LB, Where Are You?

"Kemari," kata Ibu pada Agam. Ia telah selesai menyimpan dan merapikan mukenanya.

"Ya Bu," Agam maju perlahan. Ia sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh Ibu.

"Tidak usah pasang kuda-kuda, kamu terima saja," tegas Ibu seraya menyingsingkan lengan bajunya.

Dan saat itu juga di saat Agam masih menunduk, Ibu Nadia dengan gerakan terlatih dan terarah telah berhasil mendaratkan dua tinjuan kuat di pipi kiri dan kanan Agam. Saat Agam masih meringis, Ibu memutar badannya dan menendang kuat bahu Agam sebanyak dua kali hingga menghsilkan bunyi "BUGH" yang cukup kuat.

Agam mundur satu langkah, ia menggigit bibir bawahnya menahan sakit dan linu. Ia tidak sampai berteriak, namun tendangan terakhir dari seorang ibu yang ternyata mantan atlit bela diri nasional itu berhasil membuat seorang Agam terhuyung, dan mengerang kesakitan.

"Aaarrgggh," teriak Agam.

Ia membungkuk, kakinya menyilang dan menghimpit sesuatu, bibirnya sibuk mengatur napas exhale dan inhale. Wajahnya meringis, andai saja ia berani menghindar, mungkin tidak akan sesakit dan semalu ini.

"Rasakan! Itu belum seberapa, kalau saja mengikuti nasfu, mungkin Ibu sudah menyuruh dokter bedah untuk menyunatmu yang kedua kalinya," kata Ibu sambil menatapnya penuh amarah, kekesalan dan juga kesedihan.

"Kenapa harus menendang di situ Bu? Ini asetku, masa depanku. Kalau dia sakit bagaimana?" keluhnya. Kini berusaha berdiri tegak dengan sedikit kepayahan.

"Ibu jamin tidak akan apa-apa, justru akan membuat punyamu lebih kuat, mau ditambah?!" tanya Ibu sambil memasang kuda-kuda.

"Ti-tidak, a-ampun Bu. Ampuun." Agam menyatukan kedua tangannya di udara.

"Itu tidak seberapa, harusnya kamu dicambuk 100 kali dan diasingkan selama satu tahun. Kalau ayahmu masih ada mungkin kamu sudah dibunuh," tegasnya.

"Ya Bu .... Maaf."

"Maaf, maaf! Taubat kamu! Terus kenapa harus LB sih? Pantas saja Ibu gak lihat dia baca berita lagi. Dia presenter terkenal, Gam. Kamu sudah menghancurkan kariernya. Ayo sekarang pertemukan Ibu dengan dia."

"Aku menempatkannya di kamar depan perpustakaan."

Ibu dan Agam berjalan munuju kamar yang dimaksud.

"Aku sudah membuat surat perjanjian Bu. Aku akan menyekapnya di sini, sampai dipastikan dulu dia hamil apa tidak."

"Dasar gila kamu, Gam!" satu pukulan kuat kembali menghantam punggung Agam.

"Oiya apa Tuan Muda sudah tahu?"

"Sudah, dokter Cepy, dan dokter Rama juga sudah tahu."

"Apa reaksi mereka?!"

"Tuan Muda marah, dokter Cepy dan dokter Rama mau suntik mati aku. Tapi akhirnya mereka memaafkan dan menyuruhku untuk bertanggung jawab."

"Mereka semua sama gilanya. Lalu kamu bilang apa sama polisi?"

"Masalah aku dan Linda polisi tidak tahu Bu. Aku hanya mengatakan kalau penikaman itu adalah kesalahanku, aku bilang sedang berlatih tapi gagal," jawabnya sambil tersenyum tangannya masih menangkup pada daerah inti yang tadi ditendang oleh Ibu.

Tok, tok, tok, Agam mengetuk pintu kamar yang ditempati Linda. Ia dan Ibu saling menatap. Saat ini adalah ketukan yang ketiga kalinya namum tetap tidak ada sahutan.

"Agam, cepat kamu ambil kunci duplikatnya, Ibu khawatir di dalam kamar dia melakukan hal yang tidak-tidak, anak gadis orang ini, Gam. Kalau terjadi apa-apa sama LB, Ibu yang akan melaporkan kamu pada polisi."

Krek, pintu terbuka saat Agam telah menggunakan kunci duplikat.

