C*uman pertama

Malam ini mereka menginap di hotel, karena sudah larut malam dan Aftar juga malas menyetir jadi Aftar akan mengantarkan Kinan pulang besok pagi.

Matahari sudah mulai menyusup kamar hotel Aftar dan Kinan, perlahan-lahan Kinan membuka matanya.

"Jam berapa sekarang? Rasanya nyaman sekali tidur di kasur yang empuk ini." Kinan bergulat lalu memejamkan matanya kembali.

Kasur di hotel ini rasanya beda sekali dengan kasur yang Kinan punya di rumah, rasanya ingin tidur lebih lama lagi. Itu yang ada di pikiran Kinan saat ini.

Aftar sudah bangun dari tadi, dia sudah selesai mandi dan berganti pakaian tapi. Melihat Kinan masih tidur Aftar hanya geleng-geleng kepala.

"Jam segini belum bangun." Kata Aftar sambil berjalan menuju ke tempat tidur untuk membangunkan Kinan.

Aftar duduk, dia melihat wajah cantik Kinan yang sedang tertidur pulas, Aftar tersenyum lalu dia memainkan hidung Kinan dengan jari-jarinya.

"Bangunlah, sudah jam berapa sekarang!" Aftar terus menganggu Kinan dan berusaha membangunkan Kinan dari tidurnya.

"Disini nyaman sekali, biarkan aku sebentar lagi tidurnya!" Jawab Kinan tanpa membuka matanya.

"Baiklah, kalau kamu tidak bangun aku akan menciummu." Aftar terus memainkan hidung Kinan, membuat Kinan merasa geli.

Mendengar Aftar berkata seperti itu dengan cepat Kinan membuka matanya dan reflek langsung bangun, hingga tidak sengaja bibir mungilnya mencium bibir Aftar.

Mata Kinan langsung melolot karena bibirnya sudah menempel di bibir Aftar.

"Aish, Kinan apa kamu sudah gila." Batin Kinan dalam hatinya.

Mata Aftar menatap lekat mata Kinan.

"Apa, bibirku mencium bibir Kinan." Aftar masih tidak percaya dalam hatinya.

Pelan-pelan Kinan menjauhkan bibirnya dari bibir Aftar juga melakukan hal yang sama. Gini mereka berdua menjadi sama-sama salah tingkah.

"Ini adalah ciuman pertamaku." Batin Kinan dalam hatinya.

"Dasar gadis mesum, kamu sudah menodai bibir suciku!" Aftar menatap Kinan dengan tatapan kesal.

"Maaf, aku tidak sengaja. Lagian kamu gangguin orang tidur saja," Kinan juga menatap Aftar dengan kesal, buru-buru Kinan beranjak dari tempat tidurnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Kinan berusaha mengatur nafasnya yang saat ini detak jantungnya lebih cepat dari biasanya.

"Sungguh, aku ini b*doh sekali bisa-bisanya aku mencium Pak Aftar." Kinan terus menyesali perbuatannya yang baru beberapa menit terjadi.

Aftar memegangi bibirnya yang tadi tidak sengaja di cium oleh Kinan, ntahlah dia harus senang atau tidak yang jelas tiba-tiba jantungnya berdetak lebih sangat kencang.

"Bibir suciku telah ternodai, padahal aku sangat menjaganya untuk Karin." Batin Aftar dalam hatinya.

Setelah beberapa lama, akhirnya Kinan keluar dari dalam kamar mandi. Kinan tampak malu mengingat kejadian yang tadi sedangkan Aftar sudah kembali seperti biasanya, dia anggap kejadian tadi hanya sebuah kecelakaan yang tidak di sengaja.

"Kamu, sudah selesai? Lalu kamu tidak berganti pakaian? Biar aku suruh orang suruhanku membawakan pakaian baru untuk kamu." Tanya Aftar dengan bawel.

