Setelah erica pulang dari restoran makan malam bersama, erica menjadi sangat gelisah dan penasaran dengan hantu berbaju merah yang di lihatnya.
"Maya kita harus mencari tahu tentang hantu itu!!!" ucap erica sambil memeluk bantalnya di tempat tidur.
"Itu terserah padamu erica!!! jika memang kau ingin membantunya menyelesaikan urusan dia yang belum selesai!!!" ucap maya sambil menatap erica.
"Aku juga sangat penasaran dengan rio!! sepertinya ada sesuatu yang di sembunyikan dia!!!".
"Maksudmu memang dia ada kaitannya dengan hantu itu erica???".
"Iya!! kalau tidak ada hubungannya kenapa juga hantu itu selalu ada di dekat rio!!!".
"Baiklah! nanti kita akan mencari tahu semuanya! sekarang kamu istirahat dulu besok kan mau sekolah dan lanjut latihan basket lagi!!" ucap maya.
"Aduh aku lupa besok latihan basket lagi!".
"Kata pak guru sih latihannya tiap hari karena minggu depan sudah ada turnamen antar sekolah!".
"Huuuuuh!!! ini benar benar membuatku tertekan!!!" ucap erica sambil memegangi kepalanya.
"Santai aja sih erica!! yang main basket kan aku juga!!" ucap maya.
"Baiklah aku mau istirahat maya!! selamat malam!".
"Selamat malam erica!! semoga mimpi indah!!".
Keesokan harinya erica dan maya seperti biasa kegiatan berangkat ke sekolah, di gerbang sekolah pada saat turun dari mobil erica bertemu dengan silvi kapten basket tim putri di sekolahnya.
"Erica!!!".
"Iyaa kak silvi!".
"Nanti sepulang sekolah jangan lupa latihan ya!!!".
"Iya kak!!".
"Jangan sampai telat!! sampai jumpa di lapangan!!" ucap silvi sambil masuk ke dalam kelasnya.
"Deeeer".
"Erica! bagaimana kemarin latihannya lancar kan?".
"Aaaah putri! kau mengagetkanku saja!!".
"Ehm apa ada yang kau pikirkan!! kok malah melamun di jalan!!!" putri sambil memegangi bahu erica.
"Aaah tidak put!! aku tidak sedang memikirkan apa apa kok!!".
"Ooh gitu!! ayo cepat kita masuk ke kelas nanti telat!" ucap putri sambil menggandeng tangan erica.
"Iya putri!!!".
Mereka pun masuk ke kelas dan memulai pelajaran, saat waktu istirahat tiba putri mengajak erica untuk makan di kantin bersamanya. seperti biasa cindy selalu menatap erica dengan sinis karena tidak menyukai erica yang mulai dekat dengan evan.
"Erica! ayo kita makan di kantin!" ucap putri sambil menarik tangan erica.
"Baiklah put! sebentar aku merapikan buku dulu!".
Cindy berjalan mendekati erica yang sedang menyusun buku nya di atas meja.
"Hei kau cupu! kuperingatkan jangan kau dekati evan!" teriak cindy.
"Kenapa tidak boleh? kau juga bukan pacarnya evan!" teriak putri sambil menatap cindy.
"Kau jangan ikut campur anak aneh!" ucap cindy sambil tangannya menunjuk wajah putri.
"Jika itu ada urusannya dengan erica itu juga akan menjadi urusanku! karena dia adalah sahabatku sekarang!" ucap putri.
"Oooh jadi sekarang kalian berdua bersahabat!hahahahahaha!" ucap cindy sambil tertawa.
"Kenapa kau tertawa?" ucap putri.
"Kalian berdua sangat cocok antara orang cupu dan orang yang aneh! hahahaha".
"Memang kenapa! apa ada masalah bagimu!" ucap erica kesal.
Erica berdiri dari tempat duduknya dan mendekati cindy sambil menatap matanya.
"Sudah ku bilang kau cindy! jangan pernah mencari masalah lagi denganku!" teriak erica.
"Kau memang sekarang sudah berani melawanku erica!".
