The Broken Hearts by The Love (Hati yang Terluka oleh Cinta)

"Pergi," suruhnya. Kepalanya masih menunduk.

"Saya akan menunggu di sini saja." Agam bergeming.

"Saya bilang Anda pergi, ya harus pergi. Anda tunggu di luar saja." Kali ini nada suaranya semakin mengeras. Tapi masih menunduk.

"Bagaimana kalau saya tetap menunggu di sini? Udara di luar kamar dingin, tidak baik untuk saya. Saya masih masa pemulihan luka, lho," ucapnya santai. Malah duduk di kursi dan menatap lekat sosok molek yang terkesan sedang marah.

"Jangan melihat saya."

"Ini mata saya, terserah saya mau lihat ke mana," jawabnya.

"Jangan pegang itu!" tangan Agam spontan menahan tangan Linda yang hendak meraih kaca mata yang retak.

Grep, tangan pria itu kembali memegang tangan Linda. Linda terkejut. Spontan ia menariknya.

"Jangan menyentuh saya," tegasnya.

"Maaf, saya hanya tidak mau pecahan kaca itu melukai tanganmu yang ---," cantik. Lanjut Agam dalam hatinya.

Dan semua milikmu sangat cantik.

Pria yang dimabuk cinta itu masih memuja Linda dalam batinnya seraya menatap punggung yang saat ini tengah membereskan barang-barangnya dari lemari kecil. Hanya ada beberapa pakaian intern dan baju miliknya saat pertama kali datang ke tempat yang sempit dan dingin itu.

Linda memang tidak sempat membawa apapun saat ia dibekuk polisi di rumahnya.

"Ganti bajumu," suara itu kembali memprovokasi jiwa dan raganya. Terbayang lagi saat tangan kekar pria itu membuka dan mengoyak bajunya secara paksa hingga tubuhnya polos dan tak bermartabat lagi.

"To-tolong ja-jangan banyak bicara, sa-saya benci suara kamu ...," lirihnya.

"Ma-maaf, baiklah saya akan menunggu di luar." Agam berlalu. Ia urung menunggu di dalam kamar saat menangkap mata bening itu kembali berkaca-kaca.

Agam menyandarkan tubuhnya di tiang, suasana kantor sudah mulai sepi. Beberapa lampu di ruangan telah dipadamnkan, namun telinganya masih bisa menangkap dengan jelas mesin printer yang masih aktif memuntahkan tintanya di salah satu ruangan namun entah di ruangan yang mana.

Ia meraba kembali bekas luka operasi dan jahitan di perutnya. Ini tidak apa-apa, batinnya.

"Ini yang sakit dan tak baik-baik saja ..., gumam Agam saat ia meraba dadanya yang terasa panas. Ia tak sanggup menerima tatapan kebencian yang terpancar dari sorot mata wanita yang saat ini ternyata telah berdiri di ambang pintu, membawa tas kecil, dan tanpa memakai kaca mata.

"Saya sudah selesai," katanya.

Agam lalu mempersilahkan Linda untuk berjalan di depan, disimbolkan dengan tangannya yang mengulur.

"Anda yang di depan," kata Linda.

"No, ladies first," kata Agam.

Linda tak menjawab, ia mematung. Siapa sih yang mau berjalan sambil diekori oleh pria yang dibencinya?

"All right, a men are the leaders (baiklah, seorang pria adalah pemimpin). Agam mulai berjalan melewati koridor.

"Tunggu," dari jarak lumayan jauh terdengar suara itu. Agam kembali ke belakang.

"Anda sebenarnya berjalan atau merayap sih?" ia menarik paksa tas yang dipegang Linda.

"Kaki Anda yang terlalu panjang, berjalan kok seperti berlari," gerutunya kesal.

"Ha --." Tak jadi tertawa, hanya bisa mengulum senyum, dan melangkah dengan lambat. Hingga ia terperanjak dan mengaduh.

"Aduh," kata Agam saat Linda menabrak punggunggnya. Lekas ia membalikkan badan.

"Hati-ha --." Tak bisa melanjutkan kata-katanya. Karena Linda telah menyelanya dengan sebuah kata yang membuat hatinya hangat untuk sesaat.

"Maaf, Pak." Seraya menunduk.

