Maya dan erica yang menuju ke belakang rumah ibunya putri, pergi dengan diam diam tanpa memberi tahu siapapun mereka ingin mencari jasad risa yang telah dikubur oleh ayah tirinya.
"Apa benar tempatnya disini maya" ucap erica melihat sekelilingnya yang penuh dengan rumput dan pohon yang rimbun.
"Benar disini tadi malam risa bilang kalau dia dikubur disini" jawab maya sambil berpikir.
"Kira kira dimana mungkin ada petunjuk lain maya" ucap erica melihat sekeliling dan mencari kalau ada petunjuk dimana jasad risa dikuburkan.
"Pasti ada didekat sini kita harus lebih teliti lagi mencarinya erica" ucap maya sambil terus mencari dan melihat sekelilingnya.
"Kira kira dimana risa di kuburkan" ucap erica kesal.
"Dimana risa kenapa dia tidak muncul disini?" ucap maya.
"Maya sepertinya mau hujan sudah mulai mendung" ucap erica sambil melihat ke langit.
"Risa dimana kau? muncullah disini kami memerlukanmu!" teriak maya.
Kemudian risa muncul di hadapan maya, erica dan maya pun mendekati risa.
"Risa dari mana saja kau?" tanya maya menatap risa.
"Aku tadi sedang melihat ibuku yang sedang menangis di kamarnya" jawab risa.
"Adik kecil saya erica temannya maya" ucap erica tersenyum kepada risa.
"Kakak bisa melihatku?" tanya risa heran.
"Iya! kakak bisa melihatmu, karena kakak punya kelebihan bisa melihat makhluk lain" jawab erica.
"Ooo makanya kakak bisa berteman dengan kak maya ya?" tanya risa.
"Iya" ucap erica.
"Risa dimana kau dikubur oleh ayah tirimu?" tanya maya.
"Di sana kak! di bawah pohon beringin besar itu!" jawab risa sambil menunjuk ke arah pohon beringin.
"Di sana maya ayo kita kesana," ucap erica sambil berjalan menuju pohon beringin itu.
Erica melihat ada galian yang tanah nya masih baru.
"Sepertinya disini maya jasad risa dikuburkan" ucap erica sambil menunjuk ke bawah pohon beringin.
"Risa benar disini kau dikuburkan?" tanya maya kepada risa.
"Benar kak disini aku dikubur" jawab risa menunjuk ke arah gundukan tanah di bawah pohon beringin.
"Erica coba kau menggalinya".
"Kok aku sendiri yang menggalinya? bantu aku maya".
"Bagaimana aku membantumu? aku kan hantu".
"Ooo iya aku lupa maya" ucap erica tersenyum.
"Cepatlah erica sudah mau turun hujan"
"Iya sebentar aku mencari sesuatu untuk dapat menggalinya," ucap erica sambil mencari sesuatu yang dapat membantunya menggali tanah itu.
Erica pun mulai menggali tanah itu dengan menggunakan potongan kayu yang dia temukan.
"Srek srek srek" suara erica menggali tanah.
"Maya lihat!!!!"
"Ada apa erica?"
"Lihat ada sebuah tangan anak kecil,"
"Teruslah menggali erica,"
"Iya," jawab erica.
Erica terus menggali dan dia akhirnya menemukan jasad risa yang sudah mulai membusuk.
"Huak huaak" erica merasa mual dan muntah karena mencium aroma busuk dari jasad risa.
"Maaf aku benar benar mual dengan bau nya," ucap erica.
"Iya erica tidak apa apa" jawab maya.
"Maafkan aku kak" ucap risa sedih.
"Tidak apa apa adik kecil, kakak baik baik saja"
"Kejam sekali laki laki sialan itu!! membuatmu sampai seperti ini" ucap maya marah sambil menatap jasad risa yang sudah mulai membusuk.
Tiba tiba ayah tirinya putri datang mendekati mereka.
"Sedang apa kau disini?" teriak ayah tirinya putri sambil menunjuk erica.
"Siapa kau?" tanya erica terkejut.
"Aku orang yang memiliki tempat ini."
"Apa kau ayah tirinya putri dan risa?"
"Kenapa kau bisa mengenal putri dan risa?"
"Aku teman satu sekolahnya putri."
"Berani sekali kau datang sendirian kemari, apa yang sedang kau lakukan disini?"
Ayah tirinya putri melihat kearah bawah pohon beringin yang di gali oleh erica, dan dia terkejut bahwa erica menemukan jasad risa yang telah di kubur oleh nya.
"Apa kau yang menggalinya?" tanya ayah tirinya putri.
