Misi Bertemu Marla 1

BIMA

Aku berkutat dengan nomor nomor di ponselku. Bertanya ke beberapa orang yang mungkin kenal dengan Marla. Tapi ternyata tidak ada yang kenal Marla, hanya sekedar tau tapi tidak kenal, bahkan tidak menyimpan nomornya.

"Hahhhhh..., ck " kecewa sekali rasanya. Tak habis fikir, kok bisa tak ada yg tau nomor Marla. Masa iya tak ada yang kenal, pikirku.

Sampai akhirnya aku mendial nomor seseorang.

"Hai Sam..., sibuk dirimu ?" tanyaku basa basi.

"Lumayan..., kenapa coy?" suara Samuel di seberang.

"Ada tau no Marla ?" tanyaku cepat.

"Marla ??" Sam berhenti bicara sejenak mungkin dia sedang coba mengingat. "Marla yang perawat maksudmu ?" lanjutnya kemudian.

"Iya, iya betul..., ada simpan nomornya?" sambarku senang tak terkira.

"Oh..., kalo itu tanya Lina coba, setahuku itu temannya Lina."

Aku menepuk jidatku . "Oh iya, kok bisa ga ingat sih. "Gerutuku dalam hati. Kan kemarin dia pulang dengan Lina.

"Oh iyaaaa..., ok Sam thanks ya bro."

"Ok. Ada simpan no Lina kan ?"

"Ada ada bro. Thanks ya Sam. "

Segera kuhubungi nomor Lina.

"Hallo...?"

"Hai Lin..., Bima ini ."

"Oh..., Bima...." Lina melirik nomor barusan di ponselnya. Nomor baru sepertinya. "Ganti nomor lagi kamu Bim ?"

"Ha ha ha..., iya. Tapi ini ga akan ganti lagi kok. Yang kemarin sempat bermasalah nomorku. "

"Ohhh, gitu. Ok, aku save yg ini berarti ya. Nomor lama ga pake lagi ?"

"Enggak engak. Sekarang udah pake yang ini."

"Ada apa telepon bos ? Tumben banget ."

"Ha ha..., iya nih..., apa kabar dirimu Lin ." Jawabku kikuk. Memang iya juga sih, ga pernah telepon. Sekalinya telepon karena ada perlu aja.

"Baik baik. "

"Ini Lin, aku mau tanya no Marla, ada simpan nomornya ?" sambungku cepat.

"Oh..., Marla..., ada. Bentar ya. Mau kamu catat atau aku kirim nih ?"

"Bacakan aja Lin, biar aku catat." Jawabku bersemangat, lalu mengambil pena dan kertas mencatat nomor yang Lina sebutkan.

"Ok ,thanks ya Lin." Setelah berbasa basi sebentar aku menutup panggilan. Senang rasanya, akhirnya aku bisa dapat nomor ponselnya.

Aku mengetik nomor Marla di ponselku,menyimpan nomornya dan menghubunginya segera.

Akhirnya dapat juga nomornya, gumamku girang dalam hati.

Kucoba mengatur nafas sambil menunggu panggilan dijawab.

"Halo...?" Marla menjawab dengan hati hati.

"Hai..., Marla...?"

"Iya benar..., ini siapa ya ?"

"Ini Bima. Yang ketemu di acara muda mudi kemarin. Ingat saya ga ?"

"Ohhhhh,iya iya Bang Bima. Ingatlah bang. Baru ketemu kemarin. Ha ha ha." jawab Marla ceria.

"Syukurlah..., he... he... he.... Kirain udah dilupakan."Kataku bercanda.

"Enggaklah bang, ingatlah pasti. Ada apa bang ?" Tanya Marla.

"Oh..., iya..., ini La..., besok sore kita mau hangout sama anak anak. Marla bisa ikut ?" Dalam hati aku sangat berharap.

"Besok ya ? Jam berapa bang ?"

"Sore sekitar jam 6. Bisa kan La ?" Kejarku memastikan.

"Oh ok, bisa bisa bang, jam 6 sore bisa. Dimana bang? Biar aku yang datang ke sana."

"Kami jemput aja besok ke tempat kamu." Aku menawarkan diri, sekalian aku mau tau dia tinggal di mana.

"Oh gitu..., boleh bang, jemput ke kost aja. Thanks ya bang." Marla menyambut baik usulanku.

"Siippp..., besok jam 6 sore ya. Kirim aja alamatnya." Sambungku senang.

Setelah pembicaraan selesai Marla mengirimkan alamatnya. Sepertinya bukan alamat yang sulit ditemukan, pikirku.

___________

MARLA

Setiba di kamar kost aku langsung masuk ke kamar mandi menyegarkan diri. Mendinginkan diri dari udara panas sepanjang perjalan pulang dinas tadi.

"Ahhh..., enaknya...." Badanku berbaring lega di atas kasur. Setelah mandi rasanya memang lebih nyaman. Kupijit betisku bergantian, meletakkannya di atas travelbag kosong agar posisinya lebih tinggi. Lumayan mengurangi rasa pegal di kakiku.

Kulirik jam di pergelanganku, masih ada 1,5 jam lagi sebelum jam 6. Lumayan bisa tidur sebentar pikirku. Kuambil ponsel memutar alarm 1 jam kedepan, agar tak tidur kebablasan.