"Mari berjalan berdampingan saja," ucap Agam.

Agam dan Linda menghela napas. Hampir tak percaya pada kenyataan jika berjalan di koridor akan menjadi sesulit ini.

Kenapa sulit sekali?

Bukankah berjalan di koridor bukan pertama kalinya untuk mereka?

"Bu LB? Pak Agam? Kalian berdua tampak serasi," oceh Aiptu Joey yang saat ini sedang berdiri depan ruangan pimpinan.

Ia telah mengamati Agam dan Linda saat sosok mereka muncul di koridor dan berjalan berdampingan dengan begitu lambat.

Aiptu Joey bahkan sampai memicingkan matanya karena baru melihat ada orang yang berjalan kaku dan selambat itu. Padahal secara fisik, Agam dan Linda tentu saja normal.

"Saya mau segera bertemu pimpinan," tegas Agam.

"Mari," ajak Aiptu Joey.

"Anda juga ikut ke dalam Bu LB," tambah Aiptu Joey saat melihat Linda hanya mematung.

Setelah mengucap salam, bersalaman dan saling menyapa, Agam dan Linda akhirnya duduk di kursi yang telah disedikan.

"Ini saya kembalikan kotaknya," ucap pimpinan.

Linda terkejut. Ia mengenali kotak itu. Ya, kotak itu adalah kotak pertanyaan yang di dalamnya ada banyak pernyataan aneh tentang upaya pembunuhun pada tuan Bahir Finley Haiden yang merupakan komisaris sekaligus pemilik HGC.

"Terima kasih," kata Agam.

"Saya sudah menyiapkan tim khusus untuk menyelidiki masalah ini dan bekerja sama dengan didektif swasta," jelas pimpinan.

"Saya percayakan semuanya pada Bapak," kata Agam.

"Bu LB?" pimpinan menatap Linda.

"Sa-saya Pak." Ia berdiri, menundukkan kepala lalu kembali duduk di kursinya.

"Saya berharap Anda bisa kembali menjadi news achor, rasanya ada yang kurang ketika yang membawakan beritanya bukan LB, kurang gereget. Ya, yang sekarang juga cantik, dan luwes. Tapi, saya dan rekan-rekan lebih suka pada Anda," kata Pak Komandan.

Pak Komandan tersenyum menatap Linda dengan instensnya tanpa menyadari jika di balik mejanya ada sebuah tangan yang sedang mengepal dengan urat nadi yang menegang pertanda siap untuk membaku hantam.

"Hahhh, saya minum," ucapnya. Menenggak air mineral 600 cc dengan terburu-buru. Entah kenapa ia merasa tidak rela jika LB ditatap dan dipuji oleh pria lain. Dadanya panas, dan ternyata air mineral itu belum mampu meredakan perasan Agam saat ini.

"Terima kasih atas apresiasinya, Pak. Saya akan bekerja keras agar bisa kembali lagi ke TV KITA, seseorang telah berjanji pada saya untuk memperbaiki semuanya," kata Linda.

"Hahaha, dan seseorang itu pasti pak Agam, kan?" tebaknya.

Linda diam. Ia malas menanggapi jika itu tentang pria di sampingnya. Pria yang aroma parfumnya membuat hidungnya hampir terlena. Ya, duduk di samping Agam membuatnya bisa merasakan jika pria itu memakai parfum yang wanginya belum pernah ia rasakan sebelumnya. Wanginya fresh dan maskulin, tapi tidak menyengat seperti parfum pria pada umumnya.

"Oiya, ini dompet dan ponsel Anda. Lalu ini BC (Black Card) milik Pak Agam."

"Terima kasih." Ucap Linda dan Agam serempak.

"Pak, ini ada berkas pencabutan kasus yang harus diisi." Aiptu Joey menyerahkan fomulir yang cukup banyak.

"Baik, akan saya isi." Meraihnya dengan cepat, tak tahan berlama-lama melihat wanita yang telah menghangatkan tubuhnya ditatap lama-lama. Parahnya, kini bukan hanya Pak Komandan yang mencuri pandang pada Linda. Tapi, ditambah dengan Aiptu Joey.

"Bisakah saya mengisinya di rumah?" tanyanya.

"Maaf Pak, ini bukan PR," kata Aiptu Joey.