"Tidak usah pak, saya mau pulang saja." Tolak Kinan dengan nada lembut.

"Baiklah, aku antar kamu pulang. Kita sarapan dulu ya!" Ajak Aftar sambil meraih tangan Kinan dan mengandengnya keluar dari dalam kamar hotel.

"Aku mau pulang saja pak." Lirih Kinan.

"Jantungku tidak mau berhenti berdetak, sungguh gara-gara kejadian tadi, aku jadi sangat canggung sama Pak Aftar." Batin Kinan dalam hatinya.

Akhirnya Aftar menganggukkan kepalanya dan dia langsung mengatarkan Kinan pulang ke rumahnya.

Di dalam mobil hanya ada keheningan karena Aftar dan Kinan juga tidak ada yang berbicara satu sama lain.

Aftar mendengus kesal, rasanya ada yang kurang biasanya Kinan begitu bawel tapi saat ini dia hanya diam saja.

"Pak Aftar, kenal dengan Arga?" Tanya Kinan untuk mencairkan suasana.

"Iya aku mengenalnya, kenapa?" Aftar melirik ke arah Kinan duduk.

"Apa kamu ingin kembali pada Arga?" Tanya Aftar penuh selidik.

Sungguh Kinan tidak habis pikir, dia hanya bertanya tentang Arga tapi Aftar malah menanyakan hal seperti itu.

"Haruskah aku merebut suami dari wanita lain?" Kinan malah balik bertanya.

"Mana ada, pertanyaan di jawab dengan pertanyaan?" Aftar menggelengkan kepalanya.

"Lagian bapak, tanya aneh-aneh saja." Kinan mendengus kesal.

"Siapa tahu, kamu masih berharap sama mantan?" Aftar tertawa seolah-olah meledek Kinan.

Kinan hanya diam, dia enggan meladeni Aftar karena jika Kinan terus menjawab Aftar pasti akan semakin membuatnya kesal.

Setelah beberapa lama, akhirnya Aftar sampai di depan rumah Kinan.

"Terimakasih pak sudah mengantar saya pulang." Kinan hendak membuka pintu, tapi tiba-tiba Aftar menahan tangannya "Kenapa pak?" Tanya Kinan dengan tatapan bingung.

"Hanya mengingatkan, kalau hari minggu besok adalah pernikahan kita." Jawab Aftar dengan tegas.

"Apa sungguh, untuk persiapan......?" Kata-kata Kinan terpotong.

"Itu semua sudah di urus oleh Vino dan kita cukup menjadi mempelai pengantin saja!" Sambung Aftar dengan gaya tengilnya.

Kinan menganggukkan kepalanya "Inilah seorang sultan, meyiapkan pernikahan saja tidak butuh waktu lama." Kinan tersenyum simpul.

Kinan keluar dari mobil Aftar, lalu dia berjalan menuju masuk ke dalam rumahnya. Setelah Kinan masuk ke dalam rumahnya Aftar menyalakan mesin mobilnya dan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan agak tinggi.

Kinan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, pikiran di penuhi akan seperti apa pernikahan kontrak 100 hatinya dengan Aftar Sanjaya?

Tiba-tiba ponsel Aftar bergetar dan itu ternyata telpon dari Arga.

"Arga Dharmawan, untuk apa dia menelponku?" Batin Aftar dalam hatinya.

Aftar menggeser tombol hijaunya, lalu mengangkat telepon dari Arga.

"Hallo, ada apa?" Ketus Aftar.

"Dimana kamu? Kinan juga ada dimana dia? Jangan sampai macam-macam dengan dia!" Ketus Arga dengan tegas.

Aftar sungguh tidak percaya, ternyata seorang Arga ini sangat tergila-gila dengan seorang Kinanti Alisya.

"Apa kamu ini sudah gila? Ingat ya Kinan adalah calon istriku, jadi yang pantas aku bilang jangan macam-macam ya itu buat kamu br*ngsek." Aftar tidak mau kalah.

