Menikah Kontrak 100 Hari
Langkah kaki terdengar ditelinga gadis cantik yang sudah duduk menundukkan kepalanya diruangan bosnya.
Gadis tersebut hanya diam, Kini hati merasa takut dan tidak tenang.
"Sebenarnya ada apa Pak Aftar memanggilku keruangannya?" Batin gadis bertubuh mungil, Yang mungkin usianya baru belasan tahun.
Suara pintu terbuka dengan begitu kasar, Membuat sang gadis kaget dan kini tubuhnya merasa gemetaran.
Tiba-tiba sang bos memberikan selembar kertas yang ntah isinya apa?
"Ini kamu baca! Dan tandatangani!" Ucap Sang Bos dengan nada lantang, Membuat gadis itu tambah gemetaran.
"Tapi ini apa Pak?" Tanya gadis itu dengan suara lirih.
"Apa aku menyuruhmu bertanya? Cepat baca dan tandatangani!" Bentaknya, Membuat gadis itu langsung membisu dan hanya fokus dengan lembaran kertas yang ada ditangannya.
Matanya menatap tajam kertas tersebut, Dengan wajah kaget gadis itu membacanya dengan pelan "Menikah kontrak 100 hari" batinnya, Yang membuat hatinya begitu tersentak.
"Maaf Pak ini maksudnya apa?" Tanya gadis itu dengan lirih.
"Baca sampai selesai, Jangan banyak bertanya!" Bentak sang Bos.
Isi kertas tersebut.
"Menikah kontrak 100 hari"
1.Aku akan membiayai kehidupanmu tiap bulan 100 juta.
Menikahlah denganku dan aku tidak menerima penolakan darimu.
3.Kita hanya menikah saja, Setelah menikah kita tinggal satu rumah, biarpun kita satu kamar. Kamu tidur dibawa dan aku tidur di atas.
4.Kamu hanya menjadi istriku ketika dihadapan kakekku saja.
5.Dan aku tidak menerima penolakan darimu.
6.Setelah 100 hari pernikahan, Mari kita bercerai.
Gadis itu hanya geleng-geleng kepala.
"Apa dia hanya membuat perjanjian, Yang hanya menguntungkan dia saja?" Batin sang gadis.
"Sudah selesai?" Tanya Sang Bos.
"Tapi maksud perjanjian menikah kontrak 100 hari, ini apa?" Tanya gadis itu dengan pelan.
Tanpa basa-basi, Sang Bos langsung menjawab pertanyaan gadis tersebut.
"Kamu, hanya perlu menerima dan cukup tanda tangani saja!" Pinta Sang Bos, Membuat gadis tersebut langsung menatap dengan kesal, lalu melempar kertas tersebut ke wajah sang bos.
Aftar menatap gadis itu dengan sorot mata tajam, Kali ini dirinya benar-benar marah.
"Berani sekali dia melemparku dengan kertas ini." Batin Aftar sudah mmengebu-gebu, Tapi Aftar masih berusaha tenang.
"Tunggu saya memang seorang cleaning servis disini, Tapi bukan berarti saya harus menuruti permintaan anda yang konyol ini, Ingat ya pernikahan itu suatu hal yang sakral jadi jangan dijadikan mainan apalagi sebuah perjanjian!" Tegas sang gadis dengan begitu lantang, membuat sang bos langsung menatapnya kesal bahkan hampir men*mpar pipi mulus gadis tersebut.
Namun Vino langsung menahan tangan sang bosnya "Tunggu Pak, Jangan lakukan ini pada seorang wanita!" Larang Vino, yang sudah menahan tangan sang bos.
"Urus dia, buat dia setuju dengan perjanjian ini!" Tegas sang bos.
Aftar adalah seorang bos yang menyebalkan, Bahkan jika kalau ada seseorang yang membantah perintahnya Aftar tidak segan-segan untuk menyakiti orang itu.
"Mba Kinan, ikutlah denganku!" Ajak Vino, Kinan langsung mengikuti langkah kaki Vino keluar dari ruangan Aftar.
"Kenapa sih dia menyebalkan sekali," kesal Kinan dengan raut wajah cemberut.
"Mungkin karena kelamaan melajang Mba, Jadi Pak Aftar seperti itu." Sambung Vino, Yang membuat Kinan langsung tertawa.
Kinan adalah gadis cantik yang berusia 19 tahun, dia berkerja di kantor Aftar juga hanya sebagai cleaning servis. Dia juga hanya tamatan SMA.
