Makan malam

Sangat jarang bagi Chaca ikut duduk di meja makan saat makan malam. Karena biasanya Chaca akan lebih memilih makan di luar atau nanti makan saat semua sudah selesai makan.

"Chaca, bagaimana kuliah kamu Sayang?" Tanya Faris lembut di sela makannya.

"Hem lancar pah." Jawab Chaca menganggukkan kepalanya.

"Iyalah lancar, kerjanya nyontek terus." Kata Leona mencibir.

"Kok kakak ngomong nya gitu sih?" Kata Chaca sedikit kesal. "Bukankah kakak yang suka nya nyontek." Sambungnya.

"Jaga mulut lo ya!" Ucap Leona tak terima.

"Chaca hanya sering mendengar saat Kakak merengek di telfon meminta contekan kepada kak Johan." Ucap Chaca menyindir.

"Mah, Chaca tuh fitnah Leona." Ujar Leona mengadu manja kepada Lana.

"Chaca lebih baik kamu diam daripada memfitnah Kakak kamu!" Ucap Lana dingin.

"Fitnah?" Tanya Chaca tersenyum getir. "Coba Mama ngomong gitu sekali aja saat kakak yang memfitnah Chaca mah, sekali aja." Ucapnya menatap Lana dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Leona gak mungkin memfitnah siapapun, dia anak baik tidak seperti kamu. Anak pembawa sial." Ucap Lana berdecak.

Prang!!

Faris sengaja menyenggol gelas yang di sebelahnya hingga gelas itu terjatuh dan pecah berhamburan. Membuat perdebatan antara Chaca dan Lana terhenti.

"Maaf pah, lain kali gak usa ngajakin Chaca makan bareng lagi. Maaf ... " ucap Chaca menundukkan kepalanya kepada Faris. "Chaca permisi." Ucapnya lagi lalu segera pergi meninggakkan meja makan.

"Puas kamu!" Ucap Faris dingin dan menatap Lana dengan tajam.

"Cih bela saja terus anak pembawa sial itu." Kata Lana berdecak kesal.

"Tutup mulut kamu Lana!" Bentak Faris yang sudah jengah dengan sikap Lana kepada Chaca selama ini.

"Papah!" Seru Leona tidak menyangka bahwa Faris bia membentak Lana demi Chaca.

"Leona kamu pergi ke kamar kamu." Ucap Faris tanpa menatap kearah Leona.

"Tapi pah-- " kata Leona yang seperi tidak rela meninggalkan sang mama dan papa yang aka bertengkar.

"Leona ...!" Seru Faris sekali lagi membuat Leona mau tak mau pergi meninggalkan ruangan itu.

"Berhenti menangis atas kesalahan kamu sendiri Lan." Ujar Faris yang melihat Lana menangis. Meskipun dalam hati Faris sangat ingin memeluk sang istri dan menghapus air mata nya namun ia tak akan melakukan itu lagi karena akan semakin membuat Lana terus menyalahkan Chaca dan tak menganggap Chaca di rumah ini.

"Kamu lihat Pah, kamu lihat tatapan anak kamu Leona saat kamu membela anak pembawa sial itu hah. Kamu tau betapa terluka nya dia saat melihat papa kandungnya membela anak pembawa sial hah!" Pekik Lana dengan kencang dengan berderai air mata.

"Chaca bukan pembawa sial!" Tekan Faris sekali lagi. "Dia anakku, Leona dan Chaca adalah putri ku."

"Apa kamu tidak merasa malu berbicara seperti itu kepadaku hem?" Tanya Faris dengan sinis. "Kamu memikirkan Leona terluka karena aku membela Chaca. Tapi kenapa kamu tidak memikirkan bagaimana terluka nya Chaca setiap hari karena kamu tidak pernah melihatnya dan menganggapnya ada di rumah ini hah!" Ucapnya lagi dengan suara yang tinggi.