Siaal, batinnya menggerutu.

Beberapa menit kemudian ....

Setelah tugasnya selesai dan bersalaman.

"Ayo pergi," tak sadar menarik tangan Linda dan bergegas cepat meninggalkan ruangan itu.

Aiptu Joey dan Komandan hanya bisa menggelengkan kepala, sesaat sebelum mereka terperangah melihat tulisan tangan sekretaris utama HGC yang begitu rapi dan apik. Padahal jelas-jelas tadi itu (saat menulis) ada raut ketidaksenangan di wajahnya.

"Pak Agam, sakiiit, lepaskan!" Linda menepiskan tangan sambil berusaha mengimbangi langkah kaki Agam.

"Diam," tegasnya.

"Ada apa dengan Anda? Aahh ...," rintihnya saat sudah berada di dalam lift menuju lantai satu. Linda mengelus pergelangan tangannya yang memerah.

"Maaf." Kata Agam.

"Anda kasar." Kata Linda.

"Dan kamu tebar pesona," sela Agam.

"Apa?! Apa maksudmu?! Siapa yang tebar pesona, hahh?" ia benar-benar tak mengerti.

"Cukup, tidak perlu dibahas lagi," terangnya.

"Masuuk," membukakan pintu mobil di samping kemudi saat mereka sudah berada di parkiran.

"Saya di belakang saja, saya tidak mau duduk di samping Anda."

"Bu Linda!" bentaknya.

"Di bangku belakang banyak barang-barang," jelasnnya.

"Alasan," kata Linda. Ia membuka pintu belakang, dan ....

Bruuk, benar saja di dalamya ada banyak berkas, berupa kertas bahkan ada printer. Di bagian bagasi ada jas Agam yang tergantung rapi. Kini, sekitar satu rim kertas menyeruak ke luar dari pintu yang dibuka oleh Linda.

"Arrghh, kata saya juga apa?!" Agam kesal.

"Ma-maaf," mau tidak mau ia membantu Agam merapikan kembali kertas tersebut. Dan ketegangan terjadi saat mereka satu gerak satu hati. Sebuah kertas diambil oleh Agam dan Linda secara bersamaan.

Grep, tangan yang pada hari naas itu pernah menyatu dan saling menggenggam kuat, kini menyatu kembali walau posisinya berbeda. Agam mencengkran tangan halus itu untuk beberapa saat, dan Linda tak menolak. Namun akhirnya LB tersadar, mengerjap dan mengambil kertas yang lain.

"Kita ke optik," kata Agam saat mereka sudah berada di dalam mobil dan mobil tersebut telah melaju dengan kecepatan sedang.

"Untuk apa?"

"Anda perlu kaca mata, kan?"

"Tidak perlu," jawabnya.

"Bukan untuk Anda, tapi untuk mata ... indah Anda," ucapnya. Kata indah itu spontan terucap begitu saja dalam batinnya.

Siaal, apa aku tak waras? Apa aku harus konsultasi masalah kejiwaan juga seperti Tuan Muda?

Sepanjang perjalanan hanya terisi keheningan. Sudah tiga optik yang mereka lewati, tapi sudah tutup.

"Sampai kapan akan mencari optik?" tanya Linda.

"Sampai ketemu."

"Tapi ini sudah malam."

"Kamu ngantuk? Tidur saja."

"Tidak, saya tidak mengantuk, tapi bagaimana kalau sampai tengah malah tidak menemukan optik yang buka?"

"Hahaha, saya akan terus mencarinya sampai besok pagi," candanya.

"Keras kepala," gumam Linda perlahan. Dia pikir Agam serius.

"Apa katamu? Keras apa? Apa yang keras?" pertanyaan Agam begitu memaksa dan mendesak.

"Tidak ada, jangan bahas lagi."

"Hmm, baiklah saya tidak memaksa. Tapi ... saya memang identik dengan yang keras-keras. Kata Tuan Muda, saya pekerja keras, kata ibuku saya keras kepala, kata adikku saya suka kekerasan karena menguasai beladiri dan berduel, dan otot-ototku memang keras."

"Cukup, saya tidak bertanya masalah itu. Kenapa Pak Agam bawel sekali?"

