Yes Right She's LB

_____

Hallo my reader, mohon maaf mengganggu kenyamanannya. Apa kabar hari ini? Semoga semuanya dalam keadaan sehat walafiat, aamiin.

Mohon maaf, AGAPE jadwal up-nya tidak beraturan, alasannya karena nyai fokus juga pada Love Story in Covid-19 Pandemic. Jika berkenan, mampir ya. Cerita Love Story in Covid-19 Pandemic diambil dari kisah nyata, namun narasumbernya tidak mau dipublikasikan.

Nyai menulis cerita ini sebagai kenang-kenangan jika di era 2019 sampai saat ini, dunia dan Indonesia tengah berjuang melawan corona.

Karena corona, ada banyak nyawa yang melayang, ada banyak kebersamaan yang terbuang, ada banyak teori dan konspirasi, ada yang terfitnah dan tersudutkan, ada juga yang menderita dan kehilangan mata pencaharian. Dan ada banyak hal lain yang sebenarnya menarik untuk dikupas tuntas.

Ceritanya sangat ringan, namun konfliknya real, dengan membaca Love Story in Covid-19 Pandemic, sedikit banyaknya, nyai berharap dapat memberikan sedikit gambaran jika di era pandemi ini ada yang tidak baik-baik saja. Ada jiwa yang selalu merindu dan kelelahan, serta ada raga yang tersiksa karena kehilangan orang tercinta.

Pak Agam, Bu Linda, maaf yaa ... nyai izin promo.

***

"Saya tulus, saya tidak berpura-pura perhatian," sekilas Agam menatapnya, lalu menunduk lagi.

"Jangan harap saya bisa tersentuh," katanya sambil mendekati nakas karena peristaltik ususnya kian melilit meminta diisi.

"Hmm, lucu." Ucap Agam.

"Apa?! Siapa yang lucu?! Saya?!" Linda menatap Agam, dan pria itu sedang menatap kacang polong.

"Anda? Bukan, maksud saya yang lucu itu kaca polong."

Agam mengulum senyum. Padahal Agam merasa lucu karena melihat ekspresi Linda yang terlihat ingin menyegerakan memakan menu buatannya.

"Perasaan tidak ada yang aneh."

Linda mendekat pada baki makanan tersebut untuk sejenak mencari kelucuan si kacang polong. Semakin mendekat aromanya semakin menggoda.

"Kruwuuk," suara keramat itu berbunyi lagi.

"Tidak, saya tidak mendengar apa-apa," kata Agam.

"Perut ini ...." Linda kembali ingin menekan perutnya.

"Jangan," kata Agam.

"Saya takut --." Tidak jadi berbicara, ia takut Linda marah.

Linda juga faham, tapi ia tak mengatakan apapun.

"Terima kasih, sepertinya enak," ucapnya.

"Sama-sama, saya permisi, selamat menikmati," Agam berlalu.

Deg, terkejut saat Linda memanggilnya.

"Tungguu."

"I-iya, ada apa?" tapi dia tidak menoleh.

"Adakah yang bisa meminjamkan saya baju?" tanyanya ragu.

"Ada, untuk sementara saya akan meminjamkan baju adik saya. Ada banyak baju baru yang belum dia pakai." Agam berlalu dan tentu saja tanpa menoleh.

"Jadi dia punya adik?" gumam Linda sesaat sebelum ia mulai menikmati menunya. Kehidupan keluarga Agam memang jarang terekspos media.

Nyam, setelah berdoa, ia mulai mengunyah.

"Enaaak," decaknya.

"Pasti bukan dia yang masak, gak percaya." Mengunyah sambil mengoceh.

"Kenapa bisa pas? Kacang polong kan kesukaan aku." Kebiasaan berbicara sendiri mulai kambuh.

.

.

"Gama, ini Kakak." Kata Agam saat berada di depan pintu kamar Gama. Kamar itu berdampingan dengan mushola.

Dilihatnya jam yang melingkar di tangan kanananya. Pukul 00.08 waktu setempat.

"Dia pasti sudah tidur," gumamnya. Karena tidak ada pilihan lain, Agam akhirnya mengambil bajunya sendiri yang belum pernah dipakai.

Pasti gak cukup sih, tapi bahan ini nyaman digunakan untuk tidur. Batinnya.

Tapi ... bawahnya? Agam berpikir.

Ya sudahlah. Agam memijat batang hidungnya.

Ia mengetuk kamar yang ditempati Linda setelah mendapati baju yang cocok.

"Jika tidak nyaman tidak usah dipakai, ini baju saya. Tapi demi Tuhan, saya tidak pernah memakainya," ia mengulurkan tangan saat Linda membuka pintu. Agam tetap di luar, maksudnya agar Linda merasa nyaman.

"Saya ambil." Mengambil cepat.

