Vina tersadar dari lamunannya setelah mendengar suara bariton seorang pria yang baru saja keluar dari kamar mandi.
“Kamu sudah bangun?” Tanya Devan sambil berjalan menghampiri Vina yang sedang duduk di pinggiran tempat tidur.
“Sudah.” Sahut Vina.
“Mau mandi dulu?” Tanya Devan lagi.
“Aku tidak bawa pakaian ganti.” Balas Vina.
“Pakaianmu pernah tertinggal disini, jadi aku menyimpannya di dalam lemari untuk sewaktu-waktu kamu membutuhkannya seperti sekarang.” Jelas Devan yang sudah berdiri di depan Vina.
“Kalau begitu aku akan mandi.” Putus Vina sambil berjalan menuju kamar mandi meninggalkan Devan di sana.
Meskipun bagian bawahnya masih sakit, tapi Vina berusaha jalan dengan normal agar Devan tidak melihatnya.
Sepeninggalan Vina ke kamar mandi, Devan lalu menuju lemari untuk mengambil pakaiannya dan juga pakaian Vina.
Saat Devan ingin meletakan baju milik Vina di atas tempat tidur, pandangannya seketika tertuju pada bercak merah yang mewarnai sprei miliknya.
Ada rasa bahagia dalam dirinya, tapi rasa bersalah juga muncul bersamaan.
Devan bahagia karna ia adalah orang pertama bagi Vina dan sebaliknya Vina adalah orang pertama baginya, tapi ia juga merasa bersalah karna sudah merengut kesucian kekasihnya sebelum mereka dinyatakan sah.
Maafkan aku. Sesal Devan dalam hati.
Devan lalu memakai pakaiannya sambil menunggu Vina selesai dengan ritual mandinya.
Tidak berapa lama, Vina pun sudah keluar dengan jubah mandi yang menutupi tubuhnya.
“Pakaianmu ada di atas tempat tidur.” Ucap Devan yang saat itu sedang berdiri melihat keluar jendela memperhatikan indahnya pemandangan malam kota dari atas.
Tanpa banyak bicara Vina lalu meraih pakaiannya dan membawanya masuk kedalam kamar mandi untuk di pakainya.
Setelah selesai, Vina lalu keluar dari sana menghampiri Devan yang masih tetap di tempatnya.
“Sedang apa?” Tanya Vina sambil melingkarkan tangannya di pinggang Devan.
“Melihat pemandangan kota.” Jawab Devan sambil mengelus tangan Vina yang melingkar di pinggangnya.
“Aku pikir ada sesuatu yang sedang kamu pikirkan.” Balas Vina.
“Memang ada yang sedang ku pikirkan.” Sahut Devan sambil menghembuskan napas kasar.
“Apa?” Tanya Vina.
Devan membalikkan badannya menghadap Vina.
“Aku merasa bersalah telah merengut hal penting dalam dirimu.” Ucap Devan mengeluarkan isi hatinya.
Vina pun ikut menghembuskan nafasnya kasar.
“Sudah terjadi, itu juga bukan kesalahanmu sendiri.” Balas Vina.
Devan langsung mendekap erat Vina dalam pelukannya “Aku janji akan berusaha lebih keras untuk meyakinkan mama agar kita bisa secepatnya menikah.” Tekad Devan.
“Iya.” Balas Vina.
Sejenak mereka terhanyut dalam pelukan hangat masing-masing.
“Sudah waktunya aku pulang.” Vina berucap sambil melepas pelukan itu.
Ini memang sudah waktunya Vina pulang, karena ia tinggal di sebuah kost putri yang mempunyai aturan ketat.
“Kita makan malam dulu, setelah itu aku akan mengantarmu pulang.” Ucap Devan.
Mereka pun keluar dari apartemen itu, apartemen yang secara khusus Devan beli hanya untuk dirinya dan Vina menghabiskan waktu bersama.