"Bawel? Hahaha, saya juga tidak tahu kenapa saya jadi sebawel dan seterbuka ini? Mungkin, karena sebelumnya saya sudah buka-bukaan di hadapan Anda. Maaf ... untuk kesekian kalinya," ucapnya sambil mencuri pandang pada kaca spion.

"Saya tidak akan memaafkan Anda, sebelum Anda mengembalikan semuanya seperti semula. Mengembalikan kesucian saya, karier saya, dan nama baik saya."

"Walaunpun Anda tidak memaafkan saya, saya akan tetap meminta maaf. Sampai kapanpun. Sampai bibir saya tak mampu berucap lagi," kata Agam.

Linda menunduk, ia kembali terisak. Tangan Agam mengambang di udara, ingin rasanya ia mengelus bahu yang sedang terisak itu sepanjang perjalanan.

Aku tahu kamu terluka. Linda ... aku juga sangat terluka. Bisakah kita mengobati luka ini bersama-sama? Aku terluka karena cinta, sedangkan kamu ... kamu terluka karena aku.

❤❤ Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Atiiqah Ramadhani

Atiiqah Ramadhani

semangat Thor

2021-05-25

0

Secret 😲

Secret 😲

bagus kak
aq tetep mau stay aja sama novel Nyai 😁😁

2021-05-18

0

azzahra

azzahra

manatppppp memang bnr2 kren.makin seruu

2021-04-01

1

lihat semua
Episodes
1 The Beginnings of the Story [Visual]
2 Press Conference
3 The Trouble Started
4 The First Kiss [Warning!]
5 Blood and The Flower Crown
6 Boomerang
7 Back to Home
8 A Sign of Painful Love (Tanda Cinta yang Menyakitkan)
9 The Girl Whose Nails's Red Henna (Gadis yang Kukunya Berhenna Merah)
10 The News Anchor Polices's Idol
11 Falling In Love Feels The Great (Jatuh Cinta Itu Rasanya Luar Biasa)
12 Wahai Mahkota yang Telah Terkoyak, Bisakah Kamu Kuncup Kembali?
13 The Broken Hearts by The Love (Hati yang Terluka oleh Cinta)
14 Sesuatu yang Manis belum Tentu Menghasilkan yang Manis Jua
15 Yes Right She's LB
16 LB, Where Are You?
17 Mencuri Pandang
18 The Agreement and Approval (Perjanjian dan Persetujuan)
19 Pria yang Bercelemek Jingga
20 Kejadian di Kedai dan Penyadapan
21 Aku Akan Menjagamu dengan Nyawaku [Visual]
22 Why do I Want to See Him? (Kenapa Aku Ingin Melihat Dia?)
23 Jika Ini Mimpi, Tolong Jangan Bangunkan Aku
24 I Wrote She's A Future Wife (Aku Menulisnya Calon Istri) [Visual]
25 Senyuman Indah Nan Hangat Itu Mungkin Akan Lenyap
26 Memanggil Namanya dan Mengkhawatirkannya
27 The Attack That Heats Up (Serangan yang Memanaskan)
28 The Weak Point (Titik Lemah) [Visual]
29 Serangan Malam di Taman yang Sepi
30 Kesulitan Untuk Menolak Keindahan dan Kehangatan
31 Merasakan Kehadiranmu Membuatku Menangis
32 Cemburu Versus Cinta
33 Satu Piring Satu Sendok Satu Suapan
34 Kekasihmu Tampan, dan Sekretarismu Cantik [Visual]
35 Jeraus
36 Feel Crazy [Visual]
37 Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
38 Women Is The Poison of The World (Wanita Racun Dunia) [Visual]
