Suara decitan pijakan sebuah sofa dengan lantai marmer kamar hotel. Beradu dengan seirama tubuhku yang tergoncang. Redupnya pencahayaan yang sangat minim didalam ruangan itu, membuatku samar-samar melihatnya.
"Dia sangat tampan!"
Itulah kata-kata yang terbesit dibenak ku. Ketika aku menatap wajah pria yang kini berada diatas tubuhku.
Seorang pria dengan paras wajah yang sangat tampan bak seorang aktor Hollywood. Bola matanya yang indah berwarna kecoklatan dan bulu matanya sungguh lentik. Dia juga memiliki bibir yang seksi berwarna merah jambu.
Keringat mengucur sangat deras menetes melalui rahang kokohnya. Dan sesekali ia memejamkan mata sambil bernafas dengan terengah-engah.
Dia tersenyum padaku. Senyuman nya sangat indah menampilkan deretan giginya yang memiliki selipan gingsul d itaring kanan nya. Lesung pipi nya juga sangat mempesona. Dia sangat sempurna, aku tidak bisa membohongi diriku sendiri.
Tapi aku. Aku tidak sebahagia dirinya. Karena malam ini aku sudah rusak. Aku sudah bukan perempuan yang suci lagi. Aku kotor, sangat-sangat kotor. Bahkan aku merasa jijik sendiri dengan tubuhku.
Malam ini aku kehilangan mahkota yang selalu aku jaga-jaga dengan baik. Tak pernah terbayangkan sebelumnya. Jika aku akan melepaskan keperawanan ku pada lelaki selain Dewa pria yang aku cintai. Bahkan aku tidak mengenali pria tampan yang kini sedang menjamah tubuhku malam ini.
Aku memalingkan wajahku karena tak ingin dia melihat air mata ku yang menetes. Itu akan sangat memalukan dan membuatku terlihat munafik nantinya.
"Apa kau lelah?"
Dia bertanya padaku sambil menyingkirkan helaian rambut yang menutupi sebagian wajahku. Suara nya berat dan serak. Sentuhan nya juga sangat lembut.
"Tidak." jawabku lirih.
Aku malu dan canggung untuk menjawabnya. Dia kembali tersenyum padaku. Dia pun mendekati wajahnya padaku. Menempelkan dahi kami berdua. Sontak aku terkejut. Aku pun menutup mataku. Aku mengira dia akan mencium ku. Tapi ternyata aku salah.
Dia malah mengecup kening ku. Lalu memeluk tubuhku. Dia pun terbaring lemah menindih ku.
"Kenapa?" tanya nya menatap wajahku. Sepertinya dia merasa jika aku sedang menggeliat.
"Kau sangat berat, aku tidak bisa bernafas!" jawabku dengan pelan. Aku masih malu padanya.
"Baiklah, kita sudahi sampai disini saja!" ucapnya seraya beranjak dari tubuhku.
Aku melihatnya meraih piyama mandi yang tergeletak diatas sofa lain nya. Kemudian memakainya dan berjalan kearah kamar mandi yang letak nya tidak jauh. Dari tempat kami bercinta.
Air mataku kembali menetes. Aku tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak menangis. Karena rasanya sangat sakit. Sungguh-sungguh sakit luar dan dalam.
"Maafkan aku Dewa, aku melakukan ini juga untukmu. Untuk kita. Hiks hiks!" Aku menangis sesegukan hingga sulit untuk bernafas.
Aku menatap pintu kamar mandi yang berbayang. Memperlihatkan pria tampan itu sedang membersihkan diri di guyuran air shower.
...🌺🌺🌺...
...Flashback, kembali ke satu bulan yang lalu....
Semua berawal sejak satu bulan yang lalu. Malam itu Ayah dan Bundaku bertengkar hebat di ruang santai keluarga kami. Saat itu aku dan kedua adikku sedang duduk menonton tv.
Namun tiba-tiba saja. Mereka berdua masuk. Dan langsung bertengkar hebat. Membuat kedua adikku ketakutan.
"HENTIKAN! APA KALIAN TIDAK MALU BERKELAHI DI DEPAN KAMI?" Aku berteriak memaki mereka berdua, kedua orang tuaku.
"Beby, kau tidak perlu ikut campur! Ini urusan orang tua!" ucap Ayah menatap tajam diriku.
Aku menghela nafas dengan kasar sambil menyibak helaian rambutku kebelakang. "Tentu saja ini urusanku! Karena kalian berdua telah membuat adik-adik ku ketakutan!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sukses
2022-11-13
0
Mitri Adel
nyimak dulu
2022-03-03
0
Nur Yani
nyimak dl
2021-12-29
1