"Pak Agam bertahanlah, huuu ... kenapa Anda bodoh sekali?!" dengan nada suara gemetar Linda beranjak untuk meminta bantun penghuni apartemen.
"Li-Linda tu-tunggu ...." Agam malah menahan tangan Lina. Linda berusaha menariknya tapi ia kalah kuat.
"Jangan pergi Linda ..., biarkan saja saya seperti ini, saya tidak merasakan sakit dengan pisau yang saya tusukkan. Hati saya yang sakit Bu Linda. Saya sakit dan terluka karena semua ucapanmu."
"Pak Agam tolong jangan banyak bicara! Jika Anda banyak bicara, aku takut kamu semakin kehilangan banyak darah, huuu ..., huuu, lepaskan tanganmu! Aku mau minta bantuan."
"Linda .... bisakah kau menjadi orang lain di dunia ini yang mempercayaiku? Walaupun hanya kau satu-satunya, mungkin aku akan bahagia, karena kamu adalah wanita pertama yang saya sentuh."
Agam berbicara sambil meringis-ringis.
"Linda .... Saya bukan ho*o, saya bukan bi*eksual, saya juga tidak pernah tidur dengan siapun, saya tidak penyakitan .... Aku tidak pernah bercinta dengan siapapun..., kamu adalah yang pertama ...."
Agam masih terus berbicara menatap Linda dengan suara lirih, namun tangannya tetap berusaha menahan tangan Linda.
"Diam kamu bodoh! Kenapa Anda bodoh sekali?! Iya, iya, iyaaaa .... Aku percaya padamu, tapi tolong izinkan aku untuk menolongmu, jika kau tak selamat dan aku benar-benar hamil, bagaimana dengan nasibkuu?! Kau jahat! Kau egois! Kenapa otakmu pendek sekali?! Huuu ... huuu ...."
Linda memukul-mukul dadanya sendiri yang terasa sesak dan sakit. Ia menyesali semua ucapan menyakitkannya pada Agam.
"Linda ...." Suara Agam semakin lirih seperti berbisik. Linda mendekatkan telinganya di bibir Agam.
"Ke-kenapa kamu tadi mau melukai dirimu sendiri? Linda tolooong percaya pada saya yaa ..., kamu wanita pertama saya, seburuk apapun perlakuan saya, tolooong ... mulai detik ini jangan percaya dengan fitnah-fitnah keji itu, aku dan Tuan Muda sudah sangat menderita."
"I-iya, aku akan berusaha untuk percaya, huu ...." Linda semakin histeris.
"Jika saya tak selamat, tolong katakan pada dunia kalau saya adalah pria normal. Katakan pada mereka jika fitnah itu sangat menyakitkan. Tuan Muda mungkin lebih kuat menghadapinya, tapi tidak dengan saya."
Dengan susah payah satu tangan Linda berhasil mengambil ponselnya, tapi sial ponsel Linda kurang daya dan lowbat, dengan tangan gemetar Linda menarik ujung kabel power bank di dalam tasnya dan segera menyambungkan ke ponselnya.
Dengan sisa tenaganya Agam menarik dan meletakkan tangan Linda di atas lukanya yang tak berhenti mengeluarkan darah. Linda menahan sumber perdarahan di perut Agam dengan tangannya. Perdarahan itu melambat saat tangan Linda manahan ujung lukanya.
Pisau masih tertancap, untung saja Agam tidak nekad mencabut pisau yang tertancap itu, jika saja dicabut mungkin perdarahannya akan semakin hebat karena bekas tusukan akan meninggalkan luka yang menganga.
"Bertahanlah Pak Agam, kalau Anda tidak selamat, aku pasti akan menyesal seumur hidupku. Saat tadi aku mengambil pisau, sebenarnya itu hanya gertakan Pak. Aku tidak benar-benar akan melukai diriku. Aku janji Pak, aku tidak akan meminum obat peluluh, aku akan menjaganya. Jadi tolong Anda bertahan yaa ..."
"Aku menyesal, aku akan belajar untuk menerimamu Pak ..., aku akan belajar untuk mencintaimu .... Tolong bertahanlah."
Linda tidak bisa mengendalikan dirinya, ia mengambil bedcover untuk menutupi tubuh Agam. Saat tangannya tidak menahan luka itu, darah Agam merembes lagi.
