Setelah sampai dirumahnya erica, dia menyadari bahwa telah dikuti oleh maya, tetapi erica pura pura tak melihatnya. Maya pun terus mengikuti erica kemanapun dia pergi.
"Apa kau juga mau mengikutiku ke kamar mandi?" tanya erica.
Langkah maya pun berhenti di depan pintu kamar mandi.
"O iya maaf silahkan aku tak akan mengikutimu di kamar mandi," jawab maya.
Saat tidurpun maya tak mau menjauh dari erica, maya tidur di samping erica sambil menatapnya. Tak lama menjelang pagi seperti biasa erica melakukan rutinitas paginya. Saat di meja makan ibunya erica bertanya kepada nya.
"Erica ibu perhatikan semenjak di villa kamu sering berbicara sendiri? apa ada yang mengikutimu?" tanya ibunya.
"Maksud ibu hantu," jawab erica sambil menatap maya yang di sampingnya.
Maya pun melipat kedua tangannya dan tersenyum sambil menatap erica.
sambil menghela nafas erica.
"Entahlah bu bisa jadi mungkin ada hantu yang sangat menyebalkan yang mengikutiku sampai sekarang disini!" ucap erica sambil menggigit bibirnya karena kesal.
"Hehehehe" maya tertawa.
Erica pun lanjut pergi ke sekolahnya dengan diantar supirnya pak darmin. Sesampainya di sekolah seperti biasa dia bertemu kembali dengan cindy yang sering membullynya. Sampainya di kelas langsung saja cindy mengejek erica kembali.
"Masih ada nyali juga kamu bisa kembali kesini dengan penampilanmu seperti itu" ucap cindy dengan sinis.
Erica hanya terdiam mendengar ucapan cindy kepadanya. Malah maya yang emosi melihat cindy berkata seperti itu kepada erica.
"Gadis ini akan ku beri pelajaran mulutnya benar benar tidak tahu etika" ucap maya dengan geram sambil mendekati cindy.
Erica langsung menghalau maya dengan memberikan isyarat jangan melakukan apapun disana. Maya pun menurutinya, saat guru masuk ke kelas pelajaran pun di mulai dan pada saat istirahat di sekolah. Erica menuju ke kantin dengan maya yang mengikutinya, sesampai di kantin pun cindy tetap mengganggu erica dengan menumpahkan makanan di bajunya erica dengan sengaja.
" Ups maaf saya sengaja menumpahkannya! hahahahahahaha" suara tertawa cindy dan teman temannya.
Tak lama evan pun datang dan memarahi cindy.
"Cindy apa yang kau lakukan kepadanya," ucap evan.
"Kenapa kau harus marah evan sayang," sambil menyentuh pipinya evan.
"Apa apaan kamu cindy sudah cukup kamu tidak kasian melihatnya," ucap evan sambil menatap erica.
"Buat apa aku harus kasian kepada si cupu ini nggak ada yang bermanfaat jika baik kepadanya," sambil tersenyum sinis melihat erica.
Erica pun berlari meninggalkan kantin menuju ke kamar mandi perempuan untuk membersihkan pakaiannya yang kotor karena perbuatan cindy. Setelah sampai di kamar mandi semua orang yang di sana pun langsung keluar dan meninggalkan erica sendirian disana sambil berbisik bisik menjelekkannya.
"Apa dia orang yang juga menyukai evan apa dia tidak berkaca seperti apa penampilannya hahahahaha" terdengar suara tertawa.
Maya pun menghampiri erica dan bertanya kepadanya.
"Erica kenapa kau tidak membalas mereka kau cuma diam tak berbuat apa apa" ucap maya dengan kesal.
"Sudahlah jangan ikut campur dengan urusanku! apa dengan aku membalas, mereka tidak akan menggangguku lagi" ucap erica sambil membersihkan pakaiannya dengan air .
"Tapi setidaknya ada perlawanan terhadap anak anak kurang ajar itu erica !!!!!!!" teriak maya sambil memukul pintu di kamar mandi.