"Untuk apa aku mikirin anak pembawa sial kaya dia. Sampai mati pun aku tidak akan sudi menganggap dia anakku." Ucap Lana dengan tajam.

"Tutup mulut kamu! Jangan sampai tanganku kembali menampar wajah kamu." Ucap Faris dengan mengepalkan tanganya kuat, giginya hingga menggerutuk karena menahan kesal dan amarah oleh sifat istrinya.

Entah bagaimana lagi caranya agar Lana bisa menerima Chaca. Padahal Chaca adalah anak kandungnya. Anak yang dia kandung selama 9 bulan dan ia lahirkan dengan penhb perjuangan.

"Tampar ... Silahkan kamu tampar aku lagi Pah, hanya demi anak pembawa sial kaya dia kamu tega terus menyakiti aku!" Seru Lana setengah berteriak.

Plaakkk!

Sesuai permintaan Lana, Faris langsung memberikan tamparan cantik di wajahnya.

"Berhenti berbicara Chaca anak pembawa sial!" Ucap Faris dingin dan tajam. "Kalau kamu tidak bisa menyayangi nya, setidaknya BERHENTI MENYAKITI HATINYA."

Setelah mengatakan itu Faris segera pergi meninggalkan meja makan, Faris tidak ingin lepas kontrol karena setiap kali ia membahas Chaca, hati Faris ikut terluka. Meskipun Chaca bukan anak kandungnya tapi Faris sudah menyayangi Chaca dan menganggap Chaca adalah darah dagingnya. Terlepas dari siapa ayah kandung Chaca, Faris menyukai Chaca karena ia adalah gadis periang dan penurut juga mandiri. Faris malah merasa kasian kepada Chaca, akibat ulah ayah nya dia harus menderita seperti itu.

"Tolong lihat Chaca sekali aja mah, sekali saja mama lihat Chaca. Chaca juga anak mama, anak yang pernah hidup dalam rahim mama." Gumam Chaca yang sedari tadi menguping perdebatan Faris dan Lana. Hati Chaca sangat sakit setiap kali mendengar ucapan demi ucapan yang keluar dari mulut Lana dan pembelaan Faris terhadapnya. Chaca tidak menyangka bahwa Faris sebegitu menyayangi nya.

Terpopuler

Comments

Pragya Ayundari

Pragya Ayundari

ati2 mom lana, jgn salah didik anak.
hanya krn status trus yg salah jd dibenarkan.
itu sifat egois yg bakal ngerugiin leona ke depan malahan.
sifat toxic yg di tanem dr dini

2024-04-16

0

Pragya Ayundari

Pragya Ayundari

nah itu bijak.
setidaknya jgn menyakiti kalo ga bs menyayangi.
jgn juga trus disalahin pdhl benar