Linda kembali menahan luka itu. Lalu memeluk Agam dan menangis di dada pria tampan yang kini tampak semakin pucat dan tak berdaya.
Agam merasakan kepalanya sangat pusing dan berat, ia tiba-tiba menguap dan merasa sangat mengantuk, pandangan matanya sudah mulai kabur dan berkunang-kunang. Ia merasakan tubuhnya ringan seperti kapas, namun Agam tidak mampu menggerakan anggota tubuhnya.
Agam berusaha kuat untuk mengatakan sesuatu pada Linda, entah di dengar atau tidak, sebab wanita itu sedang menangis di dadanya, memeluknya, dan menahan luka di perutnya.
"Ce-cepat pergi da-dari si-sini Li-Linda ... Pe-pergilah .... Ba-bawa ka-kartu i-tu .... Ke-kluarga da-darah biru ga-garis keras i-itu sangat mengerikan ..., sa-saya ti-tidak mau ka-kamu te-terluka ...."
Setelah itu Agam merasakan jika bibirnya kelu dan tak mampu lagi digerakan. Ia pun tidak bisa lagi membuka matanya, matanya tertutup perlahan-lahan. Namun jiwanya masih sadar. Agam merasakan Linda menepuk-nepuk wajahnya dan berteriak memintanya untuk bangun dan membuka mata.
"Pak Agam, Agam, Pak Agaaam tolong banguun!! Banguun! Buka matamu! Aku akan belajar mencintaimu, aku akan menerimamu, aku mau menjadi istrimu, aku menyesaaal ....! Huuu, huuu .... Aku percaya kalau kamu pria sejati, huuu ...."
Agam mendengar semua perkataan Linda, tapi ia tidak bisa bereaksi apa-apa. Semua ucapan Linda membuat Agam merasa sangat bahagia. Ada wanita yang peduli dan mengkhwatirkannya ternyata adalah mimpinya selama ini. Agam ingin tersenyum dan memeluk Linda, tapi apalah daya.
Sejak berita tentang hubungan terlarangnya dengan Tuan Muda hangat dan santer dibicarakan publik, ternyata Agam mengalami trauma dan menderita. Orang-orang terdekatnya bahka tidak tahu jika batin pria itu sangat terluka.
Agam bahkan mendirikan yayasan yang dikhususkan untuk mengobati orang-orang yang mempunyai kelainan persepsi secara seksual. Namun apa yang dilalukan Agam ternyata belum cukup untuk membuat publik percaya padanya.
"Pak Agam, Pak ..." ia merasakan saat Linda menciumi wajahnya
"Huuu ...." Entah sadar atu tidak, Linda menciumi bibir Agam sambil menangis.
Dan ternyata Agam masih sadar. Ia masih merasakan saat bibir Linda menyentuhnya.
Sekarang aku yakin jika wanita ini percaya padaku. M**ungkin saja dia berkata bohong, tapi aku tak peduli. Tuhanku Yang Maha Esa ..., tolong selamatkan aku! Aku ingin menikahinya. Terima kasih Kau telah mempertemukanku dengan seorang wanita yang mungkin saja mempercayaiku.
Ampuni aku ..., berikan aku kesempatan untuk hidup dan bertaubat.
Aku tidak ingin mati dalam murka-Mu. Tolong kabulkan doa hamba yang hina ini ....
Setelah ia berdoa dalam hatinya. Agam tidak bisa lagi merasakan apapun, ia melupakan semuanya. Pria itu tak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah.
Linda panik dan histeris. Ia berlari kesana-kemari, ia tidak bisa berpikir tenang, hatinya kacau dan hancur. Ia lalu mengambil ponsel Agam. Beruntung tidak di kunci. Linda mencari kontak Tuan Muda yang tadi pagi menjadi nara sumber utama dengan tangan yang tremor. Tuan Muda itu bernama Deanka Kavindra Byantara.
Ada 3 kontak atas nama Deanka. Linda lalu mengambil handphonenya yang sudah terisi sedikit daya, menulis pesan di ponselnya lalu mengirimnya pada salah satu nomor Deanka.
Beberapa saat kemudian nomor dengan nama Tuan Deanka 1 memanggil. Linda mengangkatnya, tapi ia tidak mampu berbicara. Linda menangis tanpa tanpa suara dan membekap mulutnya sendiri.
