Setibanya Arya di dimensi hutan Hei'an, dia langsung membangunkan Huang She dan Liu Wei dari meditasi. Pemuda itu menatap keduanya dengan rasa bangga namun juga merasa bersalah. Sebab dirinya sadar sudah terlalu lama ia meninggalkan kedua gadis tersebut sampai kini mereka telah menembus tahap Pendekar Suci tingkat awal. Namun ada juga perasaan khawatir manakala melihat kondisi fisik mereka yang tidak seimbang dengan energi besar yang berhasil mereka capai.
Meski Huang She dan Liu Wei menyimpan banyak pertanyaan tentang apa yang di lakukan Arya sehingga meninggalkan mereka terlalu lama. Namun semua pertanyaan tersebut seketika terlupakan manakala melihat aura yang terpancar dari pemuda itu.
Arya yang mereka lihat saat ini, tubuhnya seolah memancarkan cahaya yang menenangkan, seirama dengan jubah putih yang dikenakannya. Wajahnya begitu berseri menyejukkan hati bagi siapapun yang memandangnya. Namun jika di lihat lebih teliti, maka akan terlihat ada kesedihan yang tergambarkan dari sorot matanya.
"Sepertinya aku meninggalkan kalian terlalu lama.." Arya mengelus tengkuknya dengan canggung. "Sudah saatnya aku akan melatih kalian.. tapi sebelum itu, sebaiknya kalian memperkuat fisik kalian dulu. Minumlah pil ini dan seraplah mustika siluman ini untuk memperkuat pondasi tubuh kalian, agar energi besar yang kalian miliki dapat terkontrol dengan sempurna."
"Oh iya, tapi ingat gunakan energi pil dan mustika ini untuk memperkuat tubuh bukan menyerapnya ke Dantian.! Kalian mengerti..?"
Selepas berkata, Arya kemudian menghampiri kedua gadis tersebut dan menyerahkan pil berwarna hijau cerah serta mustika siluman berwarna merah kehitaman yang dia dapat ketika meninggalkan lembah jurang kematian. Ya mustika itu adalah mustika raja siluman yang masih disimpannya, namun kini mustika tersebut sudah tidak terlalu berguna baginya mengingat dia sudah mencapai Pendekar Fana.
"Bagaimana caranya?" Tanya Huang She sambil memperhatikan pil dan mustika di tangannya, seraya mengerutkan dahi.
Arya lantas menjelaskan cara memperkuat fisik dengan tunjangan energi dari luar. Cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan menyerap Qi ke Dantian, hanya saja energi dari mustika raja siluman maupun pil tersebut lebih di fokuskan untuk tulang, otot serta sel darah. Bukan di serap dan di alirkan menuju Dantian, sebagaimana cara berkultivasi.
Setelah memahaminya, kedua gadis itupun kembali duduk lesehan dengan posisi bersila. Arya terus memperhatikan keduanya, khawatir jika terjadi kesalahan. Sebab sedikit saja kesalahan atau kelebihan menggunakan energi, itu akan berakibat fatal. Yang mana akan menyebabkan sel darah pecah serta organ dalam rusak. Resiko teringannya adalah kelumpuhan dan bahkan sampai menyebabkan kematian.
Sembari menunggu dan mengawasi keduanya, Arya memanfaatkan waktu menuliskan jurus ataupun teknik yang akan diberikannya kepada Liu Wei dan Huang She.
Tidak sembarangan Arya menurunkan jurus. Dia terlebih dahulu harus mempelajari struktur tubuh serta memahami secara keseluruhan potensi semua titik meridian keduanya. Salah memilihkan teknik ataupun jurus, bisa saja akan merusak saraf yang berkerja mengalirkan energi, mempersempit Dantian sehingga akan memperlambat perkembangan ataupun membuat mereka tidak bisa lagi berkultivasi naik ke tahap selanjutnya.
Ketika sedang menggambar sebuah gerakan serta penjelasan suatu jurus, Arya terkejut ketika hawa di sekitarnya mendadak dingin. Lantas diapun mengalihkan perhatiannya, dan mendapati tubuh Liu Wei bergetar pelan serta energi ditubuhnya bocor. Seketika pemuda itupun menghentikan aktivitasnya, lalu buru-buru membantu menstabilkan energi yang meluap dari tubuh gadis tersebut.
"Jangan tergesa-gesa.. tetaplah fokus.! Lakukan secara bertahap seperti apa yang telah aku jelaskan tadi." Arya mengirimkan gelombang suaranya ke pikiran Liu Wei, sambil terus mengalirkan energinya untuk menstabilkan tubuh gadis itu.
Arya terlihat sedikit menaikkan alisnya, dia menyadari sesuatu. "Hmm.. ada yang berbeda dari tubuhmu. Sepertinya kau memiliki tipe tubuh langka, tubuh Dewi Bulan. Kalau begitu lupakan semua penjelasanku sebelumnya. Sekarang alirkan energi dari dantianmu, gabungkan dengan energi dari pil dan mustika yang kau serap, lalu ikatlah energi itu ke tulang, darah serta ototmu secara bersamaan. Tingkatkan konsentrasimu, ini agaknya akan lebih sulit dan sedikit sakit. Tapi tenanglah aku akan membantumu."
Arya menarik tangannya, lalu memposisikan diri duduk di belakang Liu Wei. Selanjutnya dia menotok beberapa titik akupuntur serta titik meridian, baru setelah itu dia menempelkan satu telapak tangannya ke punggung dan satunya lagi ke ubun-ubun gadis tersebut.
