Sesampainya di alamat tersebut. Aku langsung turun dari taksi itu. Sang supir membantuku mengeluarkan koper dari bagasi mobilnya. Tak lupa juga aku untuk membayar ongkos perjalanan.
"Halo Mel? Aku sudah ada didepan apartemen mu nih! Buruan keluar dong jemput aku, kan malu masuk sendiri!" ucap ku ketika panggilan ku tersambung.
"Yah elu mah, kaya anak baru keluar rumah aja! Begitu aja malu!" Melanie mengomel karena tingkahku.
"Kan emang aku baru keluar dari rumah sayangku!"
"Bukan itu maksudku! ****** lu mah! Ya sudah tunggu bentar aku turun!"
"Iya cepetan dong! Dingin tau sudah malam!"
"Iya bacot dah, bisa sabar gak sih!"
"Hahaha! Iya iya sayang, cepetan yah! Gitu aja ngambek, entar gak cantik lagi loh!"
Panggilan pun terputus. Aku tertawa geli mendengar perkataan Melanie. Sahabat terbaikku. Disaat aku merasa sedih atau kesusahan, dia pasti selalu ada. Membukakan tangan lebar-lebar untuk membantuku.
Aku sangat bahagia memiliki sahabat seperti dirinya. Meskipun terkadang dia suka marah padaku karena sering membuatnya iri. Karena hubunganku dan Dewa yang berlangsung langgeng. Sedangkan dia selalu bergonta-ganti pasangan. Karena hubungan yang tidak berjalan lama, paling gantar hanya sebulan.
"Makasih yah Mel, udah mau nampung aku di apartemen mu!" Aku memeluk Melanie dengan sangat erat.
"Sama-sama By, kita kan sahabat! Jadi harus saling bantu kan!" Melanie menepuk-nepuk punggung belakang ku.
Aku merasakan kenyamanan ketika sahabat karib ku itu memelukku. Membuat hatiku yang gusar saat itu. Seketika hilang.
"Ya sudah, yuk kita langsung masuk aja! Dingin banget!" Melanie mengajakku masuk kedalam apartemen nya yang berada di lantai lima gedung.
Sesampainya disana. Aku sangat terkejut melihat dua orang pria yang sedang bertelanjang dada duduk bermain PlayStation diruang santai apartemen Melanie.
Langkah ku terhenti menatap kedua pria itu dengan keheranan. Aku pun bertanya pada Melanie.
"Mel! Mereka siapa?" tanya ku menoleh kepada Melanie.
"Oh mereka! Guys kenalin ini Beby sahabat gw!" Melanie berteriak memanggil kedua pria itu. Sontak mereka langsung menoleh kepada kami.
"Beby kenalin ini Roy dan Gery, biasa gebetan gw! ckckck" Melanie berkata pelan diakhir kalimatnya.
Aku mengerinyit menatap tak percaya. "Gila yah! Sekaligus dua? Parah loe Mel! Hahaha!"
"Hai Beby?" kedua pria itu menyapaku bersamaan dengan senyuman yang merekah diwajah tampan mereka.
"Hai juga!" aku melambai kepada mereka.
"Kamu istirahat dikamar yang sono yah!" Melanie menunjuk kamar yang akan aku tempati.
Aku pun segera melangkah menuju kamar tersebut. Karena tak ingin lama-lama mengganggu aktivitas mereka bertiga.
...Flashback Off....
...🌺🌺🌺...
Kembali ke kamar hotel mewah.
"Pergilah membersihkan dirimu di kamar mandi!"
Pria itu memberikan sebuah piyama mandi padaku. Ia menunjuk kearah kamar mandi. Lalu menatapku yang hanya mengenakan selimut untuk menutupi tubuh polos ku.
Tidak menunggu lama aku langsung berlari kecil masuk kedalam kamar mandi. Lega sekali rasanya, karena pria itu sudah selesai melakukan nya. Bahkan dia menyuruhku untuk membersihkan diri. Itu berarti tidak akan ada aktivitas panas lagi.
Lima belas menit kemudian. Aku telah selesai membersihkan diri. Aku juga sudah rapi mengenakan kembali baju milikku.
"Kemari Lah!"
Dia memanggilku dan menepuk sofa sebelahnya. Isyarat agar aku segera duduk. Dengan ragu-ragu dan canggung. Aku pun duduk disebelahnya.
"Makanlah sebelum pergi! Ini milikmu!"
Dia menawarkan aku untuk makan sebelum pergi. Dia bukan hanya tampan tapi dia juga sangat baik. Dia selalu tersenyum dengan manisnya. Entah kenapa, aku merasa senang melihat gingsul dan lesung pipinya yang dalam.
"Apa kau tak mau?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Siti Aisyah
pengorbanan yg gak msk akal..demi apa coba gak realistis amat sih ..menghancurkan masa depan sendiri..😠😠👎👎
2021-12-31
1
Taengo
siapa laki laki itu. agil?
2021-12-26
2
yanti_ardiansyah
hmmm Melanie apakah bner2 bakal setia kawan atau sebaliknya
2021-11-29
2