Penguntit Menyebalkan

..."Mulai saat ini nama mu sudah tertulis sebagai tujuanku selanjutnya. Oleh karena itu, aku akan berusaha untuk mendapatkannya. Pada nyatanya aku memang seegois yang kau lihat." ...

...-Gibran Rahardian K-...

...🌼🌼🌼...

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit lalu. Dan Naura pun langsung beranjak dari kursinya saat guru yang mengajar dikelasnya itu telah meninggalkan kelas.

"Ehh! Lo mau kemana Ra?!" Pertanyaan Alissa itu berhasil memberhentikan langkah Naura sejenak.

"Mau ada urusan bentar. Ntar habis itu gue susul kalian di kantin!" Seru Naura dan sedetik kemudian ia langsung berlari meninggalkan kelas.

Sesampainya Naura di lapangan basket kemarin, ia segera mencari benda berwarna silver itu. Dapat Naura lihat diatas kursi tak ada benda yang ia cari. Dan saat Naura mengecek dibawah kursi ia juga tidak menemukan benda silver itu tergeletak.

Naura mulai panik akan hal itu. Ia mondar-mandir di sekitar kursi yang ia duduki kemarin sembari menggigit ujung ibu jarinya.

Ayo berfikir Naura!! Kira-kira dimana lo jatuhin buku diary itu?! ujar Naura dalam batinnya.

Saat ini ia benar bernar berfikir keras. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Dan kemungkinan terburuknya ialah buku nya tidak sengaja disapu oleh petugas pembersih sekolah, dan kemudian dibakar. Tidak tidak, Naura harus menghapus kemungkinan terburuk itu. Bisa gila ia jika hal itu benar-benar terjadi.

Tapi dimana buku itu? Ah si*l, kenapa otak Naura sekarang rasanya buntu? Ia pun melempar tatapan ke sepenjuru lapangan. Namun nihil, Naura tak menemukan apa yang ia cari.

"Lo cari ini?!" Suara itu sontak membuat Naura membalikkan tubuhnya.

Saat itu juga Naura terkejut akan apa yang ia lihat. Buku yang ia cari berada di tangan cowok yang tak ia kenal!

Dengan kecepatan kilat Naura hendak menyahut buku yang berada pada genggaman tangan lelaki itu. Namun lelaki itu dengan cepat pula menjauhkan buku itu dari jangkauan Naura.

"Balikin!"

"Emang ini punya lo?!"

Naura berdecak keras. Ia menatap tajam cowok yang berdiri di depannya itu. Tunggu. Sepertinya ia pernah bertemu dengan cowok menyebalkan ini. Tapi dimana?

"Woi?! Gue tanya tuh dijawab bukan malah diem!"

Oh My God! terkejut Naura dalam hatinya. Si*l. Ia baru ingat jika cowok itu adalah cowok yang kemarin! Kenapa bumi se sempit sih?!

Naura menghela nafasnya kasar. "Emang punya gue! Makanya sini balikin!! Lo ga punya hak atas buku itu!" Ujar Naura dengan masih memasang tatapan menghunus itu.

Sesekali ia menjijit agar buku itu bisa masuk dalam jangkauan tangannya. Namun lagi-lagi cowok itu semakin mempersulit Naura.

"Lo itu manusia bukan sih?! Udah gue bilang lo itu nggak punya hak atas buku itu!!" Seru Naura.

Lelaki itu tersenyum miring. "Ternyata lo bisa ngomong panjang juga ya?! Menarik."

"Gue nggak punya urusan sama lo ya. Jadi gue mohon gausah nyari gara-gara sama gue!" Kata Naura dengan suara yang terkesan judes itu.

"Gue punya tawaran buat lo. Kalo lo mau ngasih nomer wa atau id line lo, gue bakal langsung balikin buku kesayangan lo ini!" Cowok itu mengakhiri ucapannya dengan membentuk senyum miring diwajahnya. "Gimana? Setuju?"

"Gue bukan cewek yang sembarangan ngasih nomer ataupun id line ke orang yang belum gue kenal. Apalagi cowok kayak lo!" Tegas Naura.

Akhirnya Naura memilih opsi paling gila yang berada di kepalanya. Ia memilih menginjak kaki cowok itu dengan sekuat tenaga disusul dengan tendangan keras ke arah betis.

Beruntung. Usaha yang ia lakukan tak sia sia. Cowok itu mengaduh. Sehingga ia tak bisa mempertahankan posisi semula. Alhasil Naura bisa merebut buku silvernya itu kembali.

"Rasain lo!! Makanya gausah main-main sama gue!!" Tegas Naura sebelum akhirnya meninggalkan lelaki yang masih kesakitan itu.

"Tunggu aja pembalasan dari gue cewek songong!!" Teriak lelaki tersebut. Namun Naura hanya menganggapnya angin lewat.

Saat sampai dikantin ia langsung menemukan dimana ketiga temannya itu duduk. Lalu ia segera berjalan menuju meja yang cukup dekat dengan jendela berbahan kaca itu.

"Dari mana aja sih lo?!" Tanyan Serinda saat Naura sudah duduk di kursi tepat di depannya.