39 Prahara dan Asumsi Negatif
40 LB is Back and She is So Stunning
41 Ada yang "Mati Kutu"
42 Rasa yang Bersemi Tanpa Disadari
43 Cinta dan Kekaguman yang Disesali
44 Help Me, Please ....
45 Gelebah [Warning!!!]
46 The Stressful Events
47 The Remaining Breath For You
48 Return Your Breath
49 With Him, With Her
50 The More Love, The More It Hurts
51 The Thief of Hearts (Pencuri Hati)
52 Kenapa Terus Mencitai Jika Pada Akhirnya Akan Membuatmu Terluka
53 Prejudice that Opens the Veil (Prasangka yang Membuka Tabir)
54 The Complicated Love
55 Hati yang Terluka dan Secerca Harapan
56 Aku Ingin Segera Bertemu Denganmu Sekarang Juga
57 Save Her and Them (Menyelamatkan Dia dan Mereka)
58 Still in Tension
59 Akhirnya ....
60 Unexpected
61 Regret A Meeting and Don't Regret A Meeting
62 Kesepakatan
63 Tanda Lahir Berbentuk Hati
64 Adu Strategi dan Acting
65 Selfless Love (Cinta Tanpa Pamrih)
66 A Ray of Hope of Happiness (Seberkas Harapan Kebahagiaan)
67 Senandung
68 Signal dari Kepulauan Pulau Jauh
69 The Love Dilemma
70 Mau Kemana Kita?
71 Mengundang Bola Api
72 Walau Tidak Bisa Menyentuhnya, Setidaknya ... Aku Bisa Melihatnya
73 The Freedom
74 Menemui Sahabat
75 Bukan Wanita yang Baik
76 Hasil Autopsi
77 Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 1]
78 Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 2]
79 Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 3]
80 Kamu Benar-benar Ada
81 Tidak Ada Kontak Fisik
82 Bersama Memperjuangkan Cinta
83 Berkunjung ke Pearl Ocean Village [Bagian 1]
84 Berkunjung ke Pearl Ocean Village [Bagian 2]
85 The Secret Member [Visual]
86 To Be Responsible
87 Tidak Sanggup Untuk Tidak Peduli Padamu
88 Menemui Para Pendemo [Visual]
89 Jujur pada Publik
90 The Jealousy [Visual]
91 Sebuah Kabar
92 Menantikan Kembalinya Mahkota dan Menunggu Kedatangan Ayah
93 Dijaga Bak Buronan
94 Back to Virgin
95 She is Special Woman, She is My Mine
96 Terpesona VS Pembajakan
97 Akan Menyelamatkan Seseorang yang Spesial [Warning!!!]
98 Mayday! Mayday!
99 Who is Maga? [Warning!!!]
100 Tentang Maga dan BRN
101 Efek yang Membiuskan
102 Fakta Tentang Maga dan Kejadian di Luar Dugaan
103 Praduga, Harapan, dan Issue
104 Pertanda Baik
105 Kesepakatan dan Pertemuan
106 Pria yang Serba Bisa
107 The First Cry
108 Sebuah Jawaban
109 Memberikan Restu
110 Sebuah Keistimewaan dari Seorang Wanita
111 'Mujbir'
112 Maaf, Tidak di Sisimu
113 You are Mine, Forever and Only
114 Hari Pertama Menjadi Suami [Visual dan Gif]
115 Nette
116 Saling Merahasiakan
117 Filosofi Cinta; Tidak Terucap, Namun Terungkap
118 Kembali Memendam Rindu
119 Gamayasa Val Buana
120 Maga [Visual, Gif]
121 Maga, Gama, dan Freissya
122 The Toxic of Love
123 Want to Meet You