Terlihat tubuh keduanya memancarkan cahaya yang berlainan. Tubuh Arya di selimuti cahaya kuning keemasan, sementara tubuh Liu Wei memancarkan cahaya putih kebiruan.
Mendapati angin menderu kencang, berkumpul memutari tempat mereka berada. Arya menarik satu tangannya lalu menghentakkannya ke tanah, seketika mereka berduapun berpindah tempat sedikit menjauhi tempat Huang She. Pemuda itu tidak ingin deruan angin kencang yang tercipta dari kumpulan energi tersebut akan merusak konsentrasi ataupun mencederai Huang She yang duduk bersila tepat di samping mereka.
Merasa situasi sudah aman, Arya kembali menempatkan satu telapak tangannya ke ubun-ubun Liu Wei. Dengan energi keemasan, dia memulihkan serta meregenerasi sel-sel yang rusak, Arya juga membantu menstabilkan energi yang meluap agar memudahkan gadis itu menyerapnya.
Tidak terasa dua jam berlalu, kini Huang She sudah menyelesaikan proses peningkatan fisik. Sesaat gadis itu mengamati perubahan tubuhnya, ada perasaan aneh saat mendapati tubuhnya mengalir hawa dingin bercampur panas di beberapa bagian. Karena penasaran diapun mencari keberadaan Arya untuk menanyakan perihal tersebut.
Melihat tubuh Arya nampak mengeluarkan keringat dingin, tangannya yang menyentuh tubuh Liu Wei terlihat membeku menyatu dengan tubuh gadis itu yang sepenuhnya telah diselimuti bongkahan es. Membuat Huang She mengerutkan dahi keheranan, karena tak ingin mengganggu diapun diam menunggu sambil terus mengamati keduanya.
Puluhan tarikan nafas kemudian, bongkahan es yang membekukan tubuh Liu Wei mengalami keretakan, sampai akhirnya pecah menjadi serpihan dan mencair dengan sendirinya.
Arya menarik tangannya dari tubuh Liu Wei, lalu menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. "Akhirnya.." Desis pemuda itu sambil menyeka keringat di wajahnya.
"Apa yang terjadi dengannya?" Suara Huang She terdengar semakin mendekat.
Arya menoleh, mengamati tubuh Huang She dengan teliti. Mendapati keberhasilan Huang She, Arya tersenyum lega.
"Dingin..." Liu Wei berkata lirih dengan tubuh meringkuk menggigil kedinginan.
Melihat situasi itu, Arya kembali tersenyum tipis dan kemudian mengalirkan hawa panas ke tubuh gadis itu.
Selepas melihat kondisi mereka telah membaik, Arya lalu memindahkan kedua gadis tersebut keluar dari wilayah lembah Naga. Liu Wei yang sudah mendengar mengenai kemampuan Arya yang bisa berteleportasi dari cerita Huang She, tetap saja menunjukkan keterkejutan. Gadis itu kini menatap Arya dengan perasaan penuh kekaguman.
Memang ketika menghabiskan waktu bersama di Lembah Naga seraya menunggu kepulangan Arya, Huang She bercerita banyak hal pada Liu Wei mengenai pengalamannya selama bersama Arya, serta membahas tentang pulau yang mereka tinggali adalah tempat suci bagi para siluman Naga. Dunia yang berbeda dari dunia mereka.
Huang She juga sebenarnya keheranan mengapa dirinya tiba-tiba bisa kembali ke pulau tersebut tanpa melewati portal kabut seperti sebelumnya. Namun mengingat Arya dapat berteleportasi, diapun berfikiran jika semua ini juga dikarenakan teknik pemuda tersebut.
"Shishi, pelajarilah semua kitab ini.." Arya memberikan tiga ikat tumpukan kertas tanpa sampul pada Huang She.
"Dan untukmu Liu'er.. Apakah kau masih menyimpan catatan jurus yang aku berikan padamu waktu itu?" Arya mengalihkan pandangannya kepada Liu Wei. Dan di balas senyuman serta anggukkan gadis tersebut.
"Bagus, untuk saat ini latihanmu adalah untuk mengembangkan jurus-jurus itu dengan pemahaman dan kemampuan barumu." Arya berkata sambil memegang pundak Liu Wei. "Mungkin akan sedikit sulit bagimu untuk membiasakan diri dengan kemampuan itu.. tapi aku percaya kau pasti bisa mengatasi kesulitan itu. Dan setelah aku kembali nanti, aku akan memberikan jurus baru serta akan melatihmu secara langsung."
Liu Wei menatap Arya dengan tatapan kebingungan serta kecewa. Baru saja pemuda itu kembali, sudah akan pergi lagi. Namun meski demikian, Liu Wei hanya mengangguk pasrah.
"Satu lagi, jika kalian merasa bosan, kalian boleh keluar dari segel pelindung. Carilah siluman untuk bahan latihan atau makanan." Suara Arya masih mengudara namun sosoknya telah lenyap dari pandangan.
Kedua gadis tersebut saling berpandangan sesaat, lalu berpencar mencari tempat latihan masing-masing. Huang She memilih berlatih di tengah sungai yang terdapat banyak hamparan batu besar, sementara Liu Wei berkelebat naik ke atas bukit berniat mengasah teknik petirnya terlebih dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Yanka Raga
🤩😎
2024-03-13
1
Harman LokeST
Li Tian lama sekali kamu kembali
2024-02-29
1
Kata Tahar
latih mlulu..
dari season 1 sampai season 2..
2023-06-05
0