Erica dan putri serta ayah dan ibunya mendatangi kantor polisi untuk memberikan kesaksian dari kejadian yang menimpa risa. Maya selalu menemani risa untuk melihat keadaan keluarganya. Setelah memberikan semua kesaksian erica mendekati putri dan berbicara kepadanya.
"Putri aku turut berduka cita atas apa yang menimpa risa adikmu" ucap erica sambil duduk disamping putri.
"Iya erica terimakasih!! kau sudah banyak membantu" ucap putri sambil menghapus air mata yang mengalir di pipinya.
"Semoga kau dan keluargamu tabah dengan kejadian ini, dan mengikhlaskan kepergian risa agar dia bisa pergi dengan tenang".
"Aku akan mencoba ikhlas menghadapi ini semua, agar adikku tak merasa sedih dengan melihat kami yang merasa sangat kehilangan dirinya".
"Yang sabar putri ini semua sudah takdir" ucap erica sambil memegang bahu putri.
"Iyaa erica".
Kemudian erica berpikir apa dia harus membantu risa berbicara kepada kakaknya untuk yang terakhir kalinya.
"Putri apakah ada yang ingin kau katakan kepada risa untuk yang terakhir kalinya?" tanya erica.
"Sebenarnya ada yang ingin kukatakan padanya! tapi itu tidak mungkin".
"Putri aku akan membantumu, tapi kau harus berjanji agar tidak memberitahu siapapun".
"Ada apa erica kenapa aku harus berjanji?".
"Jika kau berjanji aku akan membantumu".
"Baiklah aku berjanji erica".
"Sebenarnya aku memiliki indera keenam, aku bisa melihat makhluk lain di sekitar kita".
"Aku pun sebenarnya sudah lama ingin menanyakan itu padamu erica, karena aku sering melihatmu berbicara sendiri".
"Kau sering memperhatikanku?".
"Iya karena sikapmu yang tiba tiba berubah membuatku sangat penasaran, sehingga aku selalu memperhatikanmu".
"Ternyata kau sudah lama tahu kalau aku bisa berbicara dengan hantu?" tanya erica.
"Iya aku berpikir memang kau bisa melihat dan berbicara dengan mereka" jawab putri.
"Baiklah aku tidak perlu menjelaskan lagi, karena kau sudah tahu putri" ucap erica.
"Iya erica! apa kau bisa membantuku berbicara dengan risa?" tanya putri sambil menatap erica.
"Iya aku akan membantumu! kau tunggu disini sebentar".
Erica keluar dari kantor polisi dan mencari maya serta risa.
"Dimana mereka?" ucap erica sambil melihat sekelilingnya.
"Maya dimana kau?".
Kemudian maya dan risa tiba tiba muncul di belakang erica.
"Erica!!" teriak maya mengagetkan erica.
"Astaga!!! kau mengejutkanku saja maya"ucap erica sambil memegang dadanya.
"Hahahahaha" suara maya tertawa.
"Jangan sering muncul tiba tiba dan membuatku kaget" ucap erica.
"Iya maaf erica, ada apa kau mencari kami".
"Aku ingin membantu risa dan putri dan keluarganya agar mereka bisa berbicara untuk yang terakhir kalinya sebelum risa pergi" ucap erica sambil menatap risa.
"Apa kau mau berbicara kepada keluargamu risa?" tanya maya sambil menatap risa.
"Ehm iya kak aku ingin berbicara dengan mereka" ucap risa.
"Tapi bagaimana cara agar mereka bisa komunikasi erica?" tanya maya.
"Aku akan meminjamkan tubuhku kepada risa" jawab erica.
"Maksudmu risa akan merasukimu dan berbicara kepada keluarganya?".
" Iya maya".
"Mungkin memang itu satu satunya cara! tapi apa mereka akan percaya dengan semua ini?" tanya maya.
"Mereka pasti akan percaya! aku akan menelepon putri dan menyuruhnya mengajak ibu dan ayahnya untuk kemari" ucap erica sambil mengeluarkan handphone nya.
Kemudian erica menelepon putri dan menyuruhnya mengajak orang tuanya bertemu dengannya disamping kantor polisi.