124 Satu Kamar? [Visual dan Gif]
125 Calls You ... Maga
126 Variety of Love [Bagian 1]
127 Variety of Love [Bagian 2]
128 Variety of Love [Bagian 3]
129 The Incident
130 Kandidat Pengganti
131 Snake and Briliant
132 Keputusan Seorang Ayah [Visual]
133 Perubahan Sikap
134 Saling Melindungi
135 Bersitegang
136 Rencana Membuka File
137 Keputusan yang Sulit dan Berujung Rindu
138 Kabar dari Pulau Jauh
139 Detik-detik yang Menentukan
140 Terjebak
141 Gelar Baru [Visual]
142 Kemelut
143 Matched Pair
144 I'm Sorry, Ice ....
145 Hit The Waves and Anger
146 Siasat
147 Kalender Rahasia
148 Live Streaming [Gif]
149 Cemburu Buta
150 Hikmah dan Berkah di Balik Musibah
151 Lepas Landas
152 Baby Blues Syndrome
153 Hhmm ....
154 Special Scene [Warning!!!]
155 Gurindam Tak Bersyarat
156 Prahara
157 Kabar yang Janggal
158 Sebuah Keputusan
159 Ternyata ....
160 Namanya ....
161 Sultan Yasa dan Bayi Besar [Warning!!!]
162 Kembali ke HGC [Visual]
163 Pewaris Keempat
164 Gagal [Visual]
165 Kejutan dari Briliant
166 Ada yang Cemburu, Ada yang Bersukacita
167 Aku Datang, Sayang ....
168 Pertemuan [Warning !!!]
169 Sebuah Rencana
170 Ada Ada Saja
171 Menanti Sang Malam [Gif]
172 Kacau Meracau
173 Kacau Meracau [Bagian 2] [Warning!!!]
174 Kacau Meracau [Bagian 3] [Warning!!!]
175 Briliant, Ice, dan Senja [Visual]
176 The Law Case
177 Kerja Sama
178 Ketulusan dan Kepercayaan [Warning!!!]
179 Pulang
180 The Stories [Warning!!!]
181 Aqiqah Keivel [Visual]
182 Pulang Lebih Cepat
183 Keajaiban Itu Ada, Manusia Tidak Boleh Berputus Asa [Warning!!!] [Visual]
184 Di Rumah Sakit
185 The Hope Before Sleep
186 Dejavu yang Memilukan
187 The Promblems
188 Spekulasi [Visual]
189 Mister X Effect
190 The Kidnapping and Pursuit
191 Chasing The Time For His Love [Warning!!!]
192 Magamegacode
193 Safe From Accident
194 The Tactics
195 Historia De Amor
196 Malpractice?
197 Sea dan Maga
198 Clever Tactic
199 ALGF MSYS
200 The Situation
201 Loss Contact
202 Spesial; Val & Ice
203 The Hassle
204 Terungkap
205 Try Your Best
206 Getting Closer To You
207 Fighter
208 Fighter [Bagian 2]
209 Cooling
210 Bayi Kesayangan Ibunda
211 Badai Belum Berlalu
212 Persiapan Rujuk
213 Melepasmu
214 Lelucon
215 Pergi dan Kabar Kabur
216 The Journey
217 Tentang Mereka
218 Pengumuman
219 Senja yang Spesial
220 Suprise
221 Bersua Lagi
222 Terciduk, Tersipu, Tersenyum
223 Serba-serbi AGAPE
224 Di Penghujung Kisah
225 Cinta, Kerinduan, dan Kepergian
226 Kejutan
227 Masih Tentang Mereka
228 Ada-ada Saja
229 Episode H-5
230 Episode H-4
231 Episode H-3
232 Episode H-2
233 Episode H-1
234 Episode Spesial; Pengantin Baru
235 Episode Spesial; Sepenggal Kisah di Penghujung Pena [Bagian 1]
236 Episode Spesial; Sepenggal Kisah di Penghujung Pena [Bagian 2]
Episodes

