Sambil menengok kepalanya kedalam, Wilna berkata : "Anindyta sudah di sini Bu."
"Persilahkan dia masuk, Wil." Masih terdengar suara dari dalam ruangan itu.
"Silahkan masuk." Ucap wanita bernama Wilna itu sambil membuka pintu dengan lebar.
Anin mengangguk seraya melangkah memasuki ruangan yang di tunjukkan.
Sebuah ruangan yang elegan, di dominasi warna creamy white, dipadu dengan keemasan. Sungguh tertata dengan rapi, oleh sang pemilik ruangan itu.
"Silahkan duduk." Ucap wanita berparas cantik. Bertubuh mungil, kulit putih, wajah yang masih terlihat muda dan imut, dia lah Mellisa Kurnia.
"Oh...iya terima kasih." Jawab Anin sambil duduk di sofa yang di tunjuk nya.
"Perkenalkan saya Mellisa Kurnia, panggil saja Mel." Ujarnya mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Anin, panggil saja Anin" Jawab Anin sungkan.
"Saya tidak pandai berbasa-basi, jadi kita bicara langsung ke topiknya saja." Ucapnya lagi.
Anin hanya mengangguk-angguk kepala, tanda setuju dengan perkataan Mellisa.
"Butik saya memang besar, sehingga kadang sulit membagi waktu untuk memeriksa pasokan barang yang masuk, dan stok yang masih ada. Tetapi, untuk penerimaan karyawan. Saya sendiri yang menentukan dapat diterima atau tidak. Saya melihat lamaran mu, untuk menjadi pelayan di Butik ku. Namun, saya lihat ijazah terakhir yang kamu kirimkan. Dan ternyata kamu adalah lulusan Fashion Design. Apakah kamu yakin, hanya ingin menjadi pelayan di butik ini?" tanyanya sambil menatap Anin
"Sebenarnya tidak. Sesuai ijazah terakhir ku tentu harapanku adalah menjadi desainer. Tetapi, tidak ada salahnya aku mulai dari bawah dulu." Jawab Anin.
"Saya suka dengan sifat rendah hatimu. Tetapi ku sarankan untuk lebih menghargai dirimu sendiri." Ujar Mellisa, yang Anin sendiri tidak tau apa maksudnya berbicara seperti itu.
Anin hanya diam mencerna yang di ucapkan Mellisa.
"Saya beri waktu 2 bulan untukmu bekerja sebagai pegawai magang di sini. Jika dapat melewati masa itu, maka kamu bisa jadi pegawai tetap. Yaitu menjadi desainer di butik ini." Kata - kata Mellisa membuat mata Anin berbinar bahagia.
Mellisa berdiri ke meja kerjanya, lalu menyodorkan sebuah map berisi perjanjian kontrak.
Nampak Anin membaca dengan seksama perjanjian itu. Sekilas ia melihat nominal yang cukup besar jika salah satu karyanya di minati bahkan di beli.
Anin tertarik untuk menyetujuinya, karena hanya 2 bulan ia di wajibkan datang bekerja. Setelahnya, jika menjadi pegawai tetap ia di perbolehkan tidak selalu datang ke butik. Demi untuk mencari suasana untuk menghasilkan karya baru.
Bonus akan tetap di berikan, pada karya yang terjual. Namun, jika karya adalah hasil plagiat maka langsung di berhentikan dengan denda pengembalian gajih yang di terima 2 kali lipat.
"Aku paham, dan bersedia." Ujar Anin setelah selesai membaca perjanjian itu.
"Baiklah, ruang kerjamu ada di lantai 3 ini. Jika tadi saat masuk kamu belok ke kiri, maka ruangan mu belok ke kanan. Nanti Wilna yang akan mengantarmu." Ujarnya sambil menyerahkan bolpoin untuk Anin menandatangani perjanjian mereka.
"Sudah." Ucap Anin
"Untuk hari ini silahkan kamu mengenal ruangan dan pekerjaan dahulu. Besok mulailah bekerja. Semoga menyenangkan." Ucap Mellisa dengan ramah
"Baik. Terima kasih. Dan saya permisi." Jawab Anin sambil melangkah keluar ruangan itu.
"Wilna, antarkan Anin ke ruang khusus desainer ya." Perintahnya pada Wilna saat Anin sudah berada di luar dan ia di ambang pintu ruangannya.
"Baik Bu." Jawab Wilna hormat
"Mari saya antar." Ucap Wilna mengajak Anin menuju ruangan yang telah mereka tunjukan
Memasuki sebuah ruangan lumayan besar nampak beberapa sekat pembatas. Dan ada beberapa orang di sana, terlihat sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing.