"Apa ada jaminannya jika mereka tidak menggangguku lagi dengan diriku membalas mereka? tidak kan malah bisa tambah parah mereka membullyku disini!!!!" ucap erica.
"Apa kau tidak punya teman satu pun di sekolah ini erica?" tanya maya dengan menatap erica.
"Tidak ada," jawab erica.
"Kenapa tak ada yang mau berteman denganmu padahal kau kaya, pintar, dan cantik, hanya butuh sedikit perubahan sebenarnya?" jawab maya sambil menatap erica dari ujung kaki sampai rambutnya.
"Maksudmu aku cupu begitu penampilanku aneh" ucap erica sambil menatap maya dengan kesal.
"Maksudku bukan begitu erica, ehm begini saja bagaimana kalau kita saling membantu! diriku membantumu dan kau membantuku, kita berteman ok!" jawab maya sambil menjulurkan tangannya kepada erica.
"Apa apaan sih sudahlah jangan banyak berbicara membuatku semakin kesal" ucap erica.
Erica pun keluar dari kamar mandi dengan tetap di ikuti oleh maya sambil terus berbicara kepada erica, tetapi erica tak menghiraukan maya. Tanpa erica sadari ternyata ada yang mendengar percakapan erica dengan maya di kamar mandi perempuan. Dia teman sekelas erica yang bernama putri, sambil membuka pintu kamar mandi dia langsung berpikir kalau erica bukan hanya cupu tetapi dia aneh. Karena penasaran putri mengikuti erica sampai di kelas dan terus menatap erica.
"Memang ada yang aneh dengan dirinya" ucap putri sambil melipat kedua tangannya putri terus menatap erica dan mulai curiga dengan perilaku erica yang kadang kadang aneh.
Pada saat pelajaran olahraga siswa siswa disuruh gurunya mempraktekkan melempar bola basket ke ring dengan memasukkannya.
Tiba giliran erica yang melempar bola malah bolanya membentur tiang dan mengenai kepalanya sendiri sehingga erica pun menjadi bahan tertawaan teman temannya. Evan pun mendekati erica dan berbisik pada nya.
"Tidak apa apa kau sudah berusaha jangan malu" sambil memegang bahu erica.
Melihat itu cindy pun menjadi cemburu dan marah melihatnya dengan sengaja dia melempar bola yang mengenai kepala erica.
"Ups maaf bola nya terlepas sendiri," ucap cindy dengan senyumnya yang sinis.
Erica hanya dapat menahan sakit dan malu sambil mengelus kepalanya.
Saat evan mempraktikkan melempar bola basket di depan teman temannya. Semua orang berteriak
"Evan evan evan" suara gadis gadis yang berteriak dengan semangat melihat evan.
Bola pun masuk dengan sempurna evan pun melambaikan tangan kepada teman temannya yang tambah kuat berteriak memanggil namanya. Erica pun sambil mengepal kedua tangannya yang berkhayal melihat evan sambil senyum senyum sendiri.Erica pun kaget ketika ada maya di hadapannya.
"Ya ampun apa apaan kau tiba tiba muncul membuatku kaget saja" jawab erica dengan kesal.
"Wah sepertinya memang benar bahwa kau menyukai anak muda itu, siapa ya namanya evan kan?" maya sambil tersenyum melihat erica dengan menggodanya.
Erica pun tersenyum malu, sambil melihat ke arah evan dari kejauhan.
"Mau ku bantu untuk bisa di sukai sama dia" jawab maya sambil menunjuk kearah evan.
Erica pun mata nya langsung menatap maya dengan kaget.
"Apa bagaimana bisa kau membantuku untuk bisa disukai oleh evan?" ucap erica dengan bertanya tanya.
"Tentu saja bisa dengan memasuki tubuhmu akan ku buat dia menyukaimu dengan caraku" jawab maya sambil tersenyum menatap erica.
