku tidak terbiasa mengobrol dengan siapapun kecuali pada Melanie. Dan hari ini dia tidak bisa masuk, katanya ada urusan keluarga yang penting. Aku pun menyiapkan buku catatan dan sebuah pulpen diatas meja. Untuk mencatat materi yang akan dibahas.
Tidak lama kemudian dosen pun datang dan memulai kelas. Menerangkan beberapa materi lalu melakukan sesi tanya jawab.
Tidak terasa beberapa jam telah berlalu. Aku keluar dari dalam kelas sambil menatap arloji yang melingkar di lengan kiri. Jam menunjukan pukul dua belas siang lewat tiga puluh menit.
"Beby," seru seseorang memanggil namaku.
Aku menoleh kearah sumber suara. Seorang wanita berkaca mata berdiri di belakangku sambil membawa tumpukan buku di tangannya.
"Ada apa?" tanyaku pada wanita itu.
"Loe dipanggil sama Dekan Werlyn di ruangannya." jawab wanita itu seraya langsung berlalu pergi. Tanpa mendengar ucapan ku selaniutnya.
Huft!
Aku memijit pelipis dan berkali-kali menghela nafas. Apa yang akan aku katakan, pasti Dekan Werlyn hendak menagih uang semester padaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Dewi Sunarti
akuhh kurang sukak dgn sifat baby gitu dapet duit eh malah mikir foya",mau makan mewah dan shopping.udh tau hidup susah mandiri dan pandai ngatur keuangan donk.
2021-12-06
2
Yuyun Arya
suka Ama awal cerita Thor bikin penasaran mau nya lanjut trus bacax..
semangat thor
2021-12-04
0
Halimatus Sakdiyah
gery bikin amsiong tor
2021-12-02
0