Ibu dan anak itu terkejut setelah melihat pemandangan di dalam kamar. Ibu menutup mulut matanya membelalak, sedangkan Agam spontan memalingkan wajah dan pipinya langsung memerah.

***

GDOR, GDOR, pintu kedai buah milk ayah Berli dipukul paksa oleh sekelompok orang. Ayah Berli yang sedang memilah buah yang baru saja datang semalam dari petani lokal langsung terperanjat kaget tiada terkira.

Ini masih pagi sekali, siapa pikirnya yang akan membeli buah segar sepagi ini. Sedangkan Bu Ana masih berada di ruangan belakang bersama Yolla dan Yolli yang masih tertidur.

"Tunggu," kata Ayah Berli saat tangannya mulai membuka kunci gembok.

"Lama sekali!" teriak seorang pria tinggi besar yang langsung memaksa masuk saat pintu sudah terbuka, disusul oleh empat orang temannya yang juga berprawakan tinggi dan besar.

"Siapa kalian?!" Ayah berusaha menghalangi karena mereka memaksa.

"Sudahlah! Munggir! Ini perintah bos kami!" teriak yang lainnya.

"Pa, ada apa ini?!"

Bu Ana yang datang karena mendengar keributan langsung mundur ketika melihat orang-orang tersebut. Wajah mereka sangar dan garang.

"Kembali ke belakang! Tetap bersama anak-anak!" teriak Ayah Berli.

"I-iya." Bu Ana kembali ke belakang dengan berlari-terbirit-birit.

"Di mana dia?!" bentak pria tegap dengan tubuh paling tinggi.

"Di-dia siapa?!" kata Ayah Berli.

PLAK, Ayah Berli malah di tampar kuat, hingga tubuhnya tersungkur dan menimpa salah satu keranjang buah jeruk, hingga buah berwarna orange itu berhamburan ke lantai.

"Kaliaaan," Ayah Berli geram.

"Cepat, katakan di mana kamu menyembunyikan LB?! Di mana, hahh?! Di manaa?!"

Pria itu berteriak layaknya orang gila. Dan saat Ayah Berli bangkit, pria yang lain menendang Ayah Berli hinga ia kembali tersungkur dan tak berdaya.

"Dia tidak ada di sini ...." Jawab Ayah dengan lirih.

"BOHONG!!" bentak pria yang pertama kali menendang Ayah.

Sementara Bu Ana di ruangan belakang sedang menangis sambil memeluk kedua putrinya yang masih terlelap.

"Jangan pada bangun, ya sayang. Ibu mohon, kalian tidur yang nyenyak ya. Ya Rabb, ada apalagi ini? Kenapa? Kenapa anak itu selalu membuat masalah?" guman Ibu dalam hatinya.

"Di mana kamu Linda?" kata Ibu dengan suara pelan.

"Demi Tuhan, LB tidak ada di sini," kata Bapak.

Saat ini Bapak sedang diseret untuk membuka pintu samping kedai yang menjadi akses ke rumahnya yang sudah disita.

"Jangan berbohong, bangunan sebelah rumahmu, kan?! Ayo buka! Bisa saja kamu menyembunyikan LB di rumah itu." Sambil menyeret Ayah, mereka juga tak segan memukul kepala Ayah dengan brutalnya.

"AWWH," Ayah beberapa kali mengaduh kesakitan, tapi mereka seakan tak punya hati-nurani.

"Mana kuncinya?!"

"Ru-rumah di samping sudah disita, saya ti-tidak punya kuncinya," jelas Bapak.

"Di sita?! Siapa yang menyita?!"

"Saya tidak berhak mengatakannya pada kalian," tegas Ayah. Dan ucapan Ayah membuat para pria itu naik pitam.

"Buka pintu itu, geledah!" teriak pria paling tinggi yang sepertinya adalah kepala komplotan tersebut.

"Jangaan," kata Ayah.

Namu tiba-tiba "DOR," satu orang dari mereka menembak lubang kunci menggunakan senjata api jenis revolver. Ayah spontan menundukkan kepala, Ibu di kamar menjerit, Yolla dan Yolli terbangun dan langsung menangis.

Empat orang dari komplotan itu barlalu masuk ke rumah tersebut, Ayah Berli dicekal. Sayup-sayup terdengar barang-barang yang pastinya sengaja dipecahkan.