Updated 236 Episodes

1
The Beginnings of the Story [Visual]
2
Press Conference
3
The Trouble Started
4
The First Kiss [Warning!]
5
Blood and The Flower Crown
6
Boomerang
7
Back to Home
8
A Sign of Painful Love (Tanda Cinta yang Menyakitkan)
9
The Girl Whose Nails's Red Henna (Gadis yang Kukunya Berhenna Merah)
10
The News Anchor Polices's Idol
11
Falling In Love Feels The Great (Jatuh Cinta Itu Rasanya Luar Biasa)
12
Wahai Mahkota yang Telah Terkoyak, Bisakah Kamu Kuncup Kembali?
13
The Broken Hearts by The Love (Hati yang Terluka oleh Cinta)
14
Sesuatu yang Manis belum Tentu Menghasilkan yang Manis Jua
15
Yes Right She's LB
16
LB, Where Are You?
17
Mencuri Pandang
18
The Agreement and Approval (Perjanjian dan Persetujuan)
19
Pria yang Bercelemek Jingga
20
Kejadian di Kedai dan Penyadapan
21
Aku Akan Menjagamu dengan Nyawaku [Visual]
22
Why do I Want to See Him? (Kenapa Aku Ingin Melihat Dia?)
23
Jika Ini Mimpi, Tolong Jangan Bangunkan Aku
24
I Wrote She's A Future Wife (Aku Menulisnya Calon Istri) [Visual]
25
Senyuman Indah Nan Hangat Itu Mungkin Akan Lenyap
26
Memanggil Namanya dan Mengkhawatirkannya
27
The Attack That Heats Up (Serangan yang Memanaskan)
28
The Weak Point (Titik Lemah) [Visual]
29
Serangan Malam di Taman yang Sepi
30
Kesulitan Untuk Menolak Keindahan dan Kehangatan
31
Merasakan Kehadiranmu Membuatku Menangis
32
Cemburu Versus Cinta
33
Satu Piring Satu Sendok Satu Suapan
34
Kekasihmu Tampan, dan Sekretarismu Cantik [Visual]
35
Jeraus
36
Feel Crazy [Visual]
37
Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
38
Women Is The Poison of The World (Wanita Racun Dunia) [Visual]
39
Prahara dan Asumsi Negatif
40
LB is Back and She is So Stunning
41
Ada yang "Mati Kutu"
42
Rasa yang Bersemi Tanpa Disadari
43
Cinta dan Kekaguman yang Disesali
44
Help Me, Please ....
45
Gelebah [Warning!!!]
46
The Stressful Events
47
The Remaining Breath For You
48
Return Your Breath
49
With Him, With Her
50
The More Love, The More It Hurts
51
The Thief of Hearts (Pencuri Hati)
52
Kenapa Terus Mencitai Jika Pada Akhirnya Akan Membuatmu Terluka
53
Prejudice that Opens the Veil (Prasangka yang Membuka Tabir)
54
The Complicated Love
55
Hati yang Terluka dan Secerca Harapan
56
Aku Ingin Segera Bertemu Denganmu Sekarang Juga
57
Save Her and Them (Menyelamatkan Dia dan Mereka)
58
Still in Tension
59
Akhirnya ....
60
Unexpected
61
Regret A Meeting and Don't Regret A Meeting
62
Kesepakatan
63
Tanda Lahir Berbentuk Hati
64
Adu Strategi dan Acting
65
Selfless Love (Cinta Tanpa Pamrih)
66
A Ray of Hope of Happiness (Seberkas Harapan Kebahagiaan)
67
Senandung
68
Signal dari Kepulauan Pulau Jauh
69
The Love Dilemma
70
Mau Kemana Kita?
71
Mengundang Bola Api
72
Walau Tidak Bisa Menyentuhnya, Setidaknya ... Aku Bisa Melihatnya
73
The Freedom
74
Menemui Sahabat
75
Bukan Wanita yang Baik
76
Hasil Autopsi
77
Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 1]
78
Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 2]
79
Kehadirannya Begitu Terasa [Bagian 3]
80
Kamu Benar-benar Ada
81
Tidak Ada Kontak Fisik
82
Bersama Memperjuangkan Cinta
83
Berkunjung ke Pearl Ocean Village [Bagian 1]
84
Berkunjung ke Pearl Ocean Village [Bagian 2]
85
The Secret Member [Visual]
86
To Be Responsible
87
Tidak Sanggup Untuk Tidak Peduli Padamu
88
Menemui Para Pendemo [Visual]
89
Jujur pada Publik
90
The Jealousy [Visual]
91
Sebuah Kabar
92
Menantikan Kembalinya Mahkota dan Menunggu Kedatangan Ayah
93
Dijaga Bak Buronan
94
Back to Virgin
95
She is Special Woman, She is My Mine
96
Terpesona VS Pembajakan
97
