Pendekar Naga Emas S2

Pendekar Naga Emas S2

Legenda Pusaka Matahari Penghancur

Novel ini adalah kelanjutan dari novel sebelumnya yang berjudul PENDEKAR NAGA EMAS.

Bagi yang belum membaca serial sebelumnya, silahkan dibaca dulu agar dapat mengikuti alur ceritanya.

*****

Dahulu kala, konon sebelum manusia menghuni kehidupan planet yang bernama Werkurius, dunia ini di tempati oleh makhluk yang suka berbuat kekacauan dan gemar sekali dengan pertumpahan darah.

Ribuan tahun berlalu, sampai ketika kekacauan semakin menjadi-jadi. Pertarungan di segala penjuru dunia berlangsung selama bertahun-tahun, dan hal itu menyebabkan kerusakan yang mengancam kehancuran planet ini.

Sang Maha Pencipta kemudian mengutus salah satu Dewa untuk turun dan membasmi seluruh makhluk itu.

Tidak ada yang tahu persis siapa Dewa utusan tersebut. Berdasarkan cerita masyarakat yang beredar dari zaman ke zaman, Sang Dewa utusan tersebut menumpas habis seluruh makhluk penghuni planet Werkurius sebelumnya dengan menggunakan Pusaka Legenda. Selepas tugasnya tuntas, Sang Dewa utusan itupun kembali ke alam Dewa, namun ia tidak bisa membawa kembali Pusaka Legenda yang bernama Pusaka Matahari Penghancur bersamanya.

Setelah pemusnahan masal tersebut, dunia ini tidak lagi berpenghuni selama puluhan ribu tahun. Kehancuran lingkungan kehidupan di dunia ini dan daratan yang sebelumnya kering tandus, mulai di tumbuhi berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang layak untuk menopang kehidupan baru.

Manusia pertama kemudian di ciptakan dari unsur tanah, dan manusia kedua tercipta dari tulang rusuk manusia pertama. Kedua insan manusia itupun berlainan kelamin, dan seiring waktu berjalan populasi manusia di dunia ini semakin bertambah.

Untuk menemani manusia dan sebagai bahan makanan bertahan hidup mereka, Sang Pencipta kemudian menciptakan berbagai hewan, baik yang hidup di daratan maupun yang di air.

Pertarungan pertama dari bangsa manusia pun terjadi, penyebab pertarungan itu adalah karena memperebutkan wanita.

Ratusan tahun berlalu, manusia yang diciptakan memiliki akal, mereka terus mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan. Populasi manusia lambat laun semakin banyak, mereka menyebar ke lima daratan ataupun benua yang ada di dunia ini. 

Untuk menguji manusia yang pada saat itu terbilang memiliki kehidupan yang bisa di katakan damai, Sang Pencipta lantas mengirim seorang bangsa manusia dari belahan dunia yang berbeda.

Manusia itulah yang mengajarkan pada penghuni dunia ini mengenai ilmu sihir, beladiri dan lain sebagainya. Sosok itu pula yang menceritakan mengenai kisah tersebut kepada para muridnya. Sebelum sosok itu menghilang, dia menugaskan para murid kepercayaannya untuk menjaga lima pecahan Pusaka Matahari Penghancur yang tersebar di beberapa penjuru dunia.

Cerita turun temurun itupun seiring waktu mulai di lupakan, banyak yang beranggapan jika cerita itu hanyalah tahayul ataupun dongeng sebelum tidur. Namun cerita tersebut kembali mencuat beberapa waktu belakang ini, banyak dari kalangan Pendekar, orang-orang pemerintahan maupun masyarakat biasanya ramai-ramai membicarakannya. Entah siapa yang terlebih dahulu menyebarkan cerita ini kembali kepada khalayak ramai.

"Jadi Patriark mempercayai cerita itu?" Salah satu tetua yang berkumpul di aula pertemuan angkat bicara setelah mendengarkan Patriark Sektenya malah membahas topik di luar masalah yang sedang mereka diskusikan.

"Ya, untuk itulah aku mengumpulkan kalian semua." Patriark Pao Shaowen berkata dengan nada serius. Dia adalah salah satu dari dua Patriark Sekte Iblis Berdarah.

Belasan tetua yang berada di ruangan pertemuan hanya bisa tertunduk. Meski merasa cerita yang beredar tersebut hanyalah tahayul dan bahkan terdengar seperti lelucon, namun mereka tidak berani menyuarakan pendapat jika sudah melihat Patriark mereka seserius itu.