"Si-siapa yang mengutus kalian?" tanya Ayah Berli sambil mengusap darah segar yang kini ke luar perlahan dari hidungnya.

"Tak perlu bertanyapun harusnya kamu tahu! Dasar bodoh!"

BUG, pria itu kembali mendendang perut Ayah Berli tanpa belas kasih.

"Pak, rumah itu kosong, hanya ada perabotan, tidak ada tanda-tanda keberadaan LB," salah satu dari mereka yang baru saja menggeledah memberi laporan.

"Kalau tidak ada di sini, lalu di mana dia?!"

Pria yang dipangil Pak, menodongkan senjata ke arah kepala Ayah Berli.

"Saya tidak tidak tahu," tegas Ayah.

"Kurang ajar! Seret kemari anak dan istrinya!"

"Baik, Pak."

"Tidaak, jangan ganggu istri dan anak-anak saya!" teriaknya.

"Huwaaaa ... huuu, Ibuu Ayaaah," teriak Yolla dan Yolli. Mereka terus menangis saat melihat Bu Ana diseret untuk menghadap Ayah Berli.

"Lepaaas, lepaskan!!" Bu Ana meronta-ronta.

"Ayaaah ... huks huks ...." Ibu terkejut melihat suaminya tersungkur tak berdaya.

"Sa-saya tidak apa-apa," kata Ayah.

"Sumpal dan ikat anak-anak itu, berisik!" teriak kepala komplotan.

"Baik, Pak."

Yolla dan Yolli diikat, mulutnya diplester oleh plester yang biasa digunakan Ayah untuk mengemas buah, lalu di masukan ke dalam keranjang buah yang kosong.

"Jangan sakiti anak saya," teriak Ibu dan Ayah.

Yolla dan Yolli terus menangis. Matanya melotot, bingung dan tak faham.

"Tutup mata kalian sayang, dan berpura-puralah tak mendengar apapun," kata Bu Ana.

"Jangan basa-basi lagi, di mana LB?! Atau kepala istrimu yang cantik ini meledak!" Pria itu menodongkan pistol di kepala Bu Ana.

"Tidak, jangan! LB dibawa polisi," kata Ayah, ia menjawab jujur.

"Polisi?! Hahaha! Omong kosong! Kamu pikir bos kami tidak punya orang-orang di kantor polisi, hahh? LB tidak ada di sana. Di mama dia? Di mana?!"

"Demi Tuhan, dia dibawa polisi," kini Ibu yang menjawab.

"Apa kalian mau main kucing-kucingan?! Baiklah sebelum kamu mati, saya akan menikmati tubuhmu dulu. Kamu cantik, kecantikan LB rupanya dari kamu."

"Dasar kalian bajingan!" teriak Ibu.

"Tidak! Jangan! Saya tahu identitas polisi yang membawa anak saya," kata Ayah Berli dengan suara gemetar.

"Tapi tolong lepaskan kami," katanya lagi.

"Siapa nama polisinya?"

"Joey, nama polisi yang berkenalan dengan saya dan membawa LB bernama Joey. Tapi yang dua lagi saya tidak tahu. Mereka menggunakan jaket, jadi saya tidak melihat name tag namanya," jelas Ayah.

"Baik, cukup! Awas kalau kalian berbohong! Sekarang cek ponselnya!"

Pria yang lain mengambil ponsel yang tergeletak.

"Sial! HP nya rusak dan mati total," umpatnya.

"Ya kemarin tak sengaja jatuh," kata Ayah.

Setelah mengacak-acak kedai dan menampar kembali Ayah Berli, komplotan pria sangar itupun pergi meninggalkan Ayah yang tersungkur, Ibu yang pingsan, serta Yolla dan Yolli yang memucat dan gemetar di dalam keranjang buah.

Saat pergi, mulut mereka sibuk memakan buah anggur milik Ayah Berli.

"Buahnya enak ya, segar tidak kecut."

"Dia memang hanya menjual buah lokal dengan kualitas terbaik."

Ayah Berli masih bisa mendengar percakapan mereka.

***

Sial, Linda ... keanggunan kamu ternyata hanya kamuflase. Ahh, tapi tadi itu cantik sekali.

Agam sedang membayangkan kejadian saat ia dan ibunya mau menemui Linda, namun urung setelah tahu jika Linda masih tidur.