"Hahaha, bermimpilah kamu untuk menikah dengan Kinan. Karena aku akan merebut dia dari hidupmu lagi," Jawab Arga sambil tertawa senang.

"Dasar mantan tidak ada ahlak!" Ketus Aftar.

"Kita bertemu sekarang! Sampai kapanpun aku tidak akan rela jika Kinan bersamamu." Tegas Arga dengan lantang.

"Datanglah ke taman xx, aku tunggu!" Arga mematikan saluran teleponnya.

Sungguh Aftar sangat geram dengan Arga.

"Apa dia menantangku? Ayo kita selesaikan secara jantan." Batin Aftar dalam hatinya.

Aftar langsung memutar balikkan mobilnya menuju ke taman xx yang di suruh oleh Arga.

Vira menatap Arga dengan tatapan marah, tapi Arga malah bersikap cuek pada istrinya itu.

"Kamu mau kemana?" Tanya Vira.

"Kamu tidak perlu tahu!" Sentak Arga tanpa memperdulikan perasaan Vira, yang kini telah sah menjadi istrinya.

"Arga....Arga...." Vira terus memanggil Arga, tapi Arga tidak perduli dan pergi begitu saja dari kamarnya.

Sungguh Vira sangat kecewa dengan sikap Arga, aturan hari ini mereka berangkat bulan madu tapi Arga malah pergi begitu saja demi cintanya pada Kinanti Alisya.

____

Kini Aftar dan Arga sudah sama-sama sampai di taman xx.