Kinan hidup sebatang kara, Karena kedua orang tuanya pergi meninggalkannya ayah Kinan meninggal karena kecelakaan sedangkan Ibunya Kinan meninggalkan Kinan dari bayi. Ntah kemana Ibunya Kinan pergi? Kinan juga tidak tahu, dia hanya mendengar dari cerita neneknya, kalau ayahnya sudah meninggal dan ibunya pergi meninggalkan dia sejak bayi. Ibunya masih hidup tapi sampai saat ini Kinan belum pernah bertemu dengan ibunya dan hanya kalung yang dia simpan selama ini dan itu kata nenek peninggalan dari ibunya. Dulu Kinan hidup dengan neneknya namun ketika Kinan lulus SMP, Nenek Kinan meninggalkan Kinan untuk selamanya dan sampai sekarang Kinan juga tidak pernah tahu siapa orang tuanya dan seperti apa wajahnya? Hanya ada satu foto yaitu foto pernikahan ibu dan ayah yang bisa dia lihat.
Sampailah diruangan Vino, Vino langsung menyuruh Kinan untuk duduk, Lalu Vino menyerahkan selembar kertas tersebut pada Kinan.
"Mba Kinan, Tolong tanda tangani saja dan setujui persyaratan yang ada di dalam perjanjian ini!" Pinta Vino, Kinan menatap Vino dengan bingung "Dasar kalian ini bos sama sekertaris sama-sama tukang maksa" batin Kinan.
"Katakan padaku, Kenapa aku harus menandatangani perjanjian pernikahan kontrak itu?" Tanya Kinan sambil geleng-geleng kepala.
"Mba Kinan, Pak Aftar melakukan ini untuk menyelamatkan nyawa kakeknya, Kakeknya sekarang sedang berada dirumah sakit beliau sakit parah dan meminta Pak Aftar untuk segera menikah," jelas Vino pada Kinan.
Dalam hati Kinana, apa dengan cara seperti ini? Apa Pak Aftar itu tidak punya kekasih untuk dia nikahi? Kenapa, harus mengajakku menikah kontrak?
Mendengar penjelasan Vino, Hati Kinan merasa ibah. Apalagi mengingat waktu dulu Kinan pernah merasakan ditinggalkan oleh neneknya untuk selamanya. Kinan benar-benar merasa sedih bahkan Kinan harus menjalani hidup sendirian dengan penuh cobaan.
Kinan juga pernah jadi tukang antar koran dan susu untuk pekerjaan parung waktu untuk membiayai pengobatan neneknya yang pada saat itu sakit parah.
"Kalau boleh tahu, Kakeknya Pak Aftar sakit apa?" Tanya Kinan penasaran.
"Beliau sakit jantung, dan keinginan beliau Sebelum pergi ingin melihat cucu satu-satunya menikah," jawab Vino dengan serius.
"Oh iya orangtua Pak Aftar kemana?" Tanya Kinan penasaran.
"Mereka sudah meninggal karena kecelakaan, Dari kecil Pak Aftar dirawat oleh kakeknya." Jelas Vino pada Kinan.
Kinan hanya terdiam, Kini dirinya berpikir jika dirinya tidak mau menerima pernikahan kontrak ini pasti Kinan juga akan merasa bersalah.
"Ternyata Pak Aftar, Melakukan semua ini karena kakeknya." Batin Kinan dalam hati.
"Mba Kinan kenapa diam saja?" Tanya Vino, Yang membuat Kinan langsung membuyarkan lamunannya.
"Emmhh tidak, Aku boleh bertemu dengan Pak Aftar tidak?" Tanya Kinan pelan.
"Tentu saja boleh mba, mari saya ke ruangan Pak Aftar!" Jawab Vino, dia langsung mengatarkan Kinan ke ruangan Aftar.
Sesampainya diruangan Aftar, Aftar langsung memberikan kode pada Vino untuk meninggalkan dirinya dan Kinan hanya berdua saja di dalam ruangan. Vino yang mengerti kode tersebut dia langsung pergi meninggalkan ruangan Aftar.
"Katakan padaku ada apa?" Tanya Aftar dengan ketus.
"Jangan ketus-ketus! Atau saya tidak mau membantu anda keluar dari masalah anda ini Pak Aftar," ucap Kinan penuh ancaman.
Aftar menatap Kinan dengan tatapan kesal.
"Apa gadis ini sedang mengancamku," batin Aftar dengan tatapan kesal.
"Katakan padaku, Kamu setuju tidak?" Tegas Aftar tanpa basa-basi.
Kinan hanya menghela nafasnya, Lalu menghembuskan nafasnya dengan pelan.