Terbayang lagi saat Linda tidur terlentang, dengan baju terangkat jauh ke atas dan bertumpang kaki, hingga segala keindahannya terlihat jelas. Mulutnya menganga dan sedikit mengorok. Kondisi kamar yang tadinya rapi tiba-tiba berantakan. Bantal, guling dan selimut semuanya tergeletak di lantai.

Agam tersenyum saat mengingat ucapan Ibu ketika mereka memutuskan untuk menunggu LB bangun.

"Gam, apa kamu yakin wanita tadi LB?"

"Dia memang LB Bu, tapi aku juga baru tahu kalau dia seperti itu."

Jawaban Agam pada saat itu.

.

.

.

.

Karena ia diberitakan masih di luar kota, Agam memutuskan untuk tidak ke HGC. Agenda hari ini adalah memberikan surat perjanjian itu pada Linda. Jika dia setuju, Agam akan belanja keperluan dan perlengkapan untuk Linda selama berada di rumahnya.

Agam lalu membuka media sosialnya, masih menguasai lini masa berita tentang Tuan Muda Deanka Kavindra Byantara yang cuti selama tiga hari dan Tuan Yohan Nevan Haiden menggantikan posisi direktur utama selama kepergiannya.

Trending pertama di lini bisnis, memberitakan tentang saham HGC yang turun, selama Tuan Muda cuti.

Ia lalu beselancar ke laman dunia hiburan. Terkejut saat wanita yang tadi membuatnya terpingkal dan kesakitan karena dihajar oleh Ibu menjadi trending.

Dengan judul artikel, "LB, Where Are You?"

"Hmm," Agam menghela napas.

❤❤ Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Puan Harahap

Puan Harahap

suka LB thor

2021-08-27

0

tanti

tanti

Nyai... Aku ketembak covid, jd baca nya ketinggalan. Walau sakit aku ttp luangkan wkt buat baca karya mu