Bruk, langsung menutup pintu. Lumayan kencang hingga Agam terlonjak.

Linda mamperhatikan baju tersebut. Sebuah kaus biasa namun didesain oleh perancang kelas dunia. Ia baru saja menghabiskan makanannya satu menit sebelum Agam mengetuk pintu.

Linda menatap baju yang diberikan Agam, dan Agam sedang menatap pintu yang tadi ditutup oleh Linda.

Kini keduanya sedang menatap langit-langit kamar mereka masing-masing, merenungi semua kejadian yang telah terlewati hari ini seraya memejamkan mata.

Linda kembali menangis. Saat ia menyalakan ponsel, ada ratusan pesan dan puluhan panggilan. Ia bingung harus membuka yang mana dulu. Ia juga takut jika pesan-pesan itu menyudutkannya.

Setelah ia yakin barulah ia berani membuka pesan dari ayah Berli.

"Nak, maaf. Maaf Ayah tidak bisa jenguk kamu. Maaf Ayah tidak bisa membantu kamu. Di hari kamu diciduk, pada malam harinya produser eksekutif dan manajer produksi datang ke rumah kita. Mereka datang atas perintah pemimpin redaksi. Nak, rumah kita disita. Jadi, Ayah, Ibu dan adik kamu untuk sementara waktu tinggal di kedai. Untuk alasan disitanya, Ayah belum bisa menjelaskan."

Linda lalu berusaha menelepon ayah dan ibunya, tapi tidak aktif. Ada puluhan panggilan dari manajer produksi, tapi mereka tak memberikan pesan. Pemimpin redaksipun menghubunginya, namun tidak menulis pesan apapun. Satu-satunya orang yang bisa ia hubungi untuk saat ini adalah Bagas Permana, manajer pribadinya.

Tapi, ini sudah malam, Bagas pasti sulit ditelepon. Kalau sudah tidur, pria itu seperti bangkai. Bagas adalah adik kelas Linda saat mereka sekolah mengah atas. Tapi usianya seumuran dengan Linda.

Linda memilih Bagas menjadi manajernya karena ia simpati. Bagas sulit mendapatkan pekerjaan, tapi memilih menikah muda dan saat ini sudah mempunyai dua orang anak yang masih kecil-kecil.

Linda menangis memeluk guling. Kamar ini begitu asing, matanya kembali kesulitan untuk terpejam. Penyesalan kian menggunung dan iapun kembali berandai-andai.

Andai ia tidak menyetujui permintaan tuan Yohan. Andai ia tidak mencaci-maki seorang Agam, andai pria itu tidak merenggut kesuciannya.

Dan andai yang paling memalukan adalah andai saat itu ia bisa menahan dirinya sendiri hingga tak sampai melenguh-lenguh, memeluk punggungnya dan membelai rambutnya. Terkesan jika pada akhirnya ia juga menginginkan diperlakukan seperti itu.

"Tidaaak," teriaknya.

"Huuu ... ayah ... ibu ... Yolla ... Yolli ...."

Sambil menangis, ia lalu membuka berita terbaru tentang program acara News and Crime yang biasa ia bawakan. Terkejut saat ia mengetahui jika Deasy Monickta atau biasa dipanggil Monik telah menggatikan posisinya.

Monik adalah sahabat sekaligus rekan kerja yang pernah menghianatinya. Moniklah yang menjebak dan mempertemukan dirinya dengan politisi itu.

"Monik, kamu pasti bahagia sekarang," gumamnya.

Linda kembali terisak, saat sebuah artikel memberitakan jika dirinya saat ini telah hilang secara mendadak. Motif hilangnya diduga frustasi akibat skandalnya dengan seorang politisi berinisial RP.

Satu hal lagi, karena diduga melanggar kontrak kerja dengan TV KITA, dirinya dikabarkan telah menjual rumah orangtuanya sebagai salah satu jaminan untuk membayar denda.

"Ya Rabb, apa ini ada hubungannya dengan info dari Ayah? Ayah bilang sekarang tinggal di kedai. Kenapa jadi begini sih? Agaam semua gara-gara kamu, aku benci kamu, benciii, huuks ...."

Dan ternyata ....

Di luar kamar itu Agam bisa mendengar tangisan Linda. Karena sulit tidur, Agam memutuskan untuk membaca buku di perpustakaan.

"Bu Linda buka pintunya," tegasnya.

Deg, LB terkejut lalu mendekat ke arah pintu.

"Apa kamu puas, hahhh? Kamu sudah menghancurkan hidup saya," teriaknya tanpa membuka pintu.

"Ayo kita buat perjanjiannya malam ini juga," kata Agam dari luar.

"Kamu yang merilis berita buruk tentang saya, kan?!" kata Linda, masih berlindung di balik pintu.

"Berita apa?! Aku tidak melakukan apapun kecuali meminta polisi untuk menyembunyikan kamu, ayo buka pintunya. Kita bicara," tegas Agam.