Akan Menyelamatkan Seseorang yang Spesial [Warning!!!]
98
Mayday! Mayday!
99
Who is Maga? [Warning!!!]
100
Tentang Maga dan BRN
101
Efek yang Membiuskan
102
Fakta Tentang Maga dan Kejadian di Luar Dugaan
103
Praduga, Harapan, dan Issue
104
Pertanda Baik
105
Kesepakatan dan Pertemuan
106
Pria yang Serba Bisa
107
The First Cry
108
Sebuah Jawaban
109
Memberikan Restu
110
Sebuah Keistimewaan dari Seorang Wanita
111
'Mujbir'
112
Maaf, Tidak di Sisimu
113
You are Mine, Forever and Only
114
Hari Pertama Menjadi Suami [Visual dan Gif]
115
Nette
116
Saling Merahasiakan
117
Filosofi Cinta; Tidak Terucap, Namun Terungkap
118
Kembali Memendam Rindu
119
Gamayasa Val Buana
120
Maga [Visual, Gif]
121
Maga, Gama, dan Freissya
122
The Toxic of Love
123
Want to Meet You
124
Satu Kamar? [Visual dan Gif]
125
Calls You ... Maga
126
Variety of Love [Bagian 1]
127
Variety of Love [Bagian 2]
128
Variety of Love [Bagian 3]
129
The Incident
130
Kandidat Pengganti
131
Snake and Briliant
132
Keputusan Seorang Ayah [Visual]
133
Perubahan Sikap
134
Saling Melindungi
135
Bersitegang
136
Rencana Membuka File
137
Keputusan yang Sulit dan Berujung Rindu
138
Kabar dari Pulau Jauh
139
Detik-detik yang Menentukan
140
Terjebak
141
Gelar Baru [Visual]
142
Kemelut
143
Matched Pair
144
I'm Sorry, Ice ....
145
Hit The Waves and Anger
146
Siasat
147
Kalender Rahasia
148
Live Streaming [Gif]
149
Cemburu Buta
150
Hikmah dan Berkah di Balik Musibah
151
Lepas Landas
152
Baby Blues Syndrome
153
Hhmm ....
154
Special Scene [Warning!!!]
155
Gurindam Tak Bersyarat
156
Prahara
157
Kabar yang Janggal
158
Sebuah Keputusan
159
Ternyata ....
160
Namanya ....
161
Sultan Yasa dan Bayi Besar [Warning!!!]
162
Kembali ke HGC [Visual]
163
Pewaris Keempat
164
Gagal [Visual]
165
Kejutan dari Briliant
166
Ada yang Cemburu, Ada yang Bersukacita
167
Aku Datang, Sayang ....
168
Pertemuan [Warning !!!]
169
Sebuah Rencana
170
Ada Ada Saja
171
Menanti Sang Malam [Gif]
172
Kacau Meracau
173
Kacau Meracau [Bagian 2] [Warning!!!]
174
Kacau Meracau [Bagian 3] [Warning!!!]
175
Briliant, Ice, dan Senja [Visual]
176
The Law Case
177
Kerja Sama
178
Ketulusan dan Kepercayaan [Warning!!!]
179
Pulang
180
The Stories [Warning!!!]
181
Aqiqah Keivel [Visual]
182
Pulang Lebih Cepat
183
Keajaiban Itu Ada, Manusia Tidak Boleh Berputus Asa [Warning!!!] [Visual]
184
Di Rumah Sakit
185
The Hope Before Sleep
186
Dejavu yang Memilukan
187
The Promblems
188
Spekulasi [Visual]
189
Mister X Effect
190
The Kidnapping and Pursuit
191
Chasing The Time For His Love [Warning!!!]
192
Magamegacode
193
Safe From Accident
194
The Tactics
195
Historia De Amor
196
Malpractice?
197
Sea dan Maga
198
Clever Tactic
199
ALGF MSYS
200
The Situation
201
Loss Contact
202
Spesial; Val & Ice
203
The Hassle
204
Terungkap
205
Try Your Best
206
Getting Closer To You
207
Fighter
208
Fighter [Bagian 2]
209
Cooling
210
Bayi Kesayangan Ibunda
211
Badai Belum Berlalu
212
Persiapan Rujuk
213
Melepasmu
214
Lelucon
215
Pergi dan Kabar Kabur
216
The Journey
217
Tentang Mereka
218
Pengumuman
219
Senja yang Spesial
220
Suprise
221
Bersua Lagi
222
Terciduk, Tersipu, Tersenyum
223
Serba-serbi AGAPE
224
Di Penghujung Kisah
225
Cinta, Kerinduan, dan Kepergian
226
Kejutan
227
Masih Tentang Mereka
228
Ada-ada Saja
229
Episode H-5
230
Episode H-4
231
Episode H-3
232
Episode H-2
233
Episode H-1
234
Episode Spesial; Pengantin Baru
235
Episode Spesial; Sepenggal Kisah di Penghujung Pena [Bagian 1]
236
Episode Spesial; Sepenggal Kisah di Penghujung Pena [Bagian 2]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!