Erica dan maya menyiapkan rencana untuk menyelidiki latar belakang dari tasya yang di curigai sebagai hantu berbaju merah yang selalu mengikuti rio. Keesokan hari nya di sekolah erica menelepon rio bahwa dia ada rencana untuk pergi dengan temannya dan tidak bisa pergi dengan rio.
"Maya aku akan menelepon rio dan membatalkan janji dengannya!".
"Iya erica cepatlah kau telpon dia!".
"Baiklah!" ucap erica sambil mengeluarkan handphone nya untuk menelepon rio.
"Halo! rio ini erica!".
"Iya erica ada apa? apa kau sudah pulang?bentar lagi aku akan ke sana menjemputmu!".
"Maaf rio! sepertinya hari ini aku tak bisa pergi denganmu!".
"Kenapa erica? apa kau ada janji dengan orang lain?".
"Begini rio aku lupa jika hari ini aku sudah ada janji dengan temanku! lain kali saja kita baru pergi bersama!".
"Ehm baiklah jika memang kau tak bisa hari ini!tapi lain kali jika aku mengajakmu pergi jangan kau batalkan lagi ya!".
"Baiklah aku janji!".
"Ok baiklah erica!".
"Sampai jumpa rio!".
"Sampai jumpa erica!".
Erica pun menutup telpon, dan berjalan menuju ke kelasnya.
"Erica!!" teriak evan yang berlari mendekati erica.
"Iya ada apa evan?".
"Hari ini libur latihan basket! besok baru kita mulai latihan kembali!".
"Ooo iya evan terimakasih sudah mengabariku!".
"Nanti kau pulang sekolah dengan siapa erica?" tanya evan sambil menatap erica.
"Aku akan pulang sendiri tidak di jemput! karena nanti aku akan pergi ke suatu tempat mencari alamat seseorang!".
"Apa boleh aku menemanimu erica?".
"Aku tak mau merepotkanmu evan!".
"Aku akan sangat senang jika bisa menemanimu erica!".
"Ehm baiklah evan jika itu memang mau mu!".
"Baiklah sampai jumpa nanti pulang sekolah erica!!!" ucap evan sambil berjalan menuju ke kelasnya.
"Heeem sepertinya ada yang senang hari ini!!" ucap maya menggoda erica.
"Apaan sih maya!".
"Kelas sudah mau di mulai!" ucap erica sambil berlari menuju ke kelasnya.
Setelah selesai semua pelajaran erica langsung buru buru membereskan semua bukunya.
"Erica! kenapa kau sepertinya buru buru sekali?" tanya putri.
"Aku ada perlu putri ada sesuatu yang harus aku kerjakan!".
"Bukannya kau pulang sekolah latihan basket erica?".
"Hari ini libur latihan basket!! besok baru mulai latihan lagi!".
"Ooo iya erica hati hati di jalan ya!".
"Terima kasih putri!! sampai jumpa besok!" ucap erica sambil berjalan keluar dari kelasnya.
Erica langsung menuju ke gerbang sekolah di sana telah menunggu evan dengan mobilnya.
"Erica!" teriak evan sambil melambaikan tangannya.
"Iya evan!" jawab erica.
"Ayo kita berangkat!" ucap evan sambil membukakan pintu mobilnya.
"Terima kasih evan!" ucap erica sambil memasuki mobil evan.
Cindy melihat evan dan erica yang pergi bersama dengan mobil membuatnya cemburu dan sangat marah.
"Mau pergi kemana erica dan evan? berani sekali erica tak menghiraukan peringatanku dengan mendekati evan! awas saja kau erica aku akan membuatmu menyesal!" ucap cindy marah.
Evan dan erica mengendarai mobil mencari alamatnya tasya yang telah di dapat oleh erica.
"Kalau boleh aku tahu alamat siapa yang kau cari erica?" tanya evan.
"Alamatnya tasya?" jawab erica.
"Siapa tasya? apa dia temanmu?".
"Ooo iya dia temanku! aku sudah lama tidak bertemu dengannya!".
"Ooo begitu!".
"Ini alamat rumahnya evan!" ucap erica sambil memberikan selembar kertas pada evan.
"Ooo iya erica!" ucap evan sambil mengambil kertas yang di berikan oleh erica.
"Erica apa kau akan memberi tahu evan rencana kita?" bisik maya ke erica.
"Tentu tidak maya!" ucap erica dengan suara pelan.
"Kau berbicara dengan siapa erica?" tanya evan heran.
"Ooo aku tidak berbicara dengan siapa siapa!".
"Aku pikir kau sedang berbicara padaku!".
"Tidak evan!!!".
"Sebentar lagi kita akan sampai di alamat ini!" ucap evan.
"Iyaaa!" jawab erica.
Setelah sampai di alamat rumahnya tasya, erica dan evan langsung turun dari mobil.
"Ini rumahnya jika menurut alamat yang ada di kertas sini!" ucap evan.
"Iya benar evan!".
"Ayo erica kita masuk kedalam!" ucap evan sambil membuka pagar rumah.
"Iyaa!".
"Tok tok tok tok" suara evan mengetuk pintu.
"Permisi apa ada orang!" teriak evan.
"Iya!" suara dari dalam rumah.
"Krek" suara membuka pintu.
Yang membuka pintu seorang ibu paruh baya yang berumur sekitar 45 tahun.
"Mau mencari siapa ya?" ucap ibu itu.
"Permisi bu saya erica!! saya ingin bertemu dengan tasya!".
"Apa kau temannya tasya?".
"Iya bu!".
"Ayo masuk kita berbicara di dalam saja!" ucap itu itu sambil mempersilahkan masuk kerumahnya.
"Terima kasih bu!" ucap erica dan evan.
