Setelah kejadian yang menimpa erica, maya berjanji tak akan meninggalkan erica sendiri lagi. Cindy yang mengira rencananya berhasil dia sangat bergembira dan merayakan dengan berpesta dengan teman temannya dirumah cindy. Tetapi genta preman yang dia bayar menelepon dan mengabarinya bahwa rencana mereka telah gagal. Cindy pun terkejut mendengar ucapan genta.
"Kriiiiing kriiiiing" suara handphone cindy.
Cindy mengangkat handphonenya sambil berdiri.
"Halo! iya genta ada apa bagaimana sudah kau lakukan sesuai permintaanku?" tanya cindy.
"Maaf! kami tidak bisa melakukan apa yang kau perintahkan," jawab genta.
"Apa maksudmu? aku tak mengerti?" tanya cindy heran.
"Rencana kita sudah gagal!!!" teriak genta.
"Apa! bagaimana bisa gagal? sebenarnya apa yang terjadi?" ucap cindy marah.
"Ada seorang pria yang menolongnya! dan ternyata gadis itu tidak pingsan malah dia juga ikut menghajar kami sampai babak belur," jawab genta kesal.
"Apa! bagaimana bisa orang yang ku beri obat tidur dan pingsan bisa bangun? apalagi sampai menghajar kalian semua," ucap cindy heran.
"Kau tidak melihatnya secara langsung, gadis itu benar benar hebat berkelahi, kita saja sampai kalah melawan dia," ucap genta.
"Kalian pasti membohongiku kan, aku tak percaya dengan perkataan kalian," ucap Cindy.
"Buktikan saja sendiri jika kau tidak percaya dengan perkataan kami!!!!" teriak genta marah.
"Tunggu, katamu tadi ada seorang pria yang menolongnya? kau tahu siapa dia?" tanya cindy.
"Aku tak mengenalnya! tetapi sepertinya dia juga dari sekolah yang sama dengan kalian, karena dia memakai seragam sekolahmu" jawab genta.
"Apa dia adalah evan?" ucap cindy.
"Entahlah mungkin kau mengenalnya" ucap genta.
"Baiklah aku akan memastikan apa yang kau ceritakan! tapi jika kau berbohong kau akan menerima akibatnya" ucap cindy.
"Baiklah," jawab genta.
Cindy menutup telponnya dan penasaran dengan pria yang menolong erica. Dia pun heran kepada erica karena masih bisa sadar setelah meminum obat tidur yang sangat banyak.
"Aku akan memastikan semuanya besok," ucap cindy di dalam hati.
"Teman teman kita bubar dulu malam ini, aku ingin istirahat," ucap cindy sambil berjalan menuju kamar tidur.
"Cindy apa terjadi sesuatu?" tanya teman teman cindy heran.
"Tidak ada apa apa,pulanglah besok kita berjumpa di sekolah," jawab cindy sambil menutup pintu kamarnya.
"Baiklah sampai jumpa besok" ucap teman teman cindy.
Keesokan harinya di sekolah cindy langsung berlari ke kelasnya untuk melihat erica dan memastikan semua yang dikatakan oleh genta.
Dia melihat erica yang sedang duduk, sambil memegangi kepalanya erica seperti masih lemas dan mengantuk.
Cindy berjalan untuk mendekati erica, tetapi ada yang menarik tangannya keluar dari kelas menuju ke gudang sekolah.
"Hei, kau lepaskan tanganku!" teriak cindy.
Lelaki itupun menatap cindy dengan mata yang penuh kemarahan. Cindy terkejut ternyata yang menarik tangannya adalah evan.
"Ikut aku sebentar, ada yang ingin ku bicarakan" ucap evan menatap cindy.
"Baiklah" jawab cindy.
Setelah sampai di gudang sekolah evan langsung melepaskan tangannya dari cindy.
"Aku ingin bertanya kepadamu cindy, jawablah dengan jujur," ucap evan memandangi wajah cindy.
"Apa yang ingin kau tanyakan padaku evan?" tanya cindy heran.
"Apa yang kau lakukan kemarin terhadap erica?" tanya evan.
"Tidak! aku tidak melakukan apapun terhadap erica," jawab cindy gemetar.
"Jangan berbohong padaku cindy!" sentak evan.
"Aku tak berbohong padamu!" teriak cindy.
"Kemarin kau ingin mencelakai erica bukan," ucap evan marah.
"Apa maksudmu aku tidak mengerti evan," jawab cindy.
"Sudahlah cindy, kau jangan berbohong lagi kepadaku," ucap evan menatap cindy.
"Apa buktinya jika memang aku ingin mencelakai erica?" tanya cindy.
"Kau ingin bukti! baiklah ini buktinya," jawab evan sambil mengeluarkan handphonenya.
Evan menunjukkan rekaman video pengakuan dari genta. bahwa dia yang di perintahkan oleh cindy untuk mencelakai erica dengan imbalan memberikannya uang. Tenyata kemarin evan sengaja merekam semua pengakuan dari genta untuk dijadikan bukti. Cindy pun hanya terdiam melihat video itu.
"Sekarang apa penjelasanmu cindy?" tanya evan kesal.
"Baiklah, aku mengakuinya, memang aku yang menyuruh mereka untuk mencelakai erica!" teriak cindy.
"Kenapa kau ingin mencelakai dia cindy?" tanya evan.
"Aku membencinya sangat membencinya," ucap cindy geram.
"Kenapa kau membenci erica? dia tidak pernah mengganggumu?" tanya evan.
"Aku membencinya karena dia menyukaimu evan! apalagi sekarang kau mulai memperhatikan dia," ucap cindy sambil menangis.
"Apa yang salah dengan itu? kita juga tidak ada hubungan apa apa, kenapa kau harus marah?" tanya evan.
"Itu semua karena aku menyukaimu evan! aku cemburu melihat kau mulai memperhatikan dia daripada aku," ucap cindy sambil menghapus air mata dengan tangannya.
"Maafkan aku cindy, aku tak bisa membalas rasa sukamu," ucap evan sambil menatap mata cindy.
"Kenapa kau tidak bisa menyukaiku evan? apa kurangnya aku?" tanya cindy.
"Kau tidak kurang apa pun cindy, kau sangat sempurna sebagai wanita, cuma aku tak bisa menyukaimu, karena kau telah ku anggap sebagai sahabatku," jawab evan.
" Apa sahabat! jadi kau selama ini hanya menganggapku sahabat," ucap cindy.
"Iya cindy, tidak lebih dari itu," ucap evan sambil memegang tangan cindy.
"Aku membencimu evan!" teriak cindy sambil menepis tangan evan.
Cindy berlari meninggalkan evan, evan menjadi merasa bersalah kepada cindy karena tak dapat menyukainya. Karena evan menyadari bahwa dia mulai menyukai erica.
Maya yang berdiri disamping erica, merasa khawatir melihat keadaan erica yang masih terlihat lemas, karena pengaruh obat tidur yang sangat banyak yang di berikan cindy kepada erica kemarin. Karena merasa kepalanya yang masih pusing erica pun tertidur di kursi. Maya yang melihat erica tertidur langsung memasuki tubuhnya.
"Erica istirahatlah dulu, biar diriku yang mengerjakan semuanya hari ini," ucap maya di dalam hati.
Saat maya memasuki tubuh erica, maya merasakan ada kehadiran hantu lainnya di dekatnya. Maya melihat sekelilingnya, dia melihat ada hantu anak kecil yang mengikuti putri teman erica di belakangnya. Hantu itu tampak sedih sekali, Maya penasaran dengan hantu anak kecil itu dan terus menatapnya. Hantu itu pun menyadari keberadaan maya di ruang kelas itu, karena takut hantu itu kemudian menghilang.
"Loh! kemana anak kecil itu tadi?" ucap maya sambil menoleh ke kanan dan kekiri mencari hantu itu.
"Siapa yang kau cari erica?" tanya putri heran sambil menatap maya.
"Oo tidak, aku tidak mencari apa apa," jawab maya sambil menggaruk garuk kepalanya.
"Ooo" ucap putri .
"Ehm boleh aku bertanya kepadamu?" tanya maya sambil menatap putri.
"Emangnya apa yang ingin kau tanyakan erica?" jawab putri.
"Apa kau punya adik atau saudara yang masih kecil yang meninggal dalam waktu dekat ini?" tanya maya.
"Iya aku memang mempunyai saudara perempuan, tetapi dia tidak meninggal," jawab putri.
"Benarkah itu?" tanya maya heran.
"Iya! memangnya kenapa erica kau menanyakan itu?" tanya putri heran.
"Ooo tidak! aku hanya ingin bertanya saja," jawab maya sambil melipat kedua tangannya di atas meja.
"Oo iya erica" ucap putri.
"Ooo iya putri, apa saudaramu tinggal satu rumah denganmu?" tanya maya.
"Aku tidak satu rumah dengannya," jawab putri.
"Kenapa kalian tidak satu rumah? bukankah kalian saudara?" tanya maya heran.
"Itu karena orang tua kami bercerai, aku ikut ayahku dan dia ikut ibuku," jawab putri.
"Ooo begitu, kalau boleh aku tahu kapan terakhir kalian bertemu?" tanya maya.
"Ehm mungkin sekitar 3 hari yang lalu" jawab putri.
"Apa kau akhir akhir ini ada merasa sesuatu yang aneh di dekat? atau terjadi sesuatu?" tanya maya.
"Tidak aku tidak merasakan apapun yang aneh di dekatku, ataupun kejadian yang aneh," jawab putri.
"Benarkah?" tanya maya menatap putri dengan serius.
"Iya! memangnya ada apa erica? kenapa kau bertanya tentang saudaraku?" tanya putri heran.
"Ooo tidak apa apa aku hanya penasaran saja dengan saudaramu," jawab maya tersenyum.
Maya tetap merasa curiga jika terjadi sesuatu dengan saudara putri, karena dia telah menjadi hantu dan mengikuti putri setelah menjadi hantu.
"Aku akan mencari tahu sebenarnya siapa hantu itu? dan apa yang di inginkan nya?" ucap maya di dalam hati.
Hantu anak kecil itu muncul kembali dan mengintip dari luar ruang kelas karena takut dengan maya jika dia masuk ke dalam ruang kelas. Maya yang menyadari kehadiran hantu itu juga terus memandangi keluar kelas.
"Ternyata dia masih ada disini! tapi kenapa dia sepertinya takut denganku?" ucap maya di dalam hati.
"Ada apa erica? kenapa kau melamun sambil melihat ke arah luar ruang kelas?" tanya putri sambil menepuk bahu maya.
"Haa, ooo putri, aku tidak kenapa kenapa," jawab maya tersenyum.
Hantu anak kecil itu pun kembali menghilang, dan sangat membuat maya merasa penasaran dengan kehadirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Anisbasri
apakah hantu kecil adiknya si putri ya
2021-09-02
1
Zaitun
wes1🤔
2021-08-23
2