"Tidak, untuk saat ini saya tidak mau bertemu dengan Anda," tegasnya.

Dan Agam memilih menjauh dari kamar tersebut setelah mendengar jika isakan Linda semakin lirih, mengecil dan mengilang. Yang tersisa hanya kesunyian malam menjelang pagi, denting jarum jam dinding, dan semilirya kesejukan yang berasal dari mesin AC di beberapa sudut ruangan.

Agam memilih membuka laptopnya setibanya di kamar. Ia mulai mengetik poin-poin perjanjian. Ia terinspirasi membuat sebuah perjanjian dari seorang gadis remaja yang saat ini telah menjadi istri dari sahabat sekaligus atasannya.

...Surat Perjian ABB dan LB...

"LB dalam pengawsan ABB sampai siklus bulanan LB tiba."

"Tempat pengawasan adalah rumah ABB."

"Jika LB tidak hamil, maka LB akan segera operasi."

"Biaya operasi seratus persen ditanggung ABB."

"ABB bertanggung jawab untuk membantu LB bekerja kembali, mengganti rugi semua denda selama LB tidak bekerja, dan menanggung seluruh biaya hidup keluarga LB."

"Jika LB hamil, maka ...."

Sejenak Agam berpikir, jemarinya terpaku begitu saja di atas keyboard.

Jika kamu hamil, maukah kamu menikah denganku? Tapi ..., kamu teramat membenciku. Aku tidak bisa memaksakan seseorang yang tidak mencintaiku menikah denganku.

Batin Agam berkecamuk. Sungguh, dari saat itu hingga saat ini, ia menyukai LB. Tapi ..., cintanya tak terbalas. LB membencinya. Ia membuang napas panjang, ujung jemarinya mulai bergerak.

"Jika LB hamil, maka akan dibicarakan lagi nanti."

"Selama ada di rumah ABB, LB tidak boleh berkomunikasi dengan siapapun kecuali dengan ABB dan seizin ABB, jika LB melanggar, maka ABB berhak mengambil sikap."

Print ....

Ia merangkak ke tempat tidur, masih merenungi nasib dirinya. Agam berusaha mengumpulkan energi untuk menghadapi ibu dan adiknya. Ia harus jujur pada ibu tentang kesalahannya. Ia harus memberikan pengertian pada Gama. Dan ada satu hal lagi, bagaimana dengan para pekerja di rumahnya? Apa bisa menjaga rahasia.

Agam kembali kalut. Ia lalu beranjak untuk mencuci tangan dan mengganti verban lukanya. Ia terlihat terampil, seperti sudah terbiasa. Tak ada masalah apapun pada bekas lukanya, tidak dibungkuspun sepertinya tidak apa-apa. Agam bersyukur, karena ia baik-baik saja. Nanum ia belum bisa melakukan push up sebelum tidur.

***

"Bu ... maaf ...."

Setelah shalat Subuh berjamah di musholanya. Ia meraih tangan Ibu dan menciumnya lama. Kepala Agam terlihat menempel di pangkuan Ibu yang masih duduk bersimpuh dan belum melepas mukenanya. Sementara Gama sudah pergi sedari tadi.

Ibu Nadia membiarkan kepala Agam berlama-lama di pangkuannya. Ia membelai rambut indah putra sulungnya dan berkata, "Apa calon istrimu sudah ada di sini?"

Kepala yang dibelainnya mengangguk.

"Apa?! Kenapa kamu tak cerita?! Ibu mau bertemu dia. Siapa dia, Nak?!"

Ibu mengangkat bahu gagah putranya yang terlihat kokoh. Menatap Agam dengan mata berbinar. Tak percaya jika putranya benar-benar serius.

"Ibu ... ada yang harus aku jelaskan. Tapi ... ini mungkin sulit untuk Ibu terima. Aku tidak akan memaksa ibu untuk memaafkan aku. Tapi please, beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya Bu .... Aku tahu yang aku lakukan adalah dosa besar, tapi ... aku ingin bertaubat. Aku --."

"Ssstt, apa maksudmu, jangan bertele-tele, cepat katakan."

Mata Ibu Nadi sudah menyiratakan kepenasaranan dan kesedihan, ia bahkan sudah memegang dadanya untuk berjaga-jaga.

Agam tertunduk, ia meraih kembali tangan Ibu dan meletakkan di dadanya. Ia berusaha menatap bola mata sendu sang Ibu yang tengah berusaha berpaling darinya.

"Aku berat untuk mengatakannya, tapi ... aku tidak punya pilihan lain," ujarnya. Kini matanya dan mata Ibu sudah bertemu.

"Cepat, katakan!" Ibu mulai tegas.

"A-aku memperkosa ...."

"APA?!" seketika ia menepis tangan Agam, langsung bersujud dan menangis.