"Iya erica! aku akan mengajak orang tuaku kesana" ucap putri sambil menutup telponnya dan menghampiri orang tuanya.
"Ayah ibu" ucap putri.
"Ada apa putri?" tanya ayahnya putri.
"Bisa ikut denganku keluar sebentar ada yang ingin bertemu dengan ayah dan ibu".
"Siapa yang ingin bertemu dengan kami?" tanya ibunya putri.
"Ikutlah denganku kalian pasti akan tahu siapa dia".
"Baiklah" jawab ayah dan ibunya putri.
Mereka keluar dari kantor polisi dan menuju ke tempat erica yang telah menunggu. Ibu dan ayahnya putri merasa bingung setelah melihat yang akan mereka temui adalah erica.
"Putri bukankah dia temanmu? apa dia yang ingin bertemu?" tanya ibunya putri bingung.
"Iya ibu" jawab putri.
Kemudian putri menceritakan kepada ibu dan ayahnya tentang kemampuan yang dimiliki oleh erica, ibu dan ayahnya putri pun sangat terkejut mendengarnya.
"Benarkah semua yang kau ceritakan?" tanya ibunya kepada putri.
"Iya ibu semua itu benar! makanya erica bisa membantu kita menemukan jasad risa karena dia bisa melihat apa yang tidak bisa kita lihat" ucap putri.
Lalu putri berbicara kepada ibunya bahwa erica akan membantu mereka berbicara kepada risa untuk yang terakhir kali nya.
"Benarkah itu? ibu bisa berbicara dengan risa?".
"Putri kita benar benar bisa berbicara dengan risa?" tanya ayahnya putri.
"Iya, bapak ibu saya bisa membantu kalian untuk berbicara dengan risa" jawab erica tersenyum.
"Bagaimana caranya agar kami bisa berbicara dengannya?" tanya ayahnya risa bingung.
"Dengan meminjamkan tubuhku kepada risa agar dia sendiri yang dapat berbicara dengan kalian" jawab erica sambil menoleh ke arah risa yang ada di sampingnya.
"Jika itu memang bisa kami ingin berbicara dengannya untuk yang terakhir kali" ucap ibunya putri.
"Baiklah bu" jawab erica.
Kemudian erica menyuruh risa agar memasuki tubuhnya dan menyelesaikan semua urusannya yang masih menjadi bebannya.
"Risa masuklah ke dalam tubuhku! dan selesaikan urusanmu" ucap erica sambil menatap risa.
"Terimakasih kak, karena telah membantuku" ucap risa.
"Ayo risa cepat" ucap maya.
"Baik kak" jawab risa.
Kemudian risa memasuki tubuhnya erica dan berbicara kepada keluarganya.
"Haaaaaaaah uuuuuh" suara hela nafas risa yang memasuki tubuhnya erica.
"Ayah ibu kak putri," ucap risa dengan nada sedih.
"Benarkah kau risa?" tanya ibunya putri.
"Risa apa itu kau?" tanya putri.
"Apa kau risa?" tanya ayahnya putri.
"Benar ayah ibu kak putri ini risa" jawab risa.
Lalu ibunya putri langsung berlari memeluk risa yang memasuki tubuhnya erica.
"Risa maafkan ibu nak! hiks hiks hiks" teriak ibunya putri.
"Tidak apa apa bu" ucap risa.
"Selama ini ibu tidak pernah memperhatikanmu dan menyayangimu dengan baik! ibu hanya sibuk dengan urusan ibu sendiri! hiks hiks hiks" ibunya sambil menangis.
"Tak perlu ibu menyalahkan diri sendiri! ini semua sudah nasib risa bu".
"Tapi ibu benar benar menyesal risa, ibu benar benar orang tua yang buruk".
"Tidak ibu, ibu adalah orang tua yang terbaik untuk risa, risa bahagia karena menjadi anaknya ibu" ucap risa tak terasa air mata risa pun jatuh melihat ibunya yang menangis.
"Ibu benar benar menyayangimu nak, maafkan ibu, hiks hiks hiks," ucap ibunya putri menangis dan jatuh terduduk di tanah karena lemas.
"Hiks hiks hiks, ibu risa sangat menyayangimu dan tak pernah menyesal menjadi anakmu" ucap risa sambil menangis dan memeluk ibunya.