"Itu semua juga karena perbuatanmu yang selalu mengusikku!".
"Aku mengusikmu karena memang dari dulu aku sudah membencimu!".
"Itu terserah kau mau membenciku atau tidak!aku tak peduli! ayo putri kita ke kantin!" ucap erica sambil menarik tangan putri keluar dari kelas dan menuju ke kantin.
"Wow erica sekarang kau sudah berani ya melawan cindy walaupun tidak ku bantu!" ucap maya berbisik ke erica.
"Iya maya".
"Apa erica? apa kau barusan berbicara padaku?" tanya putri heran.
"Ooh tidak aku tidak berbicara padamu kok! mungkin kau salah dengar putri!".
"Ooo bisa jadi sih!!".
Saat erica dan putri makan di kantin bersama, evan melihat erica dan mendekatinya.
"Hai erica!".
"Hai evan!".
"Aku boleh makan disini bersama kalian?" ucap evan.
"Tentu silahkan!" ucap putri sambil menggeser kursi untuk evan.
"Terima kasih! apa kau temannya erica?".
"Iyaa aku teman satu kelas dengannya namaku putri!".
"Ooo begitu jadi kalian satu kelas!! salam kenal juga putri namaku evan!".
"Siapa yang tak kenal denganmu evan kau bintang di sekolah ini!" ucap putri.
"Erica nanti kau ikut latihan lagi kan?" tanya evan sambil menatap erica.
"Iya aku akan latihan lagi!".
"Iya kau harus latihan dengan giat karena turnamen kalian satu minggu lagi!".
"Tentu evan! aku akan lebih giat berlatih lagi!".
"Heem begitu dong semangat! semoga kalian akan memenangkan turnamen itu!" ucap evan.
"Aamiin! semoga saja! terima kasih evan!" ucap erica.
Tiba tiba handphone erica berdering.
"Kring kring" suara handphone.
"Halo".
"Hai erica! apa kabar?".
"Ini siapa?".
"Aku rio!".
"Ooo rio! kau dapat nomorku dari siapa? padahal kita tadi malam tidak saling menukar nomor handphone?" tanya erica heran.
"Ehm tentu saja dari om daniel!".
"Dari ayah?".
"Iya tadi aku menelpon om daniel minta nomor handphonemu dan meminta izin padanya untuk menjemputmu pulang nanti dari sekolah!".
"Aku pulangnya sore karena nanti ada latihan basket bersama!".
"Ooo jadi kau pemain basket di sekolahmu?".
"Iya memangnya kenapa?".
"Aku juga pemain basket waktu masih sekolah SMA dulu! baiklah nanti aku datang ke sekolahmu! sampai jumpa nanti!" ucap rio sambil menutup telponnya.
"Tapi!!! huuh dasar belum selesai aku berbicara dia sudah menutup telponnya!" ucap erica kesal.
"Siapa erica?" tanya evan sambil menatap erica.
"Ooo ini rio anak dari teman ayahku!" jawab erica sambil memasukkan handphonenya ke saku.
"Sepertinya kalian sangat dekat?".
"Ah kami tidak dekat! bertemu saja hanya satu kali baru tadi malam karena makan bersama keluarga di restoran!".
"Ehm begitu apa kau menyukai rio?".
"Apaan sih evan! bagaimana aku bisa menyukai orang yang hanya satu kali aku bertemu!".
"Ooo syukurlah kalau begitu!".
"Memangnya kenapa?" tanya erica heran.
"Apa kau cemburu pada erica ya?" ucap putri sambil menatap evan.
"Aahh tidak! jangan asal berbicara kau putri!!!" ucap evan.
"Erica! evan cemburu tuh!" ucap maya berbisik ke erica.
Erica hanya tersenyum melihat evan yang tiba tiba cemburu kepadanya.
"Ayo putri kita kembali ke kelas! sebentar lagi pelajaran akan di mulai! sampai jumpa evan di lapangan nanti!" ucap erica sambil berdiri dan berjalan keluar dari kantin.
"Iya erica" teriak evan sambil melambaikan tangannya ke erica.
