Siapa Lindsay?

Happy Reading 😊

Mira masih terlihat kesal karena Kevin sibuk bercengkrama dengan Lindsay di telepon.

Dia meletakan sendok dan langsung berdiri. Kevin yang melihat istrinya akan pergi itu segera menarik tangannya lembut.

Mendudukan Mira dipangkuannya.

"Ada apa sayang, apa kamu sudah kenyang?" tanya Kevin yang terus meletakan Hpnya ke meja.

"Iya aku kenyang sekali" jawab Mira

Kenyang karena melihat mu teleponan melulu dengan sekretaris mu itu! Batin Mira.

"Ya udah kalau gitu, aku sebentar lagi berangkat kekantor, cium dulu donk" ucap Kevin manja.

"Kalau mau berangkat ya tinggal berangkat aja, biasanya juga gitu kan?" jawab Mira.

"Tapi mulai sekarang harus cium dulu sebelum berangkat" Ucap Kevin yang kemudian menarik tengkuk Mira dan memangut bibir istrinya itu.

Setelah itu Kevin segera pergi ke kantor dengan sedikit terburu-buru.

Cup..

Cup..

Cup..

Kevin mencium wajah Mira berkali-kali hingga membuat Mira merasa risih.

"Sudah cukup Kevin, kamu membuat wajahku basah dengan air liurmu!" Seru Mira menjauhkan wajah Kevin dari wajahnya.

"Sayang aku benar-benar gila tanpamu, ikut ke kantor ya?"

"Buat apa aku ikut ke kantormu,? apa kamu akan mempekerjakanku?" Mira antusias.

"Tidak, hanya menemaniku bekerja sayang"

"Aku tidak mau kalau seperti itu, sudah sana sebaiknya kamu berangkat"

"Iya sayangku, emuach" Kevin mencium bibir Mira sekilas.

Setelah itu dia pergi meninggalkan pintu apartemen.

Mira menutup pintu dan menghembuskan nafas pelan.

"Kalau sikapmu seperti itu sejak dulu pasti aku akan sangat bahagia, tapi entah kenapa sekarang aku masih belum bisa menerimamu Kevin" gumam Mira.

Dia berjalan ke arah dapur untuk mencuci piring kotor. Tiba-tiba terdengar suara Hp berbunyi.

Tuutt ... tuutt ....

"Eh, bukankah itu Hpnya Kevin, dasar ceroboh kenapa dia bisa meninggalkannya disini" Mira mengambil Hp Kevin yang sedari tadi berbunyi.

Dia melihat siapa yang menelepon suaminya itu.

"Lindsay?"

Mira hanya mendiamkan Hp Kevin tanpa mengangkat panggilannya sampai Hp itu berhenti berdering.

Tapi tidak lama Hp itu berbunyi lagi masih dengan nama yang sama.

"Kenapa wanita ini terus menelepon Kevin? siapa sebenarnya Lindsay itu? kalau cuma sebatas hubungan sekretaris seharusnya tidak menelepon di waktu yang bukan saat jam kerja."

Mira ingat saat masih dirumah sakit, Lindsay juga sering menelepon dimalam hari, entah apa yang dibicarakan-nya dengan Kevin, dia juga tidak terlalu menanggapi.

"Berisik sekali sih!!" seru Mira mendengar Hp itu berdering terus.

Karena kesal akhirnya dia mengangkat panggilan itu.

"Halo Kevin!!! kenapa tidak mengangkat teleponnya? kamu janji akan berangkat hari ini kan"

"Kevin sudah berangkat, Hpnya tertinggal diapartemen"

"Ini Mira kah?"

"Tentu saja, memang siapa lagi yang tinggal diapartemen Kevin"

"Oh, baiklah kalau begitu, akan kutunggu dia"

"Ehm, Lindsay seperti nya kita perlu bicara"

"Ada apa? kenapa kamu ingin bicara padaku?apa ada masalah? apa ini tentang Kevin"

"Kau itu sangat cerewet, kapan kita bisa bertemu"

"Baiklah kalau kamu memaksa, nanti kita ketemu di restoran xx sekalian makan siang, nanti hubungi nomerku lewat Hpmu, ya sudah sepertinya Kevin akan segera datang, sampai jumpa nanti"

"Tunggu, jangan sampai Kevin tahu kalau kita bertemu"

Tut ....

Mira meletakan Hp Kevin dengan asal di atas meja, dia merasa agak marah dengan sikap Lindsay yang terlihat begitu dekat dengan Kevin.

"Sebenarnya apa hubungan mereka? meskipun Kenzo dulu pernah menceritakan padaku tentang Kevin dan Lindsay tapi aku tetap ingin tahu sendiri soal Lindsay" gumam Mira.