2024-04-16

0

Rita Novrita

Rita Novrita

😭😭😭😭😭

2024-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Om ganteng
2 Kecelakaan
3 Asal usul Chaca
4 Tangis Chaca
5 Kantor Pranata
6 Meet om ganteng again
7 Makan malam
8 Pelukan dari om ganteng
9 Apartemen
10 Pertengkaran
11 Happy Birthday Chaca
12 Body papan
13 Pecel lele
14 Memulai perang
15 Bertemu mantan
16 Pertengkaran Ayah dan Anak
17 Isi Hati Aiden
18 Menemui mantan
19 Hampir saja
20 Pelukan Aiden
21 Valak
22 Semprotan pedas dari Chaca
23 Ceramah
24 Pelukan hangat
25 Titik terang
26 Hari minggu
27 Menemani Jenar
28 Cemburu?
29 Ke mall
30 Ke Mall II
31 Boneka
32 Menjenguk Jenar
33 Pangeran pinguin
34 Isi hati Astrid
35 Usaha Astrid
36 Tangis Aiden dan Chaca
37 Kemarahan Dimas
38 Refresh otak
39 Pengacau
40 Detak jantung
41 Mulai dekat (GIVE AWAY)
42 Aiden with twin J
43 Acara Aqiqah
44 Pemikiran Dimas
45 Roti Sobek
46 Tak tergoda
47 Menginap
48 Chaca!
49 Dimas murka
50 Gadis nakal
51 Meminta pendapat
52 Kepergian Faris
53 Di usir
54 Apartemen Dimas
55 INFO
56 Kepergian Chaca
57 Bertemu Cakra
58 Dimana Chaca
59 Hidup baru Chaca
60 Bertemu Fahmi
61 Sedikit teka teki
62 Bertemu Cerry
63 Transpalasi Hati
64 Dimas menggagalkan operasi Chaca
65 Senyuman Om Dimas
66 Lamaran apa Paksaan
67 pulang ke indonesia
68 Kerumah Utama
69 Pemenang Give Away
70 Gagal membuat kejutan
71 Chaca anak buangan
72 Berkumpul
73 Tidur bersama
74 Menemui Fahmi
75 Bertemu Leona
76 Leona
77 Kabar dari Bi Ana
78 Hari pernikahan
79 Akhirnya Sah
80 Resepsi
81 Masih di hari pernikahan
82 Bryan dan Arya
83 Buka puasa
84 Mantu Pranata
85 Diamnya seorang istri
86 Sarapan pagi
87 Ke pekaan
88 Habis kesabaran
89 Pertengkaran
90 Rasa bersalah
91 Panik
92 Operasi
93 Pecemburu akut
94 menjenguk jenar
95 OTW Honeymoon
96 Honeymoon part.1 Chek
97 Buka puasa ala Duren
98 Telfon Aiden
99 Honeymoon part.2
100 Pulang honeymoon
101 Rumah baru
102 Olah raga pagi
103 Dimas panik
104 Bertemu Leona
105 kalah taruhan
106 Mertua dan menantu
107 Kedatangan Astrid
108 Kegelisahan Chaca
109 Shoping dengan mertua dan Ipar
110 Cuek
111 Curhat dengan Jenar
112 Dimas Bau
113 Bertemu Mama
114 Tidur dengan Jenar
115 Tranfusi darah
116 Pingsan
117 Tamparan syantik
118 Kebaikan Astrid
119 Undangan
120 Jalan terang
121 Menjenguk Mama
122 Gak ada akhlak semua
123 Kakak Aiden
124 Kangen adik
125 Adiknya Dimas
126 Jalan jalan
127 Ngidam yang menguntungkan
128 Mengunjungi kantor Dimas
129 Pertandingan bola di kantor
130 Ancaman Aiden
131 Bertemu key
132 Pernikahan Astrid dan Dimas
133 Drama orang hamil
134 Bermain bola lagi
135 Es Tebu
136 USG
137 mencari es krim
138 Ngambek ala Chaca
139 ke Mall
140 Chaca ngompol
141 Tanda-tanda
142 Baby Queen otw
143 Chaca melahirkan
144 Welcome to the world baby Queen
145 TAMAT
146 Pengumuman
147 novel baru
148 Kamar untuk Farrel
149 Extra part. Lana & Cakra
150 Aska Alfarezky
151 Javier terbit
152 INFO GIVE AWAY
153 INFO GIVE AWAY
154 Novel Baru
155 Yuhuuu
156 Give Away K2
157 Give Away AR
158 INFO GIVE AWAY
159 GIVE AWAY AGAIN!
