Setelah sampai dirumah erica langsung masuk kerumah dan menuju ke kamarnya. Ibunya merasa heran melihat anaknya yang tiba tiba berubah menjadi lebih terlihat bahagia. Ibunya pun langsung masuk ke kamar erica.
"Tok tok tok" ibunya mengetuk pintu.
"Krek" suara ibunya membuka pintu.
"Erica sayang apakah terjadi sesuatu di sekolah yang membuatmu sangat senang tak biasanya ibu melihatmu tersenyum?" tanya ibunya.
Erica memandang ibunya dan langsung memeluknya.
"Ibuuu erica sangat menyayangi ibu," ucap erica.
Ibunya erica pun langsung menatap muka anaknya.
"Ada apa denganmu ceritakan kepada ibu apa terjadi sesuatu?" tanya ibunya.
"Ibu jika erica membantu orang lain dengan kemampuan yang aku miliki apakah ibu akan marah" ucap erica dengan suara agak sedikit takut berbicara kepada ibunya karena takut jika ibunya akan marah kepadanya.
"Kenapa suaramu terdengar takut bercerita dengan ibu erica, jika memang membantu seseorang bisa membuat erica bahagia ibu tak akan marah kepadamu," jawab ibunya sambil mengelus kepala erica.
Erica pun langsung tersenyum sambil memandang wajah ibunya.
"Terimakasih ibu mulai sekarang erica akan membantu orang yang membutuhkan bantuan erica," ucap erica sambil tersenyum.
Malam pun berlalu seperti rutinitas biasanya kalau pagi hari erica berangkat ke sekolah dengan di antar supir pribadinya. Setelah tiba di sekolah erica bertemu dengan evan dan cindy yang sedang mengobrol bersama. Ketika cindy melihat erica dia pun berteriak ke arah erica.
"Teman teman lihat ada gadis yang tak tahu malu, hey!!! kau punya cermin kan di rumah ngaca dong lihat muka dan penampilanmu, anak orang kaya tapi nggak sesuai penampilan seperti anak gembel haha haha haha," ucap cindy mengejek erica.
Evan pun merasa kasihan melihat erica yang di permalukan di depan teman teman mereka evan pun langsung menarik tangan cindy.
"Apa yang kau lakukan pada nya jangan membuat orang lain di permalukan," ucap evan.
"Evan kamu tidak tahu apa kalau si cupu ini tergila gila padamu sepertinya dia sangat menyukaimu dan itu membuat aku marah," ucap cindy sambil tangannya menunjuk muka erica.
Semua teman teman mereka langsung tertawa dan mencibir erica yang melihat dia di permalukan.
"Erica jangan mimpi kamu bisa mendapatkan evan lihat dirimu anak orang kaya tapi gaya seperti gembel percuma pintar dan kaya tapi tidak cantik haha hahahahaha" semua orang tertawa melihat erica.
"Makanya jangan coba coba bersaing denganku, level kita berbeda walaupun kamu anak orang kaya," ucap cindy sambil menatap sinis erica.
"I....iiiiiya cindy maafkan aku" dengan suara yang menahan tangis dengan mata yang berkaca kaca erica pun langsung berlari dan meninggalkan teman teman mereka yang tertawa dan mengejeknya.
Erica menelepon supirnya dan meminta di jemput di sekolahnya.
Saat di kelas guru memanggil nama siswa satu persatu. Setelah giliran erica di panggil.
"Erica !Erica !kemana erica?" tanya guru mereka.
"Mungkin dia kabur pak atau lagi menangis di suatu tempat" jawab cindy sinis.
"Sebenarnya apa maksudmu cindy? apa yang kau lakukan pada erica?" tanya gurunya.
"Tak ada apapun yang kulakukan pak aku hanya berbicara padanya terus dia kabur entah kemana?" teriak cindy.
"Dasar anak muda! baiklah nanti kita bahas lagi buka buku pelajaran hari ini," jawab gurunya.
Setelah sampai di rumah erica langsung berlari menuju ke kamarnya sambil menangis tersedu sedu. Ibunya pun langsung kaget dan mengejar anaknya yang masuk ke kamar.
"Ada apa erica kenapa kamu pulang dalam keadaan menangis terus kenapa jam segini sudah pulang apa terjadi sesuatu padamu sayang," ucap ibunya sambil mengusap rambut erica.
"Hiks hiks hiks" erica menangis tersedu sedu.
Erica hanya diam dan tak berbicara apapun kepada ibunya.
"Baiklah jika tidak mau bercerita kepada ibu tidak apa apa! istirahat lah dulu nanti kita berbicara lagi," ucap ibu nya erica sambil berdiri dan menutup pintu kamar erica.
Ibunya erica langsung menanyakan kepada supir mereka.
"Sebenarnya apa yang terjadi kenapa erica pulang dalam keadaan seperti itu?" tanya ibunya erica kepada supir.
"Maaf nyonya saya tidak tahu apa yang terjadi sama nona erica," jawab pak darmin supirnya.
"Baiklah kalau kau tidak tahu tidak apa apa yang penting erica pulang dengan selamat" ucap ibunya erica sambil melipat kedua tangannya ibu erica langsung berpikir untuk menelepon ayahnya erica yang masih di luar negeri untuk menceritakan keadaan anak mereka.
"Halo ayah ini ibu," sambil duduk menelepon ayahnya erica.
"Iya bu ada apa? apa ada sesuatu hal yang penting tidak seperti biasanya menelepon pagi pagi begin?" tanya ayah erica.
"Ayah anak kita hari ini pulang dalam keadaan yang murung sedih dan menangis sampai tersedu sedu," dengan nada sedih ibunya erica berbicara pada ayahnya erica.