"Jangan aneh aneh kamu aku tak mau di bilang menjadi lebih aneh lagi jika kau memasuki tubuhku dan tiba tiba berubah drastis!" jawab erica sambil menopang dagu nya.
"Sudah ku bilang kita saling membantu satu sama lain itu akan menguntungkan bagi kita berdua, bagaimana setuju?" jawab maya sambil menepuk bahu erica.
"Entahlah aku masih ragu, sudahlah aku tak mau berkhayal lebih jauh lagi, daripada aku nanti sakit hati di tolaknya" jawab erica sambil meninggalkan ruangan olahraga menuju ruang ganti.
Maya merasa kasian melihat erica yang selalu di bully dan di jauhi teman temannya. Waktu pulang dari sekolah supir erica pun menjemputnya, tiba tiba tanpa sengaja supirnya menyenggol orang yang lewat di depan mobil tanpa sengaja. Pak darmin supir erica pun memarahi orang tersebut, erica pun turun dari mobil yang ikuti oleh maya di belakangnya.
"Ada apa pak darmin? kenapa bapak ini apa dia terluka?" tanya erica sambil membantu bapak itu berdiri.
"Tidak ada apa apa non! dia yang tiba tiba menyebrang jalan dan hampir tertabrak mobil" ucap pak darmin.
Erica pun langsung menatap bapak itu dari ujung kaki sampai kepala. Bapak itu terlihat sedih dan pucat serta seperti orang yang kebingungan lalu erica pun bertanya kepada bapak tersebut.
"Maaf kalau boleh tahu nama bapak siapa? dan kenapa bapak tiba tiba menyebrang dan hampir tertabrak oleh mobil saya?" tanya erica sambil menatap wajah bapak tersebut.
Dengan tubuh yang gemetar bapak itupun menjawab.
"Nama saya pak rudi maaf non tadi kepala saya pusing dan tiba tiba terjatuh tanpa sengaja hampir tertabrak mobilnya non," jawab bapaknya dengan lirih.
"Apa bapak sakit? mau saya bawa berobat ke dokter" tanya erica memegang bahu pak rudi.
"Tidak non! tidak perlu saya mau langsung pulang saja kasian anak dan istri saya menunggu dirumah mereka belum makan dari pagi" jawab pak rudi.
"Ya ampun pak! pasti mereka kelaparan sekali apalagi ini sudah hampir sore, apa pak rudi juga sudah makan?" tanya erica dengan nada yang sedih.
"Belum non!" jawab pak rudi sambil gemetar.
"Ya sudah pak rudi saya antar pulang ya kerumah biar cepat sampai!" jawab erica sambil membukakan pintu mobilnya.
"Tidak perlu non saya jalan kaki saja sudah biasa saya pulang dengan berjalan kaki" jawab pak rudi.
"Tidak apa apa pak rudi saya ikhlas membantu, ayo silahkan masuk" jawab erica dengan tersenyum.
"Baiklah non sebelumnya saya terimakasih" jawab pak rudi sambil masuk ke dalam mobil.
"Pak darmin ayo kita antar pak rudi dulu baru pulang kerumah" ucap erica sambil memasuki mobil.
"Baik non" jawab pak darmin
Mereka pun langsung menuju rumah pak rudi, tetapi karena merasa kasian kepada pak rudi erica memberhentikan mobilnya di supermarket untuk belanja makanan untuk pak rudi.
"Pak darmin tolong stop sebentar di supermarket di depan ya ada yang mau saya beli" teriak erica.
"Baik non" jawab pak darmin.
Setiba di supermarket erica belanja makanan yang banyak sampai satu keranjang penuh. Maya pun heran dan bertanya kepada erica.
"Untuk apa kamu belanja sebanyak itu? padahal kan makanan di rumahmu udah banyak sekali erica?" tanya maya dengan heran.
"Ini semua bukan untukku melainkan untuk pak rudi dan keluarganya" jawab erica sambil keluar dari supermarket.
"Pak darmin tolong buka bagasi mobil dan masukkan semua makanan ini" ucap erica sambil masuk ke dalam mobil.