Putri dan ayahnya pun ikut menangis mendengar percakapan risa dan ibunya. Maya yang ikut mendengarnya pun menangis karena ketulusan hati risa yang begitu besar.
"Risa ikhlas ibu menerima semuanya, ibu juga harus mengikhlaskan risa" ucap risa sambil menatap ibunya.
"Hiks hiks hiks, iya risa ibu akan mengikhlaskan agar kau bisa pergi dengan tenang".
"Terimakasih ibu" ucap risa tersenyum.
Lalu risa mendekati ayahnya yang sedang menangis.
"Ayah" ucap risa sambil memegangi tangan ayahnya.
"Risa anakku!! maafkan ayah" ucap ayahnya sambil memeluk risa.
"Kenapa ayah harus meminta maaf kepadaku?" ucap risa.
"Maafkan ayah yang tidak pernah memperhatikanmu dan memberikan kasih sayang seorang ayah, hiks hiks hiks" ucap ayahnya sambil menangis.
"Ayah tak perlu menyesali apapun! semua ini sudah takdir risa, dan risa tak pernah menyesal telah menjadi anak ayah," ucap risa sambil tersenyum.
"Risa! hiks hiks hiks,ayah benar benar menyesal".
"Sudahlah ayah jangan bersedih lagi, nanti risa akan sedih melihat ayah seperti ini" ucap risa memegangi pipi ayahnya.
"Risa anakku".
"Lihat ayahku sangat tampan dan baik, aku sangat bangga karena telah menjadi anak ayah" ucap risa sambil memeluk ayahnya.
"Hiks hiks hiks, risa!! ayah menyayangimu nak, semoga kau bahagia disana! surga menunggumu sayang".
"Iya ayah terimakasih karena telah menjadi ayah yang baik untukku" ucap risa tersenyum.
Kemudian risa mendekati kakaknya putri yang tak berhenti menangis.
"Kak putri, kakakku yang paling cerewet" ucap risa menatap putri.
"Hiks hiks hiks, risa adikku!!" teriak putri memeluk risa dengan erat.
"Terimakasih kak, karena telah menjadi kakak yang baik untuk risa," ucap risa sambil memegangi wajah putri.
"Maafkan kakak jika pernah menyakitimu selama ini".
"Risa juga minta maaf jika pernah membuat kakak kesal dan marah".
"Kakak tidak pernah marah dan kesal kepadamu risa hiks hiks hiks."
"Risa sangat menyayangi kakak, kakak adalah kakak yang terbaik di dunia ini, risa sangat bahagia karena pernah menjadi adikmu kak".
"Hiks hiks hiks, maafkan kakak yang tak mengetahui semua ini dengan cepat, jika saja kakak tahu ini semua tak akan terjadi".
"Sudahlah kak, tak perlu menyesali apa pun semuanya sudah terjadi, dan risa ikhlas kak menjalani semua ini".
"Kau benar benar adik yang baik, di umur yang masih kecil kau sudah sangat sabar dan bijak risa, kakak bangga kepadamu" ucap putri sambil memeluk risa.
"Risa juga bangga memiliki kakak!!risa sayang kak putri".
"Adik kecilku sayang hiks hiks hiks".
"Baiklah kak sudah waktunya risa pergi".
"Ayah ibu risa benar benar ingin melihat ayah dan ibu hidup bersama kembali dan melihat kalian bahagia".
Ayah dan ibunya putri saling menatap satu sama lain mendengar keinginan risa yang terakhir.
"Ayah ibu jangan bersedih lagi kan masih ada kak putri disini" ucap risa tersenyum.
"Semoga ayah ibu dan kak putri bisa hidup bersama kembali dan hidup bahagia".
"Risa!!!" teriak putri sedih.
"Kak jadilah anak yang baik ya jangan buat ayah dan ibu sedih lagi, risa sayang kalian semua".
"Risa ayah dan ibu akan rujuk kembali sesuai dengan keinginanmu nak" ucap ayahnya putri.
"Iyaa sayang ibu akan bercerai dengan laki laki brengsek itu!! dan kembali dengan ayahmu!! ibu berjanji" ucap ibunya putri.