2021-04-06

0

Kezia Zou

Kezia Zou

Lanjut penasaran 🥰😍❤

2021-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 The Beginnings of the Story [Visual]
2 Press Conference
3 The Trouble Started
4 The First Kiss [Warning!]
5 Blood and The Flower Crown
6 Boomerang
7 Back to Home
8 A Sign of Painful Love (Tanda Cinta yang Menyakitkan)
9 The Girl Whose Nails's Red Henna (Gadis yang Kukunya Berhenna Merah)
10 The News Anchor Polices's Idol
11 Falling In Love Feels The Great (Jatuh Cinta Itu Rasanya Luar Biasa)
12 Wahai Mahkota yang Telah Terkoyak, Bisakah Kamu Kuncup Kembali?
13 The Broken Hearts by The Love (Hati yang Terluka oleh Cinta)
14 Sesuatu yang Manis belum Tentu Menghasilkan yang Manis Jua
15 Yes Right She's LB
16 LB, Where Are You?
17 Mencuri Pandang
18 The Agreement and Approval (Perjanjian dan Persetujuan)
19 Pria yang Bercelemek Jingga
20 Kejadian di Kedai dan Penyadapan
21 Aku Akan Menjagamu dengan Nyawaku [Visual]
22 Why do I Want to See Him? (Kenapa Aku Ingin Melihat Dia?)
23 Jika Ini Mimpi, Tolong Jangan Bangunkan Aku
24 I Wrote She's A Future Wife (Aku Menulisnya Calon Istri) [Visual]
25 Senyuman Indah Nan Hangat Itu Mungkin Akan Lenyap
26 Memanggil Namanya dan Mengkhawatirkannya
27 The Attack That Heats Up (Serangan yang Memanaskan)
28 The Weak Point (Titik Lemah) [Visual]
29 Serangan Malam di Taman yang Sepi
30 Kesulitan Untuk Menolak Keindahan dan Kehangatan
31 Merasakan Kehadiranmu Membuatku Menangis
32 Cemburu Versus Cinta
33 Satu Piring Satu Sendok Satu Suapan
34 Kekasihmu Tampan, dan Sekretarismu Cantik [Visual]
35 Jeraus
36 Feel Crazy [Visual]
37 Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
38 Women Is The Poison of The World (Wanita Racun Dunia) [Visual]
39 Prahara dan Asumsi Negatif
40 LB is Back and She is So Stunning
41 Ada yang "Mati Kutu"
42 Rasa yang Bersemi Tanpa Disadari
43 Cinta dan Kekaguman yang Disesali
44 Help Me, Please ....
45 Gelebah [Warning!!!]
46 The Stressful Events
47 The Remaining Breath For You
48 Return Your Breath
49 With Him, With Her
50 The More Love, The More It Hurts
51 The Thief of Hearts (Pencuri Hati)
52 Kenapa Terus Mencitai Jika Pada Akhirnya Akan Membuatmu Terluka
53 Prejudice that Opens the Veil (Prasangka yang Membuka Tabir)
54 The Complicated Love
55 Hati yang Terluka dan Secerca Harapan
56 Aku Ingin Segera Bertemu Denganmu Sekarang Juga
57 Save Her and Them (Menyelamatkan Dia dan Mereka)
58 Still in Tension
59 Akhirnya ....
60 Unexpected
61 Regret A Meeting and Don't Regret A Meeting
62 Kesepakatan
63 Tanda Lahir Berbentuk Hati
64 Adu Strategi dan Acting
65 Selfless Love (Cinta Tanpa Pamrih)
66 A Ray of Hope of Happiness (Seberkas Harapan Kebahagiaan)
67 Senandung
68 Signal dari Kepulauan Pulau Jauh
69 The Love Dilemma
70 Mau Kemana Kita?
71 Mengundang Bola Api
72 Walau Tidak Bisa Menyentuhnya, Setidaknya ... Aku Bisa Melihatnya
73 The Freedom
74 Menemui Sahabat
75 Bukan Wanita yang Baik
76 Hasil Autopsi
77 Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 1]
78 Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 2]
79 Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 3]
80 Kamu Benar-benar Ada
81 Tidak Ada Kontak Fisik
82 Bersama Memperjuangkan Cinta
83 Berkunjung ke Pearl Ocean Village [Bagian 1]
84 Berkunjung ke Pearl Ocean Village [Bagian 2]
85 The Secret Member [Visual]
86 To Be Responsible
87 Tidak Sanggup Untuk Tidak Peduli Padamu
88 Menemui Para Pendemo [Visual]
89 Jujur pada Publik
90 The Jealousy [Visual]
91 Sebuah Kabar
92 Menantikan Kembalinya Mahkota dan Menunggu Kedatangan Ayah
93 Dijaga Bak Buronan
94 Back to Virgin