BERSAMBUNG 🙏

Terimakasih para pembaca setia 😊

Terpopuler

Comments

Hartin Marlin ahmad

Hartin Marlin ahmad

seru saling mengejek 🙊🙊🙊🙊🙊🙊

2022-02-16

0

Lasmi Kasman

Lasmi Kasman

Sudahlah Arga relakan

2022-02-11

0

Delia Pudi

Delia Pudi

seru....mantan dan calon suami akan berkelahi

2022-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 Kinan dan Aftar
2 Undangan dari mantan
3 Bos tidak ada ahklak
4 Siapa sih?
5 Gadis jutek & Manusia es
6 Sandiwara Cinta
7 Gadis otak m*sum
8 Fitting baju pengantin
9 Hadiah untuk mantan
10 Hanya jadi tamu undangan
11 Jangan Menangis!
12 Raja drama & Ratu drama
13 C*uman pertama
14 Kinan, terimakasih
15 Masakan Kinan
16 Panggil, Nona Kinan!
17 Teh rasa mantan
18 Ehem-ehem apaan?
19 Panggil aku sayang!
20 Dia adalah jodohku
21 Panggil aku Mas Aftar
22 Dasar manusia es
23 Dasar gadis genit
24 Manusia es aneh?
25 Pernikahan Aftar & Kinan
26 Kesedihan Vira
27 Aftar tidur di sofa
28 Ada angin apa?
29 Mata-mata kakek
30 Main drama-dramaan
31 Telpon dari Karin
32 Nanti kamu jatuh cinta
33 Drama, apalagi?
34 Seperti perangko & amplop
35 Membasmi kucing garong
36 Menunggu suami pulang
37 Obat tidur
38 Adonan, kalian sudah jadi?
39 Mengantar berkas
40 Kinan, aku mencintaimu
41 Kinan Vs Karin
42 Telpon dari Ziyan
43 Kesambet setan di Danau
44 Istriku sepolos toples
45 Makan hati
46 Bertemu Ziyan
47 Kepergok satpol pp
48 Baju tidur cauple
49 Istriku terlalu polos
50 Takut Vino ngiler
51 Terimakasih istriku
52 Rela jadi istri kedua
53 Dasar wanita ular
54 Ternyata suamiku lebih pintar
55 Vino, jomblo halu
56 Tumben menelpon?
57 Vino belum bisa melupakannya
58 Hanya 20 menit sayang
59 Lebih dari 20 menit
60 Kopi rasa garam
61 Mas cuma pingin dimanja
62 Kabar bahagia dari Vira
63 Pingin makan somay
64 Reuni mantan
65 Aftar semakin manja
66 Vino diam-diam kepo
67 Rasa bahagia Aftar
68 Vino dan Caca
69 Ciuman pertama
70 Apa Vino sudah gila?
71 Pergi shopping
72 Otak Mas Aftar traveling
73 Kinan pingin jadi ponsel
74 Rasa curiga Vino
75 Senjata makan tuan
76 Main cemburu-cemburuan
77 Aftar & Kinan berbaikan
78 Mari kencan ganda
79 Boneka bentuk hati
80 Menggoda suami
81 Klien cantik
82 Senjata makan tuan
83 Gara-gara ide Vino
84 Rasa bersalah Aftar & Vino
85 Perjuangan dapat maaf
86 Maafkan aku
87 Menanti kata maaf
88 Ciuman pertama
89 Kinan dan Vira
90 Ramuan cinta Vino
91 Dunia terbalik
92 Yang ketiganya setan
93 Merindukan orang tua
94 Kado untuk Kinan
95 Siapa gadis ini?
96 Calon istriku
97 Acara 7 bulanan Kinan
98 Kado dari kakek
99 Jadilah laki-laki sejati
100 Kabar bahagia dari Karin
101 Pernikahan Karin
102 Kado dari Vino
103 Mas aku merindukanmu
104 Aftar melamar wanita lain
105 Aku juga pingin dilamar
106 Lamaran di terima
107 Gara-gara keramasan
108 Kimmy Dharmawan
109 Kenzo Putra Sanjaya
110 Pertemuan yang mengharukan
111 Undangan dari Vino
112 Pernikahan Caca & Vino
113 Gara-gara resep
114 Rumah baru Vino & Caca
115 Satu bulan telah berlalu
116 Akhirnya topcer
117 Kenzo tiba-tiba menangis
118 Kesepakatan Vino & Aftar
119 Bayangan Vino & Caca
120 Ajang rebutan mantu
121 Melysa Permata
122 Tidak mau ada Arga kedua
123 Kebusukan Rosa terungkap