"Duduk lah disini ibu akan membuatkan minum sebentar!" ucap ibu itu sambil menuju ke dapur.
"Iya bu terimakasih!".
"Jadi ini rumahnya tasya!" ucap maya sambil melihat sekeliling rumah.
Erica melihat foto yang ada di dinding karena penasaran erica mendekati foto itu dan menatapnya.
"Apa ini foto tasya?" ucap erica.
"Jadi ini temanmu tasya?" tanya evan sambil menatap foto yang ada di dinding rumah.
"Iyaa!".
"Sepertinya dia lebih tua daripada kita!".
"Dia sudah berumur 20 tahun dan kuliah di fakultas kedokteran!" ucap erica.
"Ooo jadi dia lebih senior dari kita!".
"Ayo silahkan duduk nak!" ucap ibunya tasya sambil menaruh teh di atas meja.
"Iya bu!!" ucap erica dan evan sambil duduk di atas kursi.
"Apa itu fotonya tasya bu?" tanya erica.
"Iya itu tasya waktu masih seumuran kalian! sekarang dia sudah kuliah di fakultas kedokteran, tasya termasuk murid yang berprestasi di sekolahnya, dan dia mendapatkan beasiswa untuk kuliah!" ucap ibunya tasya.
"Tasya benar benar anak yang pintar dan cantik bu! tapi kalau boleh saya tahu dimana tasya sekarang?" tanya erica sambil menatap ibunya tasya.
"Hiks hiks hiks" ibunya tasya menangis.
"Kenapa menangis bu?" tanya erica heran.
"Sudah 2 minggu ini ibu tak dapat kabar dari tasya! hiks hiks hiks" ucap ibunya tasya sambil menangis.
"Bagaimana bisa bu tasya menghilang selama 2 minggu?" tanya erica heran.
"Terakhir dia pergi dari rumah! tasya berkata jika dia akan pergi dengan temannya!".
"Apa ibu tahu dia pergi dengan siapa?".
"Tasya tidak mengatakan siapa namanya?".
"Apa tasya punya pacar bu atau teman dekat laki laki?".
"Tasya pernah bercerita jika dia dekat dengan teman satu kuliah dengannya!".
"Siapa namanya bu?" tanya erica.
"Kalau tidak salah namanya rio!" ucap ibunya tasya sambil mengusap air matanya.
"Apa benar bu namanya rio!".
"Iya benar dia pernah bilang begitu pada ibu!".
"Apa tasya punya sahabat perempuan di sekolahnya?".
"Tasya punya banyak teman di tempat kuliahnya, tetapi dia sangat dekat dengan intan?".
"Apa intan juga satu jurusan dengan tasya bu?".
"Iya mereka satu jurusan!! intan juga sering kemari berkunjung kerumah, tetapi semenjak tasya menghilang intan pun tak pernah kesini lagi!".
"Apa ibu sudah melaporkan kepada polisi?" tanya erica sambil memegang tangan ibunya tasya.
"Ibu sudah melaporkan bahwa tasya menghilang, tapi sampai saat ini ibu belum mendapat kabar apapun dari kepolisian!" ucap ibunya tasya sedih.
"Yang sabar bu! kami akan membantu untuk mencari tasya!" ucap erica.
"Terimakasih nak! kau mau membantu ibu mencari tasya!!".
"Iya bu sama sama!".
"Erica! aku akan memeriksa kamarnya tasya dan mencari beberapa petunjuk disana!" bisik maya kepada erica.
"Iya!" ucap erica dengan suara pelan.
Maya memasuki kamar tasya dan mencari jika ada suatu petunjuk disana. Maya terkejut ketika melihat foto rio dan tasya yang berfoto bersama.
"Haah! ini rio dia berfoto bersama tasya! berarti benar hantu berbaju merah itu adalah tasya! apa mungkin kematian tasya ada kaitannya dengan rio?".
Maya pun langsung keluar dari kamarnya tasya dan menemui erica yang sedang bersama ibunya tasya.
"Erica! aku sudah mendapatkan bukti!" bisik maya.
"Iya!" ucap erica.
"Baiklah bu saya dan evan permisi pamit pulang! jika kita mendapatkan kabar tentang tasya, saya akan langsung mengabari ibu!" ucap erica.
"Terimakasih nak! ibu sangat menunggu kabar tentang keberadaan tasya!".
"Iya bu! semoga kita cepat mendapatkan kabar tentang tasya!".
"Semoga saja nak!".
"Baiklah bu kita pulang dulu!" ucap erica dan evan.
"Baiklah nak terimakasih!! hati hati di jalan!" ucap ibunya tasya.
Erica dan evan keluar dari rumah tasya dan masuk ke dalam mobil.
"Erica!" ucap evan.
"Iya evan!!".
"Kita mau kemana lagi? aku siap mengantarmu?".
"Tidak evan aku ingin langsung pulang saja!".
"Ehm baiklah aku akan mengantarmu pulang!" ucap evan sambil menyalakan mobilnya.
"Kira kira apa yang terjadi dengan tasya?" ucap erica.
"Mungkin telah terjadi sesuatu padanya erica? sehingga dia tidak bisa pulang sampai sekarang?" ucap evan.
"Aku khawatir jika itu sesuatu yang buruk evan!".
"Semoga saja itu tidak buruk!! kita berdoa saja semoga tasya baik baik saja!".
"Aku berharap begitu!" ucap erica bimbang.
Maya yang mendapatkan bukti bahwa rio adalah teman dekat tasya, karena melihat foto mereka yang cukup dikatakan mesra. Jika mereka hanya seorang teman, dan temannya tasya yang bernama intan yang tak pernah muncul lagi semenjak hilangnya tasya. Membuat erica dan maya sangat mencurigainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Zaitun
bisa jadi intan nikung
2021-08-23
3