"Mohon perhatian semua, hari ini tim Desainer magang akan mendapatkan penambahan karyawan." Ucap Wilna.
Kemudian melanjutkan pembicaraannya :
"Silahkan memperkenalkan dirimu."
"Haii... Namaku Anindyta Kailila. Panggil saja Anin." Ucap Anin memperkenalkan diri.
"Selanjutnya, silahkan kalian berkenalan lebih akrab lagi dan mohon dapat bekerja sama dengan baik." Ucap Wilna lagi.
Anin nampak tersenyum ramah pada karyawan lain.
"Anin, permisi saya tinggal ya. Nesha, tolong berikan arahkan ya. Nesha ini ketua di tim desainer ini."
Ucap Wilna menerangkan kedudukan wanita yang ia sebut namanya Nesha.
"Hai... Aku Nesha. Anin kamu bisa duduk di meja pojok kanan di situ ya."Ucap Nesha menunjukan meja yang nantinya akan duduki oleh Anin saat bekerja.
"Itu Milka, itu Nani dan itu Firda. Mereka sama dengan mu, sebagai karyawan magang. Tadinya kami berlima di ruangan ini tapi 1 orang belum datang. Namun dia adalah pegawai tetap sepertiku.Dia lebih senior dari ku. Sudah semacam penasehat di ruang ini."
Terang Nesha menjelaskan posisi dan kedudukan mereka yang ada ruangan tim desainer tersebut.
Tak lama,terdengar langkah kaki tergesa masuk ke ruangan itu.
"Hai... maaf aku telat lagi pagi ini." Ucap seseorang ketika masuk ruangan mereka.
"Haifa...?" Ucap Anin terkejut
"Anin... ini benar kamu Anin?" Jawabnya terkejut.
"Iya, kamu bekerja di sini Haifa...?" tanya Anin
"Iya... aku sdh 2 tahun di sini. Ayo kita duduk. Kamu dapat tempat di mana?" tanya Haifa.
"Di sana, kata Kak Nesha aku di sana." Ujar Anin seraya melangkah ke meja yang di tunjukan Wilna padanya tadi.
"Wah... kita deketan dong." Kata Haifa.
Anin sungguh senang, ternyata di sini ia bertemu dengan Haifa temannya sewaktu di SMK.
"Anin, kamu kapan mulai bekerja?" tanya Haifa
"Kata Bu Mellisa, hari ini aku pengenalan dulu.
Besok baru mulai bekerja. Aku mohon arahan dan bimbingan dari kalian semua yang ada di sini ya." Ucap Anin dengan sopan.
"Santai saja, di sini. Kita di fasilitasi peralatan untuk kita mendesain segala jenis pakaian. Ruang ini khusus untuk karyawan magang. Jadi, kalian di minta mendesain pakaian remaja/dewasa pria dan wanita. Yang dalam 2 minggu sekali harus di presentasikan. Dan akan di ajukan untuk di jadikan produk yang akan naik cetak/di jual. Semakin banyak gambar yang kamu buat, semakin banyak peluang karyamu di promosikan untuk jadi produk butik ini." Terang Haifa panjang dan lebar
"Oh seperti itu cara kerjanya. Maklum ini pengalaman pertamaku bekerja, Fa." Ucap Anin.
"Kamu di beri waktu berapa lama sebagai pegawai magang?" tanya Haifa lagi
"Dua bulan." Jawab Anin
"Lumayan sebentar, mereka yg ada di sini rata rata 4 bulan waktu magang nya. Tetapi, itu tergantung hasil karya. Jika dalam masa magang, karya mu dapat 2 kali maju presentasi dalam 1 bulan. Maka kamu dapat masuk ke ruang sebelah. Disana ruang pegawai tetap. Tapi... kamu jangan cari orang di situ. Orangnya jarang di kantor, tetapi saat presentasi semua desainer pada ngumpul, dan bersaing di sana." Jelas Haifa lagi.
Lagi lagi Anin mengangguk paham.
Bersambung
...Mohon dukungannya 🙏...
...Komen Positifnya...
...sangat autor harapkan...
...👍💌✍️🌹...
...Seikhlasnya...
...Terima kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Sri Faujia
baik2 y teman ,dan tunjukan cara kerja mu yg baik dan bos ny pun baik
2022-07-20
1
💫Sun love 💫
semoga sahabatnya tulus
2022-03-26
2
Anonymous
bagus awal ceritanya...tokoh perempuannya ga hrs yg tanpa daya...disini cewe nya strong character
2022-03-24
2