124 Kinan anakku
125 Kebahagiaan yang nyata
126 Kenyataan yang ada
127 Lima tahun telah berlalu
128 Kemanjaan Kenzo
129 Pergi ke taman bermain
130 Melly dan Kenzo camping
131 Shopping bareng mama
132 Keluarga bahagia yang nyata
133 Kalandra Sanjaya
134 20 tahun kemudian
135 Kenzo Vs Kalandra
136 Vino dan Caca kepo
137 Pertanyaan dari mama
138 Kepergian Sanjaya
139 Semuanya sedih
140 Tujuh hari telah berlalu
141 Hampir saja ternodai
142 Apa dia jodohku?
143 Menentang perjodohan
144 Perasaan terpendam Kenzo
145 Pamandangan panas
146 Rasa canggung tiba-tiba
147 Cinta segitiga
148 Melly tidak percaya
149 Alex dan Rasti
150 Pilih salah satu
151 Tikungan ada dimana-mana
152 Pacar Kimmy
153 Flashback Kenzo & Melly
154 Kenzo dan Kalandra
155 Akhirnya diterima
156 Melanggar peraturan
157 Dedemit pembawa cinta
158 Ketemu Kimmy
159 Kita sudah pacaran
160 Br*ng*s*k vs j*l*ng
161 Perdebatan Kinan & Aftar
162 Kalandra vs Aftar
163 Siapa laki-laki itu?
164 Vira......!!
165 Akhirnya besanan
166 BBQ bersama
167 Pernikahan Ken & Kalan
168 Cie pengantin baru
169 Pergi bulan madu
170 Persiapan tempur
171 Terimakasih istriku
172 Masih pengantin baru
173 Kalandra dan Kimmy
174 Bermain pasir
175 Pulang bulan madu
176 Kita pindah ke Apartemen
177 Diam-diam suka Kalandra
178 Dasar dedemit penganggu
179 Saling memaafkan
180 Kalandra buka puasa
181 Kejailan Kimmy & Kenzo
182 Kenzo kena prank
183 Apartemen Kenzo
184 Orang ketiga!!
185 Melly manyun
186 Suami-suami takut istri
187 Sudah 6 minggu
188 Kabar bahagia
189 Nikmati saja Kenzo
190 Usaha Kalandra
191 Mangga muda tetangga
192 Berebut mangga muda
193 Metik buah mangga
194 Adonan Kalandra jadi
195 Kejailan Melly pada Kenzo
196 Dibuat kagum oleh Kenzo
197 Perdebatan kecil
198 Monita
199 Jenuh dirumah
200 Ikut suami ke kantor
201 Senjata makan tuan
202 Dimas?!
203 Erika dalangnya
204 Semua masalah beres
205 Kalandra sok tua
206 Wanita itu ratu belanja
207 Kenzo cemburu
208 Mereka hanya temanku
209 Berkunjung ke yayasan
210 Membasmi ulet bulu
211 Menjadi sekretaris suami
212 Rayuan maut Melly
213 Menagih janji Melly
214 Oleh-oleh dari Kinan
215 Kepergian Herlin
216 Masih suasana sedih
217 Satu minggu telah berlalu
218 Ruangan meeting
219 Kimmy minta jatah lebih
220 Cek ke Dokter
221 Danau kenangan
222 Jajanan pasar
223 Menggibah bersama
224 Keluarga bahagia
225 Menjadi laki-laki kedua.
226 Di Apartemen Kenzo
227 Kalandra vs Kenzo
228 Burung sambal balado
229 Harganya puluhan juta
230 Gara-gara burung peliharaan
231 Taruhan sama suami
232 Dika Prastyo
233 Hukuman yang tertunda
234 Berasa punya dua istri
235 Panggil Nyonya Muda
236 Mawar merah untuk istri
237 Buket bunga lili
238 Kiriman bunga lili lagi
239 Siapa pengirimnya?
240 Wanita 100 juta
241 Cinta pertama Dika
242 Wanita hebat
243 Bukan muhrim
244 Dika hanya terobsesi
245 Kenzo vs Kalandra
246 Acara 7 bulanan Melly
247 Acara 7 bulanan Kimmy
248 Perjuangan Melly
249 Cucu pertama
250 Suami menyebalkan
251 Penantian Kimmy & Kalan
252 Cucu kedua lahir
253 Kiran Putri Sanjaya
254 Ide cerdik para suami
255 Pernikahan kontrak 100 hari
256 Akhirnya semuanya bahagia
257 Baca karya Author yuk
258 Promo karya baru
Episodes

