04. Pagi Hari Menjadi Suami Istri

Di pagi hari yang cerah Cyra dan Lian sama-sama terbangun karena sinar matahari yang memasuki dalam kamar mereka, walau berbeda kamar.

Cyra sudah berpakaian rapi hari ini, dia ingin masuk kantor untuk bekerja. Bagi dia, dia sangat mempunyai tanggung jawab sebagai manager disebuah perusahaan. Padahal sebelumnya, papa dan mamanya sudah meminta Cyra untuk mengambil cuti satu minggu, hanya dia tidak mau menuruti keinginan orang tuanya.

Cyra pun turun ke lantai bawah untuk mencari sarapan paginya, dilantai dasar terlihat sepi. Lian baru saja keluar dari kamarnya dan ingin menuju dapur.

"Kamu sudah rapi, mau kemana?" tanya Lian, memandang sekilas Cyra dari atas hingga bawah.

"Kamu, enggak lihat apa? Ini pakaian kerja" jawab Cyra sinis.

"Aku mau kerja" jawab Cyra sambil melihat ke arah meja makan.

Meja makan tersebut terlihat rapi tanpa ada mangkok, piring yang berisi sayur ataupun lauk pauk.

"Aku mau makan, dimana sarapannya?" tanya Cyra dengan santai lalu duduk dikursi.

"Hari ini, bibi yang membantu kita belum datang, kemungkinan sedikit lebih siang" ucap Lian lembut tetapi tetap tegas sebagai laki-laki.

"Kita order online saja ya!" ucap Lian, menyarankan kepada Cyra.

"Enggak, aku enggak mau" jawab Cyra.

"Itu akan lama lagi dan aku bisa terlambat" jawab Cyra dengan tidak ada nada lembutnya.

Padahal hari ini Cyra sudah meminta izin atasannya jika dia akan masuk kurang lebih jam 9.30 wib.

"Kalau begitu, kita masak saja ya apa yang ada didalam kulkas ini" bujuk Lian.

"Kita?" seperti bertanya Cyra kepada Lian dengan nada seperti mengejek.

"Kamu, bukan aku ataupun kita! Tapi kamu yang masak" ucap Cyra.

"Aku tidak berniat untuk berada lebih lama di dapur mu ini!" Cyra memandang dapur rumah Lian, seperti memandang jijik.

Padahal dapur Lian sudah di desain dengan sangat indah, nuansa di dapur pun berwarna biru laut dengan perpaduan warna putih.

Sebenarnya Cyra menyukai dapur ini, hanya mulutnya saja yang suka mengatakan yang tidak sebenarnya.

Lian hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar, mendengar apa yang barusan dikatakan oleh istrinya ini.

"Cepat kamu masak" usir Cyra.

"Astaga aku baru ingat" ucap Lian yang seperti terkaget oleh diri sendiri.

"Ih, apaan sih orang ini aneh" decak kesal dari Cyra.

"Cyra maaf, kita kan tidak ada nasi bagaimana bisa masak lainnya?" ucap Lian.

"Bagaimana kalau aku buatin kamu roti panggang saja ya, ada selai strawberry, kacang, srikaya, nanas dan coklat. Kamu mau selai yang mana kasih tau aku ya!" ucap Lian.

"Huft" ucap Cyra yang merasa pagi ini dia sangat tidak beruntung sekali berada dirumah Lian.

"Ya sudah cepatan, aku lapar" teriak Cyra seperti anak kecil yang sangat kelaparan meminta makan kepada mamanya.

"Sabar ya, bentar saja kog" jawab Lian.

"Kamu mau selai yang mana?" tanya Lian sekali lagi. Setelah Lian mengoles selai kacang di roti dia terlebih dahulu.

"Coklat" jawab Cyra singkat.

"Baik lah, ini sudah selesai" jawab Lian dengan suara yang terlihat memanjakan Cyra.

Cyra pun dengan cepat menyantap roti panggang yang dibuatkan oleh Lian. Tetapi sesaat kemudian Cyra merasakan gatal-gatal ditangannya.

"Ini kenapa tangan ku" Cyra terus mengaruk tangannya yang mulai merah-merah.

"Kamu kenapa Cyra" tanya Lian yang terlihat sangat khawatir terhadap istrinya, dia bahkan bangkit dari duduknya.