"Jika bukan karena mendapatkan informasi dari Raja kegelapan, tentu saja aku juga tidak akan mempercayainya sama seperti kalian."

Semua tetua yang tertunduk, mengangkat kepala menatap Patriark Pao Shaowen yang duduk di sebelah kursi Patriark Chao Yun Kwok. Kini mereka sadar atas kekeliruan mereka, yang sebelumnya beranggapan bahwa Patriark Pao Shaowen telah ikut termakan isu tahayul tersebut.

"Lalu bagaimana dengan rencana kita membangkitkan mayat hidup, Patriark." Tanya tetua Yan Heishan, dia adalah tetua terkuat sekaligus tangan kanan Patriark Pao Shaowen.

"Lakukan saja sesuai rencana, buatlah Kekaisaran ini gempar, dengan begitu para pendekar dan orang-orang kerajaan tidak akan lagi mempersulit tujuan kita yang sebentar lagi akan tercapai." Tandas Patriark Chao Yun Kwok.

"Sebagian dari kalian pergilah ke laut mati yang berada di ujung selatan pesisir Kekaisaran Yun. Di kedalaman laut itu terdapat kota yang hilang dari peradaban. Pecahkan teka-teki kuno yang terdapat disana dan dapatkan jarum langit." Patriark Pao Shaowen memberikan arahan.

"Tapi Patriark, untuk apa mencari jarum langit? Bukankah cerita yang beredar itu menjelaskan tentang pecahan Pusaka Legenda?"

"Tanpa jarum langit kita tidak akan bisa mengetahui keberadaan lima pecahan Pusaka itu. Lakukan saja sesuai perintahku.." Patriark Pao Shaowen berkata dengan lugas.

"Ba.. baik Patriark." Tetua yang mengutarakan pendapat tadi nampak gemetaran dan lalu tertunduk.

Patriark Pao Shaowen kemudian menunjuk delapan tetua yang ada di sana untuk maju ke hadapannya.

"Ini adalah misi rahasia, apapun yang terjadi kalian harus berhasil mendapatkan jarum langit itu."

"Sebelum kalian pergi ke laut mati, kalian bawa dan pelajarilah buku ini untuk memecahkan teka-teki kuno yang ada di sana." Patriark Pao Shaowen melemparkan sebuah buku tipis yang bersampulkan dari pelepah pohon pada salah satu tetua di hadapannya.

"Baik, Patriark. Apapun yang terjadi kami pasti akan mendapatkannya dan tidak akan kembali sebelum tugas kami berhasil." Ucap tetua Hui Chixia dengan mantap setelah menangkap buku yang di lemparkan Patriark Pao Shaowen.

Kedelapan tetua itupun kemudian pamit menjalankan misi mencari jarum langit.

"Kalian semua bawalah beberapa anggota, bongkar pemakaman dan bawa mayat-mayat yang kalian temukan ke sini." Perintah Patriark Pao Shaowen pada tetua yang tersisa.

Setelah semua tetua keluar dari ruangan pertemuan, Patriark Pao Shaowen nampak tersenyum licik.

"Nona, bagaimana keadaan pemuda yang kau bawa kemarin? Sepertinya kau tertarik pada ketampanannya." Tetua Yan Heishan bertanya setelah berjalan beriringan dengan seorang wanita yang memiliki mata biru.

Orang yang di panggil nona itupun menoleh, dia bernama Demiao, salah seorang tetua Iblis Berdarah yang baru beberapa bulan belakangan di angkat menjadi tetua.

"Maaf senior, jika anda bertujuan ingin menggodaku, itu salah besar. Aku hanya tertarik pada kepribadiannya, ku rasa dia akan sangat berguna bagi kita." Balas wanita itu dengan sopan, nampaknya dia segan pada Tetua Yan Heishan.

"Hmmm, jika benar dugaanku, sepertinya kau ingin menjadikannya murid, bukan?." Tetua Yan Heishan menyeringai tipis.

**** 

Sepeninggal dari kota Tianjing, Arya dan kawan-kawan melanjutkan perjalanan ke Sekte Lembah Petir dengan kembali menaiki Griffinhan.

Terlihat di atas punggung siluman elang setengah singa tersebut, ketiga bocah bersaudara sedang sibuk berlatih meskipun terkena terpaan angin yang lumayan kencang. Meski begitu keseimbangan tubuh mereka bertiga tetap terjaga, dan gerakan latihan merekapun juga tanpa kendala. 