Setelah itu dia langsung meneruskan mencuci piring nya.

Sementara dikantor ....

"Kevin, akhirnya kamu berangkat ke kantor. Aku sangat merindukanmu" ucap Lindsay yang akan memeluk Kevin.

"Jaga batasanmu Lind, mulai sekarang kita harus jaga jarak" Seru Kevin tajam.

Dia menatap Lindsay dengan tatapan dingin. Tapi Lindsay malah tertawa terbahak.

"Hahaha, kenapa Kevin, ada apa? apa karena Mira? jadi benarkan kataku bahwa kamu mencintai istrimu itu?" ucap Lindsay dengan nada mengejek.

"Ya benar, aku sangat mencintai Mira istriku, selama ini aku telah jahat padanya, aku sangay menyesal" jawab Kevin sendu.

"Aku senang kalau kamu mau mengakui perasaanmu, tapi bagaimana dengan Mira? apa dia juga mencintaimu?" tanya Lindsay.

Kevin terdiam, dia bingung dan tidak tahu dengan perasaan Mira terhadapnya. Mira tidak pernah menunjukan rasa apapun dengan Kevin.

Setiap Kevin bersama wanita lain dia selalu terlihat biasa saja. Bahkan dia tidak melarang saat Kevin mengantarkan Lindsay pulang pada waktu malam pesta itu.

Bahkan dia malah menyuruh Kenzo yang mengantarkannya pulang ke apartemen. Padahal waktu itu Kevin menunggu Mira melarangnya untuk tidak mengantar Lindsay.

Tapi Mira malah diam saja tanpa memberikan respon. Tentu saja hal itu membuat Kevin emosi dan menyuruh Mira untuk pulang bersama Samuel. Sedangkan dia mengantarkan Lindsay.

Kevin yang dulu sangat egois terlalu penakut untuk mengakui perasaanya terhadap Mira.

"Entahlah, aku belum bertanya langsung kepada nya, aku takut kalau bertanya nanti jawaban nya akan sangat melukai hatiku, saat ini aku hanya ingin menebus semua kesalahanku dan membuatnya bahagia disisiku, dengan cintaku ini aku yakin dia pasti akan dengan perlahan bisa mencintai ku" ucap Kevin sambil menatap kearah luar jendela.

"Dasar budak cinta!! apa kamu sudah making love denganya? bukankah seharusnya semalam kamu sekamar dengannya kan?" tanya Lindsay sambil duduk diatas meja kerja Kevin.

"Belum, aku sudah menyentuhnya tapi dia belum mengizinkanku untuk memasukinya"

"Hahaha, kamu ini sangat payah, belum pernah bercinta dengan istri sendiri, padahal kita sufah sering melakukannya kan?" ucap Lindsay mendekat ke arah Kevin dan menyentuh dasinya.

Kevin menegakkan tubuhnya menghindari tangan Lindsay yang semakin turun ke arah perutnya.

"Omong kosong Linds, kita hanya melakukan Making out, tidak sampai kumasukan juniorku, itu namanya bukan bercinta" jawab Kevin datar.

Lindsay menatap Kevin dengan senyuman sinis.

"Itu karena kamu mudah puas hanya dengan mulutku ini, belum apa-apa sudah keluar dan lemas. Kau memang payah!!" ejek Lindsay.

"Sudahlah, kembali ke tempat mejamu, sekarang aku akan mengadakan rapat dadakan, panggil semua ketua staf untuk rapat sekarang"

"Baiklah-baiklah. Aku akan keluar," jawab Lindsay yang kemudian pergi meninggal kan ruang kerja Kevin.

Kevin kembali duduk dikursi kebesarannya, dia tampak mencari sesuatu di dalam tas kerja dan saku bajunya.

"Astaga, aku lupa mengambil Hpku di meja dapur, padahal aku mau menelepon Mira, baru beberapa menit aku sudah merindukannya" gumam Kevin menepuk jidat.

Akhirnya karena Kevin tidak jadi menelepon istrinya dia langsung pergi keruang rapat.

****

Saat makan siang ....

Mira telah bersiap pergi kerestoran xx untuk bertemu lindsay, saat ini dia telah berada didalam taxi, entah kenapa dia sangat ingin mengenal wanita itu. Wanita yang sangat dekat dengan Kevin.

Tidak beberapa lama akhirnya dia sampai direstoran tersebut.

Mira mengedarkan pandangannya, dia melihat wanita cantik dan sexy di meja pojok dekat dengan jendela.

Mira yang sudah cukup mengenal wajah Lindsay pun tidak ragu untuk melangkah menuju meja itu.