Lian pun langsung membantu Cyra, bermaksud ingin memegang tangan Cyra yang gatal, tetapi ditepis oleh Cyra secara langsung.

Cyra melihat kearah roti panggang Lian.

"Kamu ada pakai selai kacang, lalu mengoles ketempat ku?" tanya Cyra menyelidiki.

"Iya" jawab Lian yang mulai takut, jika Cyra ternyata alergi karena hal itu.

"Cepat ambilkan obat ku dikamar, didalam tas ku" teriak Cyra sambil terus mengaruk tangannya.

Dengan tergesa-gesa Lian pun segera berlari ke kamar utama, menaiki tangga dengan terburu-buru kemudian mengobrak abrik tas Cyra dan menemukan obat yang Cyra inginkan, dia pun segera berlari menuruni anak tangga, hingga hampir terjatuh.

"Kau ini lambat sekali" bentak Cyra yang memang sudah sangat marah karena gatal ditangannya ini.

Cyra pun segera merebut obat itu dari tangan Lian dan meminumnya, Lian hanya bisa terdiam melihat Cyra yang sangat bertingkah kasar kepadanya.

"Kau tau, aku alergi terhadap kacang" teriak Cyra.

Setelah meminum obatnya Cyra akan merasa lebih baik, karena obat ini memang sangat cepat mencegah alergi Cyra menyebar ke bagian tubuh lain.

"Maaf Cyra, aku tidak mengetahuinya, maaf sekali lagi" ucap Lian penuh rasa bersalah, tetapi sesungguhnya dia tidak tahu jika Cyra memang sangat alergi terhadap kacang.

"Aku membenci mu" ucap Cyra kemudian berlalu pergi meninggalkan meja makan.

Lian yang ditinggalkan dimeja makan pun hanya dapat terdiam dengan expresi datar. Dia juga merasa bersalah karena membuat Cyra sakit atas alerginya. Walau Lian tau itu tidak sepenuhnya salah dia, hanya karena Cyra yang sedari awal tidak mau memberitahunya, ingin makan roti panggang dengan selai apa, sehingga sambil menunggu Lian pun mengoles untuk rotinya terlebih dahulu.

"Ya Tuhan, maafkan aku, aku menyakiti istri ku" ucap Lian dalam hatinya.

Dia sungguh merasa bersalah. Hingga Lian pun mengumpulkan produk kacang-kacangan yang ada dirumahnya, kemudian dia bawa keluar untuk diberikan kepada orang lain yang mau menerimanya, jika langsung dibuang lian merasa sangat sayang karena Lian tau diluar sana orang-orang masih ada yang kesulitan untuk mendapatkan makan.

Terpopuler

Comments

Dewy Zainudin

Dewy Zainudin

perempuan kok gak berahlak gitu???kualat baru tahu kamu!

2021-06-20

1

Dwi setya Iriana

Dwi setya Iriana

baru di novel ini suami di jajah istrj sungguh2 tak ber...........cyra sebagai istri.