Di sudut lain, Arya sedang menikmati kesendirian dengan duduk di atas kepala Griffinhan, tatapannya lurus ke depan tapi dari sorot matanya terlihat jika dia sedang melamunkan sesuatu.

Perkataan Putri Ming Yu Hua masih terus berputar-putar di benaknya, Arya belum bisa mengambil sikap untuk memutuskan menolong Sang Putri atau justru memusuhinya. Satu sisi hatinya bergejolak menyuruhnya untuk memusuhi Sang Putri, namun di sisi lain dia merasa semua ini tidak ada hubungannya dengannya dan memilih untuk membantu sebagai sesama manusia.

Mata Arya mendadak mendelik, dia memegangi kepalanya yang terasa mau pecah. Entah kenapa tiba-tiba dalam otaknya terlintas kejadian demi kejadian yang tidak asing baginya, dia merasa pernah mengalami kejadian yang serupa seperti yang terlintas di dalam otaknya tersebut.

Tubuh Arya menggeliat sesaat sebelum. "Aaakkhh.." Pemuda itu menjerit histeris, lalu pingsan terjatuh dari atas kepala Griffinhan.

Huang She reflek mengulurkan kedua tangannya sedikit menunduk dengan posisi masih duduk bersila, ketika melihat Arya terjatuh. "Arya.."

Ketiga bocah bersaudara juga spontan menghentikan latihan, lalu menoleh ke tempat Arya duduk sebelumnya. Tubuh mereka bertiga tiba-tiba terdorong ke belakang saat Griffinhan bergerak terjun ke bawah.

Dengan kecepatan tinggi, Griffinhan berhasil mendaratkan tubuh Arya kembali ke atas tubuhnya.

Huang She dan ketiga bocah bersaudara segera menghampiri Arya yang terbaring pingsan, mereka nampak khawatir sekaligus kebingungan mengapa tanpa sebab Arya tiba-tiba pingsan seperti itu. "Apa yang terjadi?" Begitu pikir mereka.

"Tidak perlu khawatir, dia akan baik-baik saja. Sebentar lagi dia pasti akan jauh lebih baik." Tukas Putri Ming Yu Hua sambil memandangi Arya dengan senyuman penuh arti.

"Apa maksudmu? Pasti ini semua ulahmu." Cercah Huang She dengan ekspresi mengintimidasi kepada Putri Ming Yu Hua.

"Kenapa kau menuduhku? Apa kau lihat aku melakukan sesuatu padanya?"

"Tentu, setelah malam itu dia berubah. Apa yang sebenarnya kau katakan padanya."

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Dia hanya sedang mengingat sesuatu, biarkan dia istirahat, sebentar lagi dia pasti sadar." Putri Ming Yu Hua tetap tenang, lalu kembali duduk menghadap ke depan.

Huang She sebenarnya ingin memaksa Putri Ming Yu Hua untuk menceritakan semuanya, namun segera di urungkannya sebab dia teringat perkataan Arya, jika permasalahan antara pemuda itu dengan Sang Putri adalah privasi mereka berdua.

"Kalian bertiga kembalilah berlatih, kak Arya hanya butuh istirahat." Huang She berkata lembut kepada ketiga bocah bersaudara yang menatap Arya dengan cemas.

Setelah ketiga bocah bersaudara melanjutkan latihan, Huang She lantas mengangkat kepala Arya dan menyandarkannya di atas pahanya. Gadis itu membelai lembut rambut Arya sambil terus memandangi wajah tampan pemuda itu.

"Selama bersamamu aku tak pernah melihatmu tidur bahkan pingsan seperti ini. Sebenarnya apa yang terjadi padamu." Huang She membatin sambil memegangi pipi pemuda yang bersandar di pangkuannya tersebut.

"Aku tahu dengan semua kemampuanmu, kau pasti memiliki takdir yang berat. Tapi kenapa kau tidak pernah berterus-terang dan menyimpan banyak rahasia padaku. Jika kau memang tidak menaruh hati terhadapku, setidaknya biarkan aku menjadi tempat keluh kesahmu." Lanjut Huang She membatin. Melihat pemuda yang sangat di kagumi dan dicintainya terbaring di atas pangkuannya, ingin rasanya dia mencium pemuda itu.