"Apa erica berbicara sesuatu kepada ibu apa yang terjadi kepadanya hari ini?" tanya ayahnya
"dia tidak menceritakan apapun hanya diam saja," jawab ibunya erica.
"Baiklah kalau dia tidak mau bercerita jangan di paksakan bu, siang ini ayah pulang pekerjaan di singapura sudah selesai, kita akan mengajak erica berlibur beberapa hari agar pikirannya lebih tenang," ucap ayahnya erica.
"Memangnya ayah mau mengajak liburan kemana?" tanya ibu erica.
"Bagaimana kalau kita ke kampung halaman ayah kita berlibur kesana sudah lama villa kita disana kosong belum kita kunjungi," jawab ayahnya erica.
"Baiklah ayah kita akan berlibur kesana, ibu akan memberitahu erica dan menyuruhnya bersiap siap," jawab ibunya erica dengan senang.
Akhirnya ibunya pun memberitahu erica bahwa mereka akan berlibur beberapa hari di kampung halaman ayahnya. Erica pun hanya diam dan menganggukkan kepalanya.
"Bik bik tolong siapkan pakaian erica untuk beberapa hari kita akan pergi berlibur, setelah itu siapkan jg pakaian saya dan tuan ya" teriak ibunya erica.
Erica hanya duduk di kursi dan menatap ke arah jendela kamarnya dengan tatapan kosong.
Erica memang anak yang sangat tertutup sejak kecil dan tak pernah mau berbagi cerita pada siapapun termasuk orang tuanya. Apalagi dia anak tunggal yang tak memiliki saudara, dia selalu merasa kesepian.
Tak lama ayahnya erica pun pulang dan mereka bersiap berangkat berlibur. Ibunya erica sudah meminta izin ke sekolah bahwa erica akan pergi beberapa hari dengan orang tuanya. Di dalam perjalanan pun erica hanya diam dan memandangi pemandangan di luar mobil.
Setelah sampai di villa mereka pun turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam villa. Datang lah seorang penjaga villa dan istrinya menghampiri ayahnya erica.
"Permisi tuan saya pak deki dan ini istri saya," sambil menundukkan kepala.
"O iya pak deki yang penjaga villa saya ya, saya daniel pemilik villa ini," sambil menjulurkan tangan kepada pak deki.
Lalu pak deki pun menjabat tangan ayahnya erica.
"Iya tuan jika membutuhkan bantuan saya dan istri kita ada di belakang," sambil menunjuk ke arah rumah kecil di belakang villa.
"Iya pak deki sebelumnya terimakasih atas bantuannya, kita disini kemungkinan hanya beberapa hari saja," sambil menepuk bahu pak deki.
"Iya tuan silahkan masuk kamar kamar nya sudah kami siapkan," sambil membawa barang barang menuju ke kamar.
Keesokan harinya erica berjalan jalan sendiri keluar villa. Tak terasa dia berjalan sampailah di sebuah danau. Danau nya sangat indah dan bersih sampai erica pun terpana melihat keindahannya. Setelah melihat sekeliling danau erica melihat sosok wanita yang memakai baju putih pendek duduk di tepi danau. Erica merasa aneh karena dia merasa bahwa wanita ini bukanlah manusia yaitu hantu. Sambil menatap wanita itu dari kejauhan, wanita itupun juga menatap erica dari kejauhan. Erica langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang lain, tiba tiba muncul wanita itu di depan erica.
"Ya ampun kau mengagetkanku kenapa muncul tiba tiba di hadapanku," ucap erica sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Ternyata benar bahwa kau bisa melihatku" ucap hantu itu.
"Tiii dakkk tii dakk!!" teriak erica.
Dia pun langsung berlari meninggalkan hantu itu di danau.
Dengan nafas terengah engah erica sampai di villa dan langsung berlari ke kamarnya dan menutup pintu. Erica mengintip dari jendela dan dia melihat hantu itu mengikutinya ke villa.
Setelah menoleh kebelakang erica terkejut karena hantu itu sudah berada di kamarnya.
"Kenapa kau mengikutiku kesini?" tanya erica.
"Aku ingin meminta bantuan mu," jawab hantu itu.
"Kenapa aku harus menolongmu? aku juga tak mengenalmu?" ucap erica.
"Karena hanya kau yang bisa melihatku," jawab hantu itu.
Sambil berdiri didepan erica hantu itu memperkenalkan dirinya kepada erica.
"Perkenalkan namaku maya, kalau namamu siapa?" tanya hantu itu.
"Namaku erica," jawab erica sambil gemetar karena takut.
"Tak perlu takut padaku erica aku tak akan menyakitimu" jawab maya sambil tersenyum.
"Baiklah tapi aku tetap tak bisa membantumu aku tak mau ikut campur dengan masalahmu" ucap erica.
"Kenapa tak mau membantuku erica?" sambil menatap erica.
"Karena masalahku saja tak bisa ku selesaikan bagaimana mau menyelesaikan permasalahan orang lain" ucap erica sambil melipat kedua tangannya.
Erica tetap tidak mau membantu maya, karena erica masih merasa belum dapat menyelesaikan masalah sendiri bagaimana bisa membantu orang lain. Setelah beberapa hari berlalu erica dan orang tuanya pun pulang ke kota. Maya tak menyerah dia pun tetap mengikuti erica sampai kerumahnya yang di kota.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 266 Episodes
Comments
Anisbasri
jadikan maya sahabat erica thor
2021-09-02
1
Zaitun
🤔
2021-08-21
2