Menggeliat badanku sejenak, bersiap untuk terlelap.

Alarm ponselku berbunyi tepat di samping kepalaku. Menyadarkan aku dari tidurku yang lelap. Dengan malas aku duduk ,mata masih terpejam seolah berat melawan kantuk. Aku memilih terjaga dengan segera, mengingat harus bersiap untuk pergi jam 6 sebentar lagi. Untungnya besok dapat libur dinas, sedikit menghibur rasanya.

Ponselku berbunyi nyaring, dengan ringtone penggalan lagu kesukaanku. Tertulis Bang Bima memanggil.

"Halo...." jawabku segera.

"Halo La..., kami sudah mau jalan ini. Nanti alamat kamu patokannya apa ya ?"

"Oh iya bang, nanti..., bla..., bla..., bla...." Aku menjelaskan sedetil mungkin, mengarahkan mereka menemukan alamatku.

Setelah telepon terputus aku semakin mempercepat prosesku beberes kamar dan beberes diri.

___________

BIMA

Entah kenapa hatiku senang tak terkira. Seperti mendapatkan hadiah yang berharga. Tak sabar ingin segera bertemu Marla. Kulaju sepeda motorku bersama Join dan Lexi beriringan.

"Jemput Marla aja kan Bim ?" Lexi memastikan.

"Iya." kataku

"Kenapa harus di jemput sih Bim ? Ga bisa dia datang sendiri aja ? " Join bertanya penasaran.

"Bisa..., aku yang tawarin mau jemput. Ga apa apalah, searah juga kok tempatnya." Jawabku diplomatis.

"Ngerti ajalah Jo..., target masa depan si Bima ini." Lexi menggodaku. "Iya kan Bim ? Yang satu ini mau di seriusin kan ?" Lexi menggodaku sambil tertawa senang.

Aku hanya tersipu tak menjawab. Tiba tiba jantungku berdegup lebih keras. Tadinya tak terfikir begitu. Tapi Lexi seperti memperjelas arahku mendekati Marla.

"Ohhhhhh..., bilanglah dari tadi." Join ikutan menggodaku. "Kalo gitu, aku kan bisa ngerti. Asal jelas ajalah nanti. " Mereka berdua tertawa senang menggodaku.

Setibanya kami, terlihat Marla sudah menunggu. Sepertinya sudah bersiap dari tadi. Aku serahkan helm untuk dia kenakan. Dia naik di boncenganku dan kami berangkat ke lokasi kumpul.

Sepanjang jalan kami bercerita ringan. Kadang kami tertawa bersama di sela sela cerita cerita lucu.

Tiba di tempat kami kumpul kumpul, aku kenalkan Marla ke mereka. Marla segera menyesuaikan diri, berbaur dengan cerita beberapa orang yang ada di sana. Semua pada kaget waktu tau kami kenalnya di acara muda mudi waktu itu. Karena mereka tidak tau kalau Marla hadir di sana juga.

Sejak kami tiba di kumpul kumpul sampai akhirnya kami antarkan Marla pulang, teman teman tak berhenti menggoda dan meledekku. Ada perasaan malu diledek begitu. Tapi tak mengurangi rasa senangku karena ada Marla di sana.

Marla sangat bijaksana menanggapi ledekan anak anak, membuat aku tak terlalu disudutkan. Bahasanya yang diplomatis dan sikapnya yang dewasa membuat aku merasa di bela.

"Makasih ya bang sudah jemput dan antar aku." Kata Marla menghargai begitu kami tiba di depan kostnya

"Ah biasa aja itu La. Masak udah diajak ga diantar pulang." Joint menjawab. Matanya sambil mengerling menggoda ke arahku. Aku hanya geleng2 saja merespon kalimat itu.

"Abang juga makasih, dirimu mau kita ajak."

"Ciieeee..., abang ya...." Lexi cepat menyambar kalimatku. Aku langsung garuk kepala di goda begitu. Kikuk dan serba salah jadinya.

Marla hanya tertawa kecil saja menanggapi ledekan itu.

Setelahnya kami berpamitan pulang. Dengan beriringan menuju pulang Join dan Lexi masih lanjut meledekku. Sampai akhirnya kami berpisah di persimpangan rumah masing masing.

Sesampainya di rumah kontrakan, aku berberes diri, lalu masuk kamar. Sambil rebahan di tempat tidur, aku chat Marla, sekedar mau bilang kalau aku sudah sampai di rumah.

"Aku udah sampai rumah ini. Thanks ya untuk hari ini." Pesan ku kirim.

Tak lama pesan di balas.

"Ok bang. Thanks juga hari ini sudah diajak. Pake diantar jemput lagi. " Balasnya dengan emoji senyum.

"Lain kali kita boleh ajak lagi ga ?" pesan kukirim.

"Dengan senang hati bang, asal ga lagi dinas aja." Pesan dibalas.

Senang sekali membaca pesannya. Beberapa saat kami saling chat. Sampai akhirnya

'say good night'.

Aku tersenyum bahagia mendekap ponselku. Memandang langit langit kamarku dengan perasaan berbunga bunga.

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

udh di Favorit ya Thor 🤗

2022-12-04

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!