Body papan

"Dari siapa itu?" Tanya Leona ketus saat melihat Chaca tengah duduk di kursi meja belajar nya dengan memegang bucket bunga dari Aiden sambil tersenyum.

"Bukan urusan lo." Jawab Chaca tak kalah ketus, lalu ia meletakkan bunga itu di ujung meja belajarnya.

"Nih." Leona melemparkan sebuah kotak kepada Chaca. "Happy Birthday." Ucapnya singkat lalu ia segera pergi meninggalkan kamar Chaca.

Chaca membuka kotak itu dan memperlihatkan sebuah Jaket kulit berwarna coklat, sangat cocok dengan Chaca yang suka menaiki motor. Tanpa sadar air mata Chaca menetes begitu saja.

Terkadang Chaca merasa begitu di sayangi dan di perhatikan oleh Leona tapi terkadang ia juga merasa selalu di tindas olehnya. Entahlah Chaca sendiri juga tidak tau bagaimana isi hati Leona sebenernya.

Leona selalu memberikan kado ulang tahun kepada Chaca setiap tahunnya meskipun ia selalu memberikan dengan cara yang ketus dan kasar namun Chaca merasakan sebuah ketulusan dari tatapan mata Leona saat mengucapkan kata 'Happy Birthday.'

"Makasih kak." Gumam Chaca lirih sambil memeluk jaket pemberian Leona dan menangis.

Dibalik pintu kamar Chaca masih berdiri seorang gadis yang juga tengah meneteskan air matanya saat mendengar isak tangis sang adik.

'Itu sebagai ganti gaun lo yang gue ambil kemarin, semoga lo suka.' Gumam nya dalam hati lalu ia segera menghapus air matanya dan berlalu menuju kamarnya.

Pagi harinya Chaca langsung memakai jaket pemberian dari Leona. Tanpa berpamitan seperti biasa Chaca berlalu begitu saja meninggalkan rumahnya menuju kampus.

"Dasar anak pembawa sial gak punya sopan santun, gak lihat disini ada orang tanpa permisi main langsung selonong aja." Gerutu Lana kesal karena merasa tidak di hargai oleh Chaca.

"Udah lah mah, Leona juga mau berangkat, Johan udah nunggu di depan." Ucap Leona mencium punggung tangan Lana dan kedua pipi Lana.

"Hati hati ya sayang," Ujar Lana lembut dibalas senyum dan anggukan oleh Leona.

Sesampainya di kampus Chaca langsung mencari keberadaan Hanna dan Nayla yang sudah pasti berada di kantin.

"Dorr ... " ucap Chaca mengejutkan Hanna yang tengah memakan indonih di kantin.

"Kampreett!" pekik Hanna kesal karena hampir tersedak.

"Lagi makan gak ngajak ngajak." Ucap Chaca terkekeh. "Si Nayla mana?"

"Tau tuh anak dari tadi agak sibuk dia sama Hape nya. Mana sekarang main kucing kucingan lagi dia." Kata Hanna kembali menyeruput indonih soto favoritnya.

"Apa jangan jangan dia lagi deket sama cowok kali?" Tanya Chaca menebak perubahan sikap Nayla akhir akhir ini.

"Entahlah, kalaupun iya juga gapapa. Tinggal kamu kapan nih PDKT lagi nya?" Tanya Hanna.

"Entahlah, gue kadang ngerasa pesimis, gila dia dingin banget Han." Keluh Chaca cemberut.

"Semangat dong Cha, kamu kan udah tau status dia. Dia sengaja bohongin kamu supaya kamu nyerah dan gak deketin dia lagi. Nah disitu kamu harus buktiin bahwa kamu itu gak pantang menyerah. Kamu pasti bisa buat dia Move on dari mantan istrinya. Lagian juga kamu udah dapet lampu ijo dari anak nya kan." Ucap Hanna panjang lebar memberikan semangat kepada Chaca.

"Iya sih, tapi kan. Dia kayaknya masih cinta banget sama mantan nya Han, gue bisa apa? Lo bayangin aja saingan gue Model papan penggilesan Han, lah gue apaan cuma papan triplek." Kata Chaca mendengus.

"Body dia belak belok, lah gue cuma lurus doang, dan juga lo tau gak waktu gue ketiduran dan dibawa ke apartemen nya, gue bahkan gak di apa apain sama dia, dan itu membuktikan bahwa gue emang gak menarik." Sambungnya lagi dengan cemberut.

"Eh dasar si dodol, gak di apa apain kok malah lesu begitu, emang kamu berharap kamu di apa apin gitu sama dia?" Kata Hanna kesal mendengar ucapan Chaca.

"Yah seenggak nya di Cip@k dikit gitu biar gue ngerasain gimana rasanya." Ucapnya terkekeh. "Gila aja Han umur gue udah segini tapi gue belom pernah ngerasain cip@kan." Smabugnya lagi membuat Hanna berdecak sebal.

"Mungkin dia bukan gak tertarik sama body kamu Cha, tapi dia emang gak mau nyentuh kamu karena gak mau ngerusak anak orang." Jelasnya sambil menghela nafasnya dengan kasar.

"Kayak nya gue harus sering ikut olah raga biar gue juga punya body belak belok kaya mantan istrinya." Ucap Chaca yakin.

"Udah lah Cha terima nasib aja, body lurus mah lurus aja." Kata Hanna terkekeh sendiri karena dirinya juga memiliki body lurus.

Kasih tau Chaca guys gimana caranya biar punya body kaya papan penggilesan yang belak belok, gak lurus kaya papan triplek yang datar 😂😂💃💃💃