Terpopuler

Comments

Iwan Arema

Iwan Arema

😱😱😱😇😇😇

2024-05-10

1

Umi Yanah

Umi Yanah

yesssssss

2024-05-06

0

Yanka Raga

Yanka Raga

🤩

2024-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 Legenda Pusaka Matahari Penghancur
2 Tiba Di Sekte Lembah Petir
3 Bertemu Sang Paman
4 Rencana Penyerangan
5 Formasi Badai Petir
6 Pendekar Penyair
7 Membantu Putri Ming Yu Hua
8 Menyerap Energi Matahari
9 Amanat Dewa Petir
10 Kuda Bersayap
11 Serangan Mayat Hidup
12 Pertempuran
13 Berlatih Di Dimensi Cahaya Keabadian
14 Selamat Jalan Dewa Petir
15 Bantuan Tiba
16 Jebakan Leluhur
17 Tubuh Dewi Bulan
18 Memberikan Hukuman
19 Pedang Ilusi Penguasa Jiwa
20 Kembali
21 Kemunculan Dua Gadis Berpakaian Hitam
22 Arya Vs Tiga Tetua Iblis Berdarah
23 Membawa Tawanan
24 Keterkejutan Para Tetua
25 Rencana Arya
26 Menerima Tantangan
27 Menunjukkan Kemampuan
28 Ritual Persembahan
29 Ramuan Kejujuran
30 Tubuh Raja Kegelapan
31 Latih Tanding
32 Menghancurkan Pusaka Legenda
33 Sekte Yang Menghilang
34 Pengejaran Ke Daratan Utara
35 Asap Hijau Dari Pedang
36 Meningkatkan Kultivasi Paman
37 Zhiyuhan Pemuda Penyair
38 Makhluk Asap
39 Efek Kekuatan Raja Kegelapan
40 Membuka Gerbang
41 Saatnya Berpetualang
42 Amarah Sang Legenda Naga
43 Merubah Wujud
44 Nikmat Sesaat Derita Yang Bertubi-tubi
45 Tetua Muda
46 Menyelamatkan Anak Perempuan
47 Markas Bandit Taring Hitam
48 Tewasnya Wakil Ketua Bandit
49 Karma
50 Penyelamat Yang Di Nantikan
51 Bayangan Putih Dan Hitam
52 Sihir Hitam
53 Organisasi Yenmin
54 Air Suci Biarawati
55 Sosok Sebenarnya Biarawati
56 Gunung Phoenix
57 Pertapa Gila
58 Memberikan Tugas
59 Penjambret
60 Memenuhi Janji Nenek
61 Ujian Menjadi Prajurit
62 Kemunculan Panglima Kegelapan
63 Nasib Wanita Malang
64 Wabah Penyakit
65 Kericuhan Di Dalam Kedai
66 Awal Manis Berujung Kecewa
67 Menjalankan Rencana
68 Pertemuan Para Penyusup
69 Situasi Kerajaan
70 Rumah Seribu Bunga
71 Membeli Para Gadis
72 Memulai Pembersihan Kota
73 Kekacauan Di Dalam Kota
74 Duel Sengit
75 Pertarungan Di Dalam Kerajaan
76 Keputusasaan Para Penduduk
77 Transformasi
78 Penyerangan Dimulai
79 Jenderal Sun Jian Vs Demiao
80 Portal Dimensi
81 Rasa Bersalah
82 Mengirim Bantuan Ke Kerajaan Goading
83 Munculnya Pendekar Khusus
84 Membantu Pertempuran Di Kerjaaan
85 Pendekar Khusus Dan Ke-empat Tetua Iblis Berdarah
86 Ratu Hewan Iblis
87 Kemunculan Yang Selalu Membuat Rusuh
88 Akhir Dari Ratu Hewan Iblis
89 Racun Penyerap Sukma
90 Bunga Anggrek Hantu
91 Bersulang
92 Pembasmian Di Kota Goading
93 Pembasmian Kota Goading II
94 Pembasmian Kota Goading III
95 Pembasmian Kota Goading IV
96 Pembasmian Kota Goading V
97 Akhir Dari Sang Panglima Hewan Iblis
98 Panglima Kegelapan
99 Kembali Ke Benua Timur
100 Tiga Dara Di Sungai
101 Hantu Kepala Buntung
102 Rasa Penasaran
103 Pencuri Kacang
104 Teknik Terlarang
105 Kematian Yang Di Janjikan
106 Situasi Di Dalam Kerajaan
107 Keseriusan Arya
108 Arya Vs Yeva
109 Arya Vs Yeva II
110 Arya Vs Yeva III
111 Akhir Pertarungan
112 Memberikan Penjelasan