Pria di ujung telepon itu terdengat memaki Agam, dan mengatakan tak percaya dengan pesan yang dikirimnya.
Linda lalu mematikan sepihak panggilan dari Deanka. Ia memotret kondisi Agam dengan ponsel Agam dan mengirimnya pada nomor yang baru saja memanggilnya.
Linda mengampiri Agam, presenter cantik itu menciumi bibir Agam dan memeluknya.
Linda lalu berbisik di telinga Agam.
"Bantuan untukmu akan segera datang. Aku tidak tahu kenapa kamu menyuruhku pergi. Tapi aku yakin jika kamu punya alasan. Sungguh, aku juga tidak mau berurusan dengan keluarga darah biru garis keras itu Aku akan mengikuti perintahmu. Mulai detik ini aku akan berusaha untuk memposisikan diriku sebagai milikmu. Walaupun aku belum yakin, tapi aku akan berusaha," gumamnya.
Linda kemudian mencium kembali bibir pria yang sudah tidak sadarkan diri itu. Pria yang telah merenggut kesuciannya, namun juga telah memberinya pengalaman pertama yang tidak bisa diuantai dengan kata.
Sebuah kenikmatan sesaat yang kelak akan menjadi boomerang dalam hidupnya.
Kini semua sensasi dan kenikmatan itu telah berubah menjadi malapetaka yang menyisakan penyesalan dan rasa sakit di hati dan tubuhnya. Linda menyesal karena telah melukai hati Agam. Linda merasa jika dirinya adalah sumber malapetaka itu.
Dengan jiwa yang terguncang, Linda beranjak. Ia menarik koper dan mengambil blcak card. Ia berjalan tertatih-tatih meninggalkan Agam yang bersimbah darah.
Ia masih meringis-ringis, saat kakinya melangkah, jejak keganasan Agam masih terasa dan menyakitkan. Airmatanya terus berurai.
Dunianya yang ceria seketika berubah kelam, wajah cantik yang biasanya selalu riang itu, kini bemuram durja. Sendu dan tampak menyedihkan.
.
.
Dengan tangan gemetar, ia melambaikan tangan pada sebuah taksi dan masuk dengan terburu-buru.
Ya Rabb ..., tolong selamatkan pria itu, izinkan aku untuk bertemu lagi dengannya. Beri aku kesempatan untuk mengobati hatinya yang terluka. Berikan aku rasa cinta untuknya karena untuk saat ini aku belum mencintainya.
"Huuu ... huuu ...."
Linda menatap apartemen dari kaca mobil taksi yang ditumpanginya. Kini apartemen itu semakin menjauh, mengecil dan hilang ditelan jarak.
"Mau ke mana Non?" tanya supir taksi.
"Emm, ke rumahku Pak. Ini alamatnya." Menyodorkan alamat kedai buah segar milik ayah dan ibunya.
"Oh, lumayan jauh juga kalau dari sini," ujar Pak supir.
"Bentar-bentar, kok Bapak kaya pernah lihat Nona ya? Di mana ya?" memperhatikan di balik kaca spion.
"Aku mirip LB, Pak. Banyak kok yang bilang kalau aku mirip dia, bukan Bapak saja," kata Linda, ia lalu memakai masker.
"Oh, hahaha. Benar Non. Ya, mirip bu LB yang suka jadi pembaca berita itu. Beruntung Nona mirip dia."
Linda tidak menjawab, dirinya memang LB yang sebenarnya. Saat bagian inti tubuhnya terasa sakit lagi. Saat itu pula ia kembali terisak.
Ibu ..., ayah ..., apa yang harus aku katakan pada kalian? Aku bingung. Yolla, Yolli, kakak harus bagaimana sayang? Kakak bingung. Bagaimana kalau kakak ditangkap polisi?
Ya Rabb, kenapa jadi seperti ini ...
... ~Tbc~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Kis Tatik
saking cintanya sama AGAPE aku baca lagi dari awal Nyai tak pernah bosaan luar biasa menguras emosi dan selalu bikin deg degkan..
2022-04-08
1
Cucu Suliani
cerita nya bagus kak, dari awal sudah menguras emosi.
Salam kenal dari Gairah Muda
2021-06-09
1
azzahra
lanjut
2021-03-24
1