"Huuu ... Ya Allah ...," jeritnya.

"Maaf Bu ...." Memegang bahu Ibu.

Ibu menepis, ia menggerakan bahunya berkali-kali, tangisannya semakin kencang, hingga Gama datang dan menuding kuat bahu Agam.

"Kakak apakan Ibu?!" bentaknya.

Gama meraih tubuh Ibu, Ibu menangis dalam dekapan Gama.

"Ibu ... aku belum menjelaskan semuanya. Gama, kamu pergi dulu, Kakak mau bicara empat mata dengan Ibu," kata Agam.

"Tidak! Aku di sini saja. Aku juga sudah besar, aku berhak tahu!" tegasnya.

"Gama! Kakak bilang kamu ke luar dulu!"

Agam meraih Gama dengan kekuatan penuh hingga Ibu terlepas dari dekapan Gama. Agam menyeret Gama. Terjadilah pertarungan kecil kakak beradik.

"Cukuuup! Kalian mau membunuh Ibu ya?!" teriak Bu Nadi.

Agam terdiam, tak ayal satu pukulan kuat dari Gama mendarat mulus di dadanya. Agam biasa saja, dadanya sudah sesak dan sakit sejak lama, pukulan itu seakan tidak ada artinya.

"Benar apa kata kakakmu. Kamu ke luar!" teriak Ibu.

"Ta-tapi Bu ...," Gama mematung.

"Gamaaa," mata Ibu mendominasi dan menyudutkan.

"Ba-baik aku ke luar."

Dengan wajah kesal dan tangan yang masih mengepal, Gama meninggalkan mushola.

"Jangan sampai adik kamu tahu kalau kamu melakukan perbuatan hina itu," suara Ibu terdengar gemetar.

"I-bu yang salah, I-Ibu tidak bisa membimbing dan menjaga kamu. I-Ibu pikir kamu anak baik, ta-tapi ... huuks .... Ke-kenapa Nak? Kenapa kamu melakukannya? Apa kamu sengaja ingin membunuh Ibu?!"

Dengan terbata-bata sambil meraih kembali tangan Ibu, ia menjelaskan semuanya. Sepanjang Agam bercerita, Ibu terus terisak sambil memegang dadanya. Ibu merasa sakit mendengar anaknya dicaci dan difitnah, tapi Ibu tidak membenarkan perbuatan Agam mencuri kesucian seorang gadis.

Ibu meraung-maraung, dan saat itu pula, Agam menarik kaki Ibu dan bersujud pada tempat di mana surga itu berada.

"Maaf Bu .... Maafkan aku, kelak hanya aku yang akan mempertanggungjawabkan kesalahanku. Aku tidak akan menyeret nama Ibu dan ayah di hadapan Tuhan. Ini murni kesalahanku. Ibu dan ayah telah mengajariku pendidikan agama, moral dan akhlak, Ibu dan ayah sudah menjalankan kewajiban. Ini murni kesalahanku."

Agam memeluk erat kaki Ibu. Walaupun ia tidak menangis, tapi percalah batin pria tampan itu sangat terluka dan menderita. Kaca mata Agam terlepas saat Ibu menarik kakinya.

"Istilah surga di telapak kaki Ibu itu untuk Ibu yang lain, bukan kakiku," jelasnya.

Agam meraih kembali kacamatanya dengan tangan gemetar.

"Sampai kapanpun Ibu tidak akan memaafkanmu, tapi Ibu akan memberi kesempatan untuk kamu bertanggung jawab. Di mana dia? Ibu mau bertemu dan berbicara, siapa dia? Anak siapa?"

"I-Ibu mengenalnya, tapi dia tidak mengenal Ibu."

"Maksudmu?!"

"Wanita itu, LB ...."

"APA?! LB?! Presenter LB?!"

Bibir Ibu kembali menganga, informasi dari Agam kembali menohok dan mengoyak hatinya.

"Ya, Bu. Benar, dia LB. Linda Berliana."

"Huuks ...." Ibu kembali menangis.

❤❤ Bersambung ....

Terpopuler

Comments

zainiyah hamid

zainiyah hamid

msh d sini.... baca nya santui sambil meresapi alur cerita.. 🤭

2022-03-03

0

azzahra

azzahra

makin seruuu

2021-04-04

0

indah77

indah77

semoga LB sama ibu nya agam bisa terbuka.. 😣😣

2021-04-03

2

lihat semua
Episodes
1 The Beginnings of the Story [Visual]
2 Press Conference
3 The Trouble Started
4 The First Kiss [Warning!]
5 Blood and The Flower Crown
6 Boomerang
7 Back to Home
8 A Sign of Painful Love (Tanda Cinta yang Menyakitkan)
9 The Girl Whose Nails's Red Henna (Gadis yang Kukunya Berhenna Merah)
10 The News Anchor Polices's Idol
11 Falling In Love Feels The Great (Jatuh Cinta Itu Rasanya Luar Biasa)
12 Wahai Mahkota yang Telah Terkoyak, Bisakah Kamu Kuncup Kembali?
13 The Broken Hearts by The Love (Hati yang Terluka oleh Cinta)
14 Sesuatu yang Manis belum Tentu Menghasilkan yang Manis Jua
15 Yes Right She's LB
16 LB, Where Are You?
17 Mencuri Pandang
18 The Agreement and Approval (Perjanjian dan Persetujuan)
19 Pria yang Bercelemek Jingga
20 Kejadian di Kedai dan Penyadapan
21 Aku Akan Menjagamu dengan Nyawaku [Visual]
22 Why do I Want to See Him? (Kenapa Aku Ingin Melihat Dia?)
23 Jika Ini Mimpi, Tolong Jangan Bangunkan Aku
24 I Wrote She's A Future Wife (Aku Menulisnya Calon Istri) [Visual]
25 Senyuman Indah Nan Hangat Itu Mungkin Akan Lenyap
26 Memanggil Namanya dan Mengkhawatirkannya
27 The Attack That Heats Up (Serangan yang Memanaskan)
28 The Weak Point (Titik Lemah) [Visual]
29 Serangan Malam di Taman yang Sepi
30 Kesulitan Untuk Menolak Keindahan dan Kehangatan
31 Merasakan Kehadiranmu Membuatku Menangis
32 Cemburu Versus Cinta
33 Satu Piring Satu Sendok Satu Suapan
34 Kekasihmu Tampan, dan Sekretarismu Cantik [Visual]
35 Jeraus
36 Feel Crazy [Visual]
37 Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
38 Women Is The Poison of The World (Wanita Racun Dunia) [Visual]
39 Prahara dan Asumsi Negatif
40 LB is Back and She is So Stunning
41 Ada yang "Mati Kutu"
42 Rasa yang Bersemi Tanpa Disadari
43 Cinta dan Kekaguman yang Disesali
44 Help Me, Please ....
45 Gelebah [Warning!!!]
46 The Stressful Events
47 The Remaining Breath For You
48 Return Your Breath
49 With Him, With Her
50 The More Love, The More It Hurts
51 The Thief of Hearts (Pencuri Hati)
52 Kenapa Terus Mencitai Jika Pada Akhirnya Akan Membuatmu Terluka
53 Prejudice that Opens the Veil (Prasangka yang Membuka Tabir)
54 The Complicated Love
55 Hati yang Terluka dan Secerca Harapan
56 Aku Ingin Segera Bertemu Denganmu Sekarang Juga
57 Save Her and Them (Menyelamatkan Dia dan Mereka)
58 Still in Tension
59 Akhirnya ....
60 Unexpected
61 Regret A Meeting and Don't Regret A Meeting
62 Kesepakatan
63 Tanda Lahir Berbentuk Hati
64 Adu Strategi dan Acting
65 Selfless Love (Cinta Tanpa Pamrih)
66 A Ray of Hope of Happiness (Seberkas Harapan Kebahagiaan)
67 Senandung
68 Signal dari Kepulauan Pulau Jauh
69 The Love Dilemma
70 Mau Kemana Kita?
71 Mengundang Bola Api
72 Walau Tidak Bisa Menyentuhnya, Setidaknya ... Aku Bisa Melihatnya
73 The Freedom
74 Menemui Sahabat
75 Bukan Wanita yang Baik
76 Hasil Autopsi
77 Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 1]
78 Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 2]
79 Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 3]
80 Kamu Benar-benar Ada
81 Tidak Ada Kontak Fisik
82 Bersama Memperjuangkan Cinta
83 Berkunjung ke Pearl Ocean Village [Bagian 1]
84 Berkunjung ke Pearl Ocean Village [Bagian 2]
85 The Secret Member [Visual]
86 To Be Responsible
87 Tidak Sanggup Untuk Tidak Peduli Padamu
88 Menemui Para Pendemo [Visual]
89 Jujur pada Publik
90 The Jealousy [Visual]
91 Sebuah Kabar