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Om ganteng
2
Kecelakaan
3
Asal usul Chaca
4
Tangis Chaca
5
Kantor Pranata
6
Meet om ganteng again
7
Makan malam
8
Pelukan dari om ganteng
9
Apartemen
10
Pertengkaran
11
Happy Birthday Chaca
12
Body papan
13
Pecel lele
14
Memulai perang
15
Bertemu mantan
16
Pertengkaran Ayah dan Anak
17
Isi Hati Aiden
18
Menemui mantan
19
Hampir saja
20
Pelukan Aiden
21
Valak
22
Semprotan pedas dari Chaca
23
Ceramah
24
Pelukan hangat
25
Titik terang
26
Hari minggu
27
Menemani Jenar
28
Cemburu?
29
Ke mall
30
Ke Mall II
31
Boneka
32
Menjenguk Jenar
33
Pangeran pinguin
34
Isi hati Astrid
35
Usaha Astrid
36
Tangis Aiden dan Chaca
37
Kemarahan Dimas
38
Refresh otak
39
Pengacau
40
Detak jantung
41
Mulai dekat (GIVE AWAY)
42
Aiden with twin J
43
Acara Aqiqah
44
Pemikiran Dimas
45
Roti Sobek
46
Tak tergoda
47
Menginap
48
Chaca!
49
Dimas murka
50
Gadis nakal
51
Meminta pendapat
52
Kepergian Faris
53
Di usir
54
Apartemen Dimas
55
INFO
56
Kepergian Chaca
57
Bertemu Cakra
58
Dimana Chaca
59
Hidup baru Chaca
60
Bertemu Fahmi
61
Sedikit teka teki
62
Bertemu Cerry
63
Transpalasi Hati
64
Dimas menggagalkan operasi Chaca
65
Senyuman Om Dimas
66
Lamaran apa Paksaan
67
pulang ke indonesia
68
Kerumah Utama
69
Pemenang Give Away
70
Gagal membuat kejutan
71
Chaca anak buangan
72
Berkumpul
73
Tidur bersama
74
Menemui Fahmi
75
Bertemu Leona
76
Leona
77
Kabar dari Bi Ana
78
Hari pernikahan
79
Akhirnya Sah
80
Resepsi
81
Masih di hari pernikahan
82
Bryan dan Arya
83
Buka puasa
84
Mantu Pranata
85
Diamnya seorang istri
86
Sarapan pagi
87
Ke pekaan
88
Habis kesabaran
89
Pertengkaran
90
Rasa bersalah
91
Panik
92
Operasi
93
Pecemburu akut
94
menjenguk jenar
95
OTW Honeymoon
96
Honeymoon part.1 Chek
97
Buka puasa ala Duren
98
Telfon Aiden
99
Honeymoon part.2
100
Pulang honeymoon
101
Rumah baru
102
Olah raga pagi
103
Dimas panik
104
Bertemu Leona
105
kalah taruhan
106
Mertua dan menantu
107
Kedatangan Astrid
108
Kegelisahan Chaca
109
Shoping dengan mertua dan Ipar
110
Cuek
111
Curhat dengan Jenar
112
Dimas Bau
113
Bertemu Mama
114
Tidur dengan Jenar
115
Tranfusi darah
116
Pingsan
117
Tamparan syantik
118
Kebaikan Astrid
119
Undangan
120
Jalan terang
121
Menjenguk Mama
122
Gak ada akhlak semua
123
Kakak Aiden
124
Kangen adik
125
Adiknya Dimas
126
Jalan jalan
127
Ngidam yang menguntungkan
128
Mengunjungi kantor Dimas
129
Pertandingan bola di kantor
130
Ancaman Aiden
131
Bertemu key
132
Pernikahan Astrid dan Dimas
133
Drama orang hamil
134
Bermain bola lagi
135
Es Tebu
136
USG
137
mencari es krim
138
Ngambek ala Chaca
139
ke Mall
140
Chaca ngompol
141
Tanda-tanda
142
Baby Queen otw
143
Chaca melahirkan
144
Welcome to the world baby Queen
145
TAMAT
146
Pengumuman
147
novel baru
148
Kamar untuk Farrel
149
Extra part. Lana & Cakra
150
Aska Alfarezky
151
Javier terbit
152
INFO GIVE AWAY
153
INFO GIVE AWAY
154
Novel Baru
155
Yuhuuu
156
Give Away K2
157
Give Away AR
158
INFO GIVE AWAY
159
GIVE AWAY AGAIN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!