"Risa senang mendengarnya, Semoga kalian semua bahagia dan jangan bersedih lagi! risa sayang kalian" ucap risa sambil melambaikan tangan.
Risa kemudian keluar dari tubuhnya erica, dan erica pun tersadar. Maya mendekati risa yang masih bersedih.
"Wooow risa kau benar benar anak yang hebat! di usiamu yang masih kecil kau sudah sangat bijaksana dan sabar menghadapi cobaan hidup yang berat" ucap maya sambil memegangi tangan risa.
"Iya kak jika aku sedih terus bagaimana bisa nanti keluargaku akan mengikhlaskan kepergiaanku" ucap risa tersenyum.
"Kau benar benar anak yang baik, aku bangga padamu adik manis," ucap maya sambil mencubit pipinya risa.
"Kak maya juga punya urusan yang belum selesai ya?" tanya risa.
"Iya risa kakak punya urusan yang belum selesai makanya kakak belum bisa pergi" jawab maya .
"Ooo begitu cepat selesaikan lah urusan kakak agar bisa pergi dengan tenang" ucap risa sambil tersenyum.
"Iya sayang" ucap maya.
Kemudian erica mendekati maya dan risa setelah tersadar kembali.
"Risa sekarang kau sudah tenang kan! semua urusanmu sudah selesai?" tanya erica.
"Iya kak, terimakasih untuk semuanya" ucap risa.
"Sama sama adik cantik".
"Kak erica nanti juga tolong kak maya ya! dia tidak bisa pergi dengan tenang karena urusannya disini belum selesai, kasian kak maya kalau terlalu lama".
"Iya risa! kakak akan membantu kak maya menyelesaikan urusannya" ucap erica sambil menatap maya.
"Iya kak, terimakasih semuanya kak maya dan kak erica!! sudah waktunya risa pergi, daa daa kak" ucap risa sambil melambaikan tangan dan pergi menghilang.
Putri ayah dan ibunya mendekati erica dan mengucapkan terimakasih kepada erica karena telah membantu mereka .
"Terimakasih nak karena telah membantu kami" ucap ibunya putri.
"Iya nak jika kau tidak membantu kami mungkin sampai saat ini kami tidak bisa menemukan risa" ucap ayahnya putri.
"Sama sama pak bu, saya ikhlas membantu" jawab erica.
"Terimakasih untuk semuanya erica" ucap putri.
"Iya put! jangan bersedih lagi ya".
"Iya erica" ucap putri.
"Baiklah putri! bapak ibu saya permisi mau pamit pulang hari karena hari sudah malam" ucap erica.
"Iya nak! hati hati di jalan" ucap ibunya putri.
"Nak kau pulang dengan apa sudah malam begini apa perlu saya antar dengan mobil?" ucap ayahnya putri.
"Tidak perlu pak! saya naik taksi saja, rumah saya tidak jauh dari sini" jawab erica.
"Baiklah hati hati dijalan nak" ucap ayahnya putri.
Handphone erica pun berbunyi, ternyata ibunya erica menelepon karena khawatir dengan erica yang belum pulang.
"Kring kring" suara handphone.
"Iya halo," erica mengangkat handphonenya.
"Erica masih dimana sayang? ini sudah malam kenapa belum pulang?" tanya ibunya erica.
"Iya ibu ini erica sudah mau pulang, erica masih berada di kantor polisi".
"Kenapa kau berada di kantor polisi sayang!!! apa terjadi sesuatu padamu," ucap ibunya erica terkejut.
"Tidak terjadi apa apa denganku bu, aku hanya membantu temanku tadi".
"Apa kau tidak apa apa sayang".
"Aku baik baik saja bu".
"Ooo syukurlah cepatlah pulang, atau ibu suruh supir untuk menjemputmu".
"Tidak usah bu! biar erica naik taksi saja, ini sebentar lagi taksi nya sampai".
"Baiklah hati hati dijalan sayang!".
"Iya bu" ucap erica sambil mengakhiri telponnya.
Kemudian taksinya sampai dan erica pulang kerumahnya. Erica dan maya merasa sangat lega karena telah menyelesaikan semua permasalahan yang menimpa risa. Dan membuatnya pergi dengan tenang dengan menyelesaikan semua urusannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments