Pagi pun menjelang seperti biasa kegiatan rutinitas erica pagi bersiap untuk berangkat ke sekolah.
"Ehm huaaaah," erica menguap bangun dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi.
Erica pun mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah. Saat erica memakai pakaian dan berdandan maya pun muncul di sampingnya.
"Pagi erica," ucap maya sambil tersenyum.
"Ternyata kau maya mengagetkanku saja, bagaimana penampilanku hari ini?" tanya erica sambil bercermin di kaca.
"Eehhmm lumayan untuk pemula" jawab maya sambil memegang dagunya.
"Apa ada yang kurang di penampilanku?" tanya erica sambil memutar mutar badannya di depan cermin.
"Hanya tinggal sedikit bantuan di wajahmu, sini aku perbaiki!" ucap maya sambil mendekati erica.
Maya pun memperbaiki make up erica, yang membuatnya semakin cantik.
"Wow erica kau sangat luar biasa, coba lihatlah ke cermin sekarang," kata maya sambil memutarkan badan erica ke depan cermin.
"Apa benar itu diriku maya?" kata erica sambil memegang wajahnya.
"Iya erica itu dirimu! kau hanya tidak pernah memperdulikan penampilanmu selama ini, sebenarnya kau sangat cantik luar biasa" jawab maya tersenyum.
"Kau benar maya aku selama ini tidak pernah memperhatikan diriku sendiri," kata erica.
"Baiklah ayo kita berangkat ke sekolah, kau siap erica aku akan memasuki tubuh lagi sampai sekolahmu selesai," kata maya menatap erica.
"Apa tidak apa apa jika kau terus masuk ke dalam tubuhku maya?" tanya erica.
"Ini semua demi kebaikanmu erica," jawab maya sambil kedua tangannya memegang bahu erica.
"Baiklah maya jika itu memang harus," jawab erica sambil menatap mata maya.
Maya pun memasuki tubuh erica kembali, Maya sebenarnya hanya ingin membantu erica agar dia tidak lagi di bully teman temannya di sekolah. Maya pun keluar kamar dan menuju ke ruang makan.
"Hai ibu ayah apa kabar pagi ini?" ucap maya sambil mencium pipi ibu dan ayahnya.
"Aku langsung pergi berangkat ke sekolah ibu ayah" ucap maya.
"Tunggu erica apa kau tidak mau sarapan dulu sebelum berangkat ke sekolah?" ucap ibunya.
"Tidak bu! nanti aku makan di sekolah saja ini sudah hampir telat, daa ibu ayah sampai jumpa," ucap maya sambil berlari keluar menuju mobil.
"Ayo pak kita berangkat ke sekolah!!" ucap maya sambil masuk ke dalam mobil.
"Baik non," jawab pak darmin.
Setelah sampai di sekolah, maya turun dari mobil dan tasnya terjatuh, tiba tiba tasnya diambilkan oleh seseorang dan maya pun terkejut.
"Ini tasmu erica lain kali hati hati ya."
"Iya terimakasih," jawab maya sambil mengambil tasnya lalu dia melihat orang yang membantunya ternyata evan.
"Ayo kita masuk sebentar lagi kelas akan dimulai," kata evan sambil memegang bahu maya.
"Ooo iya baiklah," jawab maya.
Pelajaran pun di mulai guru mereka masuk ke kelas.
"Baiklah anak anak hari ini kita akan belajar pelajaran olahraga basket, kemarin masih banyak yang belum mendapatkan nilai untuk pelajaran ini terutama kau erica!!" ucap pak guru.
"Saya pak" jawab maya sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya terus siapa lagi kalau bukan kau, kau hanya pintar di pelajaran saja tapi di olahraga kau sangat payah," ucap pak guru.
"Hahaha hahahahaha" semua siswa di kelas tertawa.
"Baiklah kalau begitu akan ku tunjukkan kemampuanku," kata maya di dalam hatinya sambil tersenyum.
Para siswa pun pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaian olahraga mereka. Saat maya mengganti pakaiannya dia di datangi kembali oleh cindy dan teman temannya.
"Prakkkk" suara pintu yang di pukul cindy.
"Hei kau cupu akan ku permalukan kau di lapangan nanti!" teriak cindy tersenyum sinis.
"Oowwww kau membuatku takut cindy, kita lihat saja nanti siapa yang akan di permalukan di lapangan diriku atau dirimu!!!!" teriak maya sambil menunjuk muka cindy.
"Berani kau menantangku cupu" jawab cindy kesal.
Maya pun langsung pergi keluar dari ruang ganti menuju lapangan olahraga.
"Wow sekarang berani sekali erica melawan cindy," kata teman teman cindy berbisik bisik.
Mendengar itu membuat cindy semakin kesal dan marah. Dia pun langsung berlari menuju lapangan olahraga, teman temannya mengikutinya di belakang.
Setelah semua murid berkumpul pelajaran pun dimulai, terlihat dari jauh evan terus memperhatikan maya atau erica.
"Sekarang gadis ini benar benar membuatku menjadi penasaran!!," kata evan.
"Apa katamu van? kau mulai penasaran dengan erica?" tanya teman evan.
"Siapa yang tidak penasaran dengan perubahan dia yang sangat drastis seperti itu!" jawab evan tersenyum.
"Kau benar juga sekarang erica menjadi gadis yang cantik!!" kata teman evan sambil menggaruk kepalanya.
"Kita lihat apa yang akan dilakukan lagi olehnya hari ini" kata evan sambil memandang erica.
Semua siswa berbaris dan bergiliran melempar bola ke ring basket, banyak siswa yang gagal dan hanya cindy yang bisa, setelah giliran maya tiba.
"Erica maju sekarang giliranmu," ucap pak guru.
"Baik pak" jawab maya sambil maju ke depan.