"Iya memangnya kenapa jika aku yang menggalinya," ucap erica.
"Berani sekali kau ikut campur dengan urusanku."
"Kau memang benar benar laki laki yang jahat, karena telah membunuh risa dan menguburnya disini!!" teriak erica menunjuk ke arah jasad risa.
"Aku tidak membunuhnya, dia meninggal karena terjatuh."
"Lalu kenapa kau tidak memberi tahu orang bahwa risa telah meninggal? malah kau menguburnya disini."
"Aku ada alasan sendiri tak usah ikut campur dengan urusanku."
"Erica hati hati dengannya" ucap maya berbisik kepada erica.
"Dia yang telah membunuhku kak" ucap risa sambil menunjuk ayah tirinya.
"Iya risa aku tahu" jawab erica menatap tajam ayah tirinya risa.
"Sedang berbicara dengan siapa kau?" tanya ayah tirinya risa.
"Tak perlu kau tahu aku berbicara dengan siapa."
"Dasar gadis aneh!! tapi kau cantik juga lumayan untuk ku nikmati."
"Jangan mendekat" ucap erica.
"Kau berani sekali ikut campur urusanku, datang kemari sendiri, kau akan ku nikmati dan kubunuh seperti risa."
"Dasar laki laki brengsek" ucap maya kesal.
"Jangan mendekatiku" ucap erica.
"Kemarilah gadis cantik, hahahahaha".
"Maya tolong aku."
"Iya erica." ucap maya.
Ayah tirinya putri mendekati erica, erica pun berlari. ayah tirinya mengejar erica. Kemudian maya memasuki tubuh erica karena takut terjadi sesuatu kepada erica.
Erica berhenti berlari, maya yang telah memasuki tubuh maya merasa sangat marah dan kesal.
"Kenapa kau berhenti berlari gadis cantik."
"Karena aku ingin membalasmu laki laki brengsek!!!" teriak maya.
Maya langsung meninju muka ayah tirinya putri dan dia terjatuh ke tanah.
"Kenapa bisa kau menjadi sangat kuat?" tanya ayah tirinya putri.
"Apa kau baru tahu kalau aku sangat kuat!! kau pikir semua perempuan di dunia ini lemah!!!" pekik maya.
Maya kembali meninju dan memukul ayah tirinya putri.
"Rasakan ini pria brengsek!!!" teriak maya.
"Bak buk bak buk" suara maya memukul.
"Ampun ampun, aku sungguh minta maaf."
"Minta maaflah kepada risa dan keluarganya."
"Aku akan meminta maaf dan mempertanggung jawabkan perbuatanku".
"Tapi sebelum itu rasakan dulu pembalasanku, ini untuk risa yang telah kau bunuh," ucap maya mengarahkan tangannya ke wajah ayah tirinya putri dan memukulnya.
"Buuuuuk" suara maya memukul wajah ayah tirinya putri.
Maya memukul ayahnya putri sampai dia tak sadarkan diri, kemudian maya mengambil handphone nya dan menelepon polisi juga menelepon putri. Maya memberi tahukan bahwa dia telah menemukan risa.
"Nguing nguing nguing" suara mobil ambulance.
Polisi dan mobil ambulance datang ke lokasi kejadian, dan menangkap ayah tirinya putri dan membawa jasad risa untuk di otopsi dirumah sakit. Ibunya putri yang mengetahui kematian anak nya karena suaminya sangat terpukul. Putri yang datang pun menjerit histeris melihat adiknya yang telah meninggal.
"Tidak!!! anakku tak mungkin meninggal!!!" teriak ibunya putri histeris.
"Risa!!!!" teriak putri.
"Hiks hiks hiks, risa anakku kenapa kau pergi meninggalkan ibu!" teriak ibunya putri menangis sambil memukul mukul dadanya.
"Hiks hiks hiks, risa adikku maafkan kakak yang tak bisa membantumu saat kau sedang kesulitan hiks hiks," ucap putri sambil menangis menatap kantong mayat adiknya.
"Sudahlah putri ikhlaskan adikmu" ucap erica sambil memegangi bahunya putri.
Maya sudah keluar dari tubuhnya erica, dan maya menemani risa melihat ibu dan kakaknya. Kemudian ayahnya putri pun datang.
"Dimana dimana risa?" tanya ayahnya putri.
"Maaf pak! apakah anda ayah kandung dari korban ini?" ucap pak polisi.
"Apa pak anakku telah meninggal?" ucap ayahnya putri terkejut.
"Iya pak! kemungkinan korban telah meninggal lebih dari 3 hari".