"Baik non," jawab pak darmin sambil keluar dari mobil dan memasukkan semua barang ke bagasi mobil.
"Ayo pak darmin kita lanjut ke rumah pak rudi" ucap erica sambil tersenyum melihat pak rudi.
Tidak lama pun mereka sampai dirumah pak rudi yang membuat erica terkejut dan sedih.
"Stop non ini rumah saya" ucap pak rudi.
"O iya pak rudi ayo kita turun" jawab erica.
Mereka pun langsung menuju kerumah pak rudi dan mengetuk pintu.
"Tok tok tok" pak rudi mengetuk pintu.
Kemudian istri pak rudi membuka pintu dan kedua anak anak pak rudi yang langsung berlari keluar dari kamar menuju pintu.
"Hoooreeeee ayah pulang, kita bisa makan" ucap anak anak pak rudi kegirangan.
Pak rudi hanya terdiam dan tertunduk sambil melihat anaknya. Istri pak rudi pun heran dan bertanya.
"Yah dia siapa kenapa bisa pulang bersama ayah? apa terjadi sesuatu?" tanya istri pak rudi seperti ketakutan.
"Tidak ada apa apa bu, saya hanya kebetulan bertemu pak rudi dan mengantarnya pulang kerumah" jawab erica sambil tersenyum.
"Ada apa pak rudi kenapa kelihatan sedih? apa terjadi sesuatu?" tanya erica sambil menatap pak rudi dan istrinya.
"Saya sedih non seharian saya mencari kerja tapi tidak ada dan saya tidak punya uang lagi untuk membelikan anak anak saya dan istri makanan" jawab pak rudi sambil menangis menatap anak anak nya yang masih kecil.
"Ooo pak rudi tak usah khawatir" jawab erica dengan tersenyum.
"Pak darmin tolong keluarkan semua barang belanjaan saya tadi dan bawa kesini semuanya" ucap erica.
"Iya non," jawab pak darmin sambil menuju mobil dan membawa semua barang belanjaan erica.
Pak rudi dan istri nya heran dan kaget mereka saling menatap satu sama lain.
"Ini semua apa non banyak sekali?" tanya pak rudi.
"Ini semua untuk pak rudi dan keluarga semoga bermanfaat ya!" jawab erica sambil tersenyum.
"Terimakasih non" ucap pak rudi dan istri sambil berpelukan.
"Akhirnya anak anak bisa makan dan mereka tidak kelaparan lagi" jawab pak rudi sambil menangis.
"Iya pak saya ikhlas membantu bapak dan keluarga" jawab erica.
Maya yang berada di samping erica tersenyum sekaligus senang, maya berpikir ternyata erica memang orang yang baik.
"Pak rudi saya mohon pamit pulang karena hari sudah mulai sore" jawab erica.
"Iya non saya sangat berterima kasih karena telah menolong saya, semoga tuhan yang akan membalas kebaikan hari non" jawab pak rudi.
"Aamiin sama sama pak baiklah saya pamit pulang dulu" jawab erica.
Erica pun langsung menuju mobil dan pulang kerumah. Di malam hari saat erica tertidur maya menatap nya dan berniat membantu erica dengan memasuki tubuhnya. Karena dia merasa kasian dengan erica yang selalu di bully teman temannya yang di sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Clara Safitri
wah seru nich kayaknya ceritanya..lanjut dech thor😁
2023-11-07
0
Zaitun
baik
2021-08-22
2
kenapa Pak Darminnya Songong di depan nona mudanya?
jawab pertanyaan Erica dengan teriak2? kan bisa di balas dengan nada yang biasa aja.. ga perlu pame teriak2..
dan Erica juga klo ga mau dianggap aneh, kenapa dia jawab pertanyaannya Maya dengan teriak2 juga? apa lagi posisinya masih ada di lingkungan sekolah...
klo gtu mah mendingan sekalian aja teriak2 terus didepan banyak orang.. ga perlu sok pemalu.
2021-07-24
2