113 Kondisi Raja Kegelapan
114 Mengangkat Saudara
115 Rasa Penasaran Jenderal Yong We
116 Pertemuan Di Bukit Cinta
117 Memberikan Bukti
118 Berujung Perkelahian
119 Pertarungan Sepanjang Malam
120 Undangan
121 Berlatih Kembali
122 Keanehan Arya
123 Kerajaan Danau Lembah Peri
124 Dibawa Menghadap Tuan Rumah
125 Kehidupan Bawah Danau
126 Bertemu Sang Ratu
127 Bentuk Bunga Yang Dicari
128 Mengambil Bunga Energi
129 Meninggalkan Kerajaan Danau Lembah Peri
130 Pil Bunga Anggrek Hantu
131 Mengobati Sang Raja
132 Pendekar Bunga Darah
133 Kembalinya Raja Kegelapan
134 Soal Asmara Terbawa Sampai Tua
135 Pertarungan Sepasang Kekasih Dimasa lalu
136 Nasib Nie Zha
137 Kejahilan Putri Zhou Jing Yi
138 Orang Terluka Di Tengah Hutan
139 Pasukan Pangeran Tong Shun
140 Ajakan Bergabung
141 Surat Cinta
142 Ditangkap
143 Ketegangan Yang Berlarut-larut
144 Lengan Api
145 Cerita Desa Huangpu
146 Tiga Pembawa Maut
147 Pertarungan Di Tepi Sungai
148 Dendam Seorang Anak
149 Mendapatkan Teman Perjalanan
150 Potongan Tangan
151 Pertunjukan Nie Zha
152 Pengintip
153 Cinta Bersemi Di Malam Purnama
154 Niat Terselubung
155 Membantu Penyatuan Energi
156 Manusia Iblis
157 Tekad Melawan Sampai Mati
158 Pangeran Istana Es
159 Menginterogasi
160 Mencari Goa Tengkorak
161 Terjebak
162 Salah Memilih Lawan
163 Lorong Rahasia
164 Pesta Gila
165 Kebebasan Sang Pangeran Es
166 Menyelamatkan Sandera
167 Siluman Penjaga
168 Kakek Malang
169 Si Tua Sadis
170 Pedang Es Abadi
171 Kembalinya Pedang Pusaran Angin
172 Tewasnya Lima Biksu Sesat
173 Pengumuman
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Legenda Pusaka Matahari Penghancur
2
Tiba Di Sekte Lembah Petir
3
Bertemu Sang Paman
4
Rencana Penyerangan
5
Formasi Badai Petir
6
Pendekar Penyair
7
Membantu Putri Ming Yu Hua
8
Menyerap Energi Matahari
9
Amanat Dewa Petir
10
Kuda Bersayap
11
Serangan Mayat Hidup
12
Pertempuran
13
Berlatih Di Dimensi Cahaya Keabadian
14
Selamat Jalan Dewa Petir
15
Bantuan Tiba
16
Jebakan Leluhur
17
Tubuh Dewi Bulan
18
Memberikan Hukuman
19
Pedang Ilusi Penguasa Jiwa
20
Kembali
21
Kemunculan Dua Gadis Berpakaian Hitam
22
Arya Vs Tiga Tetua Iblis Berdarah
23
Membawa Tawanan
24
Keterkejutan Para Tetua
25
Rencana Arya
26
Menerima Tantangan
27
Menunjukkan Kemampuan
28
Ritual Persembahan
29
Ramuan Kejujuran
30
Tubuh Raja Kegelapan
31
Latih Tanding
32
Menghancurkan Pusaka Legenda
33
Sekte Yang Menghilang
34
Pengejaran Ke Daratan Utara
35
Asap Hijau Dari Pedang
36
Meningkatkan Kultivasi Paman
37
Zhiyuhan Pemuda Penyair
38
Makhluk Asap
39
Efek Kekuatan Raja Kegelapan
40
Membuka Gerbang
41
Saatnya Berpetualang
42
Amarah Sang Legenda Naga
43
Merubah Wujud
44
Nikmat Sesaat Derita Yang Bertubi-tubi
45
Tetua Muda
46
Menyelamatkan Anak Perempuan
47
Markas Bandit Taring Hitam
48
Tewasnya Wakil Ketua Bandit
49
Karma
50
Penyelamat Yang Di Nantikan
51
Bayangan Putih Dan Hitam
52
Sihir Hitam
53
Organisasi Yenmin
54
Air Suci Biarawati
55
Sosok Sebenarnya Biarawati
56
Gunung Phoenix
57
Pertapa Gila
58
