Sesungguhnya terkadang ia masih bisa berpikir jernih. Ia pun ingin memiliki keluarga kecil yang utuh dan normal. Bukan hanya sebagai sugar bagi om om seperti Dennis ini.
Sebulan berlalu
Anin harus terima kenyataan jika kali ini karyanya tidak sebagai pemenang juara 1 seperti sebelumnya. Karyanya hanya masuk 5 besar. Dan sesuai janji Melisa, Anin langsung di angkat menjadi pegawai tetap.
Gajih bulanan Anin tentu lebih besar dari bulan lalu sewaktu ia masih magang. Perjalanan karier Anin di Butik MJ dapat di katakan lancar. Sebab hanya butuh waktu 1 bulan saja, ia berhasil jadi pegawai tetap.
Produksi pakaian couple pantai pun sudah berjalan. Sehingga tiap hari Senin ia selalu mendapat pemberitahuan jika saldonya bertambah sesuai perjanjian. Ia mendapat keuntungan 25% dari tiap hasil penjualan produk yang laku terjual. Dan di bayarkan per minggu. Dapat di bayangkan rekening Anin lama lama akan makin gendut. Anin semakin mencintai pekerjaannya ini. Dan semakin bersemangat untuk selalu berkarya.
Anin tak sabar ingin mengakhiri kontrak kerjanya dengan Felysia. Yang hanya sebagai asisten pribadi, dan pekerjaan itu tentu tidak sesuai dengan yang ia cita-citakan.
Tetapi, Anin adalah pribadi yang bertanggung jawab. Ia akan selalu pandai membagi waktunya nanti jika Felysia sudah kembali.
Dan, Anin bertekad untuk tidak melanjutkan kontraknya lagi pada Felysia. Untung saja kontrak itu di buat hanya per 1 tahun. Sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Anin.
Anin lebih tertarik melanjutkan kontrak dan hubungan kerja di Butik MJ. Apa lagi pada akhir tahun nanti butik ini akan mengadakan lomba terbuka untuk sebuah rancangan gaun pengantin.
Hadiah nya kali ini bukan saja uang, tetapi subsidi untuk mengambil kursus Fashion Design selama 1tahun di ESMOD, Paris. Dengan perjanjian setelah kembali wajib bekerja di Butik MJ. Dan ini adalah penawaran hadiah yang baru saja di cetuskan oleh Butik MJ. Karena mereka benar benar ingin serius menjalani bisnis ini. Sehingga tidak masalah menggelontorkan uang yang besar demi mendapatkan desainer yang berstandar internasional pada butik yang mereka miliki.
"Anin, jangan lupa mampir lah sekali sekali ke ruangan ini. Kami juga akan selalu merindukan saat kita makan siang bareng bekal yang kau bawa." Ujar Nesha.
Saat mereka sudah mengetahui jika Anin sudah mengakhiri masa magangnya yang hanya 1 bulan itu.
"Iya, pasti. Aku pasti sesekali akan bawa bekal dan makan bareng kalian lagi. Aku cuma pindah kamar, kan kita bekerja masih dilantai yang sama." Ujar Anin menjawab.
"Iya, tetapi statusmu sudah jadi desainer tetap, jadi pasti kamu jarang datang ke sini lagi." Haifa ikut menambahkan
"Iya... setidaknya aku punya banyak waktu mengurus ayahku dirumah, tetapi harus tetap kumpul setoran gambar kan, ke sini." Jawab Anin.
"Iya... selamat ya Nin. Kami benar benar salut dengan kemampuanmu." Ujar Nesha
"Anin, kamu ikut kan kompetisi akhir tahun. Hadiahnya bisa belajar di ESMOD lho!!!" Ujar Haifa.
"Insyaalloh. Itu cita - cita terakhirku. Jika tidak dapat hadiah itu,baku akan tetap ke sana dengan uang yang aku kumpulkan selama ini." Ucap Anin penuh semangat.
"Doa kami selalu untuk kebaikanmu Anin." Ucap Haifa sambil memeluk Anin.
Tanpa terasa hari bergulir begitu cepat. Anin yang selalu penuh semangat dalam bekerja dan merawat ayahnya.
Dengan uang yang ia kumpulkan, juga bantuan dari kakaknya Jovandra. Akhirnya Anin benar benar memiliki biaya dan kesempatan untuk mengobati ayahnya. Pada dokter yang memiliki kecanggihan alat dan metode penyembuhan yang lebih baik dari sebelumnya.