"Habis ada urusan dikit."

"Ceilah pake alibi ada urusan segala. Sok penting banget sih lu Ra." Celetuk Reina bernada candaan.

"Percaya deh. Gini-gini gue juga punya urusan urgent tau!"

"Se urgent apa? Saat lo nggak bisa nahan bab?" Sahut Alissa. Dan tawa pun pecah akibat ucapan nyeleneh Alissa.

"Anj*r! Ya beda lah sama itu. Udah ah gue laper. Btw gue udah kalian pesenin kan?!" Naura bertanya dengan menatap ke tiga temannya secara bergantian.

Dan ketiganya pun menerjabkan mata beberapa kali. Lalu mereka tersenyum.

"Ya jelas udah lah. Sejak kapan sih kita lupa sama sahabat yang modelannya kayak lo?!" Balas Serinda.

"Modelan gimana maksud lo?"

Serinda tersenyum menatap Naura. "Yang paling nge gemesin sampe-sampe pengen gue kirim ke antartika."

Naura menghela nafasnya. "Syalan deh!"

Dan untuk kesekian kalinya tawa pecah diantara mereka. Mungkin tak ada yang tau seberapa receh selera humor mereka. Karena hanya mereka berempat yang tau. Menurut mereka dengan tertawa bisa memperkuat tali pertemanan. Bener ga sih?

Ditempat yang sama Gibran tak bosen bosennya menatap perempuan yang duduk tak jauh darinya. Melihat ekspresi yang perempuan itu membuat Gibran gemes. Rasanya pengen cubit pipi si cewek songong itu.

Ternyata lo punya banyak sisi yang belum gue tau ya?! Menarik. Batin Gibran disertai senyuman miring.

Tak lama setelah itu netra Gibran tak sengaja bertabrakan dengan netra milik perempuan yang sedari tadi ia amati. Bukannya menoleh, Gibran malah semakin menatap gadis itu lekat. Tak lupa senyum miring yang ia cetak dibibirnya.

Sedangkan gadis itu menatap tajam kearah Gibran. Seolah-olah mengatakan 'Gausah natap gue!' dan itulah yang menarik dimata Gibran.

"Cepat atau lambat, gue yakin lo akan luluh didepan gue!" Lirih Gibran. Mulai saat ini ia sudah bertekad untuk melelehkan cewek songong itu. Masa bodoh akan nasib Syahnaz ataupun Viona. Toh mereka memang tak punya hubungan apa apa kan?

"Lo tadi bilang apa Gib?" Tanya Aziel yang merasa cowok di depannya itu mengucapkan sesuatu. Lalu ia berbalik arah mencari objek apa yang Gibran amati. "Lo liatin apa dah?" Tambahnya.

Saat itu juga Gibran memutuskan tatapannya dari Naura, lalu ia menatap Aziel. "Emang gue tadi ngomong apa?"

"Anj*r! Gue tu tanya ogeb, kenapa lo malah balik tanya ke gue?!" Kesal Aziel. Sedangkan Gibran menyengir menanggapi Aziel.

"Jangan bilang lo dari tadi natap cewek di depan itu?!" Celetukan Mahesa itu dapat membuat Aziel, dan juga Darel terkejut. Gibran hanya bisa terdiam.

"Serius?? Yang mana?!" Heboh Darel sembari membalikkan tubuhnya mencoba menebak subjek mana yang dimaksud Mahesa.

"Yang mana anjir!! Gue penasaran ini!" Desak Darel kepada Gibran yang hanya terdiam.

Gibran tersenyum kearah tiga temannya. "Untuk saat ini kalian ga perlu tau dulu. Ntar setelah gue dapetin dia pasti gue kenalin ke kalian!"

"What? Lo yang mau deketin dia? Emang dia secret admirer kaya si Viona Viona itu?"

"Nay! Dia bukan secret admirer. Bisa dibilang dia satu tingkat lebih baik dari secret admirer tukang ganggu itu."

"Ah elah si anying main rahasia-rahasiaan segala!"

"Tunggu aja dalam waktu sebulan ini gue yakin dia akan jatuh hati sama gue!"

"Kalo engga?"

"Gue akan traktir kalian di club selama sebulan!" Ujar Gibran. "Deal?"

"Deal!" Balas mereka serentak.

Gibran yakin dia akan berhasil menaklukkan hati perempuan itu dalam waktu satu bulan ini. Atau mungkin bisa lebih cepat. Karena tidak ada yang tidak luluh atas pesona nya ini.

...🌼🌼🌼...

Sejak hari itu, hidup Naura tidak setenang biasanya. Diamana pun ia berada pasti ada cowok menyebalkan yang tidak ia ketahui namanya itu.

Seperti sekarang contohnya. Lelaki itu sudah sejak 5 menit yang lalu berjalan mengikuti Naura. Sekuat hati Naura tidak mempedulikannya. Namun karena tatapan orang disekitarnya itu semakin membuat Naura risih.

Akhirnya ia berbelok kearah toilet wanita. Dan berharap si penguntit itu enyah dari sini.