Memberikan Tugas
59
Penjambret
60
Memenuhi Janji Nenek
61
Ujian Menjadi Prajurit
62
Kemunculan Panglima Kegelapan
63
Nasib Wanita Malang
64
Wabah Penyakit
65
Kericuhan Di Dalam Kedai
66
Awal Manis Berujung Kecewa
67
Menjalankan Rencana
68
Pertemuan Para Penyusup
69
Situasi Kerajaan
70
Rumah Seribu Bunga
71
Membeli Para Gadis
72
Memulai Pembersihan Kota
73
Kekacauan Di Dalam Kota
74
Duel Sengit
75
Pertarungan Di Dalam Kerajaan
76
Keputusasaan Para Penduduk
77
Transformasi
78
Penyerangan Dimulai
79
Jenderal Sun Jian Vs Demiao
80
Portal Dimensi
81
Rasa Bersalah
82
Mengirim Bantuan Ke Kerajaan Goading
83
Munculnya Pendekar Khusus
84
Membantu Pertempuran Di Kerjaaan
85
Pendekar Khusus Dan Ke-empat Tetua Iblis Berdarah
86
Ratu Hewan Iblis
87
Kemunculan Yang Selalu Membuat Rusuh
88
Akhir Dari Ratu Hewan Iblis
89
Racun Penyerap Sukma
90
Bunga Anggrek Hantu
91
Bersulang
92
Pembasmian Di Kota Goading
93
Pembasmian Kota Goading II
94
Pembasmian Kota Goading III
95
Pembasmian Kota Goading IV
96
Pembasmian Kota Goading V
97
Akhir Dari Sang Panglima Hewan Iblis
98
Panglima Kegelapan
99
Kembali Ke Benua Timur
100
Tiga Dara Di Sungai
101
Hantu Kepala Buntung
102
Rasa Penasaran
103
Pencuri Kacang
104
Teknik Terlarang
105
Kematian Yang Di Janjikan
106
Situasi Di Dalam Kerajaan
107
Keseriusan Arya
108
Arya Vs Yeva
109
Arya Vs Yeva II
110
Arya Vs Yeva III
111
Akhir Pertarungan
112
Memberikan Penjelasan
113
Kondisi Raja Kegelapan
114
Mengangkat Saudara
115
Rasa Penasaran Jenderal Yong We
116
Pertemuan Di Bukit Cinta
117
Memberikan Bukti
118
Berujung Perkelahian
119
Pertarungan Sepanjang Malam
120
Undangan
121
Berlatih Kembali
122
Keanehan Arya
123
Kerajaan Danau Lembah Peri
124
Dibawa Menghadap Tuan Rumah
125
Kehidupan Bawah Danau
126
Bertemu Sang Ratu
127
Bentuk Bunga Yang Dicari
128
Mengambil Bunga Energi
129
Meninggalkan Kerajaan Danau Lembah Peri
130
Pil Bunga Anggrek Hantu
131
Mengobati Sang Raja
132
Pendekar Bunga Darah
133
Kembalinya Raja Kegelapan
134
Soal Asmara Terbawa Sampai Tua
135
Pertarungan Sepasang Kekasih Dimasa lalu
136
Nasib Nie Zha
137
Kejahilan Putri Zhou Jing Yi
138
Orang Terluka Di Tengah Hutan
139
Pasukan Pangeran Tong Shun
140
Ajakan Bergabung
141
Surat Cinta
142
Ditangkap
143
Ketegangan Yang Berlarut-larut
144
Lengan Api
145
Cerita Desa Huangpu
146
Tiga Pembawa Maut
147
Pertarungan Di Tepi Sungai
148
Dendam Seorang Anak
149
Mendapatkan Teman Perjalanan
150
Potongan Tangan
151
Pertunjukan Nie Zha
152
Pengintip
153
Cinta Bersemi Di Malam Purnama
154
Niat Terselubung
155
Membantu Penyatuan Energi
156
Manusia Iblis
157
Tekad Melawan Sampai Mati
158
Pangeran Istana Es
159
Menginterogasi
160
Mencari Goa Tengkorak
161
Terjebak
162
Salah Memilih Lawan
163
Lorong Rahasia
164
Pesta Gila
165
Kebebasan Sang Pangeran Es
166
Menyelamatkan Sandera
167
Siluman Penjaga
168
Kakek Malang
169
Si Tua Sadis
170
Pedang Es Abadi
171
Kembalinya Pedang Pusaran Angin
172
Tewasnya Lima Biksu Sesat
173
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!