95 She is Special Woman, She is My Mine
96 Terpesona VS Pembajakan
97 Akan Menyelamatkan Seseorang yang Spesial [Warning!!!]
98 Mayday! Mayday!
99 Who is Maga? [Warning!!!]
100 Tentang Maga dan BRN
101 Efek yang Membiuskan
102 Fakta Tentang Maga dan Kejadian di Luar Dugaan
103 Praduga, Harapan, dan Issue
104 Pertanda Baik
105 Kesepakatan dan Pertemuan
106 Pria yang Serba Bisa
107 The First Cry
108 Sebuah Jawaban
109 Memberikan Restu
110 Sebuah Keistimewaan dari Seorang Wanita
111 'Mujbir'
112 Maaf, Tidak di Sisimu
113 You are Mine, Forever and Only
114 Hari Pertama Menjadi Suami [Visual dan Gif]
115 Nette
116 Saling Merahasiakan
117 Filosofi Cinta; Tidak Terucap, Namun Terungkap
118 Kembali Memendam Rindu
119 Gamayasa Val Buana
120 Maga [Visual, Gif]
121 Maga, Gama, dan Freissya
122 The Toxic of Love
123 Want to Meet You
124 Satu Kamar? [Visual dan Gif]
125 Calls You ... Maga
126 Variety of Love [Bagian 1]
127 Variety of Love [Bagian 2]
128 Variety of Love [Bagian 3]
129 The Incident
130 Kandidat Pengganti
131 Snake and Briliant
132 Keputusan Seorang Ayah [Visual]
133 Perubahan Sikap
134 Saling Melindungi
135 Bersitegang
136 Rencana Membuka File
137 Keputusan yang Sulit dan Berujung Rindu
138 Kabar dari Pulau Jauh
139 Detik-detik yang Menentukan
140 Terjebak
141 Gelar Baru [Visual]
142 Kemelut
143 Matched Pair
144 I'm Sorry, Ice ....
145 Hit The Waves and Anger
146 Siasat
147 Kalender Rahasia
148 Live Streaming [Gif]
149 Cemburu Buta
150 Hikmah dan Berkah di Balik Musibah
151 Lepas Landas
152 Baby Blues Syndrome
153 Hhmm ....
154 Special Scene [Warning!!!]
155 Gurindam Tak Bersyarat
156 Prahara
157 Kabar yang Janggal
158 Sebuah Keputusan
159 Ternyata ....
160 Namanya ....
161 Sultan Yasa dan Bayi Besar [Warning!!!]
162 Kembali ke HGC [Visual]
163 Pewaris Keempat
164 Gagal [Visual]
165 Kejutan dari Briliant
166 Ada yang Cemburu, Ada yang Bersukacita
167 Aku Datang, Sayang ....
168 Pertemuan [Warning !!!]
169 Sebuah Rencana
170 Ada Ada Saja
171 Menanti Sang Malam [Gif]
172 Kacau Meracau
173 Kacau Meracau [Bagian 2] [Warning!!!]
174 Kacau Meracau [Bagian 3] [Warning!!!]
175 Briliant, Ice, dan Senja [Visual]
176 The Law Case
177 Kerja Sama
178 Ketulusan dan Kepercayaan [Warning!!!]
179 Pulang
180 The Stories [Warning!!!]
181 Aqiqah Keivel [Visual]
182 Pulang Lebih Cepat
183 Keajaiban Itu Ada, Manusia Tidak Boleh Berputus Asa [Warning!!!] [Visual]
184 Di Rumah Sakit
185 The Hope Before Sleep
186 Dejavu yang Memilukan
187 The Promblems
188 Spekulasi [Visual]
189 Mister X Effect
190 The Kidnapping and Pursuit
191 Chasing The Time For His Love [Warning!!!]
192 Magamegacode
193 Safe From Accident
194 The Tactics
195 Historia De Amor
196 Malpractice?
197 Sea dan Maga
198 Clever Tactic
199 ALGF MSYS
200 The Situation
201 Loss Contact
202 Spesial; Val & Ice
203 The Hassle
204 Terungkap
205 Try Your Best
206 Getting Closer To You
207 Fighter
208 Fighter [Bagian 2]
209 Cooling
210 Bayi Kesayangan Ibunda
211 Badai Belum Berlalu
212 Persiapan Rujuk
213 Melepasmu
214 Lelucon
215 Pergi dan Kabar Kabur
216 The Journey
217 Tentang Mereka
218 Pengumuman
219 Senja yang Spesial
220 Suprise
221 Bersua Lagi
222 Terciduk, Tersipu, Tersenyum
223 Serba-serbi AGAPE
224 Di Penghujung Kisah
225 Cinta, Kerinduan, dan Kepergian
226 Kejutan
227 Masih Tentang Mereka
228 Ada-ada Saja
229 Episode H-5
230 Episode H-4
231 Episode H-3
232 Episode H-2
233 Episode H-1
234 Episode Spesial; Pengantin Baru
235 Episode Spesial; Sepenggal Kisah di Penghujung Pena [Bagian 1]
236 Episode Spesial; Sepenggal Kisah di Penghujung Pena [Bagian 2]
Episodes