Namun harapan nya pupus. Saat Naura keluar dari ruangan itu, ia disambut oleh senyum menyebalkan itu.

"Hobi banget sih lo nguntitin gue!"

"Ya habis dari kemaren lo belum ngasih id line atau nomer sih." Jawab Gibran dengan santainya.

"Gue bilang nggak mau ya nggak mau! Nyolot banget sih lo jadi orang!" Bentak Naura lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

Melihat itu membuat Gibran semakin semangat mengejar Naura. Namun saat di koridor ada seseorang yang memanggilnya. Dan mau tak mau Gibran harus menghentikan langkahnya.

"Gibran!!" Saat Gibran menoleh, ia mendapati Syahnaz berlari kearahnya.  Ah sial.

"Iya sayang. Kenapa?" Tanya Gibran dengan suara halusnya disertai senyum yang ia paksa terlihat tulus itu. Mungkin kalau Naura mendengar itu ia bisa memuntahkan kembali isi perutnya. Jijik banget tau nggak.

Tanpa meminta persetujuan, Syahnaz bergelayut manja di tangan Gibran. "Nanti pulsek jadi kan nge date nya?"

Gibran mengelus pelan puncak kepala gadis itu. "Iya sayang jadi kok. Aku tunggu diparkiran ya!" Ujarnya sembari melepas pelan tangan Syahnaz. Namun gadis itu semakin mengeratkan tangannya.

Syahnaz tersenyum manis kearah Gibran. Tapi sayangnya senyum itu tidak membuat Gibran luluh. "Oke sayang. Yaudah yuk sekarang kita ke kantin."

Gibran menarik tangannya yang hendak digandeng Syahnaz menuju kantin itu. "Eh sorry kayaknya aku gabisa deh sekarang.  Aku ada urusan sama temen ku gimana? Gapapa kan ya? Lagian ntar sore kita bisa meghabiskan waktu berdua." Dengan mudahnya bujukan Gibran itu berhasil membuat Syahnaz luluh. Dan akhirnya Syahnaz melepaskan tangannya.

"Yauda kalo gitu sampai nanti sore." Kata Syahnaz sembari memberi Gibran kiss bye.

Gibran hanya bisa tersenyum lalu segera berlari kearah yang ia tuju tadi.

Ah si*l. Gibran kehilangan jejak Naura.

Dilain tempat Naura sudah beberapa kali menoleh ke belakang. Ia lega karena sudah tidak menemukan cowok itu berjalan di belakangnya.

Setidaknya ia sekarang bisa tenang saat membaca novel di perpustakaan.

Beberapa saat setelah Naura menikmati ketenangan nya itu tiba-tiba hal yang tidak diinginkan itu kembali hadir.

"Hai Naura Cantik!" Naura berusaha tidak mendengarkan ucapan dari orang yang tanpa diundang duduk di depannya itu. Ia masih berusaha fokus akan apa yang ia baca saat ini.

"Jangan cuek-cuek napa. Nanti gaada yang naksir loh!"

Bodoamat njir! Kesal Naura dalam hatinya.

"Oh ya dari kemarin gue kayaknya belum memperkenalkan diri. Soalnya ada yang bilang jika tak kenal maka tak sayang. Siapa tau aja setelah lo kenal gue lo jadi sayang sama gue." Cerocos Gibran itu sedikitpun tak mendapat respon dari Naura.

"Kenalin gue Gibran Rahardian, cowok terganteng se sekolah. Dan akan segera menjadi pacar tersayang Naura Azkia!" Dengan pd nya Gibran mengucapkan kalimat tersebut.

Anj*r najis banget!

Setelah menunggu cukup lama Naura tak kunjung merespon. Sampai bel masuk itu mulai terdengar.

Naura akhirnya bisa bernafas lega. Ia segera beranjak dari duduknya, dan segera meninggalkan perpustakaan itu setelah ia mengembalikkan novel yang sempat ia pinjam.

"Tunggu!" Gibran mencekal tangan Naura. Sedangkan Naura menghela nafas berat, lalu ia menghempaskan kasar tangan Gibran.

"Lo!" Naura menunjuk Gibran tepat di depan matanya. Tatapan Naura pun menusuk.

"Ini peringatan terakhir buat lo! Jangan ganggu hidup gue lagi!! Risih tau nggak! Dan asal lo tau, lo itu seperti parasit di hidup gue!" Suara Naura itu menggema di perpustakaan yang sepi. Lalu ia segera pergi meniggalkan Gibran disana.

Untung saja sang penjaga perpustakaan entah pergi kemana. Kalau ada, sudah habis Naura diceramahi pria berusia 40 itu.

...🌼🌼🌼...

......JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK ❤️❤️......

...Semoga dapet feelnya yaa 😊...

...To Be Continued...

Terpopuler

Comments

Hanna Devi

Hanna Devi

like mendarat 👍👍

2021-06-04

0

ARSI

ARSI

udah mampir

2021-03-28

1

NinLugas

NinLugas

hadir kk
jgn lpa mmpir balik y kk ke karya ku
kisah cinta pangeran Jayanaga : reinkarnasi

2021-03-26

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!