"Hai, kamu Lindsay kan?" tanya Mira sopan.

Lindsay mendongak dari kegiatan nya yang fokus kepada Hp itu.

Dia tersenyum melihat gadis cantik bertubuh mungil dan memakai kemeja besar dengan celana jeans selutut.

"Silahkan duduk, mau pesan apa?" ucap Lindsay.

"Samakan kamu saja" jawa Mira.

"Oh baiklah, pelayan ... " Lindsay memanggil seorang pelayan lalu kemudian memesan makanan.

Hening ...

Mereka sama-sama terdiam tidak ada yang membuka suara.

"Mira, maaf tidak sempat menjengukmu waktu kamu habis kecelakaan." ucap Lindsay memecah keheningan.

"Eh, tidak apa-apa, oh ya sebenarnya apa yang terjadi dengan diriku, kenapa aku sampai kecelakaan. Ehm sebenarnya aku masih ada sedikit memory yang kulupakan" tanya Mira berpura-pura.

Dia hanya ingin tahu apa yang dikatakan Kevin sama atau tidak dengan jawaban dari Lindsay.

"Sebenarnya waktu itu Kevin banyak minum di bar, lalu aku menyuruh seseorang untuk menghubungi mu agar kamu menjemputnya, tapi Kevin tidak mau pulang ke apartemen yang kalian tinggali. Dia menyuruhku untuk mengantarkannya ke apartemen satunya."

Mira masih diam menyimak cerita Lindsay.

"Akhirnya aku mengantarkannya ke apartemen dia yang satunya, dan pada sepanjang lorong dia selalu menyebut nama mu, entah apa yang membuat dia hilang kendali, dia mendorongku ke dinding dan akan menciumku sampai pada saat kamu menjatuhkan Hp mu dan yah semuanya terjadi, maaf Mira aku juga penyebab kecelakan mu waktu itu." Cerita Lindsay membuat Mira terkejut.

"Linds apa kamu menyukai Kevin?" tanya Mira penasaran.

Lindsay melihat kearah luar jendela.

"Aku mencintai Kevin sudah sejak lama, bahkan aku sudah berkali-kali mengungkapkan perasaanku terhadapnya, tapi dia tidak pernah mencintaiku, dia hanya mencintai wanita yang bernama Thalia, ehhm ... Maaf Mira aku tidak bermaksud." Ucap Lindsay merasa tidak enak hati.

"Tidak apa-apa Linds, aku juga sudah tahu hal itu." Jawab Mira.

"Oh ya Mira, apa kamu belum mau bercinta dengan Kevin,?" tanya Lindsay.

Mira merasa malu dengan pertanyaan wanita didepan-nya itu.

"Itu kan hal pribadi, aku tidak perlu menceritakannya"

"Kuharap kamu segera bercinta dengannya Mira. Jangan sampai Kevin mencari pelarian kepada wanita lain"

Deg ...

Mira terkejut dengan ucapan Lindsay.

Apa maksud ucapan Lindsay, Kevin akan mencari wanita lain kalau aku tidak melayaninya? tapi aku belum siap. Batin Mira.

Tidak lama setelah itu makanan pesanan mereka telah datang. Lindsay segera mengajak Mira makan siang karena dia harus kembali ke kantor saat jam makan siang habis.

Bersambung ...

💞💞💞💞

Cukup lumayan panjang part ini, karena kemarin aku gak sempat up, ini udah aku panjangin loe akak2 reader.

Jangan lupa like komen dan vote ya..

terima kasih😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Fitriyani

Fitriyani

emangnya klo Mira melarang,qm bakal nurutin,blm tentu kn Kevin,malah jd bikin tmbh sakit hati aja,mnding d biarin toh
😠