Updated 236 Episodes

1
The Beginnings of the Story [Visual]
2
Press Conference
3
The Trouble Started
4
The First Kiss [Warning!]
5
Blood and The Flower Crown
6
Boomerang
7
Back to Home
8
A Sign of Painful Love (Tanda Cinta yang Menyakitkan)
9
The Girl Whose Nails's Red Henna (Gadis yang Kukunya Berhenna Merah)
10
The News Anchor Polices's Idol
11
Falling In Love Feels The Great (Jatuh Cinta Itu Rasanya Luar Biasa)
12
Wahai Mahkota yang Telah Terkoyak, Bisakah Kamu Kuncup Kembali?
13
The Broken Hearts by The Love (Hati yang Terluka oleh Cinta)
14
Sesuatu yang Manis belum Tentu Menghasilkan yang Manis Jua
15
Yes Right She's LB
16
LB, Where Are You?
17
Mencuri Pandang
18
The Agreement and Approval (Perjanjian dan Persetujuan)
19
Pria yang Bercelemek Jingga
20
Kejadian di Kedai dan Penyadapan
21
Aku Akan Menjagamu dengan Nyawaku [Visual]
22
Why do I Want to See Him? (Kenapa Aku Ingin Melihat Dia?)
23
Jika Ini Mimpi, Tolong Jangan Bangunkan Aku
24
I Wrote She's A Future Wife (Aku Menulisnya Calon Istri) [Visual]
25
Senyuman Indah Nan Hangat Itu Mungkin Akan Lenyap
26
Memanggil Namanya dan Mengkhawatirkannya
27
The Attack That Heats Up (Serangan yang Memanaskan)
28
The Weak Point (Titik Lemah) [Visual]
29
Serangan Malam di Taman yang Sepi
30
Kesulitan Untuk Menolak Keindahan dan Kehangatan
31
Merasakan Kehadiranmu Membuatku Menangis
32
Cemburu Versus Cinta
33
Satu Piring Satu Sendok Satu Suapan
34
Kekasihmu Tampan, dan Sekretarismu Cantik [Visual]
35
Jeraus
36
Feel Crazy [Visual]
37
Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
38
Women Is The Poison of The World (Wanita Racun Dunia) [Visual]
39
Prahara dan Asumsi Negatif
40
LB is Back and She is So Stunning
41
Ada yang "Mati Kutu"
42
Rasa yang Bersemi Tanpa Disadari
43
Cinta dan Kekaguman yang Disesali
44
Help Me, Please ....
45
Gelebah [Warning!!!]
46
The Stressful Events
47
The Remaining Breath For You
48
Return Your Breath
49
With Him, With Her
50
The More Love, The More It Hurts
51
The Thief of Hearts (Pencuri Hati)
52
Kenapa Terus Mencitai Jika Pada Akhirnya Akan Membuatmu Terluka
53
Prejudice that Opens the Veil (Prasangka yang Membuka Tabir)
54
The Complicated Love
55
Hati yang Terluka dan Secerca Harapan
56
Aku Ingin Segera Bertemu Denganmu Sekarang Juga
57
Save Her and Them (Menyelamatkan Dia dan Mereka)
58
Still in Tension
59
Akhirnya ....
60
Unexpected
61
Regret A Meeting and Don't Regret A Meeting
62
Kesepakatan
63
Tanda Lahir Berbentuk Hati
64
Adu Strategi dan Acting
65
Selfless Love (Cinta Tanpa Pamrih)
66
A Ray of Hope of Happiness (Seberkas Harapan Kebahagiaan)
67
Senandung
68
Signal dari Kepulauan Pulau Jauh
69
The Love Dilemma
70
Mau Kemana Kita?
71
Mengundang Bola Api
72
Walau Tidak Bisa Menyentuhnya, Setidaknya ... Aku Bisa Melihatnya
73
The Freedom
74
Menemui Sahabat
75
Bukan Wanita yang Baik
76
Hasil Autopsi
77
Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 1]
78
Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 2]
79
Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 3]
80
Kamu Benar-benar Ada
81
Tidak Ada Kontak Fisik
82
Bersama Memperjuangkan Cinta
83
Berkunjung ke Pearl Ocean Village [Bagian 1]
84
Berkunjung ke Pearl Ocean Village [Bagian 2]
85
The Secret Member [Visual]
86
To Be Responsible
87
Tidak Sanggup Untuk Tidak Peduli Padamu
88
Menemui Para Pendemo [Visual]
89
Jujur pada Publik
90
The Jealousy [Visual]
91
Sebuah Kabar
92
Menantikan Kembalinya Mahkota dan Menunggu Kedatangan Ayah
93
Dijaga Bak Buronan
94
Back to Virgin
95
She is Special Woman, She is My Mine
96
Terpesona VS Pembajakan