"Dia yang butuh tapi dia yang lebih galak, Dasar tidak tahu diri. Untung dia bosku, Jadi aku masih menghormatinya," batin Kinan.
"Saya setuju," jawab Kinan.
"Baguslah, Sekarang tanda tangani surat perjanjian itu!" pinta Aftar dengan nada ketus.
Kinan langsung menandatangani surat perjanjian kontrak tersebut, biarpun dengan berat hati namun mendengar alasan yang dikatakan oleh Vino, Kinan langsung tersentuh karena mengingat almarhumah sang nenek.
"Dasar, Laki-laki tapi tidak bisa berbicara lembut," gerutu Kinan, Yang ternyata di dengar oleh Aftar.
"Kamu bicara apa?" Tanya Aftar.
"Tidak ada Pak, Ini sudah saya tanda tangani!" ucap Kinan yang langsung menyerahkan selembar kertas tersebut pada Aftar.
"Bagus, Sekarang kamu keluar dari ruanganku!" ucap Aftar. Kinan langsung pergi meninggalkan ruangan Aftar.
Jam menunjukkan pukul 5 sore, Kinan berjalan menelusuri tepi jalan. Ntah Kinan harus senang atau sedih, Karena Kinan sudah menandatangani kontrak perjanjian nikah dengan sang bos.
"Apa ini pilihan yang tepat?" Gumam Kinan.
Aftar kembali membaca surat perjanjian yang Aftar buat, Kini Aftar hanya diam membisu.
"Demi kakek aku rela menikahi gadis yang tidak ada aku cintai, Yang penting kakek cepat sehat." Batin Aftar.
Aftar Sanjaya adalah cucu satu-satunya dari keluarga Sanjaya. Ayah dan ibunya sama-sama anak tunggal dan mereka meninggal karena kecelakaan, Akhirnya Aftar dirawat oleh sang kakek.
Sang kakek sering menyuruh Aftar menikah, Namun Aftar selalu banyak alasan yang membuat kakeknya kesal, Padahal diusia sang kakek yang sudah 70 tahun ingin segera memiliki cicit, Namun Aftar sebagai cucu belum mau juga untuk menikah. Sampai suatu hari kakeknya sakit karena jantung kambuh. Lalu meminta pada Aftar untuk menikah sebelum dirinya pergi. Dan akhirnya Aftar membuat perjanjian menikah kontrak 100 hari dengan salah satu cleaning servis dikantornya.
Ntahlah apa yang membuat Aftar tidak mau nikah sampai sekarang, Padahal dia adalah laki-laki yang tampan dan hidupnya sudah mapan, namun Aftar enggan melirik satu wanita manapun? Pernah mendengar gosip Aftar pacaran dengan seorang model, Namun ntah itu hanya gosip atau bukan hanya Aftar yang tahu.
Dengan langkah kaki yang begitu malas, Akhirnya Kinan sampai di depan rumahnya. Rumah kecil yang begitu sederhana peninggalan dari sang nenek, Rumah yang banyak kenangan dan selalu membuat Kinan merasa nyaman.
Kina duduk dikursi yang ada di depannya rumahnya.
Kinan terdiam sampai Kinan tiba-tiba teringat akan selembar kertas yang sudah Kinan setujui.
"Menikah kontrak? Maafkan aku, aku hanya ingin membuat kakeknya Pak Aftar cepat sembuh, bukan bermaksud mempermainkan sebuah pernikahan, Bukan juga karena uang, Aku hanya ingin membantu Pak Aftar agar kakeknya cepat sembuh," batin Kinan merasa piluh.
Sedang duduk sambil memikirkan nasibnya, Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang datang menghampirinya.
"Kinan," panggil laki-laki itu dengan lembut.
Kinan langsung menoleh ke sumber suara, betapa terkejutnya Kinan melihat siapa yang datang?
"Kamu, untuk apa datang kesini?" Tanya Kinan dengan tatapan mata berkaca-kaca.
Kinan menatap laki-laki itu dengan tatapan mata berkaca-kaca, bahkan Kinan seolah-olah tidak mau bertemu dengan laki-laki itu lagi.
"Untuk apa dia datang lagi?" Batin Kinan.
Ntah siapa yang datang?
BERSAMBUNG 🙏
Terimakasih para pembaca setia 😊
Mudah-mudahan suka dengan karya baru Asti, jangan di bully ya ini hanya hiburan 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 258 Episodes
Comments
Roroazzahra
aku mampir kak
2022-10-25
0
Yuni Yuliyanti
Jgn sedih kinan
2022-06-19
1
Herlin Towa
bagus
2022-05-07
0