Menemui mantan

Di sebuah ruangan kamar hotel yang begitu mewah, dua anak manusia sedang duduk berseberangan, mencoba menjelaskan semua yang terjadi dan berharap bisa kembali.

"Siapa dia?" Tanya seorang wanita berambut panjang tergerai indah.

"Dia cuma temen kuliah adik ipar aku As," kata sang laki laki dengan menggenggam jemari tangan sang wanita.

"Kamu menyukai nya?" tanya nya dengan menatap tajam ke arah laki laki yang berada di depan nya itu.

"TIDAK!" jawabmya cepat sambil menggeleng- gelengkan kepalanya.

"Tapi dia sepertinya dia menyukaimu," kata sang wanita.

"Itu urusan dia, bukan urusan ku," jawab sang laki laki dingin. "Aku mohon kembalilah," ucapnya lagi membuat sang wanita mendesah pelan.

"Kamu tau Dim, mama kamu gak akan pernah mengijinkan ku kembali lagi padamu," ucapnya sambil menyalakan sebatang rokok yanh berada di sela jemarinya.

"Stop As," ucap Dimas merebut rokok itu lalu membuangnya segera.

"Hahaha, kamu masih seperti dulu Dim," uajr Astrid tertawa, "Posesif."

"As, Aiden butuh kamu, apa kamu tidak kasian dengan nya?" tanya Dimas penuh harap.

"Aiden?" tanya Astrid memicingkan matanya. "Ohh namanya Aiden," sambungnya sambil mengangguk anggukan kepalanya.

"Aku sering mengirimi video dia saat ulang tahun, dan juga saat dia mencari mami nya, kenapa kamu bisa melupakan Itu?" tanya Dimas sedikit kesal.

"Dimas, kamu jelas tau alasan ku, jadi tidak perlu kau tanyakan lagi," ucap Astrid datar Membuat Dimas terdiam.

Dimas tau, demi mengejar cita - cita nya Astrid harus bercerai dengan nya dan tega meninggalkan Aiden yang saat itu baru ia lahirkan, bahkan Astrid harus menutup semua akses dan mengganti semua data jati dirinya untuk bisa sukses, karena salah satu syarat untuk menjadi model itu harus lah masih single dan tanpa ada ikatan pernikahan apalagi anak.

Setelah hampir 9 tahun ia mengejar karir itu, akhirnya semua bangkai yang coba ia tutup tutupi selama ini tercium juga oleh media, Astrid ketauan pernah menikah dan bahkan memiliki seorang anak makanya karirnya langsung terjun, bahkan hubungan nya dengan sang kekasih harus kandas karena sang kekasih merasa tidak terima telah bohongi.

Itulah sebab nya mengapa Astrid kembali ke tanah air dan mencoba ingin kembali bersama Dimas, agar dia bisa kembali membangun karir nya di tanah air. Namun langkahnya harus terhenti sebelum memulai karena Tamara lebih dulu menemuinya dan mengancamnya, namun ia tidak akan semudah itu mengalah dan mundur, terlebih ia sangat tau bahwa Dimas masih sangat mencintainya.

"Baiklah, lalu apa mau kamu sekarang hem?" tanya Dimas lembut.

"Aku harus kembali membangun karir ku terlebih dahulu Dim," ucap Astrid dengan wajah memohon nya, membuat Dimas terdiam.

"Tidak bisakah kamu kembali padaku dan hanya fokus sama aku dan Aiden?" tanya Dimas.

"Dim, kamu kan tau, dunia modeling itu duniaku," kata Astrid cemberut.

"Tapi Aiden sangat butuh kasih sayang kamu As, apa kamu tidak ingin mencoba fokus pada Aiden dan mengganti waktu waktu yang tidak bisa kamu habiskan bersamanya dulu?" tanya Dimas lagi.

"Dim, pliss aku gak suka di paksa." Kata Astrid mutlak membuat Dimas langsung terdiam.

"Dimas, plisss bantu aku," ucap Astrid lagi yang kini tengah berpindah duduk di pangkuan Dimas sambil mengalungkan kedua tangannya di leher Dimas.

"Aku gak bisa." Jawab Dimas dingin dan datar.

"Dim, kamu kan tau aku gak bisa jauh dari dunia itu, kamu juga tau kebahagiaan ku hanya pada dunia itu, masa kamu tega sih melihat aku menderita seperti ini?" kata Astrid cemberut sambil memainkan kancing baju Dimas.

"Dan kamu tau bahwa kebahagiaan aku ada pada kamu juga Aiden As," kata Dimas.

"Aku akan bahagiain Aiden, tapi ku mohon bantu aku masuk dunia itu lagi," kata Astrid yang sudah mulai melepaskan kancing kemeja Dimas satu per satu.

"Apa kamu tidak merindukan ku hem?" tanya Astrid dengan suara menggoda dan mulai meraba dada Dimas. Astrid sangat tau bahwa Dimas adalah type laki- laki setia, dia tidak akan suka jajan sembarangan di luaran sana dengan wanita yang tidak ia cintai.