92 Menantikan Kembalinya Mahkota dan Menunggu Kedatangan Ayah
93 Dijaga Bak Buronan
94 Back to Virgin
95 She is Special Woman, She is My Mine
96 Terpesona VS Pembajakan
97 Akan Menyelamatkan Seseorang yang Spesial [Warning!!!]
98 Mayday! Mayday!
99 Who is Maga? [Warning!!!]
100 Tentang Maga dan BRN
101 Efek yang Membiuskan
102 Fakta Tentang Maga dan Kejadian di Luar Dugaan
103 Praduga, Harapan, dan Issue
104 Pertanda Baik
105 Kesepakatan dan Pertemuan
106 Pria yang Serba Bisa
107 The First Cry
108 Sebuah Jawaban
109 Memberikan Restu
110 Sebuah Keistimewaan dari Seorang Wanita
111 'Mujbir'
112 Maaf, Tidak di Sisimu
113 You are Mine, Forever and Only
114 Hari Pertama Menjadi Suami [Visual dan Gif]
115 Nette
116 Saling Merahasiakan
117 Filosofi Cinta; Tidak Terucap, Namun Terungkap
118 Kembali Memendam Rindu
119 Gamayasa Val Buana
120 Maga [Visual, Gif]
121 Maga, Gama, dan Freissya
122 The Toxic of Love
123 Want to Meet You
124 Satu Kamar? [Visual dan Gif]
125 Calls You ... Maga
126 Variety of Love [Bagian 1]
127 Variety of Love [Bagian 2]
128 Variety of Love [Bagian 3]
129 The Incident
130 Kandidat Pengganti
131 Snake and Briliant
132 Keputusan Seorang Ayah [Visual]
133 Perubahan Sikap
134 Saling Melindungi
135 Bersitegang
136 Rencana Membuka File
137 Keputusan yang Sulit dan Berujung Rindu
138 Kabar dari Pulau Jauh
139 Detik-detik yang Menentukan
140 Terjebak
141 Gelar Baru [Visual]
142 Kemelut
143 Matched Pair
144 I'm Sorry, Ice ....
145 Hit The Waves and Anger
146 Siasat
147 Kalender Rahasia
148 Live Streaming [Gif]
149 Cemburu Buta
150 Hikmah dan Berkah di Balik Musibah
151 Lepas Landas
152 Baby Blues Syndrome
153 Hhmm ....
154 Special Scene [Warning!!!]
155 Gurindam Tak Bersyarat
156 Prahara
157 Kabar yang Janggal
158 Sebuah Keputusan
159 Ternyata ....
160 Namanya ....
161 Sultan Yasa dan Bayi Besar [Warning!!!]
162 Kembali ke HGC [Visual]
163 Pewaris Keempat
164 Gagal [Visual]
165 Kejutan dari Briliant
166 Ada yang Cemburu, Ada yang Bersukacita
167 Aku Datang, Sayang ....
168 Pertemuan [Warning !!!]
169 Sebuah Rencana
170 Ada Ada Saja
171 Menanti Sang Malam [Gif]
172 Kacau Meracau
173 Kacau Meracau [Bagian 2] [Warning!!!]
174 Kacau Meracau [Bagian 3] [Warning!!!]
175 Briliant, Ice, dan Senja [Visual]
176 The Law Case
177 Kerja Sama
178 Ketulusan dan Kepercayaan [Warning!!!]
179 Pulang
180 The Stories [Warning!!!]
181 Aqiqah Keivel [Visual]
182 Pulang Lebih Cepat
183 Keajaiban Itu Ada, Manusia Tidak Boleh Berputus Asa [Warning!!!] [Visual]
184 Di Rumah Sakit
185 The Hope Before Sleep
186 Dejavu yang Memilukan
187 The Promblems
188 Spekulasi [Visual]
189 Mister X Effect
190 The Kidnapping and Pursuit
191 Chasing The Time For His Love [Warning!!!]
192 Magamegacode
193 Safe From Accident
194 The Tactics
195 Historia De Amor
196 Malpractice?
197 Sea dan Maga
198 Clever Tactic
199 ALGF MSYS
200 The Situation
201 Loss Contact
202 Spesial; Val & Ice
203 The Hassle
204 Terungkap
205 Try Your Best
206 Getting Closer To You
207 Fighter
208 Fighter [Bagian 2]
209 Cooling
210 Bayi Kesayangan Ibunda
211 Badai Belum Berlalu
212 Persiapan Rujuk
213 Melepasmu
214 Lelucon
215 Pergi dan Kabar Kabur
216 The Journey
217 Tentang Mereka
218 Pengumuman
219 Senja yang Spesial
220 Suprise
221 Bersua Lagi
222 Terciduk, Tersipu, Tersenyum
223 Serba-serbi AGAPE
224 Di Penghujung Kisah
225 Cinta, Kerinduan, dan Kepergian
226 Kejutan
227 Masih Tentang Mereka
228 Ada-ada Saja
229 Episode H-5
230 Episode H-4
231 Episode H-3
232 Episode H-2
233 Episode H-1
234 Episode Spesial; Pengantin Baru
235 Episode Spesial; Sepenggal Kisah di Penghujung Pena [Bagian 1]
236 Episode Spesial; Sepenggal Kisah di Penghujung Pena [Bagian 2]
Episodes