"Erica sepertinya benar evan telah mulai menyukaimu!" ucap putri sambil melihat evan.
"Aah tidak mungkin itu putri! jangan asal berbicara mana mungkin evan menyukaiku!".
"Itu benar erica! aku benar benar yakin 100%!".
"Sudahlah! ayo kita ke kelas!" ucap erica sambil menarik tangan putri.
Setelah jam pelajaran selesai erica bersiap siap untuk latihan basket bersama tim di lapangan.
"Huh!!! waktunya latihan basket lagi!" ucap erica sambil menghela nafas.
"Semangat erica!" ucap maya.
"Maya sekarang giliranmu untuk bermain basket!".
"Ok siap erica!".
Kemudian maya memasuki tubuh erica dan menuju ke lapangan untuk bermain basket. Setelah memasuki lapangan basket maya terkejut karena dia melihat rio yang sedang mengobrol dengan silvi kapten tim basketnya.
"Itu kan rio? kenapa dia bisa disini?" ucap maya kaget.
"Hai erica!" ucap rio sambil melambaikan tangannya.
"Hai rio! kenapa kau bisa ada disini?".
"Dulu aku juga bersekolah disini! dan silvi adalah adik kelasku dulu!".
"Ooo begitu pantas kau seperti sudah sangat mengenal kak silvi!".
"Yang semangat latihannya aku akan mendukungmu!" ucap rio sambil memegangi tangan erica.
Evan yang baru datang memasuki lapangan dan melihat erica yang mengobrol dan rio yang memegangi tangannya membuat evan merasa cemburu, Kemudian evan mendekati erica.
"Erica" teriak evan sambil menarik tangan erica yang masih dipegangi oleh rio.
"Iya evan! ada apa?".
"Ayo kita lakukan pemanasan dulu sebelum latihan!".
"Iya evan! Oo iya kenalkan ini rio dan rio ini evan!".
"Salam kenal evan! aku rio!" ucap rio sambil menjabat tangan evan.
"Salam kenal juga aku evan temannya erica!".
"Ayo erica!"ucap evan sambil menarik tangan erica.
"Yang semangat erica latihannya!" teriak rio sambil melambaikan tangan.
"Iya rio!".
"Saya tinggal kak rio! saya juga mau mulai latihan bersama tim!" ucap silvi sambil berjalan menuju ke lapangan.
Rio duduk di pinggir lapangan sambil terus menatap erica dari kejauhan. Evan yang melihatnya benar benar merasa cemburu dan selalu menutupi pandangan rio yang ingin melihat erica.
"Kenapa evan sepertinya hari ini kau tidak konsentrasi latihan?" tanya maya.
"Aah tidak apa apa aku mungkin hanya keletihan saja!".
"Apa dia cemburu dengan erica? ternyata laki laki ini memang mempunyai perasaan kepada erica!" ucap maya di dalam hati.
"Semangat erica!!!" teriak rio dari pinggir lapangan.
"Iya rio!" teriak maya.
"Tak perlu kau membalas ucapannya erica!".
"Memang kenapa evan! dia kan juga temanku!".
"Sudahlah erica konsentrasi saja latihan tak perlu selalu memperhatikan dia!!!" ucap evan kesal.
"Apa kau cemburu padaku evan?" tanya maya sambil menggoda evan.
Evan hanya terdiam mendengar ucapan maya yang menggodanya, Evan semakin cemburu melihat erica atau maya yang membalas respon dari rio dan itu membuatnya sangat kesal. Saat melempar bola pun evan tidak konsentrasi dan bola yang dilemparnya selalu tidak masuk ke dalam ring basket. Maya yang memasuki tubuhnya erica selalu membuat evan merasa cemburu. Ketika maya mendekati rio yang duduk di pinggir lapangan, maya kembali melihat hantu yang berbaju merah yang berada di belakang rio. Maya pun menjadi semakin penasaran dengan hantu itu yang selalu berada di sekitar rio. Tatapan hantu itu pun tak sedikitpun berubah dari pertama kali maya melihatnya, tatapan yang seperti penuh dengan amarah dan dendam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Tar@034
next thor
2021-04-05
2