Updated 258 Episodes

1
Kinan dan Aftar
2
Undangan dari mantan
3
Bos tidak ada ahklak
4
Siapa sih?
5
Gadis jutek & Manusia es
6
Sandiwara Cinta
7
Gadis otak m*sum
8
Fitting baju pengantin
9
Hadiah untuk mantan
10
Hanya jadi tamu undangan
11
Jangan Menangis!
12
Raja drama & Ratu drama
13
C*uman pertama
14
Kinan, terimakasih
15
Masakan Kinan
16
Panggil, Nona Kinan!
17
Teh rasa mantan
18
Ehem-ehem apaan?
19
Panggil aku sayang!
20
Dia adalah jodohku
21
Panggil aku Mas Aftar
22
Dasar manusia es
23
Dasar gadis genit
24
Manusia es aneh?
25
Pernikahan Aftar & Kinan
26
Kesedihan Vira
27
Aftar tidur di sofa
28
Ada angin apa?
29
Mata-mata kakek
30
Main drama-dramaan
31
Telpon dari Karin
32
Nanti kamu jatuh cinta
33
Drama, apalagi?
34
Seperti perangko & amplop
35
Membasmi kucing garong
36
Menunggu suami pulang
37
Obat tidur
38
Adonan, kalian sudah jadi?
39
Mengantar berkas
40
Kinan, aku mencintaimu
41
Kinan Vs Karin
42
Telpon dari Ziyan
43
Kesambet setan di Danau
44
Istriku sepolos toples
45
Makan hati
46
Bertemu Ziyan
47
Kepergok satpol pp
48
Baju tidur cauple
49
Istriku terlalu polos
50
Takut Vino ngiler
51
Terimakasih istriku
52
Rela jadi istri kedua
53
Dasar wanita ular
54
Ternyata suamiku lebih pintar
55
Vino, jomblo halu
56
Tumben menelpon?
57
Vino belum bisa melupakannya
58
Hanya 20 menit sayang
59
Lebih dari 20 menit
60
Kopi rasa garam
61
Mas cuma pingin dimanja
62
Kabar bahagia dari Vira
63
Pingin makan somay
64
Reuni mantan
65
Aftar semakin manja
66
Vino diam-diam kepo
67
Rasa bahagia Aftar
68
Vino dan Caca
69
Ciuman pertama
70
Apa Vino sudah gila?
71
Pergi shopping
72
Otak Mas Aftar traveling
73
Kinan pingin jadi ponsel
74
Rasa curiga Vino
75
Senjata makan tuan
76
Main cemburu-cemburuan
77
Aftar & Kinan berbaikan
78
Mari kencan ganda
79
Boneka bentuk hati
80
Menggoda suami
81
Klien cantik
82
Senjata makan tuan
83
Gara-gara ide Vino
84
Rasa bersalah Aftar & Vino
85
Perjuangan dapat maaf
86
Maafkan aku
87
Menanti kata maaf
88
Ciuman pertama
89
Kinan dan Vira
90
Ramuan cinta Vino
91
Dunia terbalik
92
Yang ketiganya setan
93
Merindukan orang tua
94
Kado untuk Kinan
95
Siapa gadis ini?
96
Calon istriku
97
Acara 7 bulanan Kinan
98
Kado dari kakek
99
Jadilah laki-laki sejati
100
Kabar bahagia dari Karin
101
Pernikahan Karin
102
Kado dari Vino
103
Mas aku merindukanmu
104
Aftar melamar wanita lain
105
Aku juga pingin dilamar
106
Lamaran di terima
107
Gara-gara keramasan
108
Kimmy Dharmawan
109
Kenzo Putra Sanjaya
110
Pertemuan yang mengharukan
111
Undangan dari Vino
112
Pernikahan Caca & Vino
113
Gara-gara resep
114
Rumah baru Vino & Caca
115
Satu bulan telah berlalu
116
Akhirnya topcer
117
Kenzo tiba-tiba menangis
118
Kesepakatan Vino & Aftar
119
Bayangan Vino & Caca
120
Ajang rebutan mantu
121
Melysa Permata
122
Tidak mau ada Arga kedua
123
Kebusukan Rosa terungkap
124
Kinan anakku
125
Kebahagiaan yang nyata
126
Kenyataan yang ada
127
Lima tahun telah berlalu
128
Kemanjaan Kenzo
129
Pergi ke taman bermain
130
Melly dan Kenzo camping
131