Updated 236 Episodes

1
The Beginnings of the Story [Visual]
2
Press Conference
3
The Trouble Started
4
The First Kiss [Warning!]
5
Blood and The Flower Crown
6
Boomerang
7
Back to Home
8
A Sign of Painful Love (Tanda Cinta yang Menyakitkan)
9
The Girl Whose Nails's Red Henna (Gadis yang Kukunya Berhenna Merah)
10
The News Anchor Polices's Idol
11
Falling In Love Feels The Great (Jatuh Cinta Itu Rasanya Luar Biasa)
12
Wahai Mahkota yang Telah Terkoyak, Bisakah Kamu Kuncup Kembali?
13
The Broken Hearts by The Love (Hati yang Terluka oleh Cinta)
14
Sesuatu yang Manis belum Tentu Menghasilkan yang Manis Jua
15
Yes Right She's LB
16
LB, Where Are You?
17
Mencuri Pandang
18
The Agreement and Approval (Perjanjian dan Persetujuan)
19
Pria yang Bercelemek Jingga
20
Kejadian di Kedai dan Penyadapan
21
Aku Akan Menjagamu dengan Nyawaku [Visual]
22
Why do I Want to See Him? (Kenapa Aku Ingin Melihat Dia?)
23
Jika Ini Mimpi, Tolong Jangan Bangunkan Aku
24
I Wrote She's A Future Wife (Aku Menulisnya Calon Istri) [Visual]
25
Senyuman Indah Nan Hangat Itu Mungkin Akan Lenyap
26
Memanggil Namanya dan Mengkhawatirkannya
27
The Attack That Heats Up (Serangan yang Memanaskan)
28
The Weak Point (Titik Lemah) [Visual]
29
Serangan Malam di Taman yang Sepi
30
Kesulitan Untuk Menolak Keindahan dan Kehangatan
31
Merasakan Kehadiranmu Membuatku Menangis
32
Cemburu Versus Cinta
33
Satu Piring Satu Sendok Satu Suapan
34
Kekasihmu Tampan, dan Sekretarismu Cantik [Visual]
35
Jeraus
36
Feel Crazy [Visual]
37
Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
38
Women Is The Poison of The World (Wanita Racun Dunia) [Visual]
39
Prahara dan Asumsi Negatif
40
LB is Back and She is So Stunning
41
Ada yang "Mati Kutu"
42
Rasa yang Bersemi Tanpa Disadari
43
Cinta dan Kekaguman yang Disesali
44
Help Me, Please ....
45
Gelebah [Warning!!!]
46
The Stressful Events
47
The Remaining Breath For You
48
Return Your Breath
49
With Him, With Her
50
The More Love, The More It Hurts
51
The Thief of Hearts (Pencuri Hati)
52
Kenapa Terus Mencitai Jika Pada Akhirnya Akan Membuatmu Terluka
53
Prejudice that Opens the Veil (Prasangka yang Membuka Tabir)
54
The Complicated Love
55
Hati yang Terluka dan Secerca Harapan
56
Aku Ingin Segera Bertemu Denganmu Sekarang Juga
57
Save Her and Them (Menyelamatkan Dia dan Mereka)
58
Still in Tension
59
Akhirnya ....
60
Unexpected
61
Regret A Meeting and Don't Regret A Meeting
62
Kesepakatan
63
Tanda Lahir Berbentuk Hati
64
Adu Strategi dan Acting
65
Selfless Love (Cinta Tanpa Pamrih)
66
A Ray of Hope of Happiness (Seberkas Harapan Kebahagiaan)
67
Senandung
68
Signal dari Kepulauan Pulau Jauh
69
The Love Dilemma
70
Mau Kemana Kita?
71
Mengundang Bola Api
72
Walau Tidak Bisa Menyentuhnya, Setidaknya ... Aku Bisa Melihatnya
73
The Freedom
74
Menemui Sahabat
75
Bukan Wanita yang Baik
76
Hasil Autopsi
77
Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 1]
78
Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 2]
79
Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 3]
80
Kamu Benar-benar Ada
81
Tidak Ada Kontak Fisik
82
Bersama Memperjuangkan Cinta
83
Berkunjung ke Pearl Ocean Village [Bagian 1]
84
Berkunjung ke Pearl Ocean Village [Bagian 2]
85
The Secret Member [Visual]
86
To Be Responsible
87
Tidak Sanggup Untuk Tidak Peduli Padamu
88
Menemui Para Pendemo [Visual]
89
Jujur pada Publik
90
The Jealousy [Visual]
91
Sebuah Kabar
92
Menantikan Kembalinya Mahkota dan Menunggu Kedatangan Ayah
93
Dijaga Bak Buronan
94
Back to Virgin
95
She is Special Woman, She is My Mine
96
Terpesona VS Pembajakan