Tidak ada yang tau apartemen itu selain mereka berdua.
***
Mobil berhenti agak jauh dari kost tempat Vina tinggal.
“Hati-hati di jalan. Aku akan turun sekarang. Jangan lupa kabari aku kalau kamu sudah sampai di rumah” Ucap Vina hendak membuka pintu mobil untuk turun.
“Baiklah.” Balas Devan.
Setelah Vina turun dan berjalan menjauh dari mobil, Devan pun menjalankan mobilnya meninggalkan tempat itu menuju rumahnya, atau lebih tepatnya rumah orangtuanya.
Devan menempuh perjalanan yang cukup lama untuk sampai di rumahnya karna keadaan jalan yang padat dengan kendaraan lain.
Bertepatan saat Devan akan naik ke kamarnya, mama dan papanya muncul dari belakang. Sepertinya mereka baru saja selesai menikmati makan malam.
“Dari mana kamu?” Tanya Santi.
“Baru pulang kerja ma.” Jawab Devan sambil menghentikan langkahnya untuk menjawab pertanyaan sang mama.
“Pulang kerja atau habis menemui wanita itu.” Selidik Santi.
“Sudahlah ma, Devan capek mau istirahat.” Balas Devan, ia malas berdebat dengan sang mama.
“Sudah ma, biarkan Devan istirahat. Dia pasti capek mengurus pekerjaan yang ada di perusahaan.” Bela Bayu.
“Devan ke kamar dulu pa, ma.” Pamit Devan cepat sebelum mamanya itu mulai mencecarnya dengan berbagai pertanyaan.
Setelah menutup pintu dan menguncinya, Devan lalu merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Pikirannya kembali teringat akan pengalaman pertamanya bersama Vina yang tidak akan pernah ia lupakan dalam hidupnya.
“Hah, semoga Tuhan bisa cepat-cepat meluluhkan hati mama yang keras itu agar aku dan Vina bisa menikah secepatnya.” Gumam Devan sambil memejamkan matanya.
“Tidur yang nyenyak sayangku, mimpi indah disana.” Ucap Devan pelan.
Tidak menunggu waktu lama lelaki itu pun hanyut ke dalam alam mimpinya.
***
Di tempat lain.
Vina justru tidak bisa tidur, pikirannya berkecamuk antara kejadian tadi dan kejadian dulu saat mama Devan menolaknya.
“Entah berakhir seperti apa nanti hubungan kita.”
“Apa berakhir bahagiakah atau justru sebaliknya.”
Vina terus bergelut dengan pikirannya.
“Sampai kapan kita akan seperti ini Devan. Rasanya aku ingin menyerah saja, tapi setiap mendengar kata-katamu yang tetap ingin berjuang dan mempertahankan hubungan kita aku jadi kembali berharap akan itu.” Gumam Vina.
“Tuhan tolong bantu kami, beri kemudahan bagi hubungan kami ya Tuhan.” Ucap Vina merapalkan doanya.
Vina lalu berjalan menuju kasur kecil miliknya untuk merebahkan tubuhnya yang terasa remuk akan kejadian tadi.
Vina lalu memejamkan matanya berusaha memasuki alam mimpi.
“Semoga besok aku bisa menjalani hari-hari dengan mudah.” Gumam Vina.
“Mudah dalam pekerjaan dan mudah dalam hubungan ku dan Devan.” Sambung Vina.
Tidak lama Vina pun tertidur.
❤️
Jangan lupa vote, like dan komen ya🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Susetiyanti RoroSuli
sebenarnya Santipun juga sayang sana putranya , mungkin maksud danti khan ya biar anaknya dapt orang yg sepadan karena harga dirinya terlalu tinggi , dan egois semua keinginannya pingin dituruti
2024-07-25
0
Yunerty Blessa
moga saja mama Santi mau merestui hubungan mereka
2023-07-23
0
✨️ɛ.
bang, blom laporan ama pacarnya..
2023-01-30
0