Shopping bareng mama
132
Keluarga bahagia yang nyata
133
Kalandra Sanjaya
134
20 tahun kemudian
135
Kenzo Vs Kalandra
136
Vino dan Caca kepo
137
Pertanyaan dari mama
138
Kepergian Sanjaya
139
Semuanya sedih
140
Tujuh hari telah berlalu
141
Hampir saja ternodai
142
Apa dia jodohku?
143
Menentang perjodohan
144
Perasaan terpendam Kenzo
145
Pamandangan panas
146
Rasa canggung tiba-tiba
147
Cinta segitiga
148
Melly tidak percaya
149
Alex dan Rasti
150
Pilih salah satu
151
Tikungan ada dimana-mana
152
Pacar Kimmy
153
Flashback Kenzo & Melly
154
Kenzo dan Kalandra
155
Akhirnya diterima
156
Melanggar peraturan
157
Dedemit pembawa cinta
158
Ketemu Kimmy
159
Kita sudah pacaran
160
Br*ng*s*k vs j*l*ng
161
Perdebatan Kinan & Aftar
162
Kalandra vs Aftar
163
Siapa laki-laki itu?
164
Vira......!!
165
Akhirnya besanan
166
BBQ bersama
167
Pernikahan Ken & Kalan
168
Cie pengantin baru
169
Pergi bulan madu
170
Persiapan tempur
171
Terimakasih istriku
172
Masih pengantin baru
173
Kalandra dan Kimmy
174
Bermain pasir
175
Pulang bulan madu
176
Kita pindah ke Apartemen
177
Diam-diam suka Kalandra
178
Dasar dedemit penganggu
179
Saling memaafkan
180
Kalandra buka puasa
181
Kejailan Kimmy & Kenzo
182
Kenzo kena prank
183
Apartemen Kenzo
184
Orang ketiga!!
185
Melly manyun
186
Suami-suami takut istri
187
Sudah 6 minggu
188
Kabar bahagia
189
Nikmati saja Kenzo
190
Usaha Kalandra
191
Mangga muda tetangga
192
Berebut mangga muda
193
Metik buah mangga
194
Adonan Kalandra jadi
195
Kejailan Melly pada Kenzo
196
Dibuat kagum oleh Kenzo
197
Perdebatan kecil
198
Monita
199
Jenuh dirumah
200
Ikut suami ke kantor
201
Senjata makan tuan
202
Dimas?!
203
Erika dalangnya
204
Semua masalah beres
205
Kalandra sok tua
206
Wanita itu ratu belanja
207
Kenzo cemburu
208
Mereka hanya temanku
209
Berkunjung ke yayasan
210
Membasmi ulet bulu
211
Menjadi sekretaris suami
212
Rayuan maut Melly
213
Menagih janji Melly
214
Oleh-oleh dari Kinan
215
Kepergian Herlin
216
Masih suasana sedih
217
Satu minggu telah berlalu
218
Ruangan meeting
219
Kimmy minta jatah lebih
220
Cek ke Dokter
221
Danau kenangan
222
Jajanan pasar
223
Menggibah bersama
224
Keluarga bahagia
225
Menjadi laki-laki kedua.
226
Di Apartemen Kenzo
227
Kalandra vs Kenzo
228
Burung sambal balado
229
Harganya puluhan juta
230
Gara-gara burung peliharaan
231
Taruhan sama suami
232
Dika Prastyo
233
Hukuman yang tertunda
234
Berasa punya dua istri
235
Panggil Nyonya Muda
236
Mawar merah untuk istri
237
Buket bunga lili
238
Kiriman bunga lili lagi
239
Siapa pengirimnya?
240
Wanita 100 juta
241
Cinta pertama Dika
242
Wanita hebat
243
Bukan muhrim
244
Dika hanya terobsesi
245
Kenzo vs Kalandra
246
Acara 7 bulanan Melly
247
Acara 7 bulanan Kimmy
248
Perjuangan Melly
249
Cucu pertama
250
Suami menyebalkan
251
Penantian Kimmy & Kalan
252
Cucu kedua lahir
253
Kiran Putri Sanjaya
254
Ide cerdik para suami
255
Pernikahan kontrak 100 hari
256
Akhirnya semuanya bahagia
257
Baca karya Author yuk
258
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!