2023-03-20

0

Dewi Zahra

Dewi Zahra

semangat Mira

2022-06-14

0

Eti

Eti

lanjuuutttkn kn

2022-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Perdebatan di malam hari
3 Sial yang membawa perubahan
4 Wanita Lain
5 Saingan
6 Sakit
7 Visual pemain
8 Malam kelam
9 Karma dan Derita
10 Maafkan Aku
11 Amnesia Mira
12 Kejujuran
13 Kejujuran 2
14 Tes Perasaan
15 Canduku
16 Masakan pertama istriku
17 Siapa Lindsay?
18 Gelisah
19 Belah Duren
20 Terjerat olehmu
21 Cinta Dan Dendam
22 Jangan sentuh aku
23 Perintah istri
24 Dia Istriku
25 Apa Maumu
26 Semua Hanya Masa Lalu
27 Rencana bulan madu
28 BALI
29 Bertemu Cinta Pertama
30 Perasaan lain
31 Perasaan yang sudah berubah
32 Bikin banyak anak
33 Vila di malam hari
34 Diculik
35 Obsesi
36 Opa opa
37 Bulan Madu yang sudah selesai
38 Calon Suami
39 Pengumuman
40 Stuard Dan Fredy
41 Wanitaku
42 Tak Di inginkan
43 Kisah bahagia dan pilu
44 Menahan Rasa Sakit
45 Penyesalan
46 Penyesalan 2
47 Akhirnya
48 Kenzo
49 Menghilang
50 Sebuah perasaan
51 Panik
52 Sebuah Rasa
53 Welcome to the world (King)
54 Rasa yang ada
55 Perasaan ini
56 Mati Rasa
57 Sebuah Kenyataan
58 Sebuah Jawaban
59 Terkejut
60 Will You Marry Me
61 Hanya sekali dan selamanya
62 Sebuah Rencana
63 Cerita Sebenarnya
64 Rahasia
65 Terkuak
66 Perangkap
67 Sudah Lega
68 Kisah di balik senyuman Inez
69 Pelakor Dan Penghianat
70 Ingin pergi
71 Pertemuan tak terduga
72 Egois
73 Berubah
74 Penyesalan Troy
75 Patah
76 Tak Disangka
77 Akhir Bahagia
78 Jennifer
79 Wanita penganggu
80 Sudah berantakan
81 Kenyataan Ini
82 Masalah Hati
83 Rumah Tangga Yang Hancur
84 Hati Yang Telah Tertutup
85 Perasaan Ini
86 Pertemuan Dan Perpisahan
87 Perasaan Yang Salah
88 Menghindar
89 Cinta Sendiri
90 Pertahanan Yang Runtuh
91 Ingin Kembali
92 Penyesalan Sarah
93 Hati Yang Telah Berlabuh
94 Restu
95 Kebahagiaan (End)
96 Promo Novel Terbaru
97 Hai, author menyapa
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Prolog
2
Perdebatan di malam hari
3
Sial yang membawa perubahan
4
Wanita Lain
5
Saingan
6
Sakit
7
Visual pemain
8
Malam kelam
9
Karma dan Derita
10
Maafkan Aku
11
Amnesia Mira
12
Kejujuran
13
Kejujuran 2
14
Tes Perasaan
15
Canduku
16
Masakan pertama istriku
17
Siapa Lindsay?
18
Gelisah
19
Belah Duren
20
Terjerat olehmu
21
Cinta Dan Dendam
22
Jangan sentuh aku
23
Perintah istri
24
Dia Istriku
25
Apa Maumu
26
Semua Hanya Masa Lalu
27
Rencana bulan madu
28
BALI
29
Bertemu Cinta Pertama
30
Perasaan lain
31
Perasaan yang sudah berubah
32
Bikin banyak anak
33
Vila di malam hari
34
Diculik
35
Obsesi
36
Opa opa
37
Bulan Madu yang sudah selesai
38
Calon Suami
39
Pengumuman
40
Stuard Dan Fredy
41
Wanitaku
42
Tak Di inginkan
43
Kisah bahagia dan pilu
44
Menahan Rasa Sakit
45
Penyesalan
46
Penyesalan 2
47
Akhirnya
48
Kenzo
49
Menghilang
50
Sebuah perasaan
51
Panik
52
Sebuah Rasa
53
Welcome to the world (King)
54
Rasa yang ada
55
Perasaan ini
56
Mati Rasa
57
Sebuah Kenyataan
58
Sebuah Jawaban
59
Terkejut
60
Will You Marry Me
61
Hanya sekali dan selamanya
62
Sebuah Rencana
63
Cerita Sebenarnya
64
Rahasia
65
Terkuak
66
Perangkap
67
Sudah Lega
68
Kisah di balik senyuman Inez
69
Pelakor Dan Penghianat
70
Ingin pergi
71
Pertemuan tak terduga
72
Egois
73
Berubah
74
Penyesalan Troy
75
Patah
76
Tak Disangka
77
Akhir Bahagia
78
Jennifer
79
Wanita penganggu
80
Sudah berantakan
81
Kenyataan Ini
82
Masalah Hati
83
Rumah Tangga Yang Hancur
84
Hati Yang Telah Tertutup
85
Perasaan Ini
86
Pertemuan Dan Perpisahan
87
Perasaan Yang Salah
88
Menghindar
89
Cinta Sendiri
90
Pertahanan Yang Runtuh
91
Ingin Kembali
92
Penyesalan Sarah
93
Hati Yang Telah Berlabuh
94
Restu
95
Kebahagiaan (End)
96
Promo Novel Terbaru
97
Hai, author menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!