97
Akan Menyelamatkan Seseorang yang Spesial [Warning!!!]
98
Mayday! Mayday!
99
Who is Maga? [Warning!!!]
100
Tentang Maga dan BRN
101
Efek yang Membiuskan
102
Fakta Tentang Maga dan Kejadian di Luar Dugaan
103
Praduga, Harapan, dan Issue
104
Pertanda Baik
105
Kesepakatan dan Pertemuan
106
Pria yang Serba Bisa
107
The First Cry
108
Sebuah Jawaban
109
Memberikan Restu
110
Sebuah Keistimewaan dari Seorang Wanita
111
'Mujbir'
112
Maaf, Tidak di Sisimu
113
You are Mine, Forever and Only
114
Hari Pertama Menjadi Suami [Visual dan Gif]
115
Nette
116
Saling Merahasiakan
117
Filosofi Cinta; Tidak Terucap, Namun Terungkap
118
Kembali Memendam Rindu
119
Gamayasa Val Buana
120
Maga [Visual, Gif]
121
Maga, Gama, dan Freissya
122
The Toxic of Love
123
Want to Meet You
124
Satu Kamar? [Visual dan Gif]
125
Calls You ... Maga
126
Variety of Love [Bagian 1]
127
Variety of Love [Bagian 2]
128
Variety of Love [Bagian 3]
129
The Incident
130
Kandidat Pengganti
131
Snake and Briliant
132
Keputusan Seorang Ayah [Visual]
133
Perubahan Sikap
134
Saling Melindungi
135
Bersitegang
136
Rencana Membuka File
137
Keputusan yang Sulit dan Berujung Rindu
138
Kabar dari Pulau Jauh
139
Detik-detik yang Menentukan
140
Terjebak
141
Gelar Baru [Visual]
142
Kemelut
143
Matched Pair
144
I'm Sorry, Ice ....
145
Hit The Waves and Anger
146
Siasat
147
Kalender Rahasia
148
Live Streaming [Gif]
149
Cemburu Buta
150
Hikmah dan Berkah di Balik Musibah
151
Lepas Landas
152
Baby Blues Syndrome
153
Hhmm ....
154
Special Scene [Warning!!!]
155
Gurindam Tak Bersyarat
156
Prahara
157
Kabar yang Janggal
158
Sebuah Keputusan
159
Ternyata ....
160
Namanya ....
161
Sultan Yasa dan Bayi Besar [Warning!!!]
162
Kembali ke HGC [Visual]
163
Pewaris Keempat
164
Gagal [Visual]
165
Kejutan dari Briliant
166
Ada yang Cemburu, Ada yang Bersukacita
167
Aku Datang, Sayang ....
168
Pertemuan [Warning !!!]
169
Sebuah Rencana
170
Ada Ada Saja
171
Menanti Sang Malam [Gif]
172
Kacau Meracau
173
Kacau Meracau [Bagian 2] [Warning!!!]
174
Kacau Meracau [Bagian 3] [Warning!!!]
175
Briliant, Ice, dan Senja [Visual]
176
The Law Case
177
Kerja Sama
178
Ketulusan dan Kepercayaan [Warning!!!]
179
Pulang
180
The Stories [Warning!!!]
181
Aqiqah Keivel [Visual]
182
Pulang Lebih Cepat
183
Keajaiban Itu Ada, Manusia Tidak Boleh Berputus Asa [Warning!!!] [Visual]
184
Di Rumah Sakit
185
The Hope Before Sleep
186
Dejavu yang Memilukan
187
The Promblems
188
Spekulasi [Visual]
189
Mister X Effect
190
The Kidnapping and Pursuit
191
Chasing The Time For His Love [Warning!!!]
192
Magamegacode
193
Safe From Accident
194
The Tactics
195
Historia De Amor
196
Malpractice?
197
Sea dan Maga
198
Clever Tactic
199
ALGF MSYS
200
The Situation
201
Loss Contact
202
Spesial; Val & Ice
203
The Hassle
204
Terungkap
205
Try Your Best
206
Getting Closer To You
207
Fighter
208
Fighter [Bagian 2]
209
Cooling
210
Bayi Kesayangan Ibunda
211
Badai Belum Berlalu
212
Persiapan Rujuk
213
Melepasmu
214
Lelucon
215
Pergi dan Kabar Kabur
216
The Journey
217
Tentang Mereka
218
Pengumuman
219
Senja yang Spesial
220
Suprise
221
Bersua Lagi
222
Terciduk, Tersipu, Tersenyum
223
Serba-serbi AGAPE
224
Di Penghujung Kisah
225
Cinta, Kerinduan, dan Kepergian
226
Kejutan
227
Masih Tentang Mereka
228
Ada-ada Saja
229
Episode H-5
230
Episode H-4
231
Episode H-3
232
Episode H-2
233
Episode H-1
234
Episode Spesial; Pengantin Baru
235
Episode Spesial; Sepenggal Kisah di Penghujung Pena [Bagian 1]
236
Episode Spesial; Sepenggal Kisah di Penghujung Pena [Bagian 2]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!