"Hei cupu apa kau bisa melempar bola? setahuku kau hanya bisa memegang pena saja!!!" ucap cindy mengejek erica.
Maya hanya diam dan tersenyum mendengar ejekan cindy kepadanya, maya langsung mengambil bola dan melemparnya hanya dengan satu tangan bolanya masuk ke ring dengan sempurna. Semua orang terkejut melihat kemampuan erica yang tiba tiba bisa menjadi hebat. Maya langsung berjalan mendekati cindy.
"Bagaimana penampilanku cindy," ucap maya tersenyum.
"Kau hanya beruntung saja bisa memasukkan bola, bukan berarti kau hebat" teriak cindy.
"Apa perlu kita bertanding di lapangan cindy?" tanya maya tersenyum sinis.
"Baiklah siapa takut bertanding denganmu!!!" jawab cindy.
Semua orang langsung bersorak mendengar pertandingan antara cindy dan erica di lapangan. Pak guru nya pun mengizinkan mereka bertanding menunjukkan kemampuan mereka masing masing.
Maya pun bersiap siap dengan melakukan pemanasan di pinggir lapangan. Tiba tiba ada yang mendekatinya.
"Erica semoga kau menang, dan ini minuman untukmu."
"Terimakasih," jawab maya sambil menoleh ke arah orang yang memberikannya minuman.
"Kau evan!!" kata maya kaget.
"Iyaa aku mendukungmu" jawab evan tersenyum.
Cindy pun melihat evan yang menghampiri erica dan semakin membuatnya kesal dan marah.
"Ayoo cindy dan erica kalian masuk ke lapangan dan mulai pertandingan." ucap pak guru.
Cindy dan maya langsung memasuki lapangan untuk memulai pertandingan.
"Prittttttttt" suara peluit di tiup tanda pertandingan di mulai.
Bola basketpun dilempar dan maya yang dapat merebutnya, maya dengan cepat dan gesit memainkan dan melempar bola masuk ke dalam ring, dan tak memberikan kesempatan sedikitpun kepada cindy. Semua orang berteriak memanggil nama erica yang membuat cindy semakin kesal. Maya mendekati cindy dan berbisik kepadanya.
"Ayooo cindy katamu kau hebat dan bisa mengalahkan ku," kata maya tersenyum.
"Awas kau erica," ucap cindy kesal.
Pertandingan pun lanjut dan sampai selesai cindybtak mendapat 1 poin pun, karena maya tak memberikan kesempatan kepada cindy untuk merebut bola darinya. Pak guru mereka pun sangat terkejut dengan kemampuan yang dimiliki erica.
"Prittttttttttt" suara peluit menandakan pertandingan selesai.
"Pertandingan selesai, pemenangnya erica!!!" teriak pak guru.
Maya langsung berlari keluar lapangan dan berteriak aku menang. Semua orang berteriak memanggil nama erica. Cindy marah dan kesal dia langsung meninggalkan lapangan, Evan pun datang menghampiri maya(erica). membawakan handuk kecil untuknya.
"Selamat erica, ini handuk untuk mengelap keringatmu," kata evan sambil memberikan handuk kepada maya.
"Ooo iya terimakasih evan," jawab maya mengambil handuk dan mengelap keringatnya.
"Aku tak tahu jika kau pintar juga bermain basket, biasanya kau melempar bola pun tak bisa?" tanya evan heran sambil menatap erica.
"Oo itu aku sering berlatih dirumah akhir akhir ini, makanya aku bisa walaupun tidak semahir dirimu evan" jawab maya tersenyum.
"Oo begitu kapan kapan kita nanti latihan bersama ya?" tanya evan memegang tangan erica.
"Baiklah evan," jawab maya sambil mengedipkan mata nya.
"Ericaaa!!!! kemari sebentar," ucap pak guru.
"Iyaaa pak!!" jawab maya.
"Baiklah evan nanti kita mengobrol lagi, daaaa" ucap maya berjalan meninggalkan evan.
"Aku baru menyadari bahwa banyak sesuatu yang luar biasa di dalam dirinya," kata evan di dalam hati.
Evan pun meninggalkan lapangan olahraga dan kembali ke kelasnya.
"Erica! sejak kapan kau belajar basket?" tanya pak guru.
"Baru baru ini saya belajar pak" jawab maya sambil menggigit bibirnya.
"Baru katamu belajar, wow ternyata kau punya bakat terpendam, bagaimana jika kau masuk ke club basket wanita?" tanya pak guru.
"Ehm baiklah pak aku akan memikirkannya" jawab maya.
"Kasih tahu bapak jawabanmu secepatnya ya!" kata pak guru.
"Baik pak" jawab maya.
"Baiklah anak anak pelajaran olahraga hari ini selesai, ganti pakaian dan masuk ke kelas!!" ucap pak guru.
"Baik pak" ucap semua murid.
"Erica" ucap teman teman perempuannya.
"Boleh kami menjadi temanmu? kau sangat keren hari ini?" tanya semua teman perempuannya.
"Tentu saja boleh," jawab maya tersenyum.
Mereka semua meninggalkan lapangan olahraga menuju ruang ganti dan masuk ke kelas untuk memulai pelajaran selanjutnya.
Cindy yang benar benar kesal karena dipermalukan oleh maya merasa sangat marah dan dendam kepadanya.
"Awas kau erica!!! aku akan membalasmu," ucap cindy kesal.
"Aku akan membuatmu menyesal!!!! haaaaaaaaaa" teriak cindy di kamar kecil sambil memukul pintu.
Cindy menyusun rencana untuk membalas dan mempermalukan erica, karena dia benar benar merasa tersaingi, dan dia cemburu karena evan mulai memperhatikan erica daripada dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Zaitun
wik wk
2021-08-23
2