97
Akan Menyelamatkan Seseorang yang Spesial [Warning!!!]
98
Mayday! Mayday!
99
Who is Maga? [Warning!!!]
100
Tentang Maga dan BRN
101
Efek yang Membiuskan
102
Fakta Tentang Maga dan Kejadian di Luar Dugaan
103
Praduga, Harapan, dan Issue
104
Pertanda Baik
105
Kesepakatan dan Pertemuan
106
Pria yang Serba Bisa
107
The First Cry
108
Sebuah Jawaban
109
Memberikan Restu
110
Sebuah Keistimewaan dari Seorang Wanita
111
'Mujbir'
112
Maaf, Tidak di Sisimu
113
You are Mine, Forever and Only
114
Hari Pertama Menjadi Suami [Visual dan Gif]
115
Nette
116
Saling Merahasiakan
117
Filosofi Cinta; Tidak Terucap, Namun Terungkap
118
Kembali Memendam Rindu
119
Gamayasa Val Buana
120
Maga [Visual, Gif]
121
Maga, Gama, dan Freissya
122
The Toxic of Love
123
Want to Meet You
124
Satu Kamar? [Visual dan Gif]
125
Calls You ... Maga
126
Variety of Love [Bagian 1]
127
Variety of Love [Bagian 2]
128
Variety of Love [Bagian 3]
129
The Incident
130
Kandidat Pengganti
131
Snake and Briliant
132
Keputusan Seorang Ayah [Visual]
133
Perubahan Sikap
134
Saling Melindungi
135
Bersitegang
136
Rencana Membuka File
137
Keputusan yang Sulit dan Berujung Rindu
138
Kabar dari Pulau Jauh
139
Detik-detik yang Menentukan
140
Terjebak
141
Gelar Baru [Visual]
142
Kemelut
143
Matched Pair
144
I'm Sorry, Ice ....
145
Hit The Waves and Anger
146
Siasat
147
Kalender Rahasia
148
Live Streaming [Gif]
149
Cemburu Buta
150
Hikmah dan Berkah di Balik Musibah
151
Lepas Landas
152
Baby Blues Syndrome
153
Hhmm ....
154
Special Scene [Warning!!!]
155
Gurindam Tak Bersyarat
156
Prahara
157
Kabar yang Janggal
158
Sebuah Keputusan
159
Ternyata ....
160
Namanya ....
161
Sultan Yasa dan Bayi Besar [Warning!!!]
162
Kembali ke HGC [Visual]
163
Pewaris Keempat
164
Gagal [Visual]
165
Kejutan dari Briliant
166
Ada yang Cemburu, Ada yang Bersukacita
167
Aku Datang, Sayang ....
168
Pertemuan [Warning !!!]
169
Sebuah Rencana
170
Ada Ada Saja
171
Menanti Sang Malam [Gif]
172
Kacau Meracau
173
Kacau Meracau [Bagian 2] [Warning!!!]
174
Kacau Meracau [Bagian 3] [Warning!!!]
175
Briliant, Ice, dan Senja [Visual]
176
The Law Case
177
Kerja Sama
178
Ketulusan dan Kepercayaan [Warning!!!]
179
Pulang
180
The Stories [Warning!!!]
181
Aqiqah Keivel [Visual]
182
Pulang Lebih Cepat
183
Keajaiban Itu Ada, Manusia Tidak Boleh Berputus Asa [Warning!!!] [Visual]
184
Di Rumah Sakit
185
The Hope Before Sleep
186
Dejavu yang Memilukan
187
The Promblems
188
Spekulasi [Visual]
189
Mister X Effect
190
The Kidnapping and Pursuit
191
Chasing The Time For His Love [Warning!!!]
192
Magamegacode
193
Safe From Accident
194
The Tactics
195
Historia De Amor
196
Malpractice?
197
Sea dan Maga
198
Clever Tactic
199
ALGF MSYS
200
The Situation
201
Loss Contact
202
Spesial; Val & Ice
203
The Hassle
204
Terungkap
205
Try Your Best
206
Getting Closer To You
207
Fighter
208
Fighter [Bagian 2]
209
Cooling
210
Bayi Kesayangan Ibunda
211
Badai Belum Berlalu
212
Persiapan Rujuk
213
Melepasmu
214
Lelucon
215
Pergi dan Kabar Kabur
216
The Journey
217
Tentang Mereka
218
Pengumuman
219
Senja yang Spesial
220
Suprise
221
Bersua Lagi
222
Terciduk, Tersipu, Tersenyum
223
Serba-serbi AGAPE
224
Di Penghujung Kisah
225
Cinta, Kerinduan, dan Kepergian
226
Kejutan
227
Masih Tentang Mereka
228
Ada-ada Saja
229
Episode H-5
230
Episode H-4
231
Episode H-3
232
Episode H-2
233
Episode H-1
234
Episode Spesial; Pengantin Baru
235
Episode Spesial; Sepenggal Kisah di Penghujung Pena [Bagian 1]
236
Episode Spesial; Sepenggal Kisah di Penghujung Pena [Bagian 2]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!