2021-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pertemuan
2 02. Pernikahan
3 03. Malam Pernikahan
4 04. Pagi Hari Menjadi Suami Istri
5 05. Kedatangan Tamu Tidak Terduga
6 06. Susu
7 07. Apa Yang Terjadi
8 08. Masuk Angin
9 09. Baru Menyadari
10 10. Periksa
11 11. Duga-Duga
12 12. Kabar Kehamilan
13 13. Cyra Sungguh Cuek
14 14. Ngidam
15 15. Manjat Pohon Mangga Orang
16 16. Perubahan Tubuh
17 17. Pertama Kali Berada Dekat Dengan Anak Dalam Perut
18 18. Pilihan Melahirkan
19 19. Pembicaraan Para Wanita
20 20. Suami Siaga
21 21. Kelahiran Sang Anak
22 22. Bayi Angel
23 23. Pulang Kerumah Bayi Angel
24 24. Jam 2 Malam
25 25. Pagi Harinya
26 26. Dua Orang Nenek
27 27. Cerita Setelah Mempunyai Anak
28 28. Bertemu mantan
29 29. Ribut Lagi
30 30. Hilangnya Air Asi
31 31. Membuntuti
32 32. Reunian
33 33. Karoke
34 34. Mabuk
35 35. Nafkah Batin
36 36. Cyra Demam
37 37. Pikiran Cyra
38 38. Usia Angel
39 39. Perdebatan Di Pesta Kecil
40 40. Angel
41 41. Salah Angel Apa?
42 42. Pagi Hari Dimeja Makan
43 43. Earth Properti Vs Sun Properti
44 44. Lian Vs Cyra
45 45. Lian Vs Cyra (2)
46 46. Rencana Jalan-Jalan
47 47. Ke Taman Kota
48 48. Apa Yang Terjadi
49 49. Rumah Sakit
50 50. Keadaan Angel
51 51. Dimas Lagi
52 52. Angel Sadar
53 53. Kilas Balik Kecelakaan Itu
54 54. Angel Sudah Sehat Kembali
55 55. Perjalanan Menenangkan Diri
56 56. Cyra Mencari Suami Dan Anaknya
57 57. Cyra Ketahuan Bertemu Dimas
58 58. Kecewanya Orang Tua Cyra
59 59. Lian Dan Angel
60 60. Keputusan
61 61. Keputusan Yang Berat
62 62. Menjadi Dilema
63 63. Tidak Menyesal
64 64. Surat Cerai
65 65. Kabar Terbaru Cyra
66 66. Penyesalan Yang Tiada Arti
67 67. Rindu Angel
68 68. Ingin Berubah
69 69. Bertemu Angel
70 70. Kecewanya Orang Tua Cyra
71 71. Akhir Dari Semuanya
72 Extra Part
73 Hal Baru
Episodes

Updated 73 Episodes

1
01. Pertemuan
2
02. Pernikahan
3
03. Malam Pernikahan
4
04. Pagi Hari Menjadi Suami Istri
5
05. Kedatangan Tamu Tidak Terduga
6
06. Susu
7
07. Apa Yang Terjadi
8
08. Masuk Angin
9
09. Baru Menyadari
10
10. Periksa
11
11. Duga-Duga
12
12. Kabar Kehamilan
13
13. Cyra Sungguh Cuek
14
14. Ngidam
15
15. Manjat Pohon Mangga Orang
16
16. Perubahan Tubuh
17
17. Pertama Kali Berada Dekat Dengan Anak Dalam Perut
18
18. Pilihan Melahirkan
19
19. Pembicaraan Para Wanita
20
20. Suami Siaga
21
21. Kelahiran Sang Anak
22
22. Bayi Angel
23
23. Pulang Kerumah Bayi Angel
24
24. Jam 2 Malam
25
25. Pagi Harinya
26
26. Dua Orang Nenek
27
27. Cerita Setelah Mempunyai Anak
28
28. Bertemu mantan
29
29. Ribut Lagi
30
30. Hilangnya Air Asi
31
31. Membuntuti
32
32. Reunian
33
33. Karoke
34
34. Mabuk
35
35. Nafkah Batin
36
36. Cyra Demam
37
37. Pikiran Cyra
38
38. Usia Angel
39
39. Perdebatan Di Pesta Kecil
40
40. Angel
41
41. Salah Angel Apa?
42
42. Pagi Hari Dimeja Makan
43
43. Earth Properti Vs Sun Properti
44
44. Lian Vs Cyra
45
45. Lian Vs Cyra (2)
46
46. Rencana Jalan-Jalan
47
47. Ke Taman Kota
48
48. Apa Yang Terjadi
49
49. Rumah Sakit
50
50. Keadaan Angel
51
51. Dimas Lagi
52
52. Angel Sadar
53
53. Kilas Balik Kecelakaan Itu
54
54. Angel Sudah Sehat Kembali
55
55. Perjalanan Menenangkan Diri
56
56. Cyra Mencari Suami Dan Anaknya
57
57. Cyra Ketahuan Bertemu Dimas
58
58. Kecewanya Orang Tua Cyra
59
59. Lian Dan Angel
60
60. Keputusan
61
61. Keputusan Yang Berat
62
62. Menjadi Dilema
63
63. Tidak Menyesal
64
64. Surat Cerai
65
65. Kabar Terbaru Cyra
66
66. Penyesalan Yang Tiada Arti
67
67. Rindu Angel
68
68. Ingin Berubah
69
69. Bertemu Angel
70
70. Kecewanya Orang Tua Cyra
71
71. Akhir Dari Semuanya
72
Extra Part
73
Hal Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!