"Siapa pelakunya pak?" tanya ayahnya putri.
"Untuk sementara tersangka utama adalah ayah tirinya korban".
"Apa dia!".
"Dasar pria keparat! berani dia membunuh anakku" ucap ayahnya putri.
Ayahnya putri berlari dan mendekati ayah tirinya putri yang berada di dalam mobil polisi.
"Keparat kau!" teriak ayahnya putri.
Ayahnya putri menarik keluar dari mobil ayah tirinya putri dan memukulinya.
"Baaak buk bak buk" suara pukulan.
"Dasar kau keparat!!!! apa kesalahan anakku sampai tega kau membunuhnya!" teriak ayahnya putri.
Polisi pun memisahkan mereka, ayah tirinya putri hanya terdiam dengan tangannya yang telah di borgol oleh polisi.
"Sudahlah pak! serahkan semuanya kepada kami! semuanya akan di proses sesuai hukum yang berlaku!" ucap pak polisi sambil memegangi tangan ayahnya putri.
"Risa!!! hiks hiks hiks!!" teriak ayahnya putri sambil menangis.
"Maafkan ayah karena kurang memperhatikan dan menyayangimu" sambil memukul mukul dadanya.
Risa yang melihat ayah dan ibunya serta kakaknya yang menangis karena kepergiaannya menjadi sangat sedih. Maya pun menenangkan risa.
"Hiks hiks hiks" risa menangis.
"Ada apa risa kenapa kau menangis?" tanya maya.
"Aku sedih melihat ayah ibu dan kak putri yang menangis karena kepergianku" ucap risa sambil menangis.
"Risa mereka menangis karena sangat menyayangimu, makanya mereka sedih, tetapi mereka juga akan senang jika risa tidak bersedih lagi dan pergi dengan tenang," ucap maya sambil menatap risa.
"Benarkah itu kak?".
"Iya benar risa".
Erica menceritakan semua kejadian yang menimpa risa kepada polisi. Dari risa yang sering disiksa, dipukuli, bahkan sampai di perkosa serta dibunuh oleh ayah tirinya. Mendengar semua cerita risa ibunya risa semakin marah.
"Apa benar semua ini?" tanya ibunya putri sambil menatap erica.
"Benar bu ada kemungkinan seperti itu! ibu jg bisa melihat semua bukti di jasad risa! akan lebih jelasnya nanti setelah di otopsi di rumah sakit" jawab erica.
Mendengar itu semua ibunya putri langsung berlari dan mendekati suaminya yang berada di mobil polisi.
"Brengsek kau" teriak ibunya putri.
"Paaaak" suara ibunya putri yang menampar.
"Kau bukan manusia, tapi iblis!!! tega kau memperlakukan anakku seperti itu!! dia hanya anak anak!!" teriak ibunya putri sambil menunjuk kantong jasad risa.
"Maafkan aku, aku khilaf," ucap ayah tirinya putri.
"Apa kau bilang khilaf!!! ini kau bilang khilaf!!!" teriak ibunya putri.
"Rasakan ini!!!" pekik ibunya putri sambil menjambak rambut suaminya.
"Aaaarhhhhggg!!!! sakittt!! maafkan aku!" teriak ayah tirinya putri yang merasa kesakitan.
"Bu sudah ibu lepaskan dia" ucap pak polisi sambil menarik ibunya putri.
"Ingat mulai sekarang kita bukan suami istri lagi! aku akan menuntut cerai darimu!" teriak ibunya putri geram.
"Baiklah semuanya kita akan membawa tersangka ke kantor polisi dan jasad korban dibawa kerumah sakit untuk di otopsi," ucap pak polisi yang menyuruh semua orang untuk bersiap pergi.
"Untuk TKP di pasang garis polisi dan jangan ada yang mendekati tempat ini sampai proses penyelidikan selesai".
"Untuk semua saksi nanti tolong berikan keterangan di kantor polisi! dan nona erica saya berterima kasih karena telah membantu kami," ucap pak polisi.
"Sama sama pak" jawab erica.
"Nanti tolong berikan kesaksian di kantor polisi".
"Baik pak" ucap erica.
Polisi pun pergi membawa tersangka ke kantor polisi, dan jasad risa di bawa kerumah sakit untuk di otopsi. Ibunya risa dan ayahnya serta putri masih di larut kesedihan karena kepergiaan risa yang begitu menyedihkan. Erica dan maya tetap akan membantu menyelesaikan masalah risa sampai semuanya selesai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Zaitun
jahat banget anak umur 9 tahun di perkosa
2021-08-23
2
Tar@034
lanjut thor
2021-03-31
2