Walaupun belum sembuh total. Tapi setidaknya kini ayahnya tidak tergantung dengan kursi roda. Ayahnya mulai bisa berjalan dengan bantuan tongkat tentunya. Dan itu sangat membantu Anin, untuk tidak serepot dulu dalam merawat ayahnya. Masih harus melewati beberapa terapi lagi untuk mengembalikan kesehatan ayah Anin.
Dan Anin selalu yakin, bahwa kesembuhan itu pasti akan datang. Sesekali Anin tersenyum, melihat ayahnya kini bisa berinteraksi dengan tetangga dengan berjalan sendiri tanpa ia temani. Sambil santai Anin memegang buku gambarnya, terlihat Anin sangat menikmati suasana sorenya di teras rumah mereka yang mungil dan asri.
Dret...Dret
Notifikasi di HP Anin berbunyi. Segera Anin membuka chat di WA pribadinya.
"Aku sudah kembali." Isi pesan singkat dari Felysia
Sontak Anin memencet mode panggilan di layar HPnya.
"Felysia ... aku kangen banget sama kamu, kamu di mana?" tanya Anin antusias mendapat kabar jika bosnya sudah kembali.
"Ini, aku di apartemen. Besok ke sini ya." Ucap Felysia datar
"Siap.. siap pasti." Jawab Anin.
"Semangat sekali... bosan ya jadi pengangguran?" tanya Felysia yang tidak tau jika kini bahkan Anin sudah menjadi pegawai tetap sebagai desainer di Butik MJ.
"Ha... ha... ha... kangen dengan ke bawelan mu lah." Ujar Anin bercanda.
"Bisa ae. Oke, sampai jumpa besok ya.. jam 10 pagi." Ujar Felysia menutup sambungan telepon.
Keesokkan harinya, Anin tampak bersemangat untuk menemui Felysia. Kemajuan kesehatan ayahnya yang sudah mulai bisa mengurus dirinya sendiri, tentu sangat mempersingkat kegiatan rutin Anin.
Sesampai di apartemen Felysia. Anin yang sudah tau sandinya tentu langsung masuk dengan sendirinya ke dalam. Tampak Felysia sedang membuat sarapan di dapur kecil apartemen miliknya itu.
"Pagi.....!!! kamu ga lagi kesambet kan Fe..?" Tanya Anin ketika melihat bosnya yang super sombong itu tiba - tiba memasak di dapur.
"Aku dalam keadaan sadar, Anin!" jawab Felysia
"Kali aja... kamu mabuk. Jadi sepagi ini tiba-tiba aku melihat pandangan langka." Celoteh Anin, saat melihat Felysia untuk pertama kalinya bercanda dengan kompor, wajan dan bahan makanan di dapur.
"Banyak omong deh, laper banget tunggu kamu datang." Jawabnya.
"Ini baru jam 9. Kamu janjian jam 10, aku ga terlambat Fe." Jawab Anin yang langsung mendekati Felysia untuk membantunya.
"Iya, aku dah keburu lapar. Ayo... mau ikut makan?" tawarnya.
Lagi-lagi Anin di buatnya terkejut akan tawaran Felysia itu.
"Terima kasih, aku udah sarapan di rumah,Fe. Aku cek jadwal mu saja. Sepertinya masih 1 bulan lagi baru ada job. Kenapa cepet pulang. Libur mu kurang asyik di Australia?" tanya Anin.
"Uhuuk-uhuuk." Felysia yang mendengar kata Australia langsung tersedak karena saat itu ia sedang minum.
"Pelan-pelan, Fe!" ujar Anin sambil menatap Felysia.
Belum Felysia menjawab pertanyaannya, Anin selanjutnya berkata : "Habiskan saja dulu makananmu, setelah itu kita bicara."
Kemudian Anin mengambil sapu dan alat kebersihan lainnya. Lagi lagi jiwa babu nya meronta, saat melihat debu yang bertebaran di ruangan itu.
Bersambung
...Mohon dukungannya 🙏...
...Komen kalian sangat autor harapkan lho...
...Kasih 👍💌✍️🌹Yaa.......
...Biar makin semangat...
...Terima kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Sri Faujia
lanjut ja thor
2022-07-20
0
Dania
Kangen Anin 😘😘😘
7in1
💃💃💃🌿🌿🌿💃🏼💃🏼💃🏼
2021-11-08
4
🏁Nyno_Ever🏁
Salam 🙏🙏
Pasukan 7in1
Era Berdarah Manusia
I Firmo
💝💝💝🖤🖤🖤